PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Bagian akhir dalam esai menyimpulkan seluruh isi tulisan dalam satu paragraf yang terpadu. Memikirkan akhiran yang bagus memang sulit, tetapi dengan memahami elemen apa yang semestinya ada dan tidak ada di dalam paragraf tersebut, Anda dapat membuat kesimpulan luar biasa yang pantas mendapat nilai 100.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengkaji Kesimpulan

PDF download Unduh PDF
  1. Salah satu cara untuk membuat kesimpulan adalah membayangkan pembaca menanggapi argumen Anda dengan pernyataan “Lalu kenapa?”. Mengapa tulisan Anda penting? Apa yang bisa disampaikan dalam kesimpulan untuk meyakinkan pembaca bahwa mereka semestinya memperhatikan ide dan argumen Anda? [1]
    • Tanyakan “Lalu kenapa?” kepada diri sendiri ketika menulis esai untuk menggali lebih dalam daripada ide di permukaan.
  2. Memahami ide utama argumen akan membantu Anda mengetahui apa yang perlu dimasukkan dalam kesimpulan. Anda tidak perlu memasukkan setiap poin, cukup bagian yang penting saja. [2]
    • Dengan mengetahui fokus esai, Anda juga dapat menghindari pengenalan informasi atau topik baru dalam kesimpulan.
  3. Anda bisa mendapat gambaran dengan kembali pada tema yang membuka esai. [3] Lihat apakah Anda dapat membawa tema tersebut selangkah lagi dengan memasukkannya ke dalam kesimpulan. [4]
    • Misalnya, jika Anda memulai esai dengan ide bahwa manusia sangat kecil jika dibandingkan dengan luasnya ruang angkasa, Anda bisa kembali pada ide tersebut. Akan tetapi, kembangkan tema itu dengan ide bahwa seiring perkembangan pengetahuan manusia, ruang angkasa justru menjadi lebih kecil.
  4. Salah satu cara menyimpulkan esai adalah mengembangkan relevansi diskusi ke dalam konteks yang lebih besar. Dengan demikian, pembaca tahu bahwa mereka dapat mengaplikasikan argumen Anda pada topik lain sehingga esai Anda memiliki manfaat yang lebih besar. [5]
    • Misalnya, Anda dapat mengembangkan esai “Uang Kaget” dalam konteks kemiskinan di Indonesia secara umum.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menulis Kesimpulan

PDF download Unduh PDF
  1. Transisi merupakan petunjuk untuk pembaca bahwa Anda akan mengakhiri esai, dan bahwa mereka perlu memperhatikan. Meskipun banyak esai memulai paragraf akhir dengan transisi, Anda tidak perlu melakukannya jika merasa sudah jelas bahwa esai sudah mencapai akhir. Transisi bisa dibuat sangat sederhana.
    • Sebaiknya hindari kata-kata yang sangat sering digunakan, seperti “Sebagai kesimpulan”, “Singkatnya,” atau “Sebagai penutup”. Frasa tersebut sangat sering digunakan sehingga terkesan klise dan kaku. [6]
  2. Cobalah mengambil kalimat pertama tiap paragraf batang tubuh ( kalimat topik ) dan tulis ulang poin utama dalam dua atau tiga kalimat. Ini akan memperkuat argumen esai dan mengingatkan pembaca pada isi esai Anda.
    • Hindari ringkasan poin tepat seperti yang Anda tulis sebelumnya. Pembaca sudah mengetahuinya. Mereka tidak perlu diingatkan tentang setiap poin yang sudah Anda tulis.
  3. Tidak ada aturan baku tentang panjang kesimpulan, tetapi idealnya adalah antara 5 dan 7 kalimat. Kurang dari itu mungkin tidak bisa memuat poin yang cukup, dan jika lebih, mungkin ada kata-kata yang tidak perlu.
  4. Pastikan Anda memasukkan pernyataan tesis dalam kesimpulan. Anda harus mengacu pada pernyataan tesis ketika mengakhiri esai walaupun hanya sekilas. Ingat, tesis adalah poin utama esai, sesuatu yang Anda bahas. Jika orang yang membaca kesimpulan masih tidak mengetahui tesis Anda, berarti uraian Anda belum cukup.
    • Cari cara menyusun ulang tesis dengan bahasa berbeda sehingga lebih menarik. Menyatakan ulang tesis dengan kata-kata yang sama kadang berarti Anda menganggap pembaca malas dan tidak menawarkan pandangan baru dalam argumen.
  5. Artinya, menggunakan kata-kata yang tepat (tidak hanya kata-kata biasa), mengandalkan bukti solid dari sumber lain, dan meyakini kemampuan Anda dalam menulis. [7] Jangan meminta maaf atas ide Anda atau menggunakan bahasa yang rumit. [8]
    • Misalnya, daripada menulis, “Oleh karena itulah saya beranggapan bahwa Soekarno merupakan Presiden Indonesia yang terbaik,” pilihlah kata-kata, “Oleh karena itulah Soekarno merupakan Presiden Indonesia terbaik.” Pembaca sudah tahu bahwa Anda menulis tentang Soekarno yang merupakan Presiden terbaik, dan bahwa Anda meyakininya. Kata-kata “saya beranggapan” terdengar seolah mencari aman dan tidak tegas.
    • Jangan meminta maaf karena memiliki pandangan yang berbeda. Itu ide Anda. Jangan pernah mengatakan, “Mungkin saya bukan ahlinya” atau “Paling tidak, itulah pendapat saya” [9] karena kata-kata seperti itu melemahkan reliabilitas Anda.
  6. Kalimat terakhir harus elegan, jelas, dan provokatif. Ini lebih mudah dikatakan daripada dilakukan. Mulailah dengan mengilustrasikan poin esai. Tanyakan kepada diri sendiri, Apa tujuan esai ini, dan apa yang saya uraikan? kemudian lanjutkan dari sana. [10]
    • Akhiri dengan sedikit ironi. Mainkan kalimat terakhir dan masukkan ironi. Setelahnya, akhir esai Anda akan menjadi provokatif.
    • Libatkan emosi pembaca. Biasanya, esai sangat rasional dan mengabaikan emosi. Oleh karena itulah melibatkan emosi pembaca merupakan cara yang sangat menarik untuk menyimpulkan esai. Jika dilakukan dengan benar, esai Anda akan memiliki rasa. Namun, pastikan bahwa kesimpulan Anda sejalan dengan gaya keseluruhan isi esai.
    • Masukkan seruan (tidak banyak). Jika esai Anda mengajak orang lain berubah, masukkan seruan yang membangkitkan. Akan tetapi, jangan berlebihan. Dalam konteks yang salah (esai penjelasan atau argumentatif) seruan justru menjadi senjata makan tuan.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menghindari Kesalahan Umum

PDF download Unduh PDF
  1. Masalah utama dalam banyak kesimpulan adalah mengulang tesis dan meringkas apa yang sudah disampaikan. Pengulangan tidak memberi alasan yang cukup agar orang membaca kesimpulan, pembaca sudah tahu apa yang ada di dalamnya. [11]
    • Sebaliknya, usahakan membawa pembaca ke “level berikutnya”, atau sediakan tambahan tertentu pada ide awal.
  2. Biasanya, Anda tidak perlu mengisi akhir esai dengan kutipan dan analisis, itu seharusnya ada di paragraf utama. Kesimpulan merupakan tempat untuk menyatukan semua yang sudah dibahas, bukan memberi informasi baru. [12]
  3. Jangan menggunakan kata-kata berat. Kesimpulan harus mudah dibaca dan dipahami, tidak kaku dan membosankan. Lebih baik menggunakan bahasa yang ringkas dan padat daripada kalimat berliku-liku yang penuh kata-kata panjang. [13]
    • Selain itu, jangan gunakan “Pertama”, “Kedua”, “Ketiga”, dan seterusnya untuk menunjukkan poin. Uraikan dengan jelas apa yang sudah Anda sampaikan dan berapa poin yang dikemukakan.
  4. Sekarang bukan saatnya mengenalkan ide atau konten baru. Informasi baru akan mengalihkan fokus dari argumen awal dan membingungkan pembaca. Jangan mencampuradukkan banyak hal, bahas esai Anda saja dan nyatakan apa yang Anda pikirkan setelah melakukan analisis yang diperlukan.
  5. Kesimpulan bukan waktunya membahas tema kecil. Bahkan, bagian akhir ini semestinya digunakan untuk mundur dan menyoroti gambaran besar. Pastikan kesimpulan berfokus pada inti esai, bukan pada pelengkap. [14] Poin kecil bukan pilihan yang tepat untuk memulai transisi.
    Iklan

Tips

  • Pastikan Anda selalu meninjau esai setelah selesai. Cek apakah Anda sudah menggunakan tata bahasa, ejaan, dan tanda baca dengan benar.
  • Pastikan Anda menyampaikan informasi relevan dalam kesimpulan. Selain itu, masukkan pernyataan tesis untuk menunjukkan kepada pembaca bahwa argumen Anda sesuai dengan topik esai.
  • Anda bisa meminta orang lain untuk memberi saran atau masukan. Mungkin mereka dapat membantu.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 47.404 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan