Unduh PDF Unduh PDF

Kadang-kadang Anda perlu menenangkan pikiran dan memperbarui energi namun tidak punya waktu untuk berbaring atau tidur nyenyak. Belajar istirahat dengan mata terbuka bisa membantu mencapai ketenangan yang lebih besar yang Anda perlukan sambil mengurangi atau menghilangkan rasa lelah. Beberapa jenis meditasi dengan meditasi mata terbuka bisa berguna untuk Anda, bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja (bahkan saat duduk di depan meja atau selama bepergian) dan akan membuat Anda segar kembali.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Memulai dengan Meditasi Relaksasi Sederhana

Unduh PDF
  1. Posisi ini bisa duduk atau berbaring. Satu-satunya peraturan adalah Anda harus nyaman. Terserah Anda bagaimana hendak mencapai posisi tersebut.
    • Sebisa mungkin, jangan bergerak-gerak saat meditasi.
  2. Meskipun tujuannya adalah beristirahat dengan mata terbuka , Anda akan menyadari bahwa jauh lebih mudah untuk melakukan meditasi jika menjaga mata agar setengah terbuka. Cara ini akan membantu mencegah gangguan dan akan mencegah mata agar tidak lelah/perih jika terbuka terlalu lama.
  3. Kita telah melihat alam semesta hingga dunia menjadi tampak kabur dan kita sebenarnya tidak “melihat” apa-apa lagi. Ini adalah keadaan yang ingin Anda capai, jadi sebisa mungkin, cobalah untuk tidak memerhatikan benda, suara, atau bau di sekitar Anda. Pada awalnya mungkin sulit, namun semakin sering Anda berlatih, keputusan untuk mengabaikan lingkungan sekitar menjadi lebih alami dan pada akhirnya menjadi lingkungan kedua.
    • Cobalah untuk berfokus pada sebuah benda. Pilihlah sesuatu yang kecil dan tidak bergerak seperti retakan di dinding atau bunga dalam vas. Anda bahkan bisa memilih sesuatu dengan karakteristik yang tidak bisa dijelaskan seperti dinding putih polos atau lantai. Ketika Anda memandang dinding atau lantai tersebut dalam waktu cukup lama, mata harus mulai tampak hampa, dan dengan begitu, Anda telah menghalangi pengaruh-pengaruh dari luar.
  4. 4
    Jernihkan pikiran. Jangan memikirkan kekhawatiran, rasa frustrasi, atau hal yang membuat Anda bahagia untuk melakukannya pada minggu depan atau akhir pekan. Biarkan semuanya mengalir ketika Anda memandang sehampa mungkin pada benda kosong tersebut.
  5. 5
    Coba bayangkan gambaran yang diarahkan. Bayangkan tempat yang tenang dan tidak bergerak, seperti pantai atau puncak gunung yang sunyi. Isilah semua detail berikut ini: pemandangan, suara, dan bau. Gambaran yang damai ini segera menggantikan dunia di sekitar Anda dan membuat Anda merasa rileks dan segar kembali. [1]
  6. Cara meditasi relaksasi yang lain adalah berusaha secara sadar untuk melemaskan otot-otot. Mulailah dengan jari-jari kaki, berfokus hanya pada keadaan fisiknya. Anda perlu merasakan otot-otot tersebut agar tidak kaku dan tidak tegang.
    • Perlahan, teruskan ke tiap otot lain pada tubuh. Beralihlah dari jari-jari kaki ke kaki, lalu pergelangan kaki, betis, dan seterusnya. Cobalah carilah bagian-bagian yang terasa tegang atau kaku, lalu cobalah melepaskan ketegangan tersebut secara sadar.
    • Saat mencapai bagian atas kepala, seluruh tubuh harus terasa tidak kaku dan rileks.
  7. Penting untuk kembali ke kondisi kesadaran penuh secara perlahan. Anda bisa melakukannya dengan menyadari rangsangan luar sedikit demi sedikit (contohnya, burung bernyanyi, angin di pepohonan, musik di kejauhan, dan lain sebagainya).
    • Ketika sudah sadar sepenuhnya, manfaatkan momen yang cepat untuk menyadari betapa damai pengalaman meditasi tersebut. Sekarang, Anda telah “mengakhiri” masa istirahat dengan cara ini, Anda bisa kembali menjalani hari dengan energi dan tujuan yang baru.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mempraktikkan Meditasi “Zazen”

Unduh PDF
  1. Zazen adalah bentuk meditasi yang secara tradisional dilakukan di dalam kuil atau biara Buddha Zen, namun Anda bisa mencobanya di tempat yang tenang.
    • Cobalah duduk di sebuah ruangan atau posisikan diri Anda di luar ruangan (jika tidak ada suara-suara alam yang terlalu mengganggu).
  2. Di lantai, permukaan tanah, atau di atas bantal sofa, duduklah dalam posisi seperti bunga teratai atau setengah bunga teratai, dengan lutut menekuk dan kaki bersandar di atasnya atau berada di dekat paha yang berlawanan. Dagu menekuk, kepala menunduk, dan mata menatap sebuah titik sekitar 60-90 cm di depan Anda. [2]
    • Penting untuk menjaga agar tulang punggung tetap tegak namun rileks dan tangan terlipat longgar di atas perut.
    • Anda bisa duduk di kursi selama bisa menjaga tulang punggung tetap tegak, tangan terlipat, dan pandangan berada pada titik sekitar 60-90 cm di depan Anda.
  3. Selama meditasi zazen, mata terpejam setengah sehingga orang yang bermeditasi tidak terpengaruh dengan energi dari luar namun juga tidak sepenuhnya menghindari.
  4. Berfokuslah untuk mengembangkan paru-paru sepenuhnya ketika menarik napas dan mengempiskannya semaksimal mungkin ketika mengeluarkan napas.
  5. “Kondisi tidak berpikir” adalah konsep berada dalam keadaan saat ini dan tidak memikirkan apa pun untuk waktu yang lama. Coba bayangkan dunia melewati Anda secara perlahan dan menyadari apa yang terjadi tanpa membiarkannya mempengaruhi kenyamanan Anda.
    • Jika Anda kesulitan dengan kondisi tidak berpikir, cobalah berfokus hanya pada pernapasan. Hal ini bisa membantu Anda rileks karena pikiran-pikiran lain akan lenyap dari benak Anda.
  6. Sebagian biarawan mempraktikkan zazen untuk waktu yang lama, namun untuk diri sendiri, cobalah mulai dengan sesi selama 5-10 menit dengan tujuan untuk pembentukan selama 20-30 menit. Pasang pengukur waktu atau alarm untuk mengingatkan Anda ketika waktu habis.
    • Jangan berkecil hati jika Anda mengalami kesulitan pada awalnya. Pikiran Anda mungkin ke mana-mana, Anda mungkin mulai memikirkan hal lain, atau bahkan tertidur. Semua normal adanya. Bersabarlah dan terus berlatih. Pada akhirnya Anda akan berhasil.
  7. Penting untuk kembali ke kondisi kesadaran penuh secara perlahan. Anda bisa melakukannya dengan menyadari rangsangan luar sedikit demi sedikit (contohnya, burung bernyanyi, angin di pepohonan, musik di kejauhan, dan lain sebagainya).
    • Ketika sudah sadar sepenuhnya, manfaatkan momen yang cepat untuk menyadari betapa damai pengalaman meditasi tersebut. Sekarang, Anda telah “mengakhiri” masa istirahat dengan cara ini, Anda bisa kembali menjalani hari dengan energi dan tujuan yang baru.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mempraktikkan Meditasi Mata Terbuka dengan Dua-Benda

Unduh PDF
  1. 1
    Carilah tempat yang tenang. Cobalah duduk di sebuah ruangan atau posisikan diri Anda di luar ruangan (jika tidak ada suara-suara alam yang terlalu mengganggu).
  2. Di lantai, permukaan tanah, atau di atas bantal sofa, duduklah dalam posisi seperti bunga teratai atau setengah bunga teratai, dengan lutut menekuk dan kaki bersandar di atasnya atau berada di dekat paha yang berlawanan. Dagu menekuk, kepala menunduk, dan mata menatap sebuah titik sekitar 60-90 cm di depan Anda. [3]
    • Penting untuk menjaga agar tulang punggung tetap tegak namun rileks dan tangan terlipat longgar di atas perut.
    • Anda bisa duduk di kursi selama bisa menjaga tulang punggung tetap tegak, tangan terlipat, dan pandangan berada pada titik sekitar 60-90 cm di depan Anda.
  3. 3
    Pilihlah benda-benda untuk difokuskan. Tiap mata memerlukan bendanya sendiri. Sebuah benda hanya berada di bidang pandangan mata kiri, benda lain hanya berada di bidang pandangan mata kanan. [4]
    • Tiap benda harus berada pada posisi sudut sedikit lebih dari 45 derajat dari wajah. Ini cukup dekat sehingga kedua mata bisa berada dalam posisi normal menghadap ke depan sementara secara simultan mampu berfokus masing-masing pada dua benda terpisah, tiap mata tidak bisa melihat benda pada sisi yang berlawanan.
    • Untuk hasil terbaik, pastikan tiap benda berada 60-90 cm di depan Anda sehingga Anda bisa duduk, mata setengah terbuka, dan dagu menekuk, seperti dalam posisi meditasi Zazen .
  4. 4
    Berfokuslah pada dua benda ini. Tiap mata menyadari sepenuhnya kehadiran benda dalam bidang pandangannya Ketika semakin terlatih, Anda akan mulai mencapai perasaan relaksasi yang mendalam.
    • Seperti halnya jenis-jenis meditasi lain, kesabaran adalah kuncinya. Hal ini membutuhkan beberapa kali latihan sebelum fokus Anda meningkat pada tahapan di mana Anda bisa mengosongkan pikiran dan mencapai tingkat relaksasi tertinggi.
  5. Penting untuk kembali ke kondisi kesadaran penuh secara perlahan. Anda bisa melakukannya dengan menyadari rangsangan luar sedikit demi sedikit (contohnya, burung bernyanyi, angin di pepohonan, musik di kejauhan, dan lain sebagainya).
    • Ketika sudah sadar sepenuhnya, manfaatkan momen yang cepat untuk menyadari betapa damai pengalaman meditasi tersebut. Sekarang, Anda telah “mengakhiri” masa istirahat dengan cara ini, Anda bisa kembali menjalani hari dengan energi dan tujuan yang baru.
    Iklan

Tips

  • Suasana gelap atau semigelap bisa membantu sebagian orang untuk bermeditasi dengan lebih mudah.
  • Tidurlah perlahan dalam waktu tertentu. Coba tidur perlahan hingga sesuatu (bunyi yang keras atau teman) membangunkan Anda. Ketika mulai pertama kali, coba lakukan selama 5 atau 10 menit; jika sudah mahir, lakukan selama 15-20 menit.
  • Pikirkan hal-hal positif atau sesuatu yang Anda harapkan.
  • Pastikan untuk tidak memikirkan sesuatu yang menyenangkan karena Anda akan lebih sulit tidur dan tidak bisa tidur lama.
  • Jika Anda mendapati ketenangan atau bunyi bising yang tidak bisa dikendalikan menjadi sangat mengganggu, coba gunakan headphone . Dengarkan musik yang tenang dan damai atau binaural beats (ilusi pendengaran yang dirasakan ketika dua gelombang sinus nada murni yang berbeda diperdengarkan kepada pendengar secara dikotik, di mana tiap gelombang masuk ke dalam tiap telinga).
  • Jika Anda kesulitan memvisualisasikan tempat yang damai, coba gunakan kata-kata ini ke dalam pencarian gambar secara daring ( online ): danau, kolam, gletser, padang rumput, gurun pasir, hutan, lembah, dan aliran air. Jika Anda menemukan gambar yang Anda sukai, jadikan gambar tersebut “milik Anda” dengan melihatnya selama beberapa menit hingga Anda bisa membayangkannya dengan baik.
  • Meditasi tidak perlu menjadi latihan spiritual mendalam. Hal yang Anda butuhkan hanya menenangkan pikiran dan mencegah masuknya gangguan dari luar.
Iklan

Peringatan

  • Beristirahat dengan mata terbuka tidak bisa menggantikan tidur sebenarnya. Anda masih memerlukan tidur dengan mata terpejam dalam jumah yang memadai setiap malam agar berfungsi dengan normal.
  • Tidur (sebagai kebalikan dari beristirahat beberapa menit) dengan mata terbuka juga bisa menjadi indikator kondisi yang lebih serius seperti lagoftalmos nokturnal (semacam gangguan tidur), distrofi otot, palsi bell, atau atau Alzheimer. Jika Anda tidur dengan mata terbuka (atau mengetahui seseorang yang seperti itu) maka penting untuk berkonsultasi dengan dokter. [5]



Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 12.821 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan