Unduh PDF
Unduh PDF
Apakah Anda kerap kesulitan menyusun esai akademis yang berkualitas? Jika iya, artikel ini akan menjawab segala kegelisahan Anda!
Langkah
-
Pahami pertanyaan esai. Ini adalah langkah awal yang wajib Anda lakukan; sebelum menyusun draf, pastikan Anda terlebih dahulu memahami apa yang harus dikerjakan. Jika ada beberapa istilah yang tidak Anda pahami, segeralah mencari artinya di kamus atau cobalah memahami konteks kalimatnya secara utuh.
- Jika Anda benar-benar kesulitan memahami pertanyaan esai, cobalah mengonsultasikannya kepada pengajar Anda (meski kemungkinan besar mereka tidak akan memberikan jawaban yang diharapkan).
-
Analisis topik esai Anda. Proses ini akan terasa lebih mudah jika pengajar Anda sudah memberikan topik yang spesifik. Namun, jika Anda diminta membuat esai dengan topik yang tak terbatas, pilih topik yang Anda sukai dan banyak dibahas di berbagai sumber tepercaya untuk memudahkan proses riset Anda nantinya.Iklan
-
Teliti topik yang akan ditulis. Manfaatkan buku-buku yang tersedia di perpustakaan dan/atau informasi yang tertera di internet untuk menemukan informasi yang relevan dan mampu meningkatkan kualitas konten esai Anda.
- Agar proses penyusunan esai lebih sistematis, Anda juga bisa menuliskan informasi-informasi tersebut di kartu indeks berukuran besar.
-
Buat kerangka esai. Pada dasarnya, kerangka esai adalah bagan kerangka pikir Anda; dengan kata lain, kerangka esai harus mampu menunjukkan seperti apa susunan esai Anda nantinya dan informasi-informasi apa saja yang kira-kira akan Anda cantumkan di dalam esai tersebut. Membuat pola yang detail sebelum mengubahnya menjadi tulisan ampuh mempercepat dan mempermudah proses penulisan esai Anda, terutama karena Anda sudah mengetahui arah yang sedang dituju.
- Jangan melewatkan tahap ini. Menyusun kerangka esai memang terasa merepotkan. Namun, percayalah, Anda akan kesulitan menggabungkan informasi-informasi yang tidak tersusun dengan baik menjadi sebuah esai yang utuh dan berkualitas. Siapkan kartu indeks dan cari informasi-informasi yang sejenis dan relevan; setelah itu, gabungkan informasi-informasi yang relevan dalam satu paragraf. Ingat, tidak perlu menuliskan informasi apa pun di dalam kerangka esai Anda! Cukup berikan penomoran pada setiap kartu indeks untuk memudahkan Anda menemukan informasi yang tepat saat sedang menulis esai.
-
Baca aturan penyusunan esai untuk memahami berapa banyak paragraf atau halaman yang harus Anda buat. Jika aturan tertulisnya kurang jelas, cobalah menanyakannya kepada pengajar Anda.Iklan
-
Buat tesis esai. Dalam esai akademis, tesis umumnya diletakkan di akhir latar belakang. Pada dasarnya, tesis adalah kalimat/pernyataan/hipotesis yang akan Anda buktikan di dalam esai. Misalnya, Anda membuat klaim bahwa jika ditinjau dari tindakan-tindakannya, tokoh fiksi A sesungguhnya sedang mengalami gangguan kejiwaan. Pernyataan tersebut adalah tesis Anda yang harus dielaborasi di dalam esai agar menjadi kesimpulan yang sahih.
-
Susun draf pertama esai Anda. Draf esai bukanlah hasil akhir sehingga tidak perlu disusun sesempurna mungkin mengikuti format yang benar. Untuk menyusun draf esai, amati kembali kerangka esai yang sudah Anda buat, lalu tuliskan hal pertama yang muncul di benak Anda dan sesuai dengan kerangka tersebut; jangan khawatir jika draf esai Anda belum memenuhi kriteria esai yang diminta.
- Cobalah menambahkan tanda baca, memperbaiki penggunaan huruf besar di awal kalimat, menggunakan nomina yang tepat, dan mengikuti susunan kerangka esai Anda.
-
Bagi ide Anda ke dalam beberapa paragraf. Idealnya, satu pokok pikiran dalam kerangka esai harus bisa dijabarkan ke dalam satu paragraf khusus; paragraf yang ideal setidaknya mengandung tiga kalimat terpisah.
-
Cobalah mengikuti pola ‘Klaim’ yang diikuti oleh ‘Bukti’ dan diakhiri dengan ‘Dampak’.
- Klaim adalah pernyataan yang idealnya harus didukung oleh bukti berupa referensi atau kutipan dari sumber yang tepercaya.
- Dampak adalah tinjauan mengenai bagaimana atau mengapa klaim tersebut sangat penting dan relevan untuk dicantumkan di dalam esai Anda. ‘Dampak’ tersebut kemudian akan menjadi klaim untuk paragraf berikutnya, dst.
-
Susun draf kedua. Hilangkan paragraf yang tidak mengandung banyak informasi atau argumentasi. Pada tahap ini, sebaiknya Anda melakukan riset tambahan untuk memaksimalkan kualitas konten.
-
Gunakan frasa transisi. Penggunaan frasa transisi akan memudahkan pembaca untuk memahami keterkaitan antarparagraf. Jika kerangka esai Anda dibuat dengan baik, frasa-frasa tersebut seharusnya mampu menghubungkan konten dari satu paragraf ke paragraf berikutnya.
-
Sunting draf esai Anda. Setelah menyelesaikan draf kedua, jangan lupa menyuntingnya. Mulailah dengan menyunting kesalahan-kesalahan umum seperti ejaan, penggunaan huruf besar di awal kalimat, penggunaan tanda baca, dsb. Jika Anda menguasai ilmu tata bahasa, cobalah mulai menyunting di ranah kalimat, bukan sekadar kata
- Buang pertanyaan retoris dan kurangi frekuensi penggunaan kalimat pasif. Sebisa mungkin, selalu gunakan kalimat aktif dalam esai Anda.
Iklan
Tips
- Jangan memanipulasi jenis dan ukuran huruf atau margin teks untuk membuat esai Anda terlihat lebih panjang. Sebagian besar pengajar justru akan memberikan konsekuensi akademis yang tidak main-main jika menyadari upaya manipulasi tersebut. Pastikan Anda selalu berpegang pada aturan yang ada; faktanya, ukuran huruf yang kecil justru lebih substansial untuk sebuah esai akademis.
- Beristirahatlah. Ada kalanya ide-ide jenius justru akan muncul saat sedang berjalan-jalan sore dengan anjing Anda, lho!
- Jika Anda merasa menggunakan kata yang sama berulang kali, cobalah menggunakan bantuan kamus tesaurus untuk mencari sinonimnya. Tidak memiliki kamus tesaurus dalam bentuk fisik? Jangan khawatir, Anda selalu bisa menelusuri laman tesaurus daring yang tersedia di internet. Faktanya, beberapa komputer juga memiliki program yang fungsinya menyerupai tesaurus. Namun, sebelum memasukkan teks, pastikan Anda tahu ketepatan penggunaan sinonim tersebut dalam kalimat.
- Gunakan bahasa yang baik dan benar. Misalnya, ‘2’ bukanlah kata, melainkan simbol yang merepresentasikan jumlah. Oleh karena itu, pastikan Anda menggunakan kata ‘dua’ alih-alih menulisnya dalam bentuk huruf. Jangan pula menggunakan bahasa informal atau ragam percakapan. Ingat, Anda sedang menulis esai akademis, bukan surel atau pesan singkat kepada teman sebaya.
- Kelola waktu dengan baik. Jika Anda kesulitan menulis di bawah tekanan, sediakan waktu sebanyak-banyaknya untuk menyelesaikan esai tanpa gangguan.
- Jangan membuat laporan penelitian! Sebagian besar orang kerap melakukan kesalahan ini; ingat, esai memiliki format yang berbeda dari laporan penelitian.
- Sebuah paragraf yang utuh idealnya terdiri dari enam kalimat. Hati-hati, jangan menyusun paragraf terlalu pendek atau terlalu panjang.
Iklan
Peringatan
- Jangan menjiplak karya orang lain! Ingat, pembaca berhak menerima pemikiran, kata-kata, dan ide-ide orisinal dari Anda. Menggunakan kata-kata dan ide orang lain tanpa merujuk sumbernya sama saja dengan menipu pembaca, bukan? Percayalah, karya yang tidak orisinal umumnya akan mudah dikenali.
- Jangan melenceng dari aturan terkait jumlah paragraf, jumlah halaman, atau jumlah kata yang sudah ditentukan jika tidak ingin menerima konsekuensinya.
- Di zaman modern seperti sekarang ini, ada banyak aplikasi yang tersedia untuk mendeteksi plagiarisme. Jika ingin mengecek orisinalitas esai yang Anda buat, pengajar Anda dapat dengan mudah mengunggah salinan esai ke aplikasi tersebut dan mengetahui seluruh sumber informasi yang Anda gunakan. Jika ketahuan menjiplak karya orang lain, Anda harus siap menerima berbagai konsekuensi akademis seperti diminta mengulang tugas, tidak diluluskan, diskors, atau bahkan dikeluarkan dari institusi akademis yang menaungi Anda. Jika ingin mengutip kata-kata atau ide orang lain, selalu gunakan teknik sitasi yang benar.
Iklan
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 9.999 kali.
Iklan