Unduh PDF Unduh PDF

Belakangan ini, beredar informasi tentang beragam metode detoks dan cuci perut yang menjanjikan banyak manfaat, misalnya menurunkan berat badan , membuat tubuh lebih berenergi, dan meredakan nyeri. Mungkin Anda bertanya dalam hati: apakah metode tersebut sudah dibuktikan melalui penelitian ilmiah? apakah tubuh manusia perlu dibersihkan dengan program detoks atau cuci perut? Artikel ini membeberkan fakta untuk menyanggah mitos seputar detoks dan cuci perut agar Anda memahami informasi yang benar tentang hal ini.

1

Mitos: Tubuh manusia perlu dibantu agar bisa mengeluarkan toksin.

Unduh PDF
  1. Lever, ginjal, dan kolon mampu mengeluarkan "racun" secara alami. Semua orang selalu berisiko mengalami sakit berat apabila proses pembersihan tubuh dari toksin atau sisa metabolisme harus dilakukan dengan cara tertentu. Pada kenyataannya, tubuh manusia mampu mengeluarkan zat yang tidak bermanfaat secara alami. [1] Lever berfungsi menyerap nutrisi dan memproduksi cairan empedu untuk menguraikan berbagai senyawa di dalam tubuh, kolon berfungsi melubrikasi dan mengeluarkan tinja dari dalam usus, dan ginjal berfungsi menyaring darah agar bebas dari zat berbahaya. Anda tidak perlu melakukan apa-apa agar tubuh bebas dari toksin, kecuali salah satu organ tersebut rusak. [2]
    • Sebenarnya, tidak ada yang disebut "toksin" dalam tubuh seperti anggapan banyak orang. Tubuh manusia memang memproduksi sisa metabolisme, tetapi ini bukan racun atau zat kimia yang menumpuk sedikit demi sedikit dalam tubuh.
    Iklan
2

Mitos: Program detoks dan cuci perut bisa menurunkan berat badan.

Unduh PDF
  1. Tidak ada bukti yang mendukung hal ini. Beberapa orang mengalami penurunan berat badan setelah melakukan detoks/cuci perut, tetapi relatif sedikit dan tidak permanen. Riset menunjukkan bahwa metode ini tidak aman dan tidak bisa diandalkan. Meskipun berat badan turun beberapa kilogram, biasanya naik lagi jika program detoks/cuci perut selesai. [3] [4]
    • Beberapa penelitian menunjukkan bahwa program cuci perut bisa menurunkan berat badan, tetapi komunitas medis menolak hasil penelitian ini karena metodologinya keliru atau jumlah sampel sangat sedikit. [5]
    • Hindari makanan olahan jika ingin menurunkan berat badan. Makanan olahan mengandung banyak sodium, gula, lemak jenuh, dan zat aditif yang berbahaya bagi tubuh. Tingkatkan konsumsi sayuran dan buah-buahan segar serta sumber protein bebas lemak. Selain itu, luangkan waktu untuk berolahraga secara teratur! [6]
3

Mitos: Program detoks dan cuci perut tidak berbahaya atau tidak ada efek samping.

Unduh PDF
  1. Beberapa metode detoks dan cuci perut berdampak buruk, bahkan berbahaya bagi tubuh. Berhenti menyantap kelompok bahan makanan tertentu, mengonsumsi nutrisi tertentu secara berlebihan, atau mengubah pola makan secara ekstrem bisa membawa akibat buruk, terutama jika Anda berpuasa. Biasanya, program detoks dan cuci perut mengharuskan Anda berpuasa sehingga imunitas tubuh berkurang dan menyebabkan dehidrasi. [7]
    • Minuman jus pencuci perut yang tidak steril atau kemasannya tidak baik bisa mengandung bakteri yang berbahaya bagi tubuh. Minuman pencuci perut buatan sendiri juga belum tentu aman. Contohnya, minum jus bayam atau bit secara berlebihan bisa meningkatkan kadar oksalat dalam darah secara drastis sehingga merusak ginjal. [8]
    • Program detoks dan cuci perut untuk membersihkan kolon bisa meningkatkan risiko wasir, sakit jantung, dan sakit ginjal. [9]
    • Pembersihan lever dengan program detoks tertentu bisa merusak lever dan menyebabkan cedera lever akibat obat-obatan. [10]
    • Mencuci perut dengan mengonsumsi produk berbahan dasar ramuan herbal dan teh sangat berbahaya, bahkan berakibat fatal jika berlebihan. [11] Selain itu, metode tersebut bisa memicu ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh. [12]
    Iklan
4

Mitos: Lever mengandung banyak toksin.

Unduh PDF
  1. Lever tidak menyerap toksin sebab fungsinya membersihkan tubuh dari toksin! Lever memang terpapar zat yang berbahaya bagi tubuh, tetapi inilah tugas lever. Agar mudah dipahami, lever menyerap semua zat tidak berguna yang berasal dari makanan dan minuman, lalu mengubahnya menjadi limbah tidak berbahaya yang dibuang melalui urin dan tinja. [13]
    • Mungkin Anda pernah mendengar pendapat keliru bahwa program detoks atau cuci perut tertentu bisa membersihkan lever dari toksin. Meskipun lever tidak mampu mengeluarkan toksin atau sisa metabolisme, program detoks atau cuci perut tidak bisa mengatasi penyebabnya.
5

Mitos: Program Detoks dan cuci perut mampu mengatasi gangguan kesehatan.

Unduh PDF
  1. Anda harus berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gangguan kesehatan. Satu-satunya cara mengatasi gangguan ginjal, kolon, atau lever adalah berkonsultasi dengan dokter dan mendapatkan diagnosis secara medis. Dokter berkompeten meresepkan obat yang sudah teruji secara klinis. Alih-alih mengatasi masalah, gangguan kesehatan makin parah jika Anda menjalani program detoks atau cuci perut tertentu sebab belum ada bukti yang menunjukkan bahwa program tersebut mampu mengatasi gangguan kesehatan. [14] [15]
    Iklan
6

Mitos: Tubuh bisa memulihkan diri jika Anda berpuasa.

Unduh PDF
  1. Puasa membuat kondisi tubuh tidak prima. Kebutuhan sumber energi tidak terpenuhi ketika berpuasa. Tubuh akan kekurangan nutrisi yang menyebabkan pusing, mengantuk, bahkan jatuh sakit. Berpuasa bukan cara paling aman atau paling efektif kalau Anda ingin menjaga kesehatan dan memulihkan kondisi tubuh. [16]
    • Puasa intermiten dalam program yang sudah teruji secara klinis ada manfaatnya, tetapi masih perlu banyak penelitian untuk membuktikannya. [17]

Tips

  • Beberapa orang merasa lebih baik setelah menyelesaikan program detoks atau cuci perut. Beberapa anggota komunitas medis berpendapat bahwa hal ini ini terjadi karena mereka tidak mengonsumsi makanan tunagizi berkalori tinggi untuk sementara waktu. [18]
  • Puasa intermiten yang sudah teruji secara klinis bermanfaat bagi kesehatan, sampai saat ini, belum diketahui secara jelas manfaat yang diperoleh dan seperti apa programnya. Masih banyak riset yang perlu dilakukan untuk membuktikannya. [19]
Iklan

Peringatan

Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 526 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan