Unduh PDF Unduh PDF

Pernah mendengar istilah writing prompt ? Secara umum, writing prompt dapat diartikan sebagai sebaris kalimat singkat untuk “memancing” ide menulis seseorang, dan lazim digunakan untuk menguji kemampuan menulis siswa, dimulai dari yang masih duduk di bangku sekolah dasar hingga yang berencana menempuh pendidikan S2. Itulah mengapa, idealnya, seluruh siswa perlu memahami teknik menjawab writing prompt dengan cara yang tepat dan sesuai.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menjawab Prompt yang Bersifat Informatif atau Deskriptif

Unduh PDF
  1. Untuk menjawab prompt yang bersifat deskriptif atau informatif, Anda perlu menulis esai yang isinya harus mampu menjelaskan atau mendeskripsikan suatu topik. Meski tergolong dalam esai informatif , umumnya Anda tidak perlu mengemukakan pendapat atau menyampaikan argumentasi yang mendalam.
    • Kata-kata lain yang menunjukkan bahwa prompt tersebut bersifat informatif atau deskriptif adalah “rangkum,” “jelaskan,” atau “informasikan mengenai."
    • Misalnya, “Jelaskan konsep berkemah kepada orang-orang yang belum pernah melakukannya” adalah salah satu contoh prompt yang bersifat informatif atau deskriptif, begitu pula dengan "Deskripsikan perubahan pola komunikasi masyarakat dalam 20 tahun terakhir."
  2. Kumpulkan ide mengenai hal-hal yang perlu Anda tulis untuk menjawab prompt tersebut. Secara khusus, rangkum ide tersebut dalam maksimal 5 paragraf saja, jika memungkinkan. Jangan pula mempersempit fokus sehingga menulis 5 paragraf pun terasa menyulitkan untuk Anda.
    • Misalnya, untuk menjawab prompt seperti, “Jelaskan konsep berkemah kepada orang-orang yang belum pernah melakukannya,” ada beberapa bentuk pendekatan yang bisa digunakan. Misalnya, Anda bisa menjelaskan alasan di balik keinginan seseorang untuk berkemah atau menjelaskan cara mendirikan kemah. Jika ingin, Anda bahkan boleh menggunakan kedua pendekatan tersebut dalam esai yang sama!
  3. Untuk menjawab prompt yang bersifat informatif atau deskriptif melalui sebuah esai, jangan lupa mencantumkan pernyataan tesis untuk menggambarkan topik yang akan dijelaskan atau dideskripsikan, berikut metode pendeskripsiannya.
    • Esai deskriptif atau informatif yang berkualitas selalu memiliki satu tema atau fokus utama. Nantinya, segala bentuk informasi atau deskripsi akan disusun berdasarkan tema atau fokus utama tersebut. Misalnya, untuk menjawab prompt seperti, “Jelaskan perubahan sistem komunikasi masyarakat dalam 20 tahun terakhir," cobalah untuk mengangkat satu tema yang nantinya akan menjadi fokus utama dalam esai Anda, seperti pola interaksi remaja atau dampak pola interaksi tersebut dengan kehidupan sehari-hari mereka.
    • Pahamilah bahwa pernyataan tesis tidak harus berisi pendapat atau bahkan argumentasi penulisnya. Alih-alih, pernyataan tesis justru harus didasarkan pada fakta yang nantinya akan dielaborasi oleh penulis, dalam hal ini oleh Anda. [1] Salah satu contoh pernyataan tesis adalah, “Selama lebih dari 20 tahun terakhir, sistem komunikasi masyarakat di dunia telah berubah dengan pesat. Dewasa ini, berinteraksi dengan orang-orang dari seluruh penjuru dunia yang memiliki latar belakang wilayah dan budaya yang berbeda sangatlah mudah, pun murah. Selain itu, menginformasikan aktivitas yang sedang Anda lakukan kepada mereka, sesederhana apa pun itu, juga tak kalah mudah dan murahnya."
  4. Ingat, sebuah kalimat topik harus ditulis dengan spesifik dan mampu memberikan “gambaran mendasar” mengenai isi paragraf kepada pembaca. Itulah mengapa, setiap paragraf harus diawali dengan kalimat topik yang relevan.
    • Misalnya, jika topik esai Anda adalah aktivitas berkemah, cobalah mencantumkan kalimat topik seperti: 1) "Ada banyak alasan yang mendasari keinginan seseorang untuk berkemah." (Paragraf berisi alasan berkemah.) 2) "Anda harus mempertimbangkan beberapa hal sebelum memilih area perkemahan." (Paragraf berisi kiat memilih area perkemahan.) 3) "Pada akhirnya, Anda harus mendirikan tenda." (Paragraf mengenai kiat mendirikan tenda.)
  5. Susun paragraf pembuka esai. Di akhir paragraf, cantumkan pernyataan tesis Anda.
    • Awali paragraf dengan pernyataan umum terkait topik yang akan dibahas, dan pastikan pernyataan tersebut mampu memerangkap perhatian pembaca. Kemudian, sediakan konteks untuk mempermudah pemahaman pembaca, dan akhiri paragraf dengan sebaris pernyataan tesis.
  6. Meski sangat bergantung kepada jenis writing prompt , kemungkinan besar jawaban Anda bisa dikemas dalam satu paragraf saja. Sebagian besar tugas penulisan esai memang mengharapkan penulisnya untuk mencantumkan beberapa paragraf isi. Bahkan, banyak pula yang menuntut penulis untuk mencantumkan 5 buah paragraf isi demi memberikan informasi yang komprehensif kepada pembaca. Pada dasarnya, proses elaborasi dan pengembangan paragraf bisa dilakukan berdasarkan panduan berikut:
    • Awali setiap paragraf dengan sebuah kalimat topik.
    • Jelaskan kalimat topik yang Anda gunakan.
    • Berikan contoh yang mampu mendukung kalimat topik Anda.
    • Analisis contoh yang Anda berikan.
    • Susun paragraf penutup atau kesimpulan.
  7. Pada paragraf kesimpulan, sampaikan kembali tesis yang telah Anda tulis di paragraf awal. Ingat, sebuah kesimpulan yang baik mampu menjelaskan perkembangan ide Anda, memberikan ruang bagi pembaca untuk berpikir, atau bahkan memberikan informasi baru guna mengubah arah pemikiran mereka setelahnya.
    • Misalnya, jika Anda menulis esai mengenai aktivitas berkemah, cobalah membuat kesimpulan seperti, “Meski beberapa orang yang tinggal di perkotaan belum pernah berkemah sebelumnya, sejatinya berkemah merupakan aktivitas yang tidak rumit dan menyenangkan! Oleh karena itu, mengapa tidak mencobanya jika Anda memiliki peluang untuk berlibur dalam waktu dekat?”
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menjawab Prompt yang Bersifat Naratif

Unduh PDF
  1. Umumnya, prompt naratif meminta penulis esai untuk menceritakan sebuah kisah, yang umumnya mengenai dirinya sendiri, dan berisi kata atau frasa seperti “deskripsikan” atau “ceritakan mengenai.”
    • Misalnya, sebuah prompt naratif mungkin akan dikemas dalam kalimat seperti: “Ceritakan momen ketika Anda terlibat dalam sebuah hubungan persahabatan" atau "Deskripsikan momen yang menunjukkan keberanian Anda."
  2. Untuk menjawab prompt yang bersifat naratif, cobalah menarasikan momen-momen yang berdampak besar atau memberikan pelajaran berharga dalam hidup Anda.
    • Ceritakan kisah hidup Anda dari sudut pandang orang pertama. Artinya, gunakan kata ganti orang pertama seperti “aku” atau “saya".
  3. Umumnya, paragraf perkenalan akan menyediakan berbagai informasi mendasar, seperti latar dan konteks cerita dalam narasi Anda. Selain itu, informasikan pula kisah yang ingin Anda sampaikan kepada pembaca, berbagai karakter kunci yang ada di dalamnya, serta tujuan ditulisnya narasi tersebut. Tujuan inilah yang nantinya akan menjadi pernyataan tesis Anda.
    • Umumnya, pernyataan tesis dalam sebuah narasi pribadi akan menceritakan pelajaran hidup yang Anda ambil dari momen tersebut, atau dampak langsungnya terhadap kehidupan Anda. Misalnya, Anda bisa menulis tesis seperti, “Momen paling bermakan untukku adalah ketika pada akhirnya, aku berhasil menunjukkan keberanianku di kelas 1 SMP." Tesis semacam itu juga bisa menjembatani kisah Anda dengan tema lain yang lebih besar, seperti, “Sebagian besar orang tidak mengetahui seberapa besar keberanian mereka, hingga mereka dihadapkan kepada sebuah situasi yang sangat berbahaya. Pernyataan tersebut, sayangnya, juga berlaku untukku."
  4. Dengan kata lain, Anda boleh menggunakan kalimat deskriptif, metafora, anekdot, dialog, serta elemen sastrawi lain di dalamnya.
    • Jika ingin, struktur esai juga boleh disusun secara kronologis untuk menunjukkan perkembangan karakter dan peristiwa dari waktu ke waktu. Umumnya, ini merupakan cara yang paling mudah dan jelas untuk menyusun struktur esai. Secara khusus, cobalah menggunakan kata-kata seperti “kemudian,” lalu,” “setelah itu,” dan “pada akhirnya” untuk menunjukkan perkembangan kisah Anda.
  5. Inilah saat yang tepat untuk kembali kepada pernyataan tesis yang Anda cantumkan di awal narasi. Apa saja pelajaran hidup yang Anda ambil dari pengalaman tersebut? Seperti apa perubahan yang Anda alami setelah mengalaminya?
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menjawab Prompt yang Bersifat Persuasif

Unduh PDF
  1. Untuk menjawab prompt yang bersifat persuasif, penulis esai perlu memberikan argumentasi yang kuat untuk mendasari pendapat atau sudut pandangnya terkait suatu topik. Itulah mengapa, Anda perlu menggunakan contoh yang logis agar argumentasi yang diberikan mampu meyakinkan pembaca.
    • Esai yang Anda tulis mungkin ditujukan untuk meyakinkan pengajar atau pihak lain yang nantinya akan membaca esai tersebut. Kemungkinan lainnya, Anda mungkin diminta menulis esai untuk meyakinkan pihak yang tidak benar-benar ada di dunia nyata.
    • Kalimat lain yang mungkin akan Anda temukan dalam prompt persuasif adalah “Bagaimana perasaan Anda mengenai” atau “Apa pendapat Anda tentang ". Sebuah prompt juga bersifat persuasif jika meminta Anda untuk menyetujui atau tidak menyetujui sebuah pernyataan.
  2. Pada dasarnya, argumentasi yang tepat sangatlah bergantung kepada audiens yang Anda sasar. Misalnya, jika esai Anda ditujukan untuk mendapatkan donasi proyek dari sebuah komunitas yang tidak benar-benar ada, cobalah memberikan argumentasi yang logis dan faktual untuk meyakinkan mereka. Sementara itu, jika esai tersebut ditujukan untuk meyakinkan teman-teman di sekolah mengenai pentingnya aktivitas makan siang, cobalah memberikan argumentasi yang lebih emosional.
    • Sebab dan akibat adalah tesis yang paling lazim dikemukakan dalam esai yang bersifat persuasif. Misalnya, pernyataan “Memberikan makan siang gratis kepada siswa-siswa yang kurang beruntung di sekolah terbukti mampu meningkatkan performa akademis mereka, pun meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah secara menyeluruh " sejatinya merupakan argumentasi yang berisi sebab dan akibat. [2]
    • Menekankan nilai positif atau signifikansi sebuah kondisi juga merupakan taktik yang lazim digunakan. Pada dasarnya, argumentasi ini ditujukan untuk menekankan pentingnya suatu kondisi kepada pembaca. Misalnya, “Terus-menerus memberikan ruang untuk pemanasan global berisiko semakin menghancurkan habitat hewan, seperti penguin dan beruang kutub. Kita tidak boleh membiarkan bumi ini terus-menerus kehilangan satwa liar yang merupakan bagian dari keanekaragaman hayati!" [3]
  3. Identifikasi bantahan atau argumentasi yang paling sering diberikan oleh pembaca, berikut sanggahan yang bisa Anda lontarkan untuk melawannya. Bahkan, berbagai bantahan yang berpotensi muncul mungkin juga telah dicantumkan dalam prompt itu sendiri. Oleh karena itu, baca writing prompt dengan cermat dan pertimbangkan berbagai bantahan yang mungkin akan muncul.
    • Misalnya, seseorang mungkin akan berpendapat bahwa menyediakan makan siang gratis di sekolah hanya akan menambah beban pembayar pajak, atau berisiko mengasingkan siswa yang menerima makan siang gratis dan dianggap “miskin” di mata siswa lain.
    • Untuk menyanggah bantahan tersebut, pertimbangkan jenis argumentasi yang akan Anda berikan. Jika ingin memberikan argumentasi yang logis, gunakan sanggahan yang juga logis. Sementara itu, jika Anda ingin memberikan argumentasi yang emosional, gunakan sanggahan yang juga emosional.
  4. Menyediakan konteks atau informasi mendasar bagi pembaca adalah hal yang wajib dilakukan oleh seluruh penulis esai. Setelah melakukannya, silakan menutup paragraf pembuka dengan pernyataan tesis berisi argumentasi pribadi yang ditujukan untuk meyakinkan pembaca akan sebuah topik. [4]
    • Misalnya, jika Anda ingin menulis esai mengenai pentingnya menghentikan pemanasan global, jangan lupa untuk terlebih dahulu mengidentifikasi penyebab utama pemanasan global yang diyakini oleh para ahli sains. Kemudian, akhiri informasi tersebut dengan tesis yang mampu meyakinkan pembaca bahwa pemanasan global mampu menghancurkan kekayaan satwa liar yang ada di bumi ini dan oleh karenanya, harus dihentikan, sesulit apa pun itu.
  5. Meski sangat bergantung kepada instruksi yang tertera dalam writing prompt , kemungkinan besar Anda perlu mencantumkan beberapa paragraf khusus berisi argumentasi utama Anda, yang dalam teori penulisan esai dikenal dengan istilah “paragraf isi”. Dalam setiap paragraf, cantumkan bukti atau contoh yang mampu mendukung argumentasi Anda.
    • Sebagian besar esai persuasif akan mencantumkan sedikitnya 3 buah paragraf isi. [5]
  6. Umumnya, paragraf tersebut dicantumkan tepat sebelum kesimpulan. Gunakan segala bentuk informasi yang Anda peroleh dari sesi pengumpulan ide untuk menyusun sanggahan. [6]
  7. Umumnya, kesimpulan yang persuasif akan kembali mengulang tesis utama, serta menegaskan pentingnya argumentasi yang Anda sampaikan di sepanjang esai. Jika ingin, Anda bahkan boleh mencantumkan call to action (panggilan aksi) yang ditujukan kepada pembaca, pun mengakhiri esai dengan kutipan atau pertanyaan yang mampu memancing pembaca untuk berpikir lebih jauh mengenai topik yang diangkat.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 7.405 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan