Unduh PDF Unduh PDF

Uji tempel ( patch test ) pada kulit dapat berarti dua hal yang berbeda. Pertama, uji tempel dilakukan dokter pada kulit Anda terhadap alergen tertentu. Yang kedua, uji tempel dilakukan untuk mengetes produk yang baru dibeli apakah aman dipakai di kulit. Keduanya menguji reaksi alergi terhadap substansi alergen.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Melakukan Uji Alergi pada Kulit

Unduh PDF
  1. Uji tempel digunakan untuk mengetes reaksi alergi terhadap kontak suatu zat atau substansi. Uji tempel berbeda dengan uji tusuk ( prick ) atau garuk ( scratch ). [1]
    • Uji garuk mengecek reaksi terhadap alergen umum yang mungkin menimbulkan gejala mulai dari gatal-gatal sampai ingusan. Perawat akan menggaruk atau menusuk kulit untuk mengambil alergen dari dalam kulit. [2]
    • Uji tempel hanya memeriksa reaksi kulit terhadap alergen. Reaksi kulit terhadap alergen disebut dengan dermatitis kontak. [3]
  2. Obat-obatan tertentu dapat memengaruhi uji tempel. Sebagai contoh, antihistamin dirancang untuk menekan reaksi alergi, yang akan mengubah hasil uji tempel. Dokter mungkin menyuruh Anda berhenti menggunakan obat-obat ini untuk sementara waktu sebelum pengujian dilakukan (kira-kira 10 hari sebelumnya). [4]
    • Pengobatan lain yang mengganggu uji tempel adalah antidepresan trisiklik, sebagian obat untuk acid reflux (misalnya ranitidine ), dan omalizumab (obat penyakit asma). [5]
  3. Selama uji tempel, dokter atau perawat akan menempelkan rangkaian tampal kecil. Tiap tampal mengandung sedikit substansi yang diketahui dapat menyebabkan alergi. Sebagai contoh, sebagian uji tempel menggunakan berbagai zat mulai dari logam seperti kobalt dan nikel sampai lanolin dan jenis tanaman tertentu. Tampal ini akan dipasangkan ke kulit dengan plester medis. Biasanya tampal dipasang di belakang lengan. [6]
  4. Jika Anda sering mengalami ruam di belakang tangan, leher, atau lengan, mungkin kulit Anda bereaksi hanya ketika terkena sinar matahari. Pada kasus ini dilakukan pengujian khusus. Jika Anda membutuhkan uji foto-tempel, doktor akan meletakan dua dari tiap substansi dan memaparkannya salah satunya pada cahaya, sedangkan yang lain tidak. [7]
  5. Nyatanya, berbeda dengan uji garuk, uji tempel tidak menggunakan jarum. Oleh karenanya,tidak akan ada rasa sakit saat pengujian tempel. [8]
  6. Selagi masih menempel, usahakan plester jangan sampai basah. Artinya, Anda harus menghindari cuaca panas dan kelembapan ekstrem serta berkeringat deras. Jangan berenang, mandi, dan berolahraga untuk mencegah tampal basah. [9]
  7. Setelah dua hari berselang, kembalilah ke dokter. Perawat atau dokter akan mengambil tampal dari kulit dan melihat hasilnya. Kulit yang bereaksi pada salah satu tampal menunjukkan substansi yang menjadi alergen Anda. [10]
    • Reaksi pada kulit mungkin muncul sebagai ruam, kemungkinan beserta area yang kecil dan menonjol menyerupai jerawat atau pundi-pundi berisi cairan.
  8. Terkadang, dokter akan menyuruh Anda kembali dalam empat hari setelah tes awal. Langkah ini dilakukan untuk melihat reaksi terlambat terhadap alergen. [11]
  9. Begitu Anda mengetahui substansi penyebab alergi, jauhilah alergen tersebut. Dokter akan memberikan saran dalam menghindari alergen tertentu. Di sisi lain, jika pengujian tidak menghasilkan apa-apa, dokter akan mencari penyebab lain dari ruam yang dimiliki. [12]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Menguji Produk baru pada Kulit

Unduh PDF
  1. Ketika membeli produk baru, contohnya pengelupas berbahan kimia atau sekadar pembersih wajah, produk harus diuji pada kulit terlebih dahulu, terutama jika Anda memiliki kulit sensitif. Uji tempel dilakukan dengan pemberian sedikit produk pada bagian kulit dan melihat reaksinya. [13]
    • Dengan kata lain, Anda tidak mengoleskan produk di seluruh tubuh atau wajah dan menyebabkan gatal di mana-mana. Pertama-tama, sebaiknya batasi area pemakaian produk Anda. [14]
    • Sebaiknya Anda juga menguji produk-produk lain, seperti sampo, kondisioner, dan cat rambut. Pada dasarnya, jika Anda memiliki kulit sensitif, ujilah semua produk yang menyentuh kulit Anda.
  2. Lengan bagian dalam adalah lokasi pengujian yang baik karena kulitnya cukup sensitif. Selain itu, reaksi yang mungkin muncul tidak akan terlihat terlalu jelas. [15]
    • Jika produk terasa membakar atau langsung menyebabkan reaksi, segera cuci secepat mungkin. [16]
  3. Jika produk yang diuji misalnya losion, biarkan saja pada kulit Anda. [17] Jika produk yang diuji semacam pengelupas berbahan kimia, bilaslah pada waktunya. [18] Tunggulah selama sehari penuh untuk melihat adanya reaksi.
    • Reaksi yang muncul dapat berupa kulit memerah, membilur, atau muncul ruam. Kulit juga dapat menjadi bersisik atau berlendir. Gejala lainnya adalah gatal-gatal. [19]
  4. Berikutnya, berpindahlah pada area yang lebih sensitif. Kali ini, pilih area tempat produk akan digunakan. Sebagai contoh, jika Anda menggunakan pembersih wajah, coba lakukan pengujian di bawah telinga. Alasan pengujian ulang adalah alergen mungkin bereaksi pada area yang lebih sensitif walaupun tidak bereaksi di lengan Anda. [20]
  5. Sekali lagi, tunggulah sehari untuk melihat reaksi produk pada kulit. Jika tidak muncul reaksi, produk aman untuk digunakan. [21]
    Iklan

Tips

  • Uji tempel yang pertama kali dapat membantu Anda mengetahui substansi yang dapat dipakai di kulit. Jika sudah mengetahui alergen Anda, carilah zat tersebut pada bahan-bahan produk kecantikan.
  • Tes kedua dilakukan pada berbagai variasi produk, termasuk parfum, riasan, sampo, deodoran, produk pascacukur, tabir surya, krim perontok rambut, dan produk kosmetik lain yang bersentuhan langsung dengan kulit.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 8.436 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan