PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Keberhasilan berpidato di depan sekelompok orang atau dalam acara penting sangat ditentukan oleh persiapan yang berkualitas. Kerangka pidato yang baik membuat Anda lebih siap dan percaya diri sehingga penampilan Anda lebih berkharisma dan meyakinkan. Untuk menyusun kerangka pidato yang baik, mulailah dengan mempelajari cara memperkenalkan diri, menyampaikan topik utama pidato, menjelaskan berbagai isu penting, dan menumbuhkan minat audiens. [1]

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menyusun Kata Pengantar

PDF download Unduh PDF
  1. Saat Anda berdiri di panggung untuk berpidato, audiens akan bertanya-tanya siapa Anda sebenarnya. Jika seseorang sudah memperkenalkan Anda kepada audiens, jangan lupa mengucapkan terima kasih, termasuk kepada pihak penyelenggara atau orang yang mengundang. [2]
    • Ingatlah bahwa Anda mungkin akan merasa gugup saat mulai berpidato. Tulislah hal tersebut dalam kerangka pidato sebagai pengingat.
    • Jika Anda memiliki informasi yang menghubungkan Anda dengan audiens dan pihak penyelenggara, ungkapkan hal tersebut ketika Anda menyampaikan perkenalan singkat, terutama jika tidak ada yang memperkenal Anda kepada audiens.
    • Contoh kalimat untuk memperkenalkan diri: “Selamat siang. Perkenalkan, nama saya Sari Matahari. Selama lima tahun terakhir, saya bergabung sebagai sukarelawan dalam Komunitas Penyayang Binatang. Terima kasih kepada panitia yang telah mengundang saya untuk menjelaskan pentingnya sterilisasi hewan peliharaan.”
  2. Setelah memperkenalkan diri, berusahalah mendapatkan perhatian audiens, misalnya dengan menceritakan lelucon, pengalaman pribadi, atau hasil pengamatan atas topik yang akan dibahas. [3]
    • Saat menentukan cara yang tepat agar audiens mau mendengar, prioritaskan apa yang membuat mereka tertarik, bukan apa yang Anda anggap menarik atau humoris.
    • Untuk membangun keyakinan bahwa audiens mau memperhatikan, berlatihlah di depan teman-teman atau anggota keluarga yang usia atau minatnya sama dengan audiens yang akan mendengarkan Anda berpidato.
    • Contohnya: jika Anda ingin menjelaskan pentingnya sterilisasi hewan peliharaan kepada komunitas keluarga yang tinggal di pinggiran kota, bukalah pidato dengan menceritakan kisah lucu dari film Disney “101 Dalmatians”.
  3. Untuk mengakhiri kata pengantar, beralihlah dari usaha meraih perhatian audiens menggunakan anekdot untuk masuk ke dalam materi utama dengan menyampaikan 1-2 kalimat transisi. [4]
    • Jelaskan secara singkat pentingnya topik atau isu yang akan Anda bahas.
    • Jika pidato bersifat informatif, jelaskan mengapa informasi tersebut sangat penting atau relevan bagi audiens.
    • Untuk pidato argumentatif, jelaskan apa yang akan terjadi jika masalah tidak diatasi.
    • Contoh kalimat transisi: “Setiap tahun, tempat penampungan hewan harus menyuntik mati 500 kucing dan anjing liar. Jika dilakukan sterilisasi hewan peliharaan, jumlah tersebut akan kurang dari 100.”
  4. Dalam arti luas, tesis adalah pernyataan yang menjelaskan ruang lingkup materi pidato. Struktur dan konten kalimat tesis ditentukan oleh jenis pidato yang akan disampaikan. [5]
    • Jika ingin menyampaikan pidato argumentatif, kalimat tesis akan menjelaskan fakta penting yang ingin Anda buktikan melalui informasi dan bukti pendukung yang disampaikan dalam pidato.
    • Contoh kalimat tesis untuk menyatakan bahwa semua hewan peliharaan harus disterilisasi: “Seluruh komunitas akan memperoleh manfaat jika semua hewan peliharaan disterilisasi.”
    • Kalimat tesis dalam pidato informatif merupakan ringkasan informasi yang disampaikan kepada audiens melalui pidato.
    • Untuk pidato ilmiah, kalimat tesis merefleksikan hipotesis berdasarkan studi ilmiah yang akan Anda sampaikan saat berpidato.
  5. Setelah menyampaikan topik pidato, berikan alasan kepada audiens mengapa mereka perlu mendengarkan Anda berpidato. Membangun kredibilitas tidak selalu membutuhkan gelar tertentu atau riset bertahun-tahun, tetapi cukup dengan menceritakan pengalaman pribadi. [6]
    • Jika Anda akan berpidato untuk membahas mata pelajaran tertentu, “kredibilitas” bisa diperoleh melalui fakta bahwa Anda pernah mengikuti pelajaran tersebut dan melakukan riset.
    • Akan tetapi, jika Anda menyiapkan materi pidato yang didukung oleh pengalaman pribadi, inilah momen yang tepat untuk mengatakannya.
    • Untuk pidato argumentatif, Anda bisa meningkatkan kredibitas dengan menceritakan pengalaman pribadi guna mendukung subjek pidato. Contohnya: Anda ingin berpidato tentang kebijakan perumahan di lingkungan perkotaan karena Anda mengenal keluarga yang pernah mengalami penggusuran rumah. Pengalaman pribadi bisa lebih bermanfaat bagi audiens daripada pengetahuan profesional di bidang tertentu.
  6. Setelah audiens mengetahui materi yang akan Anda sampaikan, mengapa Anda ingin membahasnya, dan apa sebabnya mereka perlu mendengarkan Anda berpidato, sampaikan ringkasan dari topik utama pidato yang akan Anda uraikan lebih lanjut. [7]
    • Walau tidak ada aturan baku, pidato biasanya terdiri dari tiga topik utama. Saat memperkenalkan diri, sampaikan ketiga topik tersebut sesuai urutan saat Anda berpidato. Urutan pembahasan topik tergantung pada jenis pidato yang akan Anda sampaikan.
    • Contohnya: pidato tentang sterilisasi hewan peliharaan akan menjelaskan manfaat bagi hewan itu sendiri, bagi keluarga yang merawatnya, lalu bagi komunitas secara keseluruhan. Mulailah dari ruang lingkup yang terkecil lalu bahaslah hal-hal yang lebih luas.
    • Untuk pidato argumentatif, awali dengan menyampaikan argumen yang paling kuat lalu berikan argumen lain yang mendukung.
    • Jika Anda ingin berpidato untuk menyampaikan informasi berdasarkan urutan kejadian, sampaikan secara kronologis. Pidato informatif juga bisa disampaikan dari topik yang paling luas lalu diikuti oleh topik yang lebih spesifik.
    • Terakhir, Anda boleh mengurutkan topik agar pidato terasa lebih natural dan lebih mudah beralih ke topik berikutnya.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menyusun Materi Utama Pidato

PDF download Unduh PDF
  1. Kerangka pidato dimulai dengan menulis topik pertama yang ingin Anda sampaikan. Susunlah kalimat transisi agar peralihan dari kata pengantar ke materi utama pidato berjalan mulus. [8]
    • Topik pertama yang akan menjadi kalimat pertama kerangka pidato biasanya diawali dengan angka romawi.
    • Di bawah kalimat pertama, cantumkan angka di depan subtopik yang berisi penjelasan, data statistik, atau fakta pendukung. Tergantung pada format kerangka pidato yang Anda pilih, kalimat ini biasanya diawali oleh huruf atau poin.
  2. Di bawah topik pertama, tulislah bukti atau fakta pendukung untuk menjelaskan topik yang ingin Anda bahas, misalnya: tanggal, data statistik, atau kutipan dari sumber pustaka. [9]
    • Sama seperti penyajian topik, sampaikan subtopik atau bukti pendukung dimulai dari bukti yang paling kuat. Jika sampai kehabisan waktu, Anda bisa mengabaikan topik terakhir tanpa melewatkan hal yang penting.
    • Bukti atau subtopik yang perlu Anda berikan tergantung pada jenis pidato yang ingin Anda sampaikan.
    • Jangan menyajikan angka atau data statistik yang terlalu panjang sebab audiens akan kesulitan mengingatnya. Jika ingin menyampaikan informasi penting berupa angka atau data statistik, presentasikan dalam bentuk grafik agar lebih bermanfaat.
    • Ingatlah bahwa pengalaman pribadi atau anekdot bisa membantu Anda menjelaskan topik dengan baik saat berpidato.
    • Contohnya: jika topik pertama adalah sterilisasi hewan peliharaan demi kebaikan hewan itu sendiri, berikan informasi bahwa cara tersebut membuat hewan hidup lebih panjang, mengurangi risiko terkena kanker tipe tertentu, dan lebih sehat dibandingkan hewan yang tidak disterilisasi.
  3. Setelah Anda menulis semua informasi dalam topik pertama, baca lagi dari awal lalu susunlah 1-2 kalimat sebagai transisi dari topik pertama ke topik kedua. [10]
    • Jangan terlalu terfokus memikirkan kalimat transisi sebab Anda tidak perlu menggunakan kata-kata yang terkesan hebat. Jika Anda belum menemukan kalimat yang tepat, gunakan frasa yang simpel.
    • Contoh kalimat transisi: “Setelah kita membahas dampak sterilisasi pada hewan peliharaan, saya akan menjelaskan manfaat sterilisasi hewan peliharaan bagi keluarga yang merawatnya.”
    • Anda bisa melakukan transisi yang baik dengan kata atau frasa tertentu, misalnya kata “dampak” dan “manfaat” dalam contoh di atas.
  4. Kerangka pidato akan memiliki format yang sama untuk dua (atau lebih) topik berikutnya. Mulailah membuat kerangka pidato dengan menulis topik pertama yang diikuti oleh 3-4 kalimat subtopik dimulai dengan huruf atau poin yang dilanjutkan dengan fakta pendukung. [11]
    • Utamakan kepentingan audiens dan pertimbangkan topik secara menyeluruh saat memilih subtopik atau fakta yang akan Anda jelaskan dalam pidato. Pikirkan hal-hal bermanfaat, mengejutkan, atau menarik bagi audiens.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menyusun Kalimat Penutup

PDF download Unduh PDF
  1. Setelah selesai menyusun materi utama, Anda perlu menyiapkan kalimat transisi yang baik agar audiens mengetahui bahwa Anda sudah selesai berpidato. [12]
    • Kalimat transisi tidak harus terkesan hebat dan jangan terlalu panjang. Anda cukup mengatakan: “Sebagai kesimpulan” lalu sampaikan ringkasan materi pidato.
  2. Pelatih pidato biasanya mendeskripsikan langkah-langkah pidato sebagai berikut: “jelaskan apa yang ingin Anda sampaikan, sampaikan penjelasan, lalu jelaskan apa yang sudah Anda sampaikan”. Awali kesimpulan dengan menegaskan kepada audiens hal-hal penting yang sudah Anda sampaikan dalam pidato. [13]
    • Saat ini, Anda hanya perlu menyampaikan kesimpulan dari seluruh materi yang sudah Anda presentasikan, alih-alih memberikan penjelasan mendetail.
    • Jangan memberikan informasi baru dalam ringkasan saat mengakhiri pidato.
    • Contoh kalimat penutup: “Seperti yang sudah Anda ketahui, sterilisasi hewan peliharaan sangat bermanfaat bagi seluruh komunitas, bukan hanya bagi Anda dan hewan kesayangan Anda.”
  3. Untuk menegaskan tesis di akhir pidato, susunlah kalimat berisi kesimpulan atau penemuan penting, alih-alih seperti hipotesis yang Anda sampaikan di awal pidato. [14]
    • Ketahui bahwa pidato baru bisa dikatakan berjalan baik jika Anda berhasil membuktikan tesis berikut manfaatnya. Penyampaian ulang tesis harus dikaitkan dengan kesimpulan dan dinyatakan dalam kalimat yang tegas.
    • Jika ingin berpidato singkat, gabungkan kesimpulan dengan tesis dalam satu kalimat sebagai ringkasan seluruh materi pidato.
    • Contoh ringkasan pidato: “Setelah memahami manfaat sterilisasi bagi kesehatan hewan kesayangan, keluarga Anda, dan kesejahteraan seluruh komunitas, jelaslah bahwa sterilisasi hewan peliharaan harus menjadi prioritas bagi pemiliknya.”
  4. Sebagai kalimat penutup, gunakan teknik yang sama seperti Anda mengawali pidato untuk meraih perhatian, misalnya dengan menceritakan anekdot atau menyatakan ulang isu penting secara humoris. [15]
    • Pikirkan cara mengaitkan lagi seluruh materi dengan cerita yang Anda sampaikan saat berusaha mendapatkan perhatian audiens di awal pidato.
    • Untuk pidato argumentatif atau yang sejenis, kalimat penutup biasanya berisi pesan untuk bertindak. Berikan contoh untuk membuktikan betapa pentingnya materi pidato Anda lalu sampaikan imbauan agar audiens mengambil tindakan berdasarkan informasi yang baru saja Anda sampaikan.
    • Saat meminta audiens bertindak, berikan informasi mendetail yang spesifik, misalnya: tempat yang harus mereka datangi, siapa yang harus dihubungi, dan kapan mereka harus bertindak.
    • Contoh kalimat imbauan: “Minggu depan, komunitas Sayang Satwa yang menampung hewan terlantar akan mengadakan sterilisasi hewan peliharaan secara gratis di klinik mereka yang berlokasi di Jl. Margasatwa 999. Hubungi Ibu/Bapak ____ di bagian pendaftaran dengan menelepon 123-4567890.”
  5. Berterima kasih kepada audiens karena sudah mendengarkan Anda berbicara menunjukkan bahwa Anda menghormati dan menghargai waktu yang mereka berikan. Jika Anda diundang oleh seseorang atau organisasi tertentu, ucapkan terima kasih sekali lagi.
    • Jika durasi pidato ternyata lebih lama dari waktu yang sudah ditentukan, Anda juga harus menyampaikan apresiasi atas tambahan waktu yang audiens berikan.
    • Tulislah hal tersebut dalam kerangka pidato sebagai pengingat, tetapi jangan menulis ucapan terima kasih kata per kata. Sampaikan ucapan terima kasih yang tulus karena audiens masih mau mendengarkan Anda berpidato, walaupun terlalu lama.
  6. Diskusikan terlebih dahulu dengan pihak penyelenggara apakah Anda boleh atau harus memberikan kesempatan bertanya kepada audiens. Jika ada sesi tanya jawab, catatlah hal tersebut dalam kerangka pidato agar bisa Anda beri tahukan di akhir pidato. [16]
    • Jika sesi tanya jawab akan dilakukan dengan tata cara tertentu, jangan lupa mencatatnya agar Anda tidak lupa mengumumkan bahwa audiens boleh mengajukan pertanyaan.
    • Cantumkan juga jika Anda ingin membatasi waktu atau jumlah pertanyaan untuk sesi tanya jawab.
    Iklan

Tips

  • Draf kerangka pidato tidak harus disiapkan secara berurutan. Anda boleh memulainya dengan materi utama lalu menyusun kata pengantar dan kesimpulan. Adakalanya, kata pengantar lebih sulit disiapkan jika Anda belum menyiapkan materi pidato secara keseluruhan.
  • Ketiklah kerangka pidato menggunakan aplikasi penulisan naskah yang menyediakan berbagai format sehingga naskah bisa tersusun rapi dengan sendirinya.
  • Gunakan huruf berukuran besar agar lebih mudah terbaca hanya dengan melihat sekilas ke bawah. Cetaklah kerangka pidato, letakkan di meja di depan Anda, lalu bacalah sambil berdiri. Jika Anda harus membungkuk karena tulisan yang terlalu kecil, perbesar hurufnya.
  • Jika Anda ingin berpidato tentang mata pelajaran tertentu, siapkan kerangka pidato dengan materi atau sesuai format yang sudah ditentukan. Periksa lagi hasil kerja Anda dengan teliti sebelum diserahkan kepada pengajar. Pastikan materi dan formatnya sudah sesuai persyaratan, meskipun Anda ingin berpidato menggunakan kerangka yang sedikit berbeda. [17]
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 37.454 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan