Unduh PDF
Unduh PDF
Bertanya merupakan cara dasar untuk mengumpulkan informasi. Tetapi seperti semua hal lain, diperlukan kemampuan untuk dapat melakukannya dengan baik. Mengajukan pertanyaan terbuka merupakan cara yang ramah untuk mengajak orang bercakap-cakap. Mengetahui perbedaan antara pertanyaan terbuka dan tertutup akan sangat membantu Anda dalam berkarier maupun bersosialisasi.
Langkah
-
Ketahui apa itu pertanyaan terbuka. Sebelum dapat mulai mengajukan pertanyaan terbuka secara efektif, Anda perlu mengetahui apa itu pertanyaan terbuka. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang memerlukan jawaban penuh yang menggunakan pengetahuan atau perasaan subjek itu sendiri. Pertanyaan terbuka bersifat objektif, tidak mengarahkan orang yang ditanyai, dan menghasilkan jawaban yang terdiri dari banyak kata. [1] X Teliti sumber Contoh pertanyaan terbuka:
- "Apa yang terjadi setelah saya pergi?"
- "Mengapa Jimmy pergi sebelum Sarah?"
- "Bagaimana pendapat orang-orang tentang kue tersebut?"
- "Ceritakan tentang pekerjaan Anda hari ini."
- "Bagaimana pendapat Anda tentang season baru acara TV tersebut?"
-
Jangan mengajukan pertanyaan tertutup. Pertanyaan tertutup dijawab dengan jawaban singkat atau satu kata. Pertanyaan tertutup digunakan untuk mendapatkan hanya fakta dan potongan informasi tertentu. [2] X Teliti sumber Contoh pertanyaan tertutup:
- "Siapa yang akan Anda pilih?"
- "Apa merek mobil Anda?"
- "Sudahkah kamu berbicara dengan Budi?"
- "Apakah Sarah meninggalkan Jimmy?"
- "Semua kuenya sudah dimakan habis?"
- Pertanyaan tertutup menghentikan percakapan. Pertanyaan tertutup tidak mengundang orang-orang untuk menjelaskan, menceritakan tentang diri mereka, atau memberi penanya informasi apa pun tentang penjawab.
-
Kenali karakteristik pertanyaan terbuka. Terkadang, orang-orang mengira pertanyaan yang mereka ajukan adalah pertanyaan terbuka, padahal bukan. Untuk dapat mengajukan pertanyaan terbuka dengan benar di dalam percakapan, ketahuilah karakteristik pertanyaan terbuka.
- Pertanyaan terbuka membuat si penjawab perlu berhenti sejenak, berpikir, dan merenung.
- Jawaban yang didapat tidak akan berupa fakta, tetapi perasaan, pendapat, atau ide pribadi mengenai subjek pertanyaan.
- Saat menggunakan pertanyaan terbuka, pengendali percakapan berpindah ke orang yang ditanyai, yang mengawali percakapan di antara dua orang. Jika pengendali percakapan tetap berada pada penanya, berarti yang ditanyakan adalah pertanyaan tertutup. Teknik yang kedua ini lebih menyerupai wawancara atau interogasi daripada percakapan. [3] X Teliti sumber
- Hindari pertanyaan yang memiliki karakteristik berikut:
- Jawaban berupa fakta;
- Mudah dijawab;
- Dapat dijawab dengan cepat serta hampir tidak memerlukan pemikiran. [4] X Teliti sumber Pertanyaan-pertanyaan seperti ini termasuk pertanyaan tertutup.
-
Kenali gaya bahasa yang digunakan dalam pertanyaan terbuka. Untuk memastikan pertanyaan yang diajukan adalah pertanyaan terbuka, pahami bahasa yang digunakan. Pertanyaan terbuka diawali dengan cara yang sangat spesifik.
- Pertanyaan terbuka diawali dengan kata-kata berikut: "mengapa", "bagaimana", "apa", "deskripsikan", "ceritakan tentang...", atau "bagaimana pendapat Anda tentang..."
- Meskipun “ceritakan tentang” secara format tidak berbentuk kalimat pertanyaan, hasilnya sama seperti menanyakan pertanyaan terbuka.
- Pertanyaan tertutup juga menggunakan bahasa yang spesifik. Jika ingin menghindari pertanyaan tertutup, jangan mengawali pertanyaan dengan kata-kata berikut: "apakah", "akankah", "tidakkah", "maukah" (dalam bahasa Inggris: is/am/are/was/were , did , will , won’t , didn’t , aren’t , would , if , dsb.). [5] X Teliti sumber
Iklan
-
Gunakan pertanyaan terbuka untuk mendapatkan jawaban yang bermakna. Salah satu alasan utama penggunaan pertanyaan terbuka adalah untuk mendapatkan jawaban yang mendalam, bermakna, dan penuh pertimbangan. Menanyakan pertanyaan terbuka mengundang orang membuka diri, karena menunjukkan bahwa Anda tertarik dengan apa yang mereka pikirkan.
- Jangan menggunakan pertanyaan tertutup saat menginginkan jawaban yang bermakna. Pertanyaan tertutup menghentikan percakapan. Jawaban satu kata mempersulit Anda membangun percakapan atau hubungan dengan orang yang bersangkutan. Pertanyaan tertutup biasanya juga tidak memberikan jawaban yang mencukupi.
- Gunakan pertanyaan terbuka saat menginginkan penjelasan terperinci.
- Gunakan pertanyaan terbuka untuk memperluas percakapan setelah menanyakan pertanyaan tertutup yang memberikan jawaban berupa fakta atau satu kata. Dapatkan jawaban berupa fakta atau satu kata, dan bangun percakapan lengkap dari fakta tersebut dengan menggunakan pertanyaan terbuka. [6] X Teliti sumber
-
Tentukan batas. Pertanyaan terbuka terkadang terlalu luas. Pemilihan kata sangat penting saat menanyakan pertanyaan terbuka, terutama jika menginginkan jawaban tertentu. [7] X Teliti sumber
- Jika ingin mencarikan pacar untuk teman, Anda mungkin bertanya, “Seperti apa orang yang kamu sukai?” Teman mungkin memberikan jawaban berupa karakteristik fisik, saat Anda menginginkan jawaban berupa kepribadian. Melainkan, tanyakan pertanyaan yang lebih spesifik dengan "panduan" yang terukur, seperti: “Orang dengan kepribadian seperti apa yang kamu sukai?”
-
Cobalah untuk mengarahkan pertanyaan. Untuk menggunakan metode ini, mulailah dengan pertanyaan yang sempit, lalu gunakan pertanyaan yang luas dan terbuka. Metode ini bagus untuk mendapatkan detail spesifik dari seseorang. Selain itu, metode ini juga dapat digunakan untuk membuat seseorang menjadi tertarik pada sebuah topik, atau membuat seseorang menjadi lebih percaya diri. [8] X Teliti sumber
- Jika kesulitan membuat seseorang membuka diri dengan pertanyaan terbuka yang luas, cobalah menggunakan pertanyaan yang lebih sempit terlebih dahulu, lalu gunakan pertanyaan yang lebih luas setelah percakapan terjadi. [9] X Teliti sumber Misalnya, saat berbicara dengan anak-anak Anda. Anda mungkin bertanya, “Ada kejadian apa di sekolah hari ini?” “Tidak ada” kemungkinan adalah jawabannya. Lanjutkan dengan pertanyaan seperti, “Tugas menulis apa yang sedang kamu kerjakan?” Kemungkinan besar, pertanyaan tersebut akan memicu percakapan lebih lanjut.
-
Pertanyaan lanjutan. Gunakan pertanyaan terbuka sebagai lanjutan dari pertanyaan lain. Pertanyaan lanjutan dapat ditanyakan setelah pertanyaan terbuka ataupun tertutup.
- Gunakan pertanyaan “mengapa” dan “bagaimana” sebagai pertanyaan lanjutan untuk mendapatkan jawaban yang lebih panjang setelah menanyakan pertanyaan tertutup.
- Setelah seseorang selesai berbicara, tanyakan pertanyaan terbuka yang merujuk pada, atau berhubungan dengan, apa yang baru saja dia katakan. Cara tersebut membuat percakapan terus mengalir secara terbuka dan aktif.
-
Berhubungan dengan orang. Pertanyaan terbuka merupakan salah satu cara terbaik untuk berhubungan dengan seseorang melalui percakapan. Tidak seperti pertanyaan tertutup, pertanyaan terbuka mendorong interaksi yang lebih dalam serta bermakna di antara dua orang. Pertanyaan terbuka mengindikasikan bahwa penanya tertarik mendengarkan respons penjawab.
- Gunakan pertanyaan terbuka untuk mengetahui lebih jauh tentang seseorang. Sering kali, pertanyaan terbuka mendorong orang berbicara tentang diri sendiri. Dengan menanyakan pertanyaan lanjutan, Anda dapat terus mengetahui berbagai hal tentang orang tersebut.
- Pertanyaan terbuka dapat mendemonstrasikan kepedulian, kasih sayang, atau kecemasan terhadap seseorang. Pertanyaan terbuka memerlukan jawaban yang lebih pribadi dan mendalam. Dengan bertanya “Bagaimana perasaanmu?” atau “Mengapa kamu menangis?”, Anda mengundang orang mengungkapkan perasaannya. Bertanya, “Anda tidak apa-apa?” hanya memerlukan jawaban “ya” atau “tidak”.
- Gunakan pertanyaan terbuka untuk memulai percakapan dengan orang pendiam, gugup, atau baru. [10] X Teliti sumber Cara tersebut dapat membantu mereka merasa lebih tenang serta mendorong mereka membuka diri.
- Gunakan pertanyaan terbuka jika tidak ingin memaksa, menjebak, atau memengaruhi jawaban seseorang. Sebagian besar pertanyaan terbuka bersifat netral. Kata-kata yang digunakan dalam pertanyaan tertutup menyebabkan orang merasa harus memberikan jawaban tertentu. [11] X Teliti sumber Misalnya, pertanyaan yang mengarahkan dapat berupa, “Tidakkah menurut Anda gaun ini cantik?”, sedangkan pertanyaan terbuka yang netral akan berupa sesuatu seperti, “Bagaimana pendapat Anda tentang gaun ini?” Ekor pertanyaan seperti “tidakkah?”, “iya bukan?”, atau “tidak bisakah mereka?” dapat mengubah pertanyaan menjadi pertanyaan yang mengarahkan, karena mengusulkan bahwa orang yang Anda ajak bicara setuju dengan Anda. Jangan menggunakan ekor pertanyaan pada pertanyaan terbuka.
- Hati-hati, jangan mengajukan pertanyaan yang terlalu pribadi atau memerlukan terlalu banyak informasi pribadi. Pertimbangkan tingkat kenyamanan penjawab saat mengajukan pertanyaan. Jika pertanyaan terlalu pribadi, gantilah dengan pertanyaan lain yang tidak terlalu pribadi.
-
Ajukan pertanyaan yang memiliki banyak kemungkinan jawaban. Pertanyaan terbuka bagus untuk berdiskusi. Pertanyaan terbuka mendorong berbagai jawaban, pendapat, dan solusi yang berbeda, selain juga pemikiran kreatif serta pengecekan kebenaran ide seseorang.
- Pertanyaan terbuka melibatkan kemampuan bahasa yang halus. Pertanyaan terbuka dapat digunakan untuk berinteraksi dengan anak-anak dan pelajar bahasa baru untuk membantu menstimulasi pikiran dan meningkatkan kemampuan bahasa mereka. [12] X Teliti sumber
-
Ajukan pertanyaan yang mendorong orang berbicara. Percakapan merupakan seni yang sulit bagi banyak orang. Berbicara dengan orang baru mungkin menakutkan, tetapi pertanyaan terbuka dapat membantu Anda mendorong orang lain berbicaran.
-
Gunakan pertanyaan terbuka untuk memancing penjelasan lebih lanjut. Pertanyaan terbuka dapat menjadi pertanyaan pemancing. Ada dua metode berbeda untuk menanyakan pertanyaan pemancing:
- Memancing kejelasan. Jika menanyakan pertanyaan terbuka yang menghasilkan jawaban umum, tambahkan pertanyaan terbuka yang lain untuk mendapatkan kejelasan. Misalnya, jika bertanya, “Mengapa Anda suka tinggal di sini?” dan dijawab, “Karena pemandangannya bagus.”, pertanyaan tambahan untuk memperjelas jawaban tersebut dapat ditanyakan, seperti, “Pemandangan yang mana?”
- Memancing kelengkapan. Setelah jawaban yang jelas dan lengkap telah diberikan sebagai hasil dari pertanyaan terbuka, pertanyaan yang lain dapat ditanyakan untuk mendapatkan informasi tambahan. Contoh pertanyaan yang memancing kelengkapan jawaban antara lain “Apa lagi yang Anda sukai?” atau “Alasan apa lagi yang Anda miliki?” [13] X Teliti sumber
- Jangan menggunakan pertanyaan “Ada lagi yang lain?” Itu merupakan pertanyaan tertutup, dan berisiko menghasilkan jawaban sederhana “tidak”.
-
Picu kreativitas penjawab. Salah satu hasil pertanyaan terbuka adalah kreativitas. Pertanyaan terbuka jenis tertentu memerlukan jawaban yang mendorong orang berpikir di luar batas.
- Beberapa pertanyaan terbuka memerlukan prediksi. Pertanyaan seperti, “Siapa yang akan memenangkan pemilu?” atau “Apa yang akan terjadi pada negara kita dengan terpilihnya calon tersebut?” memerlukan orang memikirkan berbagai kemungkinan skenario.
- Pertanyaan jenis ini kadang juga membuat orang mempertimbangkan konsekuensi suatu hal. Dengan menanyakan, “Apa yang akan terjadi jika...” atau “Apa yang akan terjadi jika Anda...”, Anda mengundang orang memikirkan sebab dan akibat skenario yang ditanyakan. [14] X Teliti sumber
-
Cobalah membuat orang lain mengajukan pertanyaan terbuka kepada Anda. Itu akan membuat percakapan lebih seimbang, dan membantu Anda mengambil bagian lain dalam percakapan, selain hanya sebagai penanya. Untuk membuat orang lain menanyai Anda, usahakan untuk tidak langsung memberikan semua detail cerita atau pendapat. [15] X Teliti sumber
-
Pastikan untuk mendengarkan. Mengajukan pertanyaan yang tepat tidak berguna jika Anda tidak mendengarkan. Terkadang, kita melakukan kesalahan dengan menyusun pertanyaan selanjutnya tanpa memperhatikan jawaban dari pertanyaan yang pertama. Anda akan kehilangan kesempatan bagus untuk menanyakan pertanyaan lanjutan jika hal itu terjadi. Usahakan untuk mendengarkan jawaban dari pertanyaan yang Anda ajukan.Iklan
Peringatan
- Orang yang menjawab pertanyaan terbuka dengan tidak nyaman mungkin tidak mengerti ke mana Anda akan mengarahkan percakapan atau sebenarnya tidak ingin menjawab. Cobalah memberi sedikit penjelasan. Jika orang tersebut masih menolak, mungkin jawabannya bersifat pribadi atau merupakan topik yang tidak ingin dia bicarakan.
- Pertanyaan terbuka dapat menghasilkan jawaban panjang yang bertele-tele. Jika menginginkan jawaban yang singkat atau relevan, pastikan untuk mengajukan pertanyaan yang cukup spesifik.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.mediacollege.com/journalism/interviews/open-ended-questions.html
- ↑ http://www.d.umn.edu/~cspiller/csd8235/listeningpractice/closedquestions.htm
- ↑ http://changingminds.org/techniques/questioning/open_closed_questions.htm
- ↑ http://changingminds.org/techniques/questioning/open_closed_questions.htm
- ↑ http://www.wheelhouse.com/resources/templates-and-scripts/open-and-closed-ended-sales-questions
- ↑ http://www.exforsys.com/career-center/questioning-skills/closed-ended-questions.html
- ↑ https://www.responsiveclassroom.org/article/open-ended-questions
- ↑ http://www.mindtools.com/pages/article/newTMC_88.htm
- ↑ http://ppa.aces.uiuc.edu/pdf_files/Asking1.PDF
- ↑ http://changingminds.org/techniques/questioning/open_closed_questions.htm
- ↑ http://www.newconversations.net/communication-skills-workbook/asking-questions-more-open-endedly-and-creatively/
- ↑ http://marinschools.org/ECE/Documents/CLASSOpenendedquestionsEnglish.pdf
- ↑ http://ppa.aces.uiuc.edu/pdf_files/Asking1.PDF
- ↑ http://marinschools.org/ECE/Documents/CLASSOpenendedquestionsEnglish.pdf
- ↑ http://changingminds.org/techniques/questioning/open_closed_questions.htm
Iklan