PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Jika ingin memperluas jaringan nirkabel ( wireless ) tanpa harus membeli sistem mesh Wi-Fi atau extender (penguat sinyal Wi-Fi dengan kabel), Anda bisa melakukannya dengan menambahkan ruter (router) nirkabel lain. Jaringan ruter kedua ini harus mendukung WDS (dikenal juga sebagai " bridging " atau " repeater mode ") guna memperluas jangkauan Wi-Fi, dan harus dihubungkan ke ruter utama tanpa kabel. Lanjutkan membaca artikel wikiHow ini untuk mengetahui cara menambahkan ruter nirkabel kedua pada jaringan Wi-Fi yang sudah ada.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Sebelum Memulai

PDF download Unduh PDF
  1. Menambahkan ruter nirkabel kedua pada jaringan rumah sekarang tidak begitu populer dan telah digantikan oleh mesh Wi-Fi (dikenal juga sebagai "Wi-Fi untuk seluruh rumah"). Sistem mesh Wi-Fi berisi 1 ruter nirkabel utama dan beberapa titik akses ( access point ) nirkabel yang diletakkan di sekeliling kantor atau rumah. [1] Ketika membeli sistem mesh Wi-Fi , seluruh peralatan dirancang agar bekerja sama. Apabila Anda membeli ruter nirkabel kedua untuk ditambahkan pada jaringan yang sudah ada, tidak ada jaminan ruter baru tersebut bisa bekerja sama dengan ruter lama secara nirkabel.
    • Sistem mesh biasanya dijual dengan harga mulai dari Rp2 juta hingga Rp4 juta, tetapi harganya bisa bervariasi tergantung jumlah unit yang dibutuhkan untuk menjangkau ruang. Sistem mesh bisa didapatkan di toko daring ( online ) atau toko elektronik dan komputer.
    • Kebanyakan jaringan mesh bisa dipasang dalam waktu singkat menggunakan aplikasi seluler. Jadi, alat ini lebih mudah dikonfigurasi dan ditangani daripada jika Anda menambahkan ruter kedua.
    • Anda juga bisa mencoba extender nirkabel, yang sangat cocok digunakan untuk meningkatkan sinyal Wi-Fi dalam ruang yang besar .
  2. Untuk menghubungkan dua ruter secara nirkabel tanpa menggunakan jaringan mesh , ruter kedua di dalam jaringan harus bisa menjadi " bridge " (jembatan) untuk ruter yang sudah ada. Jika buku petunjuk ruter menyebutkan bahwa perangkat tersebut mendukung WDS, terdapat tulisan bridge mode , atau Anda bisa menggunakannya sebagai " repeater ", mungkin Anda dapat menggunakan ruter tersebut sebagai titik akses Wi-Fi kedua di dalam jaringan.
    • Jika ruter yang ingin ditambahkan tidak mendukung WDS, Anda tidak bisa menggunakannya untuk meningkatkan jangkauan jaringan tanpa kabel.
  3. Walaupun akan menangani jaringan nirkabel, Anda tetap membutuhkan kabel eternet untuk mengonfigurasi kedua ruter dari komputer.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengonfigurasi Ruter Utama

PDF download Unduh PDF
  1. Sebelum menambahkan ruter kedua pada jaringan, pastikan ruter utama sudah daring. Ruter utama biasanya disediakan oleh penyedia layanan internet. Beberapa penyedia layanan internet memberikan modem dan ruter dalam satu perangkat, dan ada juga yang memberikan 2 perangkat secara terpisah.
    • Apabila Anda mempunyai modem dan ruter nirkabel yang terpisah, tancapkan kabel eternet dari porta ( port ) modem, lalu hubungkan ke porta WAN pada ruter. Porta WAN terkadang diberi nama " Internet ".
    • Apabila modem dan ruter digabung dalam satu unit, hubungkan perangkat tersebut ke porta dinding menggunakan kabel eternet atau koaksial seperti petunjuk yang diberikan penyedia layanan internet.
  2. Apabila ruter telah digunakan sebagai titik akses nirkabel, Anda bisa menghubungkannya tanpa kabel. Jika tidak digunakan sebagai titik akses, lanjutkan prosesnya dengan menancapkan salah satu ujung kabel eternet ke salah satu porta LAN pada ruter, dan ujung yang lain ke porta eternet komputer.
    • Jika komputer tidak memiliki porta eternet (bentuknya seperti soket telepon berukuran besar), Anda harus menggunakan adaptor. Dua macam adaptor yang sering digunakan adalah eternet ke USB dan eternet ke thunderbolt .
  3. Untuk mengonfigurasi ruter, Anda harus tahu alamat IP-nya. Cara menemukan alamat IP ruter:
    • Windows:
      • Klik ikon jaringan yang terdapat di samping jam pada bilah tugas ( taskbar ). Apabila Anda terhubung tanpa kabel, ikon jaringan akan berbentuk beberapa garis melengkung. Jika menggunakan kabel, ikonnya berbentuk globe atau komputer.
      • Klik Network & Internet settings .
      • Klik View hardware and connection properties .
      • Alamat IP ruter berada di samping " Default Gateway ".
    • Mac:
      • Buka System Preferences , lalu klik ikon Network .
      • Klik koneksi internet saat ini.
      • Klik Advanced .
      • Klik TCP/IP .
      • Cari alamat IP ruter di samping " Router ".
  4. Situs ruter adalah alamat IP ruter yang Anda temukan dalam langkah sebelumnya. Kunjungi alamat IP tersebut (misalnya http://192.168.1.1) dan masuklah dengan nama pengguna dan kata sandi admin.
    • Semua ruter dilengkapi dengan nama pengguna dan kata sandi yang sederhana dan telah ditentukan sebelumnya (terkadang Anda tidak membutuhkan nama pengguna), misalnya " admin " dan " password ". Kunjungi https://routerslogin.com/all/default-router-list untuk mendapatkan daftar log masuk ( login ) dan kata sandi yang sering digunakan.
    • Jika pernah mengganti kata sandi admin ruter dan telah melupakannya, Anda bisa menyetel ulang ruter ke pengaturan bawaan dengan menekan tombol " reset ".
  5. Ruter harus sudah menjalankan server DHCP, yaitu layanan yang memberikan alamat IP ke perangkat yang terdapat di dalam jaringan. Untuk memastikannya, buka Network setup atau LAN setup ruter dan carilah bagian yang bernama " DHCP ". Jika server belum diaktifkan, pilih opsi untuk mengaktifkannya.
  6. Jika telah tiba saatnya untuk menambahkan ruter baru pada jaringan, Anda membutuhkan beberapa informasi dari ruter utama agar kedua ruter dapat bekerja sama:
    • Pada bagian DHCP pengaturan ruter, carilah kisaran alamat yang digunakan server. Mungkin Anda akan menjumpai tulisan seperti " Starting IP address ", " DHCP range ", atau " IP Address Range ". Catat alamat pertama dan terakhir dalam rentang tersebut (misalnya 192.168.1.0 sampai 192.168.1.254).
    • Buka pengaturan Wi-Fi atau Wireless , dan catat SSID (nama jaringan nirkabel) dan kata sandinya.
    • Tulis modus keamanan (pada umumnya WPA2-PSK AES), serta frekuensi band (misalnya 2,4GHz atau 5GHz).
    • Catat alamat IP (alamat yang sama dengan yang digunakan untuk membuka situs admin) dan subnet mask (misalnya 255.255.255.0).
    • Tergantung ruter kedua, mungkin Anda juga harus menulis alamat MAC ruter. Lewati langkah ini jika kedua ruter bermerek Linksys atau TP-Link.
  7. Apabila Anda telah membuat perubahan pada ruter ketika masuk (misalnya mengaktifkan server DHCP), terlebih dahulu Anda harus menyimpannya (yang akan memulai ulang ruter). Selanjutnya, cabut kabel eternet yang menancap di komputer (atau putuskan hubungan dari jaringan Wi-Fi) untuk memutus hubungan.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Melakukan Brigding pada Ruter Kedua

PDF download Unduh PDF
  1. Setelah Anda mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari ruter utama, sekarang Anda telah memiliki semua hal untuk menyiapkan ruter kedua. Untuk menghubungkan ruter ini, gunakan kabel eternet seperti yang Anda lakukan pada ruter pertama.
    • Jika komputer mengaktifkan Wi-Fi, putuskan hubungannya sekarang. Jangan sampai Anda terhubung ke ruter pertama secara tidak sengaja ketika sedang menyiapkan ruter baru.
  2. Cara melakukannya sama seperti yang Anda lakukan ketika masuk ke ruter pertama, yaitu dengan menemukan alamat IP, mengetikkannya ke peramban ( browser ) web, dan masuk menggunakan kata sandi admin bawaan ruter.
  3. Karena ruter kedua akan dijadikan "jembatan" ke ruter pertama, Anda harus mengaktifkan modus bridging . Opsi ini biasanya bisa ditemukan di suatu bagian yang bernama " Advanced ", dan di bawah " Network Mode " atau " Connection type ".
    • Mode bridging mungkin diberi nama " WDS Bridging ", " Wireless Repeater ", atau nama lain yang mirip.
    • Jika menggunakan ruter Netgear, buka Advanced > Advanced Setup > Router/AP/Bridge/Repeating Mode , pilih opsi Enable Wireless Repeating Function , kemudian pilih Wireless Repeater .
    • Apabila menggunakan ruter TP Link, bukalah Advanced > System Tools > System Parameters , lalu pilih opsi Enable WDS Bridging . [2]
  4. Dalam area yang sama untuk mengaktifkan WDS atau bridging , Anda akan menjumpai opsi untuk menambahkan perincian informasi yang Anda dapatkan dari ruter pertama:
    • Masukkan SSID dan sandi nirkabel ruter pertama agar ruter ini bisa terhubung dengan ruter kedua.
    • Tikkan alamat IP ruter utama (yang telah Anda catat) ke dalam kolom " Default Gateway ".
    • Berikan ruter ini alamat IP di subnet yang sama dengan ruter pertama. Alamat IP-nya tidak boleh sama dengan alamat IP ruter utama, tetapi harus berada di subnet yang sama. Sebagai contoh, apabila alamat IP ruter utama 192.168.0.1 dengan subnet mask 255.255.255.0, jadikan alamat IP ruter kedua ini menjadi 192.168.0.2.
    • Tikkan alamat MAC untuk ruter utama jika diminta.
  5. Setelah menyiapkan bridging , pastikan ruter ini telah siap menerima koneksi nirkabel.
    • Berikan SSID (nama jaringan) yang mirip untuk ruter ini, tetapi sedikit tidak sama dengan SSID ruter utama. Sebagai contoh, jika ruter utama diberi nama Wi-FiKu , dan berada di lantai bawah, Anda bisa menamai ruter ini dengan Wi-FiKuAtas jika Anda menempatkannya di lantai atas.
    • Tetapkan kata sandi untuk ruter ini. Pilih kata sandi yang sama dengan ruter pertama, dan gunakan metode keamanan yang sama.
    • Pilih band atau frekuensi yang sama dengan ruter utama.
  6. Dengan mengaktifkan modus bridging , Anda secara otomatis akan menonaktifkan server DHCP pada ruter ini. Lakukan pemeriksaan ulang karena hanya ruter utama yang harus menggunakan alamat IP. Buka area Network setup atau LAN setup ruter, cari bagian yang bernama " DHCP ", dan nonaktifkan DHCP (apabila dalam kondisi aktif).
  7. Apabila kedua ruter menyediakan tombol WPS (kebanyakan ruter memilikinya pada saat ini), tekan tombol WPS pada masing-masing ruter untuk menghubungkan keduanya tanpa kabel. [3] Jika tombolnya tidak ada, carilah opsi untuk menghubungkan perangkat pada bagian bridging di pengaturan.
  8. Saat konfigurasi baru ini diterapkan, ruter akan dimulai ulang ( reboot ). Pada titik ini, ruter akan mempunyai alamat IP baru (yang telah Anda tetapkan). Jadi, apabila Anda perlu mengunjungi situs web admin, gunakan alamat IP yang baru ini.
  9. Ruter kedua di dalam jaringan harus ditempatkan di dalam jangkauan ruter utama, tetapi dengan jarak yang cukup jauh agar bisa memperluas jaringan di luar jangkauan ruter utama. [4]
    • Baik Anda menggunakan frekuensi 2,4 GHz maupun 5 GHz, ruter kedua harus ditempatkan dalam jarak maksimal 60 meter. Makin dekat jarak ruter, makin bagus kinerja jaringan nirkabelnya. [5]
    • Tembok, langit-langit, dan perabot berukuran besar bisa mengganggu koneksi. Jika Anda tidak bisa menyingkirkan penghalang fisik di antara kedua ruter, letakkan keduanya di tempat yang tinggi, misalnya di atas lemari atau bufet.
  10. Sekarang jaringan Anda telah memiliki 2 ruter, dan Anda bisa memutuskan hubungan perangkat apa saja dari ruter utama dan menghubungkannya ke ruter baru.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 14.112 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan