Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi semua penulis fiksi adalah menciptakan karakter yang realistis, atau bisa dipercaya. Karakter fiksi yang baik akan membuat pembaca merasa peduli dan ingin tahu apa yang terjadi padanya selama 20, 50, atau 200 halaman. Sering kali, karakter yang realistis tidak hanya menarik dan unik, tetapi juga bisa dijangkau dan menyenangkan. Keseimbangan seperti ini sulit untuk dicapai, tetapi penulis fiksi telah menghasilkan beberapa pendekatan untuk menciptakan karakter yang terkesan realistis dan kredibel untuk pembaca.
Langkah
-
Berikan nama untuk karakter. Tanda pengenal untuk karakter adalah nama mereka. Pikirkan tentang orang-orang yang Anda kenal dalam kehidupan nyata dan mengingatkan Anda pada karakter itu atau orang yang mengilhami terciptanya karakter tersebut. Anda juga dapat menggunakan nama yang ada dan menurut Anda cocok untuk karakter tersebut, lalu mengubah ejaannya. Contohnya, Kris alih-alih Chris, atau Tara alih-alih Tanya. [1] X Teliti sumber
- Carilah nama yang cocok dengan latar belakang karakter dan tidak terlihat aneh jika dihubungkan dengan peran dan posisinya. Ibu rumah tangga yang sibuk dan tinggal di pinggiran kota Yogyakarta dan berasal dari keluarga Jawa tulen mungkin tidak cocok diberi nama Esmeralda, dan penyihir jahat dari planet lain kemungkinan tidak akan diberi nama Jono atau Cecep.
- Ada beberapa aplikasi daring untuk menghasilkan nama karakter yang dapat Anda gunakan, difilter berdasarkan latar belakang dan jenis kelamin. [2] X Teliti sumber
-
Perhatikan jenis kelamin, usia, tinggi, dan berat badan karakter. Jika karakter itu harus memberi data sensus atau mengisi formulir di rumah sakit, bagaimana ia menetapkan gender, usia, tinggi dan berat badan? Meskipun Anda mungkin tidak menggunakan informasi karakter ini di dalam cerita atau novel Anda, perlu diingat bahwa gender, dan usia karakter akan memengaruhi sudut pandang dan cara ia mengekspresikan diri. [3] X Teliti sumber [4] X Teliti sumber
- Contohnya, karakter anak kecil, Scout, dalam novel To Kill a Mockingbird karya Harper Lee akan memandang dunia di dalam novel dengan cara berbeda dibandingkan ayahnya, Atticus Finch, yang seorang pria dewasa. [5] X Teliti sumber
-
Gambarkan apa warna rambut dan mata karakter Anda. Penting untuk menetapkan karakteristik fisik karakter Anda, terutama warna rambut dan mata. Sering kali, deskripsi karakter berfokus pada warna rambut atau mata dan detail ini dapat membantu memberi isyarat kepada pembaca bahwa karakter berasal dari latar belakang etnis dan penampilan tertentu. Deskripsi ini juga dapat menunjukkan tipe karakter tertentu.
- Contohnya, menjelaskan penampilan fisik karakter sebagai berikut: “Ia berambut hitam legam dan mata cokelatnya terlihat menerawang saat ia dilanda kebosanan” tidak hanya memberi gambaran fisik yang jelas kepada pembaca, tetapi juga memperlihatkan kepribadian karakter tersebut.
-
Ciptakan tanda yang khas atau bekas luka pada karakter Anda. Bekas luka berbentuk sambaran petir di dahi Harry Potter adalah contoh yang bagus dari tanda khas yang menunjukkan kepribadiannya dan menjadikannya unik. Anda juga dapat menggunakan tanda lahir, seperti tahi lalat pada wajah karakter, atau tanda lain yang disebabkan kecelakaan, seperti bekas luka bakar atau bekas luka jahitan. Bekas luka atau penanda ini dapat membuat karakter Anda terasa berbeda bagi pembaca. Tanda fisik ini juga dapat memberi informasi lebih tentang karakter Anda kepada pembaca.
- Dalam novel To Kill a Mockingbird , kakak lelaki Scout, Jem, digambarkan pada halaman pertama melalui deskripsi lengannya yang patah: “Tatkala usianya hampir tiga belas tahun, tangan abangku, Jem, patah di bagian siku. Setelah sembuh, dan ketakutan Jem bahwa ia tidak akan pernah bisa bermain football menghilang, ia jarang menyadari cederanya. Lengan kirinya sedikit lebih pendek daripada lengan kanan; saat berdiri atau berjalan, punggung tangannya tegak lurus dengan tubuhnya, ibu jarinya sejajar dengan paha. Ia sama sekali tidak peduli, selama bisa mengoper dan menendang bola”. [6] X Teliti sumber
- Harper Lee menggunakan cedera, atau tanda fisik, untuk memperkenalkan karakter Jem dan memberi tahu pembaca bahwa lengan kirinya lebih pendek, karakteristik pembeda yang menjadikannya sebagai karakter yang lebih khas dan dapat dipercaya.
-
Perhatikan gaya berpakaian karakter. Pakaian dapat menjadi cara yang jitu untuk memperlihatkan lebih dari sekadar kepribadian dan preferensi karakter kepada pembaca. Karakter yang mengenakan kaus punk, celana jin hitam, dan Doc Martens akan menimbulkan kesan sebagai karakter pemberontak, sementara karakter yang mengenakan sweter dan sepatu kulit menimbulkan kesan sebagai karakter yang lebih konservatif.
- Jelaskan secara spesifik saat Anda mendeskripsikan pakaian karakter, tetapi jangan mengulangnya terlalu sering dalam narasi. Membangun gaya berpakaian karakter sekali saja akan menciptakan gambaran yang jelas dalam pikiran pembaca yang dapat mereka rujuk kembali.
- Dalam buku Raymond Chandler, The Big Sleep , karakter utama Philip Marlowe mendeskripsikan pakaiannya dalam dua kalimat ringkas: “Aku mengenakan setelan biru pucat, dengan kemeja biru tua, dasi dan saputangan hiasan, sepatu brogue hitam, kaus kaki wol hitam dengan gambar jam biru tua. Aku rapi, bersih, bercukur dan tidak mabuk, dan aku tidak peduli siapa yang mengetahuinya.” [7] X Teliti sumber
- Chandler menggunakan detail yang sangat spesifik untuk melukiskan citra yang jelas tentang Marlowe dan ia menyelipkan suara Marlowe ke dalam deskripsi, “aku tidak peduli siapa yang mengetahuinya” sehingga terasa lebih mendalam.
-
Tentukan latar belakang dan kelas sosial karakter. Status sosial karakter dalam kehidupan akan memengaruhi bagaimana ia bereaksi terhadap kejadian sehari-hari. Seorang pria muda asal Malang yang tinggal di Washington D.C. akan memiliki pengalaman atau perspektif berbeda dibanding pemuda Jawa yang tinggal di Semarang, Jawa Tengah. Sementara itu, wanita kelas menengah yang tinggal Medan akan memiliki pengalaman sehari-hari yang berbeda dibanding wanita yang harus mengais rezeki dengan berjualan nasi uduk di Jakarta. Latar belakang dan status sosial karakter akan menjadi bagian integral dari cara pandangnya sebagai karakter.
- Meskipun Anda tidak harus mengumumkan latar belakang dan kelas sosial karakter kepada pembaca, karakter Anda akan terasa lebih realistis dan wajar jika sudut pandang mereka dipengaruhi status sosial mereka dalam kehidupan. Karakter dalam cerita fiksi Junot Diaz, misalnya, menggunakan istilah kolokial yang menunjukkan kelas sosial dan latar belakangnya kepada pembaca.
- Dalam cerpen Diaz “The Cheater’s Guide to Love” ia mengatakan: “Barangkali kalau kau pernah bertunangan dengan blanquita (gadis berkulit putih) yang berpikiran sangat terbuka, kau bisa bertahan—tetapi kau tidak bertunangan dengan blanquita yang berpikiran sangat terbuka. Kekasihmu adalah gadis berengsek dari Salcedo yang tidak menganut paham membuka apa pun; bahkan ia memperingatkan satu hal kepadamu, yang tidak akan pernah ia maafkan, yaitu perselingkuhan.” [8] X Teliti sumber
- Dalam cerita ini, Diaz menggunakan istilah Spanyol untuk menunjukkan latar belakang karakter/narator, tanpa harus memberi tahu pembaca secara langsung bahwa si narator adalah orang Spanyol.
-
Lakukan riset tentang profesi dan karier karakter. Cara lain untuk membuat karaker Anda lebih dapat dipercaya dalam halaman buku adalah menggali lebih dalam dan detail tentang profesi atau karier mereka. Jika Anda menulis karakter yang berprofesi sebagai arsitek, karakter ini harus tahu tentang cara merancang bangunan dan mungkin melihat cakrawala kota dengan cara yang unik. Atau jika Anda menulis karakter yang bekerja sebagai detektif swasta, karakter ini harus mengetahui protokol dasar detektif swasta dan bagaimana memecahkan kasus. Gunakan buku-buku di perpustakaan dan sumber daring untuk membuat karier karakter Anda tampak meyakinkan dalam cerita.
- Jika memungkinkan, cobalah berbicara dengan seseorang yang menggeluti profesi yang ingin digunakan untuk karakter Anda. Wawancarai mereka tentang kebiasaan sehari-hari mereka di tempat kerja untuk memastikan Anda mendapatkan detail profesi mereka dengan benar.
Iklan
-
Berikan tujuan atau ambisi untuk karakter Anda. Salah satu aspek paling membedakan dalam diri karakter Anda adalah tujuan atau ambisinya di dalam cerita. Tujuan yang ingin dicapai karakter harus menggerakkan cerita dan tujuan mereka harus unik untuk kepribadian mereka. Contohnya, karakter Anda mungkin pria muda dari desa terpencil di pedalaman Papua yang ingin menjadi pemain sepak bola nasional. Atau karakter Anda mungkin seorang wanita tua yang mencoba menyambung kembali hubungan yang terputus dengan putranya yang telah lama hilang. Membuat tujuan dan target yang spesifik untuk karakter Anda akan membantu membuat mereka tampak lebih realistis dan dapat dipercaya. [9] X Teliti sumber
- Aspek penting lain dari target yang ingin dicapai karakter Anda adalah mereka harus memiliki target kecil, seperti mencoba mendapatkan pacar, dan target besar, seperti menegaskan bahwa cinta itu nyata. Cobalah untuk memberi target kecil dan besar untuk karakter Anda sehingga cerita mereka terasa khusus dan juga umum, atau universal, untuk pembaca.
-
Pertimbangkan kekuatan dan kelemahan karakter Anda. Pahlawan yang tidak memiliki kekurangan atau penjahat yang tidak memiliki nurani akan menjadi karakter yang hambar di atas kertas. Berikan kekuatan dan kelemahan pada karakter Anda untuk menciptakan karakter yang lengkap, namun dapat dijangkau oleh pembaca. Jika Anda menciptakan karakter utama yang akan menjadi protagonis, buatlah daftar kekuatan dan kelemahan untuk karakter tersebut. Kelemahan protagonis harus sedikit lebih signifikan dibanding kekuatannya, apalagi jika ia akan menjadi karakter yang tertindas atau tidak berprestasi dalam cerita. [10] X Teliti sumber
- Contohnya, karakter Anda mungkin pemalu atau introver, tetapi memiliki kecerdasan untuk memecahkan teka-teki atau puzzle . Atau karakter Anda mungkin kesulitan mengekang amarah, tetapi cobalah untuk mempertahankan kendali atas emosi mereka.
- Menyeimbangkan kekuatan karakter dengan kelemahan akan membuat karakter Anda lebih memikat dan dapat dijangkau oleh pembaca, dengan begitu akan membuat karakter tersebut terasa lebih realistis.
-
Berikan karakter Anda trauma atau ketakutan masa lalu. Namun, tidak semua karakter harus digerakkan oleh trauma atau ketakutan masa lalu. Tetapi menciptakan cerita latar ( backstory ) untuk karakter Anda dengan peristiwa yang dapat membahayakan atau merusak mereka dapat menciptakan ketegangan dalam kehidupannya di masa sekarang. Cerita latar adalah peristiwa atau momen dalam kehidupan karakter Anda yang terjadi sebelum cerita dimulai. [11] X Teliti sumber
- Cerita latar juga memungkinkan Anda membuat karakter lebih dapat dipercaya dalam halaman buku. Karakter yang mengacu pada peristiwa di masa lalu akan memperluas cakupan cerita dan memberi karakter tersebut keberadaan yang berkembang lebih baik dalam cerita.
- Contohnya, di dalam cerpen Diaz “The Cheater’s Guide to Love”, pembaca diberi tahu tentang cerita latar, “dosa” masa lalu narator saat ia masih berhubungan dengan pacarnya. Cerita latar ini menjadi alasan mengapa pacar sang narator meninggalkannya. Jadi, cerita latar memiliki dua fungsi dalam cerita: cerita itu memperlihatkan kepada pembaca sesuatu yang lebih tentang narator dan merupakan titik plot utama di dalam cerita. Cerita latar juga memperluas cakupan cerita karena pembaca diceburkan ke dalam drama spontan sang narator (pacarnya meninggalkannya), tetapi drama ini berasal dari peristiwa masa lalu yang harus dihadapi narator di masa sekarang.
-
Ciptakan seteru untuk karakter Anda. Cara lain untuk menciptakan karakter yang lebih realistis di dalam cerita adalah menciptakan seseorang atau kekuatan yang menentang karakter utama. Kehadiran musuh besar akan menambahkan elemen realita ke dalam cerita karena dalam kehidupan nyata kita sering kali dihadapkan dengan kekuatan yang berlawanan atau individu yang menyulitkan. [12] X Teliti sumber
- Seteru bisa dihadirkan dalam bentuk tetangga yang usil, anggota keluarga yang mengesalkan, atau pasangan yang menyulitkan. Individu yang menjadi musuh karakter Anda harus sesuai dengan tujuan atau ambisi karakter.
- Contohnya, karakter yang mencoba mendapatkan beasiswa basket mungkin memiliki seteru dalam bentuk rekan satu tim yang menjadi rival, atau pelatih yang sombong. Karakter yang mencoba memenangkan kembali gadis yang ia selingkuhi mungkin memiliki seteru dalam bentuk ketidakmampuannya mengendalikan nafsunya sendiri atau terikat monogami.
Iklan
-
Jangan takut untuk menggunakan istilah sehari-hari. Istilah sehari-hari adalah kata-kata, frasa informal atau slang dalam sebuah karya tulis. [13] X Teliti sumber Karakter Anda harus terdengar unik seperti individu yang Anda temui setiap hari, dan hal itu meliputi semua slang atau istilah informal yang mungkin mereka gunakan. Contohnya, dua remaja lelaki kemungkinan tidak akan saling menyapa dengan kalimat: “Selamat siang, Pak.” Alih-alih, mereka akan berkata “Apa kabar?” atau “Lagi ngapain ?”
- Berhati-hatilah agar tidak menggunakan terlalu banyak istilah sehari-hari dalam dialog Anda. Jika digunakan berlebihan, istilah sehari-hari akan mulai mengganggu atau terkesan hanya untuk menarik perhatian. Usahakan untuk menyimbangkan antara istilah bahasa Indonesia yang benar dan slang atau istilah sehari-hari.
-
Pikirkan tentang alih kode ( code switching ). Alih kode adalah peralihan bahasa yang dilakukan karakter sebagai respons terhadap siapa yang ia ajak bicara [14] X Teliti sumber Hal ini sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, terutama untuk individu dari latar belakang atau kelas sosial berbeda yang mencoba melebur atau berbaur.
- Jika Anda menulis karakter dari latar belakang, latar, atau kelas sosial tertentu, Anda harus mempertimbangkan bagaimana mereka akan menggunakan slang lokal dalam dialog dan deskripsi mereka tergantung dengan siapa mereka berbicara di dalam suatu adegan. Orang Surabaya yang berbicara dengan sesama orang Surabaya, misalnya, kemungkinan akan menggunakan sapaan seperti “ rek ” atau “ kon ”. Tetapi orang Surabaya yang sama akan menggunakan bahasa yang lebih formal jika berbicara dengan polisi seperti “Selamat siang, Pak” atau “Baik, Pak.”
-
Gunakan dialog tag (frasa pengantar). Dialog tag , atau speech tag itu ibarat penunjuk jalan. Dialog tag ini menghubungkan dialog tertulis dengan karakter. Beberapa dari dialog tag yang lebih sering digunakan adalah “berkata” dan “memberi tahu”. Dialog tag tidak perlu berlebihan atau terlalu bertele-tele. Tujuan utama penggunaan dialog tag adalah memperlihatkan karakter mana yang berbicara dan kapan. Anda juga dapat membangun karakter yang dapat dipercaya melalui dialog tag . [15] X Teliti sumber
- Setiap tag harus berisi setidaknya satu kata benda atau kata ganti (Scout, ia, Jem, Anda, kamu, mereka, kita) dan kata kerja yang menunjukkan bagaimana dialog diucapkan (berkata, bertanya, berbisik, berkomentar). Contohnya, “Scout berkata kepada Jem…” atau “Jem berbisik kepada Scout…”
- Anda dapat menambahkan kata sifat atau kata keterangan pada dialog tag untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang pembicara. Contohnya, “Scout berkata pelan kepada Jem” atau “Jem berbisik tajam kepada Scout”. Menambahkan kata keterangan bisa menjadi cara yang cepat dan berguna untuk menunjukkan perangai atau emosi tertentu dalam diri karakter. Tetapi berhati-hatilah untuk tidak menggunakan kata sifat atau kata keterangan secara berlebihan di dalam dialog tag . Usahakan untuk menggunakan satu kata sifat atau kata keterangan saja per adegan untuk setiap dialog tag si karakter.
-
Bacalah dialog karakter keras-keras. Dialog karakter harus terasa unik untuk kepribadian mereka dan mewakili bagaimana mereka berinteraksi dengan tokoh lain. Dialog yang baik dalam fiksi harus berfungsi lebih dari sekadar memberi tahu pembaca bagaimana suatu karakter beralih dari A ke B, atau bagaimana satu karakter mengenal karakter lainnya. Bacalah dialog karakter keras-keras untuk memastikan dialog terdengar seperti ucapan yang akan diucapkan satu orang kepada orang lain dalam suatu adegan. Dialog juga harus terdengar nyata untuk karakter tersebut.
- Contohnya, dalam buku To Kill a Mockingbird
, Lee menggunakan dialog untuk membedakan karakter-karakter dalam sebuah adegan. Ia juga menggunakan istilah sehari-hari yang mewakili anak-anak yang tinggal di kota di daerah Selatan pada tahun 1950an. [16]
X
Teliti sumber
“Hai.”
“Hai juga,” kata Jem ramah.
“Aku Charles Baker Harris,” katanya, “Aku bisa membaca.”
“Terus kenapa?” kataku.
“Mungkin saja kau ingin tahu kalau aku bisa membaca. Kalau ada yang perlu dibaca, aku bisa…”
“Berapa umurmu?” tanya Jem, “empat setengah?”
“Hampir tujuh.”
“Yah, pantas saja,” kata Jem, menudingkan jempolnya ke arahku. “Scout ini sudah jago baca sejak lahir, padahal sekolah juga belum. Untuk anak yang hampir tujuh tahun, kau kelihatan kecil sekali.” - Lee membuat dialog Jem berbeda dari dialog Charles Baker Harris dan dialog Scout dengan menggunakan slang dan istilah sehari-hari. Hal ini menegaskan Jem sebagai karakter dan menciptakan dinamika di antara ketiga pembicara yang terlibat di dalam adegan tersebut.
Iklan - Contohnya, dalam buku To Kill a Mockingbird
, Lee menggunakan dialog untuk membedakan karakter-karakter dalam sebuah adegan. Ia juga menggunakan istilah sehari-hari yang mewakili anak-anak yang tinggal di kota di daerah Selatan pada tahun 1950an. [16]
X
Teliti sumber
Referensi
- ↑ http://www.writingforward.com/writing-tips/12-character-writing-tips-for-fiction-writers
- ↑ http://character.namegeneratorfun.com/
- ↑ http://www.writingforward.com/writing-tips/12-character-writing-tips-for-fiction-writers
- ↑ http://niemanstoryboard.org/stories/building-character-what-the-fiction-writers-say/
- ↑ http://www.edmondschools.net/Portals/3/docs/Sue%20Newman/TKaM%20Text/To_Kill_a_Mockingbird_text.pdf
- ↑ http://www.edmondschools.net/Portals/3/docs/Sue%20Newman/TKaM%20Text/To_Kill_a_Mockingbird_text.pdf
- ↑ http://ae-lib.org.ua/texts-c/chandler__the_big_sleep__en.htm
- ↑ http://www.newyorker.com/magazine/2012/07/23/the-cheaters-guide-to-love
- ↑ http://niemanstoryboard.org/stories/building-character-what-the-fiction-writers-say/
- ↑ http://www.writingforward.com/writing-tips/12-character-writing-tips-for-fiction-writers
- ↑ http://www.writingforward.com/writing-tips/12-character-writing-tips-for-fiction-writers
- ↑ http://www.writingforward.com/writing-tips/12-character-writing-tips-for-fiction-writers
- ↑ http://literarydevices.net/colloquialism/
- ↑ http://poprocks1.wikispaces.com/file/view/Code+Switching+in+US+Ethnic+Literature.pdf
- ↑ http://www.scribophile.com/academy/he-said-she-said-dialog-tags-and-using-them-effectively
- ↑ http://www.edmondschools.net/Portals/3/docs/Sue%20Newman/TKaM%20Text/To_Kill_a_Mockingbird_text.pdf