Apakah akhir-akhir ini Anda memiliki ambisi untuk mengikuti proses kampanye di sebuah perusahaan, organisasi, atau lembaga? Jika iya, artikel ini cocok untuk Anda! Untuk meraih hati pemilih, satu-satunya yang perlu Anda lakukan adalah meyakinkan mereka untuk memilih Anda. Caranya? Tentu saja dengan menyampaikan pesan yang relevan dan mudah dipahami audiens. Ingin tahu berbagai prinsip dasar berpidato yang mampu membawa Anda ke puncak kemenangan? Baca terus artikel ini!
Langkah
Pastikan isi pidato Anda sesuai dengan usia target audiens. Ingat, setiap kelompok usia memiliki kendala yang berbeda; pahami isu atau kendala utama yang dihadapi target audiens Anda dan cobalah mendiskusikannya dengan bahasa yang mudah mereka pahami.
-
Pahami status sosial dan ekonomi target audiens Anda. Ingat, posisi seorang individu di dalam masyarakat memiliki pengaruh sangat besar terhadap pola pikir mereka; selain itu, kepercayaan diri mereka juga sangat berpengaruh terhadap pandangan dan tindakan politis mereka. [1] X Teliti sumber Apakah Anda sedang mencoba memenangkan hati orang-orang yang percaya diri atau justru tertindas? Pahami demografi audiens Anda baik-baik.
- Beberapa pihak berargumentasi bahwa metode di atas hanya berlaku untuk audiens berusia dewasa, bukan di hadapan remaja yang tergabung dalam kelompok OSIS atau organisasi sejenis. Namun sejatinya, status sosial dan ekonomi pun penting bagi mereka yang masih berusia pelajar sehingga metode di atas terhitung masih relevan.
-
Bangun koneksi dengan audiens. Salah satu caranya adalah dengan membahas hal-hal yang menarik minat mereka. Ingat, Anda tidak perlu berfokus pada subjek yang serius; beberapa politisi bahkan membuka pidatonya dengan mengajak audiens mendiskusikan klub olahraga lokal di kota merea. [2] X Teliti sumber
- Masih mengacu pada contoh di atas, tidak ada salahnya menyampaikan sedikit pengetahuan Anda terkait klub olahraga yang dimaksud; namun, pastikan Anda tidak melanjutkannya dengan membahas hal-hal yang tidak relevan, seperti persamaan minat atau karakter Anda dengan pemilik klub olahraga tersebut. [3] X Teliti sumber
Iklan
-
Sesuaikan isi pidato dengan waktu yang diharapkan audiens. Bukan berarti Anda harus menyampaikan pidato sesingkat mungkin; yang terpenting, sesuaikan durasi pidato Anda dengan waktu yang disediakan dan situasi pada saat itu. Jika audiens sudah menunggu-nunggu pidato Anda, tentunya kurang pantas jika Anda hanya berbicara selama 5 menit. Berikan audiens apa yang mereka perlukan, dan pastikan Anda tahu kapan saatnya berhenti.
-
Pahami tren terbaru. Apa yang akhir-akhir ini sedang marak diperbincangkan orang-orang? Apakah ada peristiwa penting yang baru saja terjadi? Pastikan Anda memahami isu-isu terkini yang relevan dengan posisi yang Anda incar.
-
Nilai situasinya. Apakah audiens Anda terlihat mengantuk setelah mendengar pidato sebelumnya? Apakah Anda akan berpidato di puncak konferensi yang sudah berlangsung selama berjam-jam? Jika iya, artinya audiens Anda perlu “dibangunkan”; alih-alih berpidato panjang lebar, cobalah memosisikan mereka sebagai rekan diskusi terkait isu yang akan Anda angkat.
- Salah satu pidato yang dinilai sangat sesuai dengan situasi di masa itu adalah pidato William Jennings Bryan yang berjudul "Cross of Gold Speech". Pidato berisi pesan-pesan penuh harapan tersebut dia sampaikan pada Konvensi Nasional Partai Demokrat pada tahun 1896; keesokan harinya, Bryan pun dinominasikan sebagai kandidat presiden dari partai tersebut. Rupanya, pidato bernada dramatis tersebut berhasil memenangkan hati para audiens yang hadir. [4] X Teliti sumber
Iklan
-
Gunakan bahasa percakapan yang umum tetapi tidak terlampau informal. Ingat, tujuan Anda bukan untuk membuat audiens kagum akan kecerdasan Anda, melainkan untuk membuat mereka paham. Percayalah, mereka akan menganggap Anda pintar jika Anda memiliki ide yang sejalan dengan mereka. Untuk membuat mereka paham bahwa ide Anda sejalan dengan ide mereka, pastikan Anda menggunakan kata, frasa, dan kalimat yang singkat, padat, dan mudah dipahami. [5] X Sumber Tepercaya University of North Carolina Writing Center Kunjungi sumber
-
Sunting pidato Anda. Ingat, pidato ini penting untuk Anda; oleh karena itu, Anda tidak boleh melakukan kesalahan sekecil apa pun. Jika memungkinkan, cobalah meminta bantuan beberapa orang terdekat untuk menyuntingnya.
-
Berlatihlah menyampaikannya. Sesempurna apa pun pidato Anda, akan selalu ada kalimat yang terdengar aneh meski tata bahasanya sudah benar. Selain itu, Anda pasti juga akan menemukan bagian-bagian yang perlu diberi penekanan atau penegasan; satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan melatihnya keras-keras secara rutin. [6] X Teliti sumber
-
Terima kritik dan saran yang membangun. Sebesar apa pun keyakinan Anda terhadap diri Anda sendiri, tidak akan ada gunanya jika Anda tidak bisa meyakinkan orang lain. Jika orang-orang yang menonton latihan Anda sudah sesuai dengan target audiens Anda, artinya Anda pun harus bersedia mendengarkan kritik dan saran yang mereka berikan.Iklan
-
Awali pidato dengan baik. Raih perhatian audiens secepat yang Anda bisa! Menurut setidaknya satu orator profesional, “Dalam 20 detik pertama, audiens akan menentukan apakah mereka menyukai Anda dan apakah Anda adalah sosok yang memiliki integritas." Oleh karena itu, jelaskan garis besar tujuan Anda secara ringkas pada satu menit pertama. Setidaknya, pastikan mereka tahu bahwa Anda akan mendiskusikan sesuatu yang ingin mereka dengar.
- Banyak kandidat memilih untuk bercerita seputar dirinya di pembukaan pidato. Sejatinya, sebagian besar dari mereka mencoba membangun relasi antara kehidupan (atau diri) mereka dengan isu yang akan didiskusikan dan/atau dengan audiens yang mendengarkan pidato mereka. Oleh karena itu, cobalah menjelaskan relasi personal Anda dengan hal-hal yang penting bagi audiens.
-
Pastikan pesan yang Anda sampaikan – dan cara Anda menyampaikannya – jelas dan relevan untuk audiens.
- Sampaikan tujuan utama Anda dalam beberapa menit pertama. Tidak perlu berusaha menjelaskan segalanya secara mendetail; yang terpenting, sampaikan visi dan misi utama Anda kepada audiens.
- Sekali lagi, pastikan seluruh misi yang Anda tawarkan relevan dengan target audiens Anda. Apakah mereka lebih tertarik dengan misi yang spesifik? Atau apakah Anda cukup menyampaikan pesan-pesan yang bersifat umum?
- Pastikan nada bicara Anda optimis. Seorang pemimpin yang baik berhak mengkritisi situasi yang terjadi, tetapi tetap harus menawarkan harapan dan optimisme kepada pengikutnya.
-
Ingat, tugas Anda adalah meyakinkan audiens untuk memilih Anda. Oleh karena itu, apa pun yang Anda tawarkan nantinya harus mampu Anda wujudkan. Tegaskan bahwa Andalah satu-satunya harapan mereka untuk mewujudkan terjadinya perubahan; niscaya, setidaknya beberapa audiens akan merasa bahwa mendengarkan Anda adalah “kebutuhan”, bukan lagi “keharusan” bagi mereka. Jika jumlah audiens Anda cukup besar, kemungkinan besar kemenangan sudah berada di dalam genggaman Anda.
-
Akhiri pidato dengan kesimpulan yang kuat. Ingat, bagian kesimpulan memiliki peran yang sama pentingnya dengan perkenalan. Untuk meninggalkan kesan yang kuat di benak audiens, pastikan Anda menjelaskan apa yang harus mereka lakukan untuk mendorong terjadinya perubahan.
- Sekuat apa pun keinginan Anda untuk dipilih, cobalah membangun sedikit jarak dengan audiens pada tahap ini. Berikan mereka ruang untuk “membuat pernyataan” dan mengambil sikap pada hari pemilihan; pidato Anda seharusnya mampu menegaskan bahwa jika mereka ingin berdaulat atas dirinya sendiri, satu-satunya cara yang bisa mereka tempuh adalah memilih Anda.
Iklan
Tips
- Cari seorang teman yang sesuai dengan target demografi Anda dan mintalah dia mengomentari pidato yang Anda buat.
- Lakukan persiapan yang matang; ingat, kesempurnaan lahir dari latihan yang serius.
- Sejenak, lupakan fakta bahwa ada puluhan atau bahkan ratusan audiens di hadapan Anda. Alih-alih, bayangkan Anda sedang melakukan percakapan kasual dengan orang-orang terdekat.
Peringatan
- Jangan mencoba melucu; jangan membuat audiens berpikir bahwa Anda tidak menyeriusi isu yang disampaikan dan kesempatan berorasi yang diberikan.
- Jika pidato Anda mulai terdengar membosankan, cobalah berhenti membaca kalimat-kalimat yang tertera pada kertas pidato dan mulailah berbicara dari hati.
- Efektif atau tidaknya pidato Anda sangatlah bergantung pada reaksi audiens saat mendengarnya; oleh karena itu, pastikan Anda menyampaikan pidato yang relevan dengan kondisi mereka.
- Seluruh panduan yang tercantum di dalam artikel ini tidak menjamin kesempurnaan pidato Anda.
Referensi
- ↑ http://books.google.com/books?id=Hoz-fNJDnwMC&pg=PA223&lpg=PA223&dq=socioeconomic+status+psychology+political&source=bl&ots=6EW-ESUWob&sig=MGXynozUl0qBksc0_JaSq5Zi2Hw&hl=en&sa=X&ei=LUtQVOadG-rfsASP8YCAAw&ved=0CDIQ6AEwAjgK#v=onepage&q=socioeconomic%20status%20psychology%20political&f=false
- ↑ http://espn.go.com/blog/big12/post/_/id/54178/isus-rhoads-wowed-by-obama-shoutout
- ↑ http://www.washingtonpost.com/blogs/post-politics/post/mitt-romney-trades-campaign-trail-for-daytona-500/2012/02/26/gIQAMsHpcR_blog.html
- ↑ http://historymatters.gmu.edu/d/5354/
- ↑ http://writingcenter.unc.edu/handouts/speeches/
- ↑ http://www.toastmasters.org/ToastmastersMagazine/ToastmasterArchive/2008/July/Departments/HowTo.aspx