Unduh PDF
Unduh PDF
Berteman tidak selalu mudah dan menjaga pertemanan lebih sulit lagi jika Anda tidak mengetahui cara menjadi seorang teman. Latih diri sendiri untuk bertemu dengan orang-orang baru, bersikap penuh perhatian, dan mengatasi kecemasan. Hal-hal tersebut akan mempermudah Anda menjaga pertemanan. Tanpa disadari, Anda akan menjadi teman yang baik.
Langkah
-
Cari kelompok sebaya. Agar bisa berteman, pertama-tama Anda harus mencari teman. Keluarlah dari zona nyaman dengan bergabung bersama kelompok yang memiliki nilai-nilai dan posisi dalam hidup yang sama dengan Anda, yang biasanya dikenal dengan kelompok sebaya. Penelitian menunjukkan bahwa berteman bisa memperpanjang usia, jadi, bertemu dengan orang-orang baru bukan hanya gagasan yang bagus melainkan penting untuk kesehatan. [1] X Sumber Tepercaya HelpGuide Kunjungi sumber
- Jika Anda sudah memiliki anak, cari kelompok ibu di lingkungan sekitar. Kebanyakan komunitas memiliki lebih dari satu perkumpulan orang tua, entah itu liburan ibu-ibu atau kelompok kereta bayi. Kebanyakan kelompok tersebut memiliki halaman Facebook yang bisa Anda ikuti.
- Jika Anda menyukai kegiatan politis, kebanyakan kota memiliki kelompok pelobi atau pusat sukarelawan yang bisa Anda ikuti. Saat sekelompok orang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama, suatu hubungan terjalin di antara mereka.
-
Ikuti kelas di pusat kebugaran. Terus hadir pada setiap pertemuan akan membuat Anda dikenali rekan sekelas lainnya. Memiliki tujuan yang sama juga menjalin hubungan yang kuat di antara orang-orang dalam suatu kelompok.
- Cari kelas yang mendorong interaksi di antara sesama anggota. Kegiatan seperti yoga dan pilates bagus untuk tubuh, tetapi tidak membiarkan Anda banyak bersosialisasi. Lihatlah kesempatan untuk mengikuti kelas pertahanan diri, Zumba, atau bahkan menjahit serta memasak.
-
Mulai perbincangan. Bahkan jika Anda terbiasa mengunjungi tempat baru, memperkenalkan diri kepada orang-orang belum cukup. Anda harus mengajukan pertanyaan. Tunjukkan ketertarikan kepada orang lain, dan mereka pun akan balik tertarik.
- Cermati pertanda nonverbal seperti senyuman dan tatapan mata. Saat seseorang mengundang Anda dengan gerak tubuhnya, Anda bisa memberikan pujian, memberikan komentar atas apa yang terjadi, atau membagikan informasi. [2] X Teliti sumber
-
Bersikaplah mudah diajak berbincang. Tulis daftar topik perbincangan ringan yang terlintas di benak Anda. Hal-hal seperti kenangan masa kecil yang bahagia, cuaca, dan makanan adalah topik-topik yang bisa diperbincangkan dengan kebanyakan orang.
- Saat memulai perbincangan dengan seseorang yang sudah lama tidak berbincang dengan Anda, luangkan waktu untuk mengingat orang tersebut sebelum menyapanya. Jika Anda punya kenangan jenaka atau teman yang sama, gunakan itu sebagai pembuka perbincangan.
-
Ajak kenalan untuk minum kopi. Anda bisa menjalin pertemanan baru secara langsung ataupun daring, itu benar. Namun, ternyata menjaga kontak empat mata dengan orang-orang itu penting, dan Anda tidak bisa mendapatkan itu dengan menjalin pertemanan hanya melalui ponsel pintar. [3] X Teliti sumber Saat Anda menyadari perbincangan dengan seseorang mulai ke arah pertemanan, undang mereka untuk melakukan kegiatan di luar pertemuan kalian guna menyediakan kesempatan agar pertemanannya berkembang.
-
Jadilah bijak. Bijaksana berarti berhati-hati agar tidak menyerang atau mengesalkan orang lain. [4] X Teliti sumber Anda tidak harus membiarkan orang lain mendominasi Anda, tetapi Anda harus memperhatikan perasaan orang lain yang berinteraksi dengan Anda.
- Perhatikan ras, jenis kelamin, orientasi seksual, atau kemungkinan pendapat mereka. Jangan membuat lelucon atau komentar kasar yang menyerang atau menjelek-jelekkan teman-teman, atau siapa pun yang seperti mereka.
Iklan
-
Dengarkan dengan baik. Mendengarkan adalah kunci untuk menjadi seorang teman. Tidak ada yang menyukai bertemu dengan seseorang yang tidak bisa berhenti berbicara. Bahkan, aturannya adalah habiskan 75% waktu untuk mendengarkan dan 25% sisanya untuk berbicara! [5] X Teliti sumber
- Ada beberapa hal yang mencegah Anda menjadi pendengar yang baik, yaitu menghakimi orang lain, berpikir bahwa Anda mengetahui apa yang akan dikatakan teman, dan perasaan diri sendiri. [6] X Teliti sumber
- Alih-alih, biarkan orang lain menjadi dirinya sendiri tanpa penghakiman, yakini bahwa teman akan menyampaikan sesuatu yang baru, dan singkirkan perasaan Anda terkait topiknya. Dengan begitu, Anda akan bisa mendengarkan dengan baik.
- Jika Anda orang yang suka berterus terang, luangkan waktu untuk mengenal teman Anda guna mengetahui seberapa banyak pendapat Anda yang bisa dia terima. Lalu, mintalah dia untuk mengungkapkan sudut pandangnya dan dengarkan dengan saksama.
-
Perbaiki sifat negatif. Semua orang memiliki kelemahan, tetapi beberapa hal bisa merintangi pertemanan yang bermaksa. Cobalah untuk mengidentifikasi sifat negatif yang mungkin Anda miliki dan lakukan usaha nyata untuk memperbaiki sifat negatif tersebut.
- Tahan keinginan untuk menyombongkan diri . Perilaku tersebut arogan dan kebanyakan orang menganggapnya mengesalkan. Anda akan kehilangan teman sebelum bisa menjadi seorang teman. Anda harus memiliki keseimbangan dalam berteman sehingga Anda bisa merayakan pencapaian satu sama lain, alih-alih bersaing.
- Tolak bergosip . Saat seseorang bercerita kepada Anda, jangan bagikan cerita itu kepada orang lain, bahkan jika orang lain tersebut tidak secara spesifik meminta Anda untuk menjaga rahasianya. Itu akan membangun rasa percaya, yang penting untuk menjaga pertemanan. [7] X Teliti sumber
- Jaga komitmen . Membatalkan rencana di saat-saat terakhir itu tidak sopan dan bisa mengganggu hidup teman. [8] X Teliti sumber Terkadang itu tidak terelakkan, seperti saat situasi darurat, tetapi Anda harus memberikan peringatan sebanyak mungkin jika mau membatalkan rencana.
-
Bagikan pengalaman hidup. Walaupun tidak boleh memaksakan pemikiran dan perasaan kepada orang lain, Anda juga tidak boleh terlalu tertutup. Jika Anda membiarkan orang lain terus berbicara tanpa memberikan pendapat, kemungkinan Anda untuk tetap berteman sama kecilnya dengan orang yang terlalu banyak berbicara.
- Anda tidak harus menceritakan rahasia terkelam dan terdalam Anda kepada teman, terutama saat baru mulai menjalin pertemanan dan membangun kepercayaan. Namun, anekdot pribadi merupakan hal yang menyatukan orang satu sama lain. Berbagi pengalaman hidup adalah kunci pertemanan yang erat.
-
Jaga sikap tulus. Orang yang tidak tulus cenderung terlalu sering tersenyum, berbicara terlalu lantang, dan biasanya tertawa untuk menutupi kecemasannya. Untuk menjadi teman yang baik, Anda harus menyingkirkan ketidaktulusan. Anda tidak bisa menjaga pertemanan dengan ketidaktulusan karena pada akhirnya teman akan melihat diri Anda yang sebenarnya, dan kemungkinan besar dia akan merasa terkhianati.
-
Bersikap baiklah. Ini aturan mendasar hidup bermasyarakat, tetapi jika ingin berteman, Anda harus menjadi seorang teman. Berikan bantuan kecil, hadiah untuk menunjukkan perhatian, dan waktu jika teman membutuhkan bahkan jika merepotkan Anda.Iklan
-
Tingkatkan penghargaan diri. Jika Anda meyakini diri sendiri, orang lain pun akan meyakini Anda. Dampaknya akan lebih dalam daripada itu. Jika menyukai diri sendiri, Anda akan memperlakukan diri sendiri dengan baik, yang artinya Anda akan memperlakukan orang lain dengan baik pula.
- Sadari pemikiran dan keyakinan diri sendiri saat menghadapi situasi yang membuat Anda merasa buruk. Saat Anda menemukan perbincangan dengan diri sendiri yang negatif, kritisi hal tersebut.
- Lakukan hal-hal seperti menyampaikan pernyataan yang penuh harapan, memaafkan diri sendiri, berfokus pada hal positif, dan menyemangati diri sendiri. [9] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
-
Bersikaplah cerdas. Kemungkinan Anda untuk cemas akan lebih sedikit jika Anda bersama orang yang memahami Anda. Pada dasarnya Anda akan menyadari saat menjalin koneksi yang tulus dengan seseorang. Jika seseorang menganggap Anda aneh, dia bisa mengkritisi dan meningkatkan rasa cemas Anda.
- Ajukan pertanyaan kepada diri sendiri. Apakah orang tersebut mengolok-olok keunikanku? Apakah raut wajah mereka tampak tulus atau munafik? Apakah orang tersebut akan tertawa bersamaku atau menertawakanku?
-
Kenal diri sendiri. Jika Anda tidak mengenal diri sendiri, tidak akan ada yang bisa mengenal Anda pula. Mulailah kebiasaan menghabiskan waktu dengan tenang setiap harinya untuk menjelajahi pikiran sendiri. Kebiasaan itu juga akan meningkatkan perhargaan diri. Cobalah melakukan latihan menulis dan cermati apa yang diungkapkan tanggapan Anda tentang nilai-nilai yang Anda anut. Beberapa latihan menulis yang bisa membantu mencakup: [10] X Teliti sumber
- Menintrospeksi pengalaman mengagumkan. Bayangkan saat Anda benar-benar merasa bahagia. Pengalaman apa itu? Kenapa Anda merasa sebahagia itu? Apa yang pengalaman itu ungkapkan tentang Anda?
- Identifikasi apa yang membuat Anda kesal. Apa yang membuat Anda marah? Apa yang mengganggu Anda? Apa yang secara spesifik membuat Anda kesal? Tulis semua yang membuat Anda kesal, mulai dari yang besar sampai yang kecil, dan cobalah menyelisik kenapa hal-hal tersebut membuat Anda kesal.
- Pikirkan kekuatan Anda. Apa yang biasa dipuji orang dari Anda? Apa yang menurut Anda merupakan keahlian Anda?
- Temukan kegiatan atau hal apa yang penting bagi Anda. Apa yang biasanya Anda lakukan untuk bersenang-senang? Hal-hal apa yang berharga bagi Anda?
-
Tanggapi komunikasi. Walaupun terkadang berbicara dengan orang baru itu tidak nyaman, bagian dari mengatasi kecemasan adalah menghadapi rasa takut. Jawab telepon, pesan singkat, dan surel dalam jangka waktu beberapa hari, tidak peduli semenyeramkan apa orangnya bagi Anda. Tanpa Anda sadari, orang baru tidak akan membuat Anda gugup lagi.
-
Relakan pertemanan yang tidak sehat. Jika memiliki teman yang selalu membuat stres, tidak membalas kebaikan, tidak menemani saat dibutuhkan, atau amat menuntut, Anda mungkin memiliki pertemanan yang tidak sehat dalam hidup. Untuk menjadi teman sejati, Anda harus menunjukkan bahwa Anda memahami arti pertemanan, jadi, Anda mungkin sebaiknya mengakhiri pertemanan yang berat sebelah. [11] X Teliti sumber
- Ingatlah bahwa hanya karena seorang teman memiliki kekurangan, bukan berarti pertemanan Anda dengannya tidak sehat. Cobalah untuk menimbang sifat baik dan buruk teman untuk menentukan apakah pertemanannya layak diselamatkan.
- Contohnya, jika Anda memiliki teman yang membuat sebal karena dia selalu mengeluhkan pacarnya, tetapi dia mendengarkan Anda saat Anda perlu menceritakan sesuatu, Anda mungkin menentukan bahwa kemauannya untuk mendengarkan lebih penting daripada kebiasaannya mengeluh.
Iklan
Tips
- Saat mengakhiri perbincangan dengan teman, jabat tangan, peluk, atau ucapkan sampai jumpa kepadanya. Kesopanan akan menjaga nilai baik Anda di matanya.
- Pujian yang tulus itu penting dalam perbincangan yang baik.
- Bahkan jika Anda memiliki teman yang banyak daring, meluangkan waktu untuk orang-orang di kehidupan nyata adalah cara terbaik untuk memiliki pertemanan yang bermakna. Anda bisa berbicara lebih mudah dan membaca gerak tubuh saat bertemu langsung sehingga hubungan Anda dengan orang-orang tersebut menjadi lebih dalam.
- Jaga rahasia teman kecuali itu merusak atau membahayakan secara fisik.
Iklan
Peringatan
- Hanya karena Anda mengikuti langkah-langkah di atas dengan sempurna, bukan berarti seseorang akan tetap menjadi teman Anda. Seseorang memiliki banyak alasan untuk mengakhiri atau menghindari pertemanan.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.helpguide.org/articles/relationships/how-to-make-friends.htm
- ↑ http://www.hanen.org/Images-for-public-site/Links---Sample-PDFs/TAp39-41S.aspx
- ↑ http://www.nytimes.com/2015/09/27/opinion/sunday/stop-googling-lets-talk.html?_r=0
- ↑ http://www.merriam-webster.com/dictionary/tactful
- ↑ http://managementhelp.org/communicationsskills/listening-skills.htm
- ↑ https://www.usu.edu/asc/assistance/pdf/active_listening.pdf
- ↑ http://psychcentral.com/lib/the-care-and-maintenance-of-friendship/
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/lifetime-connections/201402/why-toxic-friendships-are-bad-investments
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/self-esteem/art-20045374
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 9.482 kali.
Iklan