Unduh PDF
Unduh PDF
Vektor adalah sebuah objek geometri yang memiliki baik besar maupun arah. [1] X Teliti sumber Besar vektor adalah panjangnya, sementara arah resultan vektor adalah arahnya. Besar sebuah vektor bisa dicari dengan beberapa langkah mudah. Beberapa operasi vektor lain yang penting meliputi penjumlahan dan pengurangan vektor , mencari sudut antara dua vektor , dan mencari hasil perkalian silang.
Langkah
-
Tentukan komponen vektor. Setiap vektor dapat diwakili secara numerik dalam sistem koordinat Kartesian dengan komponen horizontal (sumbu-x) dan vertikal (sumbu-y). [2] X Teliti sumber Komponen ini dituliskan dalam pasangan berurutan .
- Misalnya, vektor di atas memiliki komponen horizontal 3 dan komponen vertikal -5, dengan demikian pasangan berurutannya adalah <3, -5>.
-
Gambar segitiga vektor. Ketika menggambarkan komponen horizontal dan vertikal, kita mendapatkan sebuah segitiga siku-siku. Besar sebuah vektor sama dengan panjang hipotenusa dari segitiga sehingga kita bisa menggunakan Teorema Pythagoras untuk menghitungnya.
-
Ubah rumus Teorema Pythagoras untuk menghitung besar vektor. Rumus teorema Pythagoras adalah A 2 + B 2 = C 2 . “A” dan “B” adalah komponen horizontal dan vertikal segitiga sedangkan “C” adalah hipotenusa. Oleh karena vektor adalah hipotenusanya, cari “C”.
- x 2 + y 2 = v 2
- v = √(x 2 + y 2 ))
-
Cari besar vektor. Dengan menggunakan persamaan di atas, masukkan angka dalam pasangan berurutan vektor untuk mencari besar vektor.
- Misalnya, v = √((3 2 +(-5) 2 ))
- v =√(9 + 25) = √34 = 5,831
- Jangan khawatir bila jawaban Anda bukan dalam bilangan bulat. Besar vektor bisa dalam bentuk desimal.
Iklan
-
Tentukan komponen kedua titik pada vektor. Setiap vektor dapat diwakili secara numerik dalam sistem koordinat Kartesian dengan komponen horizontal (sumbu-x) dan vertikal (sumbu-y). [3] X Teliti sumber Komponen ini dituliskan dalam pasangan berurutan . Jika Anda diberi vektor yang tidak berawal dari titik asal pada koordinat Kartesian, Anda harus mendefinisikan komponen kedua titik pada vektor.
- Misalnya, vektor AB memiliki pasangan berurutan pada titik A dan titik B.
- Titik A memiliki komponen horizontal 5 dan komponen vertikal 1, sehingga pasangan berurutannya adalah <5, 1>.
- Titik B memiliki komponen horizontal 1 dan komponen vertikal 2, sehingga pasangan berurutannya adalah <1, 2>.
-
Gunakan rumus yang sudah dimodifikasi untuk mencari besar vektor. Oleh karena Anda sekarang sudah mengetahui dua titik yang dibutuhkan, kurangkan komponen x dan y dari masing-masing titik menggunakan rumus v = √((x 2 -x 1 ) 2 +(y 2 -y 1 ) 2 ) sebelum mencari besar vektor. [4] X Teliti sumber
- Titik A adalah pasangan berurutan 1 <x 1 , y 1 > dan titik B adalah pasangan berurutan 2 <x 2 , y 2 >
-
Cari besar vektor. Masukkan angka dari pasangan berurutan dan hitung besar vektor. Dengan menggunakan contoh di atas, perhitungannya adalah sebagai berikut:
- v = √((x 2 -x 1 ) 2 +(y 2 -y 1 ) 2 )
- v = √((1-5) 2 +(2-1) 2 )
- v = √((-4) 2 +(1) 2 )
- v = √(16+1) = √(17) = 4,12
- Jangan khawatir bila jawaban Anda bukan dalam bilangan bulat. Besar vektor bisa dalam bentuk desimal.
Iklan
Referensi
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 67.173 kali.
Iklan