Unduh PDF Unduh PDF

Gempa bumi terjadi tanpa peringatan dan merupakan salah satu bencana alam yang paling merusak. Untuk menyelamatkan diri dari gempa, ingatlah prosedur “menunduk, berlindung, dan menunggu”. Segera menjauh dari kaca, dinding luar, dan objek lainnya yang bisa saja runtuh atau terjatuh. Meringkuklah dan berlindung hingga guncangan berhenti, kemudian perhatikan dan waspadalah terhadap kerusakan berbahaya yang disebabkan oleh gempa. Persiapan sejak awal adalah kuncinya. Oleh karena itu, Anda dan keluarga harus sudah memiliki perlengkapan dan perbekalan, membuat rencana darurat, dan melakukan latihan secara teratur. [1]

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Melindungi Diri di Dalam Ruangan

Unduh PDF
  1. Dalam beberapa detik pertama setelah guncangan terjadi, cobalah menjauh secepat mungkin dari barang-barang yang dapat terjatuh atau melukai Anda. Menunduk dan berjalan atau merangkaklah menjauhi objek berbahaya seperti jendela, lemari, televisi, dan rak buku. [2]
    • Jika Anda berada di tempat umum yang ramai seperti toko, jangan tergesa-gesa berlari menuju pintu keluar meskipun Anda melihat banyak orang melakukannya. Menjauhlah dari rak, jendela kaca, dan dinding luar, kemudian cari tempat tertutup untuk berlindung. [3]
    • Ingatlah frasa atau prosedur “menunduk, berlindung, dan bertahan”, langkah tindakan yang disarankan oleh Amerika Serikat dan organisasi-organisasi manajemen darurat internasional.
  2. Carilah furnitur yang kukuh seperti meja yang dapat melindungi Anda dari benda yang jatuh. Berlututlah dan meringkuk di bawah meja hingga guncangan berhenti. [4]
    • Jika Anda berada di atas tempat tidur saat gempa terjadi, tetaplah berada di atasnya. Kuatkan diri dan lindungi kepala dan leher menggunakan bantal.
    • Jika Anda tidak bisa bersembunyi ke bawah meja, berlindunglah di sudut dalam ruangan. [5]
    • Jangan berdiri di ambang pintu. Langkah ini pada awalnya disarankan, tetapi keamanan Anda lebih terjaga saat berlindung di bawah meja yang kukuh atau meringkuk di sudut ruangan. Ambang pintu tidak memberikan banyak perlindungan dari benda jatuh atau melayang yang merupakan penyebab sebagian besar cedera atau kematian saat gempa. [6]
  3. Jika memungkinkan, ambil bantal, bantal sofa, atau benda lain untuk melindungi wajah dan kepala. Jika tidak ada yang bisa digunakan sebagai pelindung, tutupi wajah, kepala, dan leher dengan tangan dan lengan. [7]
    • Gempa yang kuat dapat menimbulkan awan debu yang berbahaya. Dalam kondisi seperti ini, lindungi pula hidung dan mulut menggunakan saputangan atau pakaian.
  4. Bertahanlah hingga guncangan berhenti setelah 1-2 menit. Tetap waspada saat Anda bangun karena guncangan susulan dapat terjadi kapan pun. [8]
    • Saat gempa terjadi, Anda dan keluarga (atau rekan kerja jika sedang berada di kantor) harus bertemu di lokasi aman yang sudah ditentukan. Buatlah rencana tindakan sejak awal dan pergilah ke lokasi pertemuan yang sudah ditentukan setelah guncangan berhenti.
    • Jika guncangan susulan terjadi, menunduklah, berlindung, dan bertahanlah hingga gempa berakhir.
  5. Waspadalah terhadap potongan kaca dan puing-puing bangunan. Jika Anda tidak mengenakan alas kaki, melangkahlah secara perlahan dan berhati-hatilah agar Anda tidak sampai mencederai diri sendiri. Kenakan sepatu bersol tebal dan jika Anda mengenakan pakaian yang tipis, kenakan celana panjang dan kemeja lengan panjang. [9]
    • Dalam gempa yang sangat kuat, ingatlah untuk menutup mulut agar Anda tidak sampai menghirup debu, terutama jika Anda memiliki riwayat gangguan pernapasan.
    • Jika Anda terjebak, jangan berteriak karena debu dapat terhirup. Sebagai gantinya, kirimlah pesan singkat atau hubungi layanan darurat , ketuk atau pukul permukaan benda yang keras, atau jika ada, tiuplah peluit untuk memberi tahu lokasi Anda kepada orang lain. [10]
  6. Periksa cedera dan berikan pertolongan dasar jika perlu. Hubungi layanan darurat jika Anda atau seseorang di sekitar mengelami cedera dan membutuhkan perawatan medis. Jika Anda dapat memberikan pertolongan pertama atau napas buatan, berikan perawatan darurat seperlunya kepada korban. [11]
    • Untuk memberikan napas buatan , tempatkan satu tangan di bagian tengah dada korban, dan letakkan tangan yang lain di atas tangan pertama. Pastikan kedua lengan tetap tegak saat Anda menekan dada korban secara langsung dalam tempo 100 ketukan per menit.
    • Hentikan pendarahan dengan memberikan tekanan langsung pada luka. Balut luka dngan kain kasa steril atau kain yang bersih, kemudian berikan tekanan yang kuat.
    • Jika tekanan kuat tidak menghentikan pendarahan, gunakan ikat pinggang, pakaian, atau perban untuk membuat torniket . Pasang torniket dengan ketinggian 5-7,5 sentimeter di atas luka ke arah tubuh. Untuk luka pada paha, pasang torniket di atas luka, di sekitar pangkal paha untuk membatasi jumlah darah yang mengalir dari jantung. [12]
    • Jika seseorang mengalami luka serius atau pingsan, jangan memindahkan tubuhnya kecuali jika struktur bangunan yang ada tidak kukuh atau korban berada di tempat yang sangat berbahaya.
  7. Periksa apakah terdapat retakan pada struktur bangunan, kebakaran, bau gas, atau kabel dan perlengkapan listrik yang rusak. Jika Anda merasa bahwa bangunan tidak kukuh, segera lakukan evakuasi. Jika memungkinkan dan tidak ada kemungkinan bahwa bangunan akan runtuh dalam waktu singkat, selesaikan atau tangani kerusakan pada bangunan. [13]
    • Jika Anda mencium bau gas atau mendengar suara ledakan atau desis, buka jendela dan segera tinggalkan bangunan. Matikan gas dengan menutup katupnya (baik pada tabung atau saluran khusus di luar bangunan) dan hubungi perusahaan gas atau pihak ahli. Perlu diingat bahwa jasa profesional mungkin dibutuhkan untuk memperbaiki kerusakan pada jaringan gas.
    • Perhatikan tanda-tanda kerusakan listrik, termasuk percikan api, kabel yang patah atau terkoyak, dan bau terbakar. Jika memungkinkan, padamkan listrik melalui kotak sekering atau panel pemutus listrik. Jika Anda harus turun ke air untuk mengakses kotak sekering atau panel pemutus listrik, hubungi pihak ahli (mis. pakar listrik) dan jangan memaksakan diri untuk mematikan jaringan listrik sendiri.
    • Padamkan kebakaran kecil dengan alat pemadam kebakaran. Jika terjadi kebakaran yang lebih besar, hubungi layanan darurat. Segera lakukan evakuasi jika terjadi kebakaran dan Anda mencium bau gas.
    • Jangan meminum air dari wastafel, mandi, atau menggunakan toilet hingga pihak berwenang menyarankan bahwa aktivitas-aktivitas tersebut aman dilakukan. Tutup lubang pembuangan wastafel dan bak rendam untuk mencegah aliran balik dari pembuangan.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Menyelamatkan Diri Saat Berada di Dalam Kendaraan

Unduh PDF
  1. Carilah area terbuka dan hentikan kendaraan Anda di bahu atau pinggir jalan. Menjauhlah sebisa mungkin dari tiang listrik (atau telepon), struktur bangunan besar, jembatan, dan objek lain yang berpotensi berbahaya. [14]
    • Perhatikan lalu lintas di sekitar Anda dan berhentilah jika memang aman. Jangan berhenti secara tiba-tiba agar kendaraan di belakang tidak sampai menabrak Anda.
  2. Mobil dapat bergoyang dengan kencang saat gempa terjadi, tetapi pastikan Anda tetap diam dan tenang. Anda lebih aman berada di dalam mobil daripada di luar karena kendaraan memberikan perlindungan dari debu dan benda-benda yang terjatuh. [15]
    • Nyalakan radio karena stasiun-stasiun biasanya menyiarkan informasi darurat.
  3. Dengarkan laporan penutupan jalan atau daerah bahaya dari siaran darurat. Ketika guncangan berhenti, kembalilah berkendara dan waspadalah terhadap jalan yang rusak, lubang besar, jembatan yang tidak kukuh, dan objek-objek lain yang berpotensi berbahaya. [16]
    • Jika ada kabel listrik yang menimpa kendaraan Anda atau Anda tidak bisa melanjutkan perjalanan, tetaplah tenang. Hubungi layanan darurat dan tunggulah hingga bantuan pertama datang.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Menjaga Keselamatan di Luar Ruangan

Unduh PDF
  1. Lokasi yang paling berbahaya saat gempa terjadi daerah daerah-daerah di sekitar bangunan. Ketika tanah mulai berguncang, sebisa mungkin menjauhlah dari bangunan-bangunan di dekat Anda. [17]
    • Menunduk atau posisikan tubuh serendah mungkin agar Anda bisa menjaga keseimbangan sambil menuju tempat yang aman. Selain itu, waspadalah terhadap reruntuhan bangunan yang terjatuh.
    • Jangan berlindung di bawah jembatan.
    • Selain itu, waspadalah terhadap tanah amblas, retakan terbuka, atau bukaan besar lainnya pada tanah.
  2. Setelah menjauhi bangunan-bangunan terdekat, meringkuklah dan tutupi kepala Anda. Perhatikan apakah ada benda-benda di sekitar yang bisa digunakan sebagai pelindung, seperti tutup tempat sampah. Jika tidak, tutupi kepala dan leher dengan tangan dan lengan. [18]
    • Tetaplah meringkuk dan berada sedekat mungkin dekat tanah dalam posisi terlindung hingga guncangan berhenti.
  3. Saat bergerak setelah gempa terjadi, waspadalah terhadap potongan kaca, puing-puing, kabel listrik yang terputus, pohon yang tumbang, atau benda-benda berbahaya lainnya. Periksa luka atau cedera pada diri sendiri dan orang lain di sekitar. Jika perlu, berikan pertolongan pertama dan hubungi layanan darurat. [19]
    • Menjauhkan dari bangunan yang rusak atau daerah di sekitar bangunan. Ingatlah bahwa gempa susulan dapat terjadi. Jika terjadi guncangan susulan, bangunan yang rapuh, jendela, dan detail arsitektural dapat runtuh.
  4. Jika guncangan terjadi selama lebih dari 20 detik, jangan menunggu alarm atau peringatan untuk menyelamatkan diri. Pergilah ke tempat dengan ketinggian minimal 30 meter di atas permukaan air laut atau jarak 3,2 kilometer dari bibir pantai. [20]
    • Gempa dapat menyebabkan tsunami sehingga pastikan Anda menjauhkan diri dari wilayah pantai.
    • Meskipun kemungkinan terjadinya kecil, kerusakan akibat gempa dapat menyebabkan banjir dari bendungan. Jika Anda tinggal di kawasan banjir, pergilah ke tempat yang lebih tinggi. Periksa dan kembangkan rencana evakuasi sejak awal jika Anda tinggal di dekat bendungan di area yang rentan mengalami gempa.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Mempersiapkan Diri Menghadapi Gempa

Unduh PDF
  1. Simpan perlengkapan di tempat yang mudah diraih, seperti lemari pakaian di lorong ruang tamu atau garasi. Pastikan setiap anggota keluarga mengetahui tempat penyimpanan perlengkapan tersebut. Sediakan barang-barang berikut ini: [21]
    • Air minum kemasan botol secukupnya dan makanan yang tidak mudah busuk untuk 3 hari.
    • Kotak P3K , termasuk kain kasa, alkohol, atau hidrogen peroksida, catut, produk ibuprofen atau pereda nyeri, kapas, obat antidiare, tisu toilet, dan obat bilas mata.
    • Obat-obatan yang dikonsumsi secara teratur oleh anggota keluarga.
    • Senter dengan baterai tambahan.
    • Perkakas, termasuk obeng dan kunci inggris yang dapat disesuaikan.
    • Peluit, untuk memberi tahu orang lain saat Anda terjebak.
    • Pakaian dan selimut.
    • Makanan dan obat untuk hewan peliharaan (jika ada).
  2. Anda dan siapa pun yang tinggal di rumah harus memiliki rencana untuk secepatnya berlari menuju tempat aman jika terjadi keadaan darurat. Perintahkan setiap anggota keluarga untuk menunduk, berlutut, dan menunggu, kemudian menuju lokasi pertemuan yang sudah ditentukan setelah gempa berhenti. [22]
    • Tempat-tempat tersebut dapat berupa area kosong di dekat rumah, sekolah, pusat komunitas, atau kawasan penampungan.
    • Buatlah rencana untuk berkumpul kembali sejak awal karena ketersediaan layanan telepon mungkin terbatas dan hanya bisa digunakan untuk layanan darurat.
    • Lakukan latihan setiap enam bulan sekali untuk memastikan Anda dan orang-orang tersayang mengetahui apa yang perlu dilakukan jika terjadi gempa.
  3. Perhatikan kabinet tingi, televisi, lemari pakaian, lemari buku, tanaman gantung, dan benda lain yang dapat jatuh dan menyebabkan cedera. Masuklah ke setiap ruangan bersama anggota keluarga dan catat titik-titik yang dapat memberikan perlindungan, serta yang berpotensi berbahaya. [23]
    • Sebagai contoh, jika terdapat meja belajar yang kukuh di kamar si kecil, beri tahu anak Anda untuk berlindung di bawahnya. Ajari ia untuk menjauh dari jendela dan lemari pakaian.
  4. Jangan menyimpan benda-benda berat di tempat yang tinggi dan pasang penahan atau bracket untuk mengamankan furnitur yang tinggi ke dinding. Simpan barang-barang berbahaya seperti benda tajam, kaca, dan yang mudah terbakar atau beracun di kabinet terkunci atau pendek. [24]
    • Barang-barang seperti pisau atau cairan korosif dapat menyebabkan luka serius, terutama jika terjatuh dari tempat yang tinggi saat gempa terjadi.
  5. Jika ada seseorang di dekat Anda yang mengalami cedera saat gempa terjadi, pengetahuan dasar mengenai pertolongan pertama dapat menyelamatkan orang lain. Sertifikasi CPR membantu mempersiapkan Anda dalam menangani kejadian terburuk. [25]
    • Cari tahu mengenai kelas persiapan terdekat di kota Anda dari internet atau mintalah informasi dari klik atau PMI.
  6. Gempa dapat merusak utilitas dan menyebabkan banjir, kebakaran, atau ledakan. Jika Anda tidak mengetahui cara mematikan saluran air, listrik, dan gas, hubungi pihak berwenang atau layanan yang sesuai untuk mendapatkan petunjuk spesifik. [26]
    • Untuk menghentikan jaringan listrik di rumah, matikan setiap sirkuit atau sekring di panel utama, kemudian geser sakelar sirkuit atau sekering utama ke posisi mati.
    • Katup utama gas biasanya berada di dekat meteran, namun posisinya bisa saja berbeda. Gunakan kunci Inggris atau tang untuk memutar katup ¼ putaran searah jarum jam.
    • Keran air utama biasanya berada di dekat meteran air yang dipasang di pinggir jalan atau trotoar (mungkin juga terpasang di dalam rumah). Putar keran ¼ putaran searah jarum jam untuk mematikan air.
    Iklan

Tips

  • Kenakan alas kaki yang kuat dan tertutup untuk melindungi kaki dari pecahan kaca, puing-puing yang terjatuh, dan benda-benda berbahaya lainnya.
  • Belilah radio portabel bertenaga baterai agar Anda bisa mendapatkan siaran informasi darurat.
  • Jika Anda menggunakan kursi roda, cobalah bergerak ke sudut ruangan untuk menghindari kaca jendela dan reruntuhan yang terjatuh. Kunci roda pada kursi dan, jika memungkinkan, lindungi kepala, leher, dan wajah. [27]
  • Hubungi bantuan darurat hanya jika terjadi kondisi genting. Pihak berwenang mengetahui bahwa telah terjadi gempa besar. Jika memungkinkan dan aman, tangani sendiri situasi yang ada dan tunggulah bantuan. Jaringan telepon dan responden pertama lebih dibutuhkan oleh orang-orang yang memang berada dalam bahaya.
  • Jika Anda sedang berada di sekolah, dengarkan arahan dari guru. Biasanya, Anda diminta menunduk, berlindung di bawah meja, dan melindungi kepala dan tubuh bagian atas.
  • Jika guncangan berlangsung selama lebih dari 20 detik atau Anda mendengar peringatan tsunami , tinggalkan daerah pantai secepatnya. Jangan tergoda untuk melihat tsunami atau memperhatikan surutnya air laut. Kondisi air laut yang surut menandakan bahwa tsunami sudah dekat.
Iklan

Peringatan

  • Jangan berlari ke luar rumah saat gempa terjadi. Jika Anda sedang berada di dalam bangunan, carilah tempat berlindung. Jika Anda sudah berada di luar ruangan, tetaplah berada di luar dan carilah tempat terbuka.
  • Jangan mengabaikan peringatan tsunami, banjir, tanah longsor, atau bencana alam lainnya. Anda juga tidak boleh lantas lalai dan bersikap santai jika peringatan tersebut ternyata salah.
  • Jika gempa besar terjadi saat cuaca buruk, Anda perlu menjaga tubuh agar tetap hangat dan kering. Masukkan selimut dan jaket dalam perlengkapan darurat dan perlu diingat bahwa Anda membutuhkan air dua kali lebih banyak di cuaca panas.
Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

Perlengkapan Suplai

  • Cadangan air minum kemasan botol bervolume 4 liter untuk tiga hari per orang
  • Makanan kalengan atau kemasan pribadi untuk tiga hari
  • Obat-obatan kritis, kacamata atau lensa kontak, serta tempat kacamata
  • Perlengkapan P3K
  • Tisu toilet
  • Radio bertenaga baterai dengan beberapa baterai cadangan
  • Senter, termasuk baterai dan lampu cadangan
  • Sepatu tebal untuk setiap anggota keluarga
  • Sarung tangan tebal untuk setiap orang (digunakan saat membersihkan puing-puing)
  • Pakaian dan selimut

Peralatan dan Perlengkapan

  • Alat pemadam api tipe ABC
  • Pembuka kaleng
  • Kunci inggris atau kunci pas
  • Obeng pipih dan obeng kembang
  • Pisau tajam atau silet
  • Peluit

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 86.273 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan