Unduh PDF Unduh PDF

Tuberkulosis, atau TB, adalah penyakit (umumnya paru-paru) yang ditularkan dengan mudah melalui udara ketika orang yang terinfeksi bicara, tertawa atau batuk. Walaupun TB jarang dan sangat bisa disembuhkan, Anda tetap harus mengambil langkah untuk mencegah tuberkulosis dalam situasi tertentu, khususnya bila Anda sudah dites positif untuk TB laten (jenis TB non-aktif yang menginfeksi kira-kira 1/3 populasi dunia). Mulai dengan Langkah 1 di bawah ini untuk mengetahui lebih lanjut.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menghindari Tertular TB

Unduh PDF
  1. Jelas sekali tindakan pencegahan yang paling penting untuk menghindari TB adalah dengan tidak berada di sekitar orang dengan TB aktif, yang sangat menular, khususnya bila Anda sudah dites positif TB laten. Untuk pencegahan yang lebih spesifik:
    • Jangan melewatkan waktu yang lama dengan siapa pun yang terinfeksi TB aktif, terutama bila mereka baru menerima pengobatan kurang dari dua minggu. Secara khusus, penting untuk tidak menghabiskan waktu bersama dengan pasien TB di ruangan yang hangat dan pengap.
    • Jika Anda terpaksa berada di sekitar pasien TB, misalnya bila Anda bekerja di fasilitas perawatan tempat pengobatan TB, Anda harus mengambil langkah perlindungan, seperti mengenakan masker wajah, untuk menghindari bernapas di udara yang terdapat bakteri TB.
    • Bila teman atau anggota keluarga memiliki TB aktif, Anda bisa membantu mereka menyembuhkan penyakit tersebut dan mengurangi risiko tertular dengan cara memastikan bahwa mereka benar-benar mengikuti petunjuk perawatan. [1]
  2. Kelompok orang tertentu memiliki risiko yang lebih besar dari orang lain. Bila Anda merupakan salah satunya, Anda harus lebih waspada dalam melindungi diri dari ekspos terhadap TB. Beberapa kelompok utama yang berisiko adalah sebagai berikut:
    • Orang dengan kekebalan tubuh lemah, seperti penderita HIV atau AIDS.
    • Orang yang hidup dengan atau merawat seorang penderita TB aktif, seperti keluarga dekat atau dokter/perawat.
    • Orang yang tinggal di tempat tertutup dan padat seperti penjara, panti jompo atau tempat penampungan tuna wisma.
    • Orang yang menyalahgunakan obat-obatan terlarang dan alkohol, atau mereka yang kurang atau tidak memiliki akses terhadap perawatan kesehatan yang memadai.
    • Orang yang tinggal atau bepergian ke negara-negara di mana TB aktif itu lazim, seperti negara-negara di Amerika Latin, Afrika, dan sebagian Asia [2] .
  3. Orang yang berada dalam kesehatan yang buruk lebih rentan terhadap bakteri TB, karena ketahanan mereka terhadap penyakit lebih rendah dari orang yang sehat. Oleh karena itu, penting bagi Anda melakukan usaha terbaik untuk menjalani gaya hidup sehat.
    • Diet sehat dan seimbang dengan banyak buah, sayur, biji-bijian dan daging tanpa lemak. Hindari makanan olahan, manis dan berlemak.
    • Sering olahraga, paling tidak 3 sampai 4 kali seminggu. Usahakan menambah latihan kardiovaskular ke dalam olahraga Anda, seperti lari, berenang atau mendayung.
    • Hindari konsumsi alkohol dan merokok atau menggunakan obat-obatan terlarang.
    • Tidur yang banyak dan berkualitas, idealnya antara 7 dan 8 jam semalam.
    • Jaga kebersihan pribadi dan usahakan melewatkan sebanyak mungkin waktu di luar ruangan, dalam udara yang segar. [3]
  4. Vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin) digunakan pada banyak negara untuk membantu mencegah penyebaran TB, khususnya di antara anak kecil. Namun, vaksin ini tidak banyak digunakan di negara seperti Amerika Serikat di mana tingkat infeksi rendah dan penyakit tersebut sangat bisa disembuhkan. Oleh karena itu, CDC atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika tidak merekomendasikan vaksin ini sebagai imunisasi rutin. CDC hanya merekomendasikan vaksin BCG untuk warga negara dalam situasi berikut:
    • Ketika seorang anak dites negatif TB tapi akan terus terekspos oleh penyakit tersebut, khususnya yang cenderung resisten terhadap perawatan.
    • Ketika seorang petugas kesehatan terus terekspos tuberkulosis, khususnya yang cenderung resisten terhadap perawatan.
    • Sebelum mengunjungi negara lain di mana tuberkulosis adalah lazim.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mendiagnosis dan Mengobati TB

Unduh PDF
  1. Bila Anda baru saja terekspos dengan penderita TB aktif dan yakin bahwa kemungkinan Anda tertular, penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis segera. Ada 2 metode untuk pengujian TB:
    • Tes kulit: Uji Kulit Tuberkulin (Tuberculin Skin Test atau TST) memerlukan suntikan larutan protein antara 2 dan 8 minggu setelah kontak dengan orang yang terinfeksi. Pasien harus kembali 2 atau 3 hari kemudian untuk mendapatkan hasil reaksi kulit.
    • Tes darah: Meskipun tidak selumrah tes kulit, tes darah TB hanya memerlukan satu kali kunjungan dan kecil kemungkinan salah interpretasi oleh profesional medis. Ini merupakan pilihan yang dibutuhkan orang yang telah menerima vaksin BCG, karena vaksin bisa bertentangan dengan akurasi tes kulit tuberkulin.
    • Bila tes TB Anda positif, Anda perlu menjalani tes tambahan. Profesional medis akan menentukan apakah Anda memiliki TB laten (yang tidak menular) atau penyakit TB aktif sebelum melanjutkan perawatan. Tes lanjutan di antaranya x-ray dada dan tes dahak. [4]
  2. Bila Anda positif TB laten, Anda harus mengkonsultasikan perawatan terbaik dengan dokter.
    • Walaupun Anda tidak merasa sakit dengan TB laten, dan tidak menular, Anda mungkin tetap diberikan resep antibiotik untuk membunuh kuman TB non-aktif dan mencegah tuberkulosis berubah menjadi penyakit aktif.
    • 2 perawatan yang paling umum adalah: isoniazid setiap hari atau dua kali seminggu. Durasi perawatan 6 atau 9 bulan. Atau rifampin setiap hari selama 4 bulan.
  3. Jika Anda positif TB aktif, sangat penting bagi Anda untuk memulai perawatan sesegera mungkin.
    • Gejala TB aktif di antaranya batuk, demam, penurunan berat badan, kelelahan, keringat di malam hari, menggigil dan kehilangan nafsu makan.
    • Sekarang ini, TB aktif sangat bisa disembuhkan dengan kombinasi obat antibiotik, namun durasi perawatan bisa cukup panjang, biasanya antara enam sampai dua belas bulan.
    • Obat yang paling umum untuk mengobati TB di antaranya Tisoniazid, rifampin (Rifadin, Rimactane), ethambutol (Myambutol) dan pyrazinamide. Dengan TB aktif, Anda biasanya harus meminum kombinasi obat-obatan ini, khususnya bila Anda cenderung resisten terhadap obat tertentu.
    • Apabila Anda mengikuti pengobatan dengan tepat, Anda seharusnya sudah mulai merasa lebih baik dalam waktu beberapa minggu dan tidak lagi menular. Namun, sangat penting bagi Anda untuk menyelesaikan pengobatan, kalau tidak TB akan tetap berada di tubuh dan Anda berpotensi lebih resisten terhadap obat. [5]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menghindari Penularan TB

Unduh PDF
  1. Bila Anda TB aktif, Anda harus mengambil langkah pencegahan supaya penyakit tersebut tidak menular kepada orang lain. Anda harus tinggal di rumah dan tidak bekerja atau sekolah selama beberapa minggu setelah diagnosis dan jangan tidur atau melewatkan waktu lama dalam satu ruangan dengan orang lain.
  2. Bakteri TB menyebar dengan lebih cepat dalam ruangan tertutup dengan udara stagnan. Oleh karena itu, Anda harus membuka semua jendela atau pintu untuk membiarkan udara masuk dan mengeluarkan udara yang terkontaminasi.
  3. Sama seperti ketika sedang pilek, Anda harus menutup mulut ketika batuk, bersin atau bahkan tertawa. Anda bisa menggunakan tangan bila dibutuhkan, tetapi lebih baik menggunakan tisu.
  4. Bila Anda terpaksa berada di sekitar orang lain, ide bagus bila Anda memakai masker bedah yang menutup mulut dan hidung, paling tidak selama tiga minggu pertama setelah infeksi. Ini membantu mengurangi risiko bakteri menyebar ke orang lain.
  5. Mutlak sekali bagi Anda untuk menyelesaikan pengobatan yang diberikan dokter. Gagal menyelesaikan pengobatan akan memberi kesempatan bakteri TB untuk bermutasi, membuatnya jauh lebih resisten terhadap pengobatan, dan dengan demikian menjadi lebih mematikan. Menyelesaikan pengobatan adalah pilihan paling aman tidak hanya untuk Anda, tetapi juga orang-orang di sekitar Anda. [5]
    Iklan

Peringatan

  • Orang yang pernah menerima transplantasi organ, terinfeksi HIV atau mempunyai risiko komplikasi karena alasan lain tidak bisa menerima pengobatan untuk LTBI.
  • Vaksinasi BCG tidak boleh digunakan untuk wanita hamil, orang dengan imunosupresi atau cenderung menjadi imunosupresi. Belum ada penelitian yang memadai untuk menentukan keamanan vaksinasi BCG pada janin yang sedang berkembang.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 7.602 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan