Unduh PDF Unduh PDF

Apakah Anda pemalu? Anda tidak sendirian. Ada banyak orang di dunia yang mengalami hal yang sama, dari tingkat ringan hingga ekstrem, serta kesulitan mengatasinya. Untuk mengatasi rasa malu, Anda harus memahami situasi yang memicunya, berusaha mengubah kondisi mental dan sudut pandang Anda mengenai situasi tersebut, dan berlatih menghadapi situasi yang nyaman maupun tidak hingga Anda berhasil mengatasi kekhawatiran yang menghalangi Anda. Ingatlah bahwa mengatasi rasa malu tidak bisa diwujudkan dalam semalam, serta dibutuhkan waktu, usaha, dan tentu saja, keinginan Anda untuk berubah.

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Memahami Rasa Malu

Unduh PDF
  1. Rasa malu tidak selalu sama dengan tertutup atau tidak menyukai diri sendiri. Artinya hanyalah, untuk beberapa alasan Anda merasa malu bila orang-orang memperhatikan Anda. Apa akar rasa malu Anda? Umumnya ini adalah gejala dari masalah yang lebih besar. Berikut adalah tiga kemungkinannya:
    • Anda memandang diri sendiri lemah. Ini terjadi ketika kita memberikan penilaian pada diri sendiri dan suara di kepala kita berkata sesuatu yang negatif. Sulit untuk mengabaikannya, tetapi sebenarnya, suara itu adalah suara Anda dan Anda bisa menyuruhnya mengatakan apa saja.
    • Anda kesulitan mempercayai pujian yang diberikan untuk Anda. Entah Anda menganggap penampilan Anda bagus atau tidak, seseorang mungkin berpendapat penampilan Anda bagus dan itulah sebabnya mereka memuji Anda. Anda tentu tidak akan menyebutnya pembohong, bukan? Angkat kepala Anda, ucapkan terima kasih, dan terimalah pujian itu. Jangan mencoba mengatakan hal sebaliknya kepada orang yang telah memuji Anda.
    • Anda terlalu banyak berpikir. Ini terjadi ketika kita terlalu fokus pada diri sendiri. Karena kita melewatkan sepanjang hari dengan memperhatikan tindakan kita supaya tidak mengacaukan apa-apa, kita berasumsi orang lain juga begitu. Kita akan mengubah fokus pada orang lain bila ini mirip dengan gejala Anda.
    • Anda dicap sebagai pemalu oleh orang lain. Kadang, ketika masih kecil, kita merasa malu. Sayangnya, orang-orang mencap kita pemalu dan memperlakukan kita seperti itu, bahkan setelah kepribadian kita berubah. Sangat mungkin orang lain mengelompokkan Anda dalam kategori ini dan Anda menuruti anggapan mereka. Apa berita baiknya? Anda hanya harus menuruti diri sendiri.
      • Apa pun alasannya, Anda bisa mengatasinya. Ini hanyalah cara berpikir, dan berpikir adalah sesuatu yang bisa Anda kendalikan. Betul!
  2. Salah satu langkah pertama untuk mengatasi rasa malu adalah mencoba menerima dan merasa nyaman dengan itu. Semakin Anda menolaknya, sadar atau tidak sadar, semakin lama rasa malu itu menguasai Anda. Bila Anda pemalu, terimalah sepenuhnya. Satu cara untuk melakukannya adalah dengan mengulangi perkataan ini pada diri sendiri, 'Ya, saya pemalu dan saya menerimanya'.
  3. Apa Anda menjadi malu di depan orang-orang baru? Ketika mempelajari hal baru? Ketika berada pada lingkungan baru? Ketika dikelilingi orang-orang yang Anda kenal dan kagumi? Ketika Anda berada di suatu tempat dan tidak kenal siapa pun? Cobalah untuk mencari tahu apa yang ada di pikiran Anda sebelum rasa malu itu menyerang.
    • Untungnya tidak semua situasi membuat Anda malu. Anda baik-baik saja di tengah keluarga, bukan? Bagaimana bisa mereka berbeda dengan orang-orang asing? Tidak berbeda, Anda hanya mengenal mereka lebih baik dan lebih lagi, mereka mengenal Anda. Masalahnya bukan pada Anda, tapi situasinya. Ini membuktikan bahwa Anda bukan 100% pemalu. Bagus.
  4. Yang tidak terlalu menyebabkan gelisah tempatkan di urutan pertama dan yang paling menyebabkan gelisah di urutan terakhir. Ketika Anda membuat daftar ini secara tertulis, rasanya akan seperti tugas yang harus Anda kerjakan sampai berhasil.
    • Buat daftar ini senyata mungkin. Mungkin pemicunya adalah "Bicara di depan orang lain", tapi Anda harus lebih spesifik. Bicara di depan orang yang lebih berkuasa dari pada Anda? Bicara dengan orang yang Anda anggap menarik? Semakin spesifik, semakin mudah bagi Anda untuk mengidentifikasi situasi tersebut dan mencari jalan keluarnya.
  5. Begitu Anda sudah menuliskan daftar 10-15 situasi yang membuat Anda stres, mulailah menanggulanginya, satu demi satu (setelah Anda selesai membaca artikel ini, tentu saja). Keberhasilan mengatasi situasi yang "lebih mudah" di urutan pertama akan bisa membuat Anda percaya diri untuk meneruskan ke situasi yang lebih sulit sesuai daftar yang telah Anda buat.
    • Jangan khawatir bila kadang Anda mengalami kemunduran. Atur kecepatan yang Anda inginkan, tetapi usahakan untuk terus mendorong diri sendiri.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Menaklukkan Pikiran

Unduh PDF
  1. Apa pun yang berhasil memicu rasa malu, itu karena Anda menganggapnya sebagai pemicu rasa malu. Sama seperti pemograman komputer, ketika satu 'program' mendapatkan gangguan maka komputer akan mengatasi pengganggu itu, persis seperti yang telah diprogramkan. Pikiran kita juga bisa diprogram dengan cara yang sama. Pikirkan lagi ke belakang, di masa kecil kita telah diprogram untuk bereksi pada stimulan seperti menjauhi orang asing, ketinggian, atau binatang berbahaya. Artinya kita mengetahuinya dan bereaksi dengan alami (standar) dan reaksi ini bisa diubah. Contohnya ketika melihat seekor kadal beberapa orang akan menganggapnya reptil yang jelek sementara yang lain melihatnya binatang peliharaan yang cantik, perbedaan persepsi ini terjadi karena reaksi alami (standar) mereka atau respons terhadap stimulan (kadal). Dengan cara yang sama, ketika seorang pemalu bertemu dengan orang lain (stimulan), reaksi alaminya adalah malu . Kenyataannya Anda bisa mengubah respons ini dengan memprogram ulang pikiran Anda. Anda bisa melakukannya dengan cara:
    • Ajukan pertanyaan pada diri sendiri dan periksa validitas alasan Anda. Contohnya, penting bagi Anda untuk berlatih bicara di depan umum untuk benar-benar mengatasi masalah rasa malu ini. Coba untuk memandang rasa malu sebagai Isyarat untuk mendorong diri Anda dengan keras dan untuk melakukan kebalikan dari apa yang biasa Anda lakukan ketika merasa malu. Ketika Anda malu berada di tengah orang banyak mungkin Anda akan pergi ke tempat lain yang sepi karena inilah reaksi standar Anda, tetapi kali ini ketika rasa malu menyergap, paksa diri Anda untuk melakukan sebaliknya, yaitu bicara pada orang lain. Betul Anda akan merasa sangat tidak nyaman tapi sekali lagi, anggap perasaan itu sebagai pemicu untuk mendorong diri Anda lebih keras. Semakin besar emosi negatif yang Anda rasakan, semakin kuat motivasi Anda untuk mendorong diri sendiri. Setelah mencoba cara ini beberapa kali, Anda akan merasa bahwa emosi dan perasaan negatif ini sebenarnya adalah teman baik karena telah memotivasi Anda untuk mendorong diri lebih keras.
  2. 99% dari kita merasa malu karena berpikir bila bicara atau menonjolkan diri, kita akan mempermalukan diri sendiri. Itulah mengapa penting sekali untuk fokus pada orang lain, menaruh perhatian (mental) kita di tempat lain. Ketika kita berhenti fokus pada diri sendiri, kita juga akan bisa berhenti mengkhawatirkan apa yang akan terjadi.
    • Cara termudah adalah fokus untuk mengasihi. [1] Ketika kita merasakan kasih sayang, simpatik, atau bahkan empati, kita tidak lagi mencemaskan diri sendiri dan mulai mencurahkan pikiran dan mental kita untuk memahami orang lain. Dengan mengetahui bahwa semua orang berjuang untuk sesuatu, besar atau kecil (besar bagi mereka!) kita sadar bahwa setiap orang layak mendapat perhatian.
    • Bila cara itu tidak berhasil, bayangkan pola pikir yang Anda pikir dimiliki orang lain. Bila Anda mencemaskan penampilan, Anda berpikiran semua orang kelihatannya memperhatikan (petunjuk: sebenarnya tidak). Pola pikir itu menular, sekali Anda memulai, Anda tak akan bisa berhenti.
  3. Tutup mata Anda dan visualisasikan keadaan yang membuat Anda malu. Sekarang, dalam mata pikiran Anda, pikirkan untuk menjadi percaya diri. Lakukan ini secara rutin, dan untuk situasi yang berbeda-beda. Akan sangat efektif bila Anda melakukannya setiap hari, terutama di pagi hari. Mungkin rasanya konyol, tetapi para atlet menggunakan visualisasi untuk mengembangkan keahlian mereka, jadi kenapa Anda tidak?
    • Libatkan semua indra Anda untuk membuatnya terasa nyata. Pikirkan tentang kebahagiaan dan rasa nyaman. Apa yang akan Anda katakan? Apa yang Anda rasakan? Dengan begini, ketika tiba saatnya, Anda akan siap.
  4. Berdiri tegak memberikan kesan pada dunia bahwa Anda percaya diri dan menerima orang lain. Sering kali kita diperlakukan seperti apa yang kita rasakan, jadi bila Anda merasa terbuka dan bisa didekati, tubuh Anda akan mewujudkan perasaan itu. Kekuatan tubuh mengendalikan segalanya!
    • Cara ini akan menipu otak Anda juga. Penelitian menunjukkan bahwa postur tubuh yang baik (kepala tegak, bahu ditarik ke belakang, dan lengan terbuka) membuat kita merasa berwibawa, percaya diri, dan lebih dari itu, mengurangi stres. [2] Dan Anda tidak butuh alasan lain!
  5. Ini akan membantu Anda menghindari rasa malu karena harus mengulangi kata-kata yang diucapkan dengan bergumam atau suara pelan. Biasakan diri mendengar suara Anda sendiri! Anda mungkin akan menyukainya.
    • Buat rekaman pembicaraan pura-pura Anda. Terdengar konyol, tentu, tetapi Anda akan mengenali suatu pola, kapan dan mengapa suara Anda menurun, saat-saat Anda merasa bicara dengan suara keras tetapi sebenarnya tidak, dll. Pada mulanya Anda akan merasa seperti aktor (dan melakukan apa yang dilakukan oleh aktor), tetapi Anda akan terbiasa. Anda tahu bahwa dengan berlatih kita akan terbiasa!
  6. Semakin Anda membandingkan diri sendiri dengan orang lain, semakin Anda merasa tidak mampu dan semakin terintimidasi, yang justru akan membuat Anda lebih malu lagi. Tak ada gunanya membandingkan diri sendiri dengan orang lain, tetapi seandainya Anda mau membandingkan, bandingkan dengan realistis. Semua orang juga punya masalah keyakinan diri.
    • Serius. Bila Ada punya teman atau saudara yang super percaya diri dan senang bergaul, tanyakan pada mereka soal ini. Mereka mungkin akan mengatakan sesuatu seperti, "Oh, ya, saya benar-benar sengaja menempatkan diri di luar sana" atau "Saya dulu mengerikan. Saya harus berjuang mengatasinya." Anda hanya berada pada fase yang berbeda dari proses yang mereka jalani.
  7. Pikirkan betapa hebatnya Anda . Setiap orang punya bakat spesial atau sifat khusus yang bisa ditawarkan pada dunia. Ini mungkin terdengar klise, tapi benar. Pikirkan apa yang Anda ketahui, apa yang bisa Anda lakukan, dan apa yang telah Anda capai, dari pada hanya terpaku pada bagaimana penampilan, perkataan, atau cara berpakaian Anda. Perlu diingat bahwa setiap orang, bahkan "orang cantik" pun, punya sesuatu pada diri atau hidup mereka yang tidak mereka sukai. Tidak ada alasan kenapa "masalah" Anda membuat Anda malu sedangkan "masalah" mereka tidak membuat mereka malu.
    • Ketika Anda memikirkan ini, Anda akan menyadari bahwa banyak yang bisa Anda tawarkan untuk suatu kelompok atau kondisi tertentu. Kemampuan dan keterampilan Anda diperlukan untuk memperbaiki setiap masalah, pembicaraan, atau suatu keadaan. Dengan mengetahui hal ini, Anda cenderung akan bicara.
  8. Hanya karena Anda tidak menonjol, tidak bersuara paling keras, atau tidak pernah memulai pesta, bukan berarti Anda tidak punya kelebihan sosial. Apakah Anda pendengar yang baik? Apakah Anda orang yang teliti? Mungkin itu tak pernah terpikirkan oleh Anda, jadi duduklah dan pikirkan. Apakah Anda pengamat yang lebih baik dari pada orang-orang di sekitar Anda? Mungkin saja.
    • Kelebihan Anda bisa bermanfaat. Bila Anda pendengar yang baik, Anda akan tahu ketika seseorang mempunyai masalah dan perlu mencurahkannya. Dalam keadaan seperti ini, mereka membutuhkan Anda . Tak ada yang mengancam dari situasi ini. Jadi tanyakan apa yang terjadi! Anda melihat mereka punya masalah, maukah mereka membicarakannya?
    • Dalam setiap kelompok sosial, semua peran harus terisi. Anda punya tempat walaupun Anda tidak melihatnya. Tidak ada yang lebih baik dari yang lainnya, ketahuilah bahwa nilai Anda, apa pun itu, melengkapi dinamika kelompok tersebut.
  9. Sebagai catatan, orang-orang yang populer belum tentu bahagia. Orang yang terbuka tidak selalu populer atau bahagia dan orang-orang pemalu belum tentu tertutup, tidak bahagia, atau dingin dan terasing. Sama seperti Anda tidak ingin dicap, jangan cap orang lain juga.
    • Anak-anak yang populer di sekolah berusaha sangat keras, setiap hari, untuk menjadi populer. Mereka berusaha menyesuaikan diri, bergaul dan berhasil. Baik untuk mereka, tetapi bukan berarti mereka bahagia atau itu akan bertahan lama. Mencoba untuk meniru sesuatu yang tidak seperti kelihatannya tidak akan ada hasilnya. Lebih baik Anda menjadi diri sendiri, karena masa sekolah akan berakhir, masa kuliah akan berakhir, dan apa yang tersisa?
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Menaklukkan Situasi Sosial

Unduh PDF
  1. Bila Anda berencana menghadiri pesta minggu depan, baiknya Anda mempersiapkan diri dengan beberapa topik hangat. Apakah harga BBM akan naik lagi? Episode terakhir acara TV yang sedang digemari? Acara internasional? Rajinlah membaca. Dengan begitu bila topik tersebut dibahas dalam percakapan, Anda akan bisa menyumbangkan suara.
    • Tujuan Anda bukan untuk membuat orang terkesan dengan pengetahuan Anda yang dalam dan menyeluruh. Anda hanya ingin bergabung. Orang-orang yang lain tidak ingin dihakimi atau diberikan pendapat, jadi usahakan untuk tetap ramah dan ringan. Kata-kata seperti, "Rasanya saya tidak mau menjadi ketua MPR" bisa membuat percakapan serius menjadi santai.
  2. Interaksi sosial bisa disederhanakan, ke satu titik. Ketika Anda memulai dari langkah paling dasar, Anda otomatis siap meneruskan pembicaraan, jadi Anda tidak sampai stres. Pikirkan empat tahap untuk semua percakapan:
    • Tahap satu adalah kalimat pembuka yang sederhana. Ini adalah basa basi dalam cara yang baik.
    • Tahap dua adalah pengenalan. Cukup jelas.
    • Tahap tiga adalah menemukan kesamaan, beberapa topik yang bisa didiskusikan.
    • Tahap empat adalah penutup, satu pihak memberitahu ia harus pergi, menyimpulkan pembicaraan, dan mungkin bertukar infomasi. "Yah, senang bicara dengan Anda. Saya tak pernah berpikir seperti itu tentang dia. Ini kartu nama saya, ayo kita ngobrol lagi secepatnya!"
  3. Mulai pembicaraan . Apa Anda ingat proyek hebat yang Anda kerjakan? Gunung yang pernah Anda daki? Penyakit yang berhasil Anda kalahkan? Bila Anda berhasil melakukan semua itu, percakapan adalah hal mudah. Komentar sembarang tentang sesuatu yang Anda alami bersama bisa menjadi permulaan, seperti "Bis ini selalu terlambat," atau "Kita hanya harus yakin kopi akan segera datang!" atau "Lihat dasi Pak Direktur hari ini? Ya Tuhan." Percakapan akan berlanjut dari sini.
    • Tambahkan detil pada pernyataan mendasar. Bila seseorang bertanya di mana Anda tinggal, percakapan tersebut berpotensi diam di tempat dan terasa canggung bila Anda hanya menjawab singkat. Dari pada menjawab "Di Jalan Rambutan," cobalah, "Di Jalan Rambutan, pas di sebelah toko roti yang enak itu." [3] Dengan begini, orang tersebut akan punya sesuatu untuk berkomentar, membuat percakapan terus berlanjut. Mereka tidak hanya merespons, "Oh, begitu." Mereka akan berkata, "Oh, sudah pernah mencoba croissant coklatnya?!"
  4. Di suatu pesta, Anda dapat mengulang-ulang pembicaraan yang persis sama . Mulailah obrolan dengan satu atau dua orang dan latih senda gurau dan basa basi sosial yang sama sampai Anda bosan. Kemudian kembali pada orang yang Anda sukai untuk mengobrol dengannya. Anda bisa menikmati percakapan yang sebenarnya dengan mereka.
    • Mulai dengan cepat, setiap percakapan hanya bertahan beberapa menit. Ini akan mengangkat tekanan dan mengurangi kegugupan Anda. Ketika percakapan harus berakhir dalam 120 detik, rasanya tidak terlalu menakutkan. Kemudian Anda bisa mencurahkan waktu dan energi untuk orang-orang yang ingin Anda jadikan teman. Cara ini sungguh masuk akal untuk waktu dan kemampuan Anda! [3]
  5. Sampaikan sikap ramah dan terbuka dengan bahasa tubuh . Pastikan untuk tidak menyilangkan tangan, menegakkan kepala, dan tangan Anda tidak sibuk mengerjakan sesuatu. Tak ada yang akan mengajak Anda bicara bila Anda sibuk main Candy Crush. Bila ada, mereka hanya bersikap sopan!
    • Pikirkan orang yang ingin Anda dekati. Apa yang dikatakan oleh tubuh dan wajah mereka? Sekarang pikirkan orang-orang yang tak ingin Anda dekati. Bagaimana posisi Anda sekarang, yang manakah dari dua itu yang mirip dengan Anda?
  6. Tersenyum dan buat kontak mata . Senyuman ke arah orang asing mungkin akan mencerahkan hari Anda, dan hari mereka juga! Senyum adalah cara yang bersahabat untuk mengenal orang lain, dan menjadi awal yang bagus untuk memulai percakapan dengan siapa saja, orang asing atau teman. Dengan tersenyum Anda menunjukkan bahwa Anda tidak berbahaya, ramah, dan ingin terhubung.
    • Manusia adalah makhluk sosial. Sekilas pandang pada narapidana di penjara membuktikannya. Kita semua mencari interaksi dan pengakuan. Anda tidak memberikan mereka itu, tetapi Anda membuatnya lebih hidup dan lebih baik.
  7. Ketika Anda berada di suatu kelompok orang (atau hanya satu orang), Anda mungkin terperangkap dalam pikiran malu. Pada awalnya itu normal. Bila Anda merasa gelisah, ajukan pada diri Anda pertanyaan berikut: [4]
    • Apakah saya bernapas? BIla Anda bisa membuat napas pelan, otomatis Anda akan rileks.
    • Apakah saya merasa rileks? Jika tidak, gerakkan tubuh Anda untuk mencari posisi yang nyaman.
    • Apakah saya terbuka? Anda mungkin bisa mengambil isyarat dari posisi Anda sendiri . Bersikap terbuka mungkin akan mengubah cara pandang orang lain terhadap Anda sebagai bagian dari kelompok.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Menantang Diri Sendiri

Unduh PDF
  1. Tentukan tujuan . Tidak cukup hanya dengan berpikir "Saya akan membuka diri dan tidak akan malu!" Itu bukan tujuan yang nyata, sama saja dengan mengatakan, "Saya ingin menjadi luar biasa". Bagaimana persisnya Anda akan melakukannya? Anda perlu tujuan yang berorentasi pada tindakan, seperti bicara dengan orang asing atau memulai percakapan dengan gadis imut yang Anda kenal itu. (Kita akan membahas tindakan-tindakan tersebut pada bagian ini).
    • Fokus pada latihan sehari-sehari, yang kecil saja, dan lebih berani secara bertahap. Mengajak seorang asing bicara memang menakutkan. Jangan anggap kemungkinan kecil ini bukan masalah besar, tapi besar sekali! Dalam beberapa waktu Anda akan bisa bicara di depan kerumunan orang. Pelan-pelan saja.
  2. Jujur saja, berjoget di lantai dansa atau minum di klub sepanjang malam mungkin tidak cocok dengan Anda, dan itu tak ada hubungannya dengan rasa malu. Bila Anda lebih suka memotong kuku kaki Nenek Anda, lakukanlah. Jangan mencoba menaklukan rasa malu dalam lingkungan yang sejujurnya tak bisa Anda tanggung. Itu tak akan bertahan lama.
    • Anda tidak harus melakukan apa yang dilakukan orang lain. Jika Anda memaksa diri, Anda tidak akan menyukainya dan tidak akan bertemu dengan orang-orang yang Anda sukai dan yang mempunyai kesamaan dengan Anda. Kenapa harus membuang-buang waktu?! Bila Anda tidak suka pergi ke bar, tentu saja tak apa. Latihlah keahlian sosial Anda di kedai kopi, pertemuan kecil, atau di tempat kerja. Lingkungan ini lebih sesuai untuk hidup Anda.
  3. Ya, kita tidak ingin Anda berada di sudut tersembunyi di mana Anda bisa mencubit diri sendiri sampai mati rasa pada penderitaan sosial, tapi jangan hanya mencoba lingkungan yang cuma satu dua langkah di luar zona nyaman Anda. Bagaimana lagi supaya Anda berkembang?
    • Ingat metode memulai dari daftar teratas? Anda bisa mulai basa basi dengan gadis CS, bicara dengan seserang di halte bus, atau mengobrol dengan teman kerja yang kubikelnya di sebelah Anda. Banyak orang kesulitan memulai (apa Anda sudah tahu mengapa? Mereka sama dengan Anda), tapi kesempatan untuk bercakap-cakap dimulai dari situ.
  4. Berkenalan dengan satu orang baru setiap hari . Sering kali bicara dengan orang asing itu lebih mudah, paling tidak lebih singkat. Lagi pula, Anda mungkin tidak akan bertemu dengan mereka lagi, jadi tak usah mempedulikan apa yang mereka pikirkan tentang Anda. Bila Anda sering melihat pria yang biasa berjalan ke halte bus, coba buat kontak mata dengannya dan tersenyum. Hanya diperlukan 3 detik saja untuk melakukannya!
    • Bila Anda sering melakukan ini, Anda akan mendapati bahwa orang lain itu ramah dan terbuka. Sesekali Anda akan bertemu dengan orang paranoid yang bertanya-tanya mengapa Anda tersenyum padanya, anggap saja Anda bersenang-senang karena mengganggu mereka. Terlebih lagi, tersenyum akan membuat orang penasaran kenapa Anda tersenyum, sekarang Anda berada di pikiran mereka, padahal biasanya mungkin tidak!
  5. Keluar dan bertemu dengan orang-orang . Bicaralah pada seseorang yang tak pernah Anda bayangkan akan terlibat pembicaraan dengan Anda. Coba cari orang yang mempunyai minat dan ketertarikan yang sama dan rencanakan untuk bicara dengan mereka. Pada satu dan lain waktu, Anda akan berada di tengah satu kelompok orang. Nyatakan persetujuan Anda walaupun itu hanya pernyataan yang sangat mendasar (atau mendukung pendapat orang lainnya). Libatkan diri. Ini adalah satu-satunya cara untuk mengembangkan diri Anda.
    • Semakin lama ini akan terasa lebih mudah. Ingatkah Anda ketika belajar mengemudi atau mengendarai sepeda, bukankah pertama kali rasanya sulit? Sama dengan interaksi sosial, Anda hanya perlu banyak berlatih. Setelah beberapa lama, Anda akan bisa mengatakan "sudah pernah ke sana, sudah pernah begitu." Tak ada lagi perasaan mengganggu. Hore.
  6. Dalam buku catatan tempat Anda sebelumnya menuliskan daftar pemicu, tuliskan keberhasilan Anda. Melihat kemajuan yang Anda capai adalah motivasi untuk terus maju. Dalam beberapa minggu, Anda akan takjub sendiri bagaimana bisa Anda mengendalikan ini, meyakinkan Anda bahwa Anda bisa mengatasi rasa malu. Luar biasa .
    • Tidak ada batas waktu. Untuk beberapa orang, keberhasilan ini akan tercapai seketika seperti menyalakan lampu. Untuk yang lainnya, usaha ini memakan waktu sampai 6 bulan. Bila Anda membutuhkan waktu lama, jalani saja. Percayalah pada diri sendiri. Anda bisa melakukannya.
    Iklan

Tips

  • Ingatlah bahwa rasa malu adalah emosi, "bukan" kepribadian permanen. Anda punya kekuatan untuk mengubah rasa malu dengan kemauan kuat dan tindakan.
  • "Berpura-pura sampai berhasil" adalah moto yang bagus. Teruslah berpura-pura percaya diri dan setelah beberapa waktu Anda akan menyadari bahwa Anda telah menjadi percaya diri. Tetapi harap diingat bahwa memaksa diri terlalu keras ke dalam situasi yang Anda rasa tidak nyaman hanya menambah masalah. Anda bisa mempelajari mengurangi rasa malu dan kecemasan sosial dan paling tidak Anda bisa sampai pada tingkatan yang semi-nyaman. [5]
  • Rasa takut dan semangat mempunyai senyawa yang sama, adrenalin. Bila Anda fokus pada aspek positif suatu peristiwa, pembicaraan, aktivitas, dll, dan memikirkan ketegangan yang Anda rasakan sebagai antisipasi, Anda bisa mengubah ketakutan menjadi semangat yang membuat Anda menikmatinya. Banyak orang yang supel dan pandai bergaul masuk ke hadapan publik dengan ketegangan yang sama seperti Anda, tetapi mereka menjadikannya semangat dan membaginya dengan orang lain. Demam panggung dapat berubah menjadi penampilan bagai seorang bintang bila Anda mengubah sakelar adrenalin Anda.
  • Katakan "ya" pada banyak hal. Awalnya akan terasa sulit. Mulailah dari hal kecil, seperti menyapa teman sekelas atau semacamnya. Ketika Anda melakukan sesuatu yang tidak sering Anda lakukan, Anda bisa mendapat momen yang menyenangkan. Ditambah lagi, Anda merasa senang dengan diri sendiri karena telah berani melakukannya.
  • Menjadi relawan, atau bergabung dengan klub atau kelompok sosial! Bergabunglah dalam klub yang Anda minati dan Anda akan bertemu dengan orang yang mempunyai ketertarikan yang sama. Ini adalah cara yang tepat untuk mencari teman.
  • Ketahuilah bahwa pada batas tertentu, hampir semua orang punya rasa malu. Perbedaannya adalah pada tingkat malu yang dirasakan. Anda bisa meningkatkan kepercayaan diri dengan melatih keahlian bicara dan punya topik baru untuk dibahas.
  • Tak usah bicara terburu-buru. Bicara dengan pelan memberi Anda waktu untuk memikirkan apa yang akan dikatakan, juga bisa membuat kata-kata Anda terasa lebih berisi.
  • Buat daftar hal-hal yang Anda sukai dari diri sendiri dan tempelkan di dinding. Mungkin dengan melihatnya sebelum Anda berangkat setiap hari, akan memicu rasa percaya diri.
  • Atasi demam panggung dengan membayangkan Anda adalah orang lain, seperti selebriti yang Anda kagumi. Bayangkan diri Anda sebagai orang itu sampai Anda merasa percaya diri di atas panggung.
  • Menjadi pemalu itu tidak salah, tetapi suka bergaul juga tidak salah!
  • Jangan takut untuk mencari bantuan profesional; konseling kelompok, konseling individu, dan terapi dapat membantu. Terkadang ini lebih dari rasa malu, dan sangat penting untuk mengetahui bedanya. Gangguan Kecemasan Sosial sering disamakan dengan "rasa malu ekstrem", jadi pastikan Anda yang mana.
  • Jika Anda pemalu saat kecil, Anda tidak harus tetap menjadi pemalu saat ini. Anda adalah diri Anda sendiri. Jadilah apa yang Anda mau, dan karena Anda di sini, saya yakin Anda tidak ingin merasa malu lagi.
  • Bergabunglah dengan kelas bela diri, Anda mungkin akan diminta untuk menunjukkan gerakan tendangan atau pukulan.
Iklan

Peringatan

  • Bila Anda dikenal sebagai pemalu di antara keluarga dan teman-teman, hati-hati dengan ejekan yang tidak berbahaya. Beberapa dari mereka mungkin tidak nyaman melihat Anda berbeda dari yang mereka kenal sebelumnya, dalam pikiran mereka. Abaikan saja. Mereka bermaksud baik, tetapi jangan biarkan mereka membuat Anda kembali pada cangkang yang mengurung Anda sebelumnya!
  • Kadang rasa malu hanyalah suatu fase, banyak orang menjadi lebih percaya diri dan terbuka ketika beranjak dewasa. Jangan coba mengubah diri sendiri kecuali menjadi pemalu benar-benar membuat Anda tidak bahagia, kemungkinan Anda akan bisa berubah sendiri seiring waktu.
  • Sering kali, rasa malu hanya ada di pikiran Anda saja, Anda tidak perlu merasa malu, tarik napas panjang. Tegakkan kepala Anda.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 37.746 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan