Unduh PDF Unduh PDF

Saat menginjak usia 10-16 tahun, anak laki-laki dan perempuan biasanya mengalami pubertas, dan ingin melakukan suatu perubahan pada diri sendiri. Tindikan memungkinkan seseorang mengekspresikan diri, memberikan elemen baru pada pakaian, dan mengubah gaya individu mereka. Namun, menindik tubuh pada usia muda membutuhkan izin dari orang tua. Meskipun kelihatannya sulit, sebenarnya ini perkara yang sangat mudah. Dalam sekejap kamu akan mendapatkan izin orang tua dan tindikan yang kamu idamkan!

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Bersiap Menghadapi Orang Tua

Unduh PDF
  1. Langkah pertama untuk mendapatkan izin untuk menindik tubuh dari orang tua adalah mengetahui jenis tindikan yang benar-benar kamu inginkan. Beberapa tindikan yang populer di antaranya tindik telinga , pusar, bibir, dan/atau lidah. Masing-masing tindikan memiliki bentuk, ukuran dan warna berbeda-beda. Kamu bisa mencari daftarnya di internet, atau di salon tindik. [1] [2] [3]
    • Contohnya, jika kamu memutuskan untuk melakukan tindik telinga, ada sekitar 10-15 lokasi tindikan di telinga. Lokasi yang dimaksud di antaranya cuping telinga atas, cuping telinga bawah, inner conch , dan sebagainya. Pastikan apa jenis tindikan yang kamu inginkan, dan di mana lokasinya.
    • Dalam hal bentuk, kamu bisa menggunakan barbel, cincin tertutup, cincin terbuka, plug, flesh tunnel, dan sebagainya.
      Tidak boleh: memulai dengan tindikan yang besar dan tidak lazim karena orang tuamu kemungkinan tidak akan mengizinkan.
      Boleh: pertimbangkan tindikan yang dimiliki orang tua atau teman mereka.
  2. Gunakan buku telepon, atau daftar iklan di internet untuk mencari salon tindik terdekat. Perhatikan peringkat yang diberikan pelanggan, biasanya dengan skala “5 bintang”. Salon yang mendapatkan kurang dari 4 bintang tidak perlu dipertimbangkan. Setelah menemukan salon tindik yang bagus, pergilah ke sana untuk mengeceknya secara langsung. Perhatikan kebersihan salon dan perilaku pegawainya. Cobalah berbicara dengan beberapa pelanggan di sana dan tanyakan tentang pengalaman mereka dengan salon itu dan catatlah. [4]
  3. Beberapa teman mungkin memiliki pengalaman, entah mendapatkan tindikan, dan/atau memperoleh izin dari orang tua. Mereka bisa memberikan informasi langsung tentang rasa sakit yang dialami dalam proses penindikan, perhiasan tindik favorit mereka, dan salon yang mereka datangi untuk mendapatkan tindikan.
    • Pastikan kamu mencatat informasi ini di selembar kertas. Kamu bisa menambahkan hal-hal menarik pada apa mereka katakan saat kamu menyampaikan argumentasi kepada orang tua.
      Tidak boleh: menyebut nama teman yang dianggap memberi “pengaruh buruk” oleh orang tua.
      Boleh: menyampaikan fakta-fakta yang kamu pelajari dari percakapan dengan teman-teman.
  4. Buatlah daftar berisi alasan utama yang membuatmu merasa membutuhkan atau menginginkan tindikan menggunakan kalimat yang jelas dan ringkas. Alasan itu bisa sesuatu yang biasa saja, atau sangat serius. Paparkan alasan, baik yang bersifat estetika (perhiasan bisa mempercantik penampilan) maupun emosional (tindikan membuatmu merasa percaya diri). Setelah menyelesaikan daftar tersebut, coretlah alasan yang kira-kira akan menimbulkan penolakan orang tua. Tuangkan alasan-alasan ini ke dalam kalimat yang logis, dengan kata benda, kata sifat, dan kata kerja. [5]
    • Contohnya: Aku ingin memakai black plug , di cuping telingaku. Aku rasa perhiasan ini akan mempercantik penampilan, dan juga membuatku merasa sebagai pribadi lebih independen.
  5. Kamu bisa melakukannya di depan cermin, atau di hadapan teman-teman. Cobalah menghafal argumen sebanyak mungkin sehingga terlihat lebih meyakinkan di depan orang tua. Gunakan nada bicara yang tegas, tetapi tidak konfrontatif, saat menggunakan kata-kata dan/atau menyampaikan poin tertentu. Alih-alih menghafalkan catatan, masukkan frasa tambahkan saat berlatih. Usahakan agar argumentasimu terdengar semeyakinkan mungkin. Berlatihlah setidaknya 3-4 kali.
  6. Kamu mungkin memerlukan gambar tindikan yang diinginkan. Gambar salon tindik yang akan kamu datangi untuk mendapatkan tindikan. Pamflet dan brosur yang berhubungan dengan tindikan. Statistik medis yang menunjukkan tingkat infeksi di antara orang-orang yang memiliki tindikan. Tujuannya adalah mempersiapkan diri sebaik mungkin. Jika orang tua mengajukan pertanyaan atau meminta keterangan, kamu memiliki informasi itu di kepala atau di tempat yang mudah diakses. [6]
    • Harap diingat, jangan sampai kamu menunjukkan statistik medis yang bertentangan dengan argumen. Jika informasi yang kamu dapat menunjukkan statistik medis negatif untuk tindikan tertentu, mungkin sebaiknya kamu memilih lokasi tindikan berbeda.
  7. Orang tua harus memiliki suasana hati yang baik saat kamu mengajak mereka berdiskusi. Kamu juga perlu waktu untuk mempersiapkan diri. Pikirkan tentang riset yang telah kamu lakukan. Keputusan yang terburu-buru atau tanpa fakta yang lengkap bisa dipastikan tidak membuahkan hasil yang diinginkan. Menunggu seminggu, sebulan atau setahun lagi akan memberimu waktu untuk mempersiapkan diri dan memikirkan apa yang akan kamu lakukan. [7]
    • Jika negosiasi berjalan alot dan mereka berteriak-teriak, jangan melakukan konfrontasi. Jika mereka sendiri tengah menghadapi masalah yang traumatis, jangan menambah beban mereka.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Bernegosiasi dengan Orang Tua

Unduh PDF
  1. Beri tahu mereka bahwa kamu tidak sedang main-main. Gunakan bahasa yang tegas, dan tunjukkan sikap asertif. Menyampaikan pesan lewat surat tidak memiliki efek sebaik seperti mengatakan secara langsung bahwa kamu ingin berbicara. Tetapkan waktu dan hari bersama mereka. Sebaiknya kamu tidak membombardir mereka dengan informasi, tetapi menyisihkan waktu tertentu untuk berdiskusi secara serius. [8] [9]
    Tidak boleh: menyebutkan tentang penindikan terlebih dahulu. Biarkan mereka bertanya-tanya apa yang ingin kamu bicarakan, dan kebanyakan orang tua pada akhirnya akan merasa lega.
    Boleh: mengatakan “Aku ingin membicarakan sesuatu yang serius. Ini bukan sesuatu yang buruk, tetapi penting."
  2. Tempat yang paling cocok untuk diskusi serius biasanya ruang keluarga atau kamar tidur. Redupkan lampu agar tidak mengganggu. Kamu juga perlu mematikan ponsel dan menyimpannya untuk sementara waktu. TV sebaiknya dimatikan agar tidak mengganggu. Pastikan kamu dan orang tua duduk berdekatan sehingga percakapan tidak berlangsung dengan canggung.
    • Kamu mungkin perlu mempersiapkan bantal kursi, yang bisa membuatmu duduk lebih nyaman. Pastikan kamu dan orang tua dalam keadaan senyaman mungkin.
  3. Kamu bisa membeberkan prestasi akademik, acara yang kamu ikuti sebagai sukarelawan, atau anggota keluarga yang pernah kamu bantu. Cara ini ampuh untuk mencairkan suasana, dan menunjukkan kepada orang tua apa yang telah kamu capai dan memudahkan kamu untuk masuk ke pembicaraan yang lebih kontroversial seperti mendapatkan tindikan. Setelah suasana mulai menghangat, dan orang tua diingatkan akan perbuatan baikmu, mereka mungkin lebih terbuka dengan apa yang akan kamu minta dari mereka.
    • Beberkan semua nilai A dan B yang kamu peroleh di sekolah baru-baru ini. Ceritakan tentang laporan buku yang kamu tulis. Beri tahu mereka bahwa kamu membantu anak-anak lain mengerjakan tugas sekolah mereka.
    • Kegiatan sukarela, seperti donor darah, atau kerja bakti, memperlihatkan kepada orang tua bahwa kamu adalah remaja yang bertanggung jawab.
      Tidak boleh: melakukan perbincangan lebih dari beberapa kalimat saja karena bisa menimbulkan kecurigaan.
      Boleh: melanjutkan jika orang tua bertanya apa sebenarnya yang ingin dibicarakan.
  4. Kamu bisa membacakan pernyataan yang telah kamu siapkan, atau bercerita berdasarkan ingatan. Gunakan kalimat yang jelas dan logis. Pastikan untuk tidak melenceng dari fokus pembicaraan. Jika orang tua menyela, ingatkan bahwa mereka akan mendapat giliran untuk bertanya nanti. Sampaikan argumenmu, berikan bukti, dan kemudian ulangi argumenmu lagi. [10]
    Tidak boleh: berdebat dengan orang tua atau menggurui mereka.
    Boleh: mengatakan “Aku tahu ayah dan ibu punya banyak pertanyaan, tetapi aku ingin menjelaskan detailnya terlebih dahulu."
  5. Menangis, merengek, dan/atau memberengut menunjukkan kepada orang tua bahwa kamu tidak dapat mengendalikan emosi dan, karenanya tidak cukup dewasa untuk memiliki tindikan. Kamu harus tenang, berkepala dingin, dan mengendalikan diri. Bicaralah dengan hati, tetapi jangan sampai amarahmu terpancing. Tampilkan dirimu layaknya orang dewasa yang berpikiran jernih dan rasional, dan memiliki fakta-fakta untuk mendukung argumennya. [11]
  6. Berikan gambar dan pamflet yang telah kamu kumpulkan kepada orang tua. Kamu bisa menunjukkannya satu per satu saat dibutuhkan selama argumentasi, atau memberikan semuanya sekaligus di akhir pembicaraan. Berikan penjelasan untuk masing-masing gambar/pamflet sehingga orang tua tidak bingung. Kamu perlu memastikan mereka bisa melihat kembali semua materi tersebut dan memahami apa yang akan terjadi. [12]
    • Jika perlu, kamu dapat membaca pamflet bersama mereka, atau biarkan mereka membacanya dan mengajukan pertanyaan kemudian.
  7. Percakapan itu tidak bersifat sepihak. Kamu harus melibatkan orang tua dalam dialog tersebut. Setiap kali orang tua mengajukan pertanyaan, siapkan jawaban yang jelas. Jika orang tua merasakan adanya kelemahan, atau menganggap risetmu yang kurang memadai, mereka secara serius akan meragukan kesiapanmu memiliki tindikan. Jika tidak tahu jawabannya, kamu harus memberikan rujukan ke situs web tertentu tempat mereka bisa mencari jawaban yang dibutuhkan. Jangan biarkan mereka bertanya-tanya, dengan pikiran yang dipenuhi keraguan. [13]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Membangun Argumentasi yang Lebih Kuat untuk Tindikan yang Kami Inginkan

Unduh PDF
  1. Sedikit dorongan ekstra terkadang dibutuhkan untuk meyakinkan orang tua bahwa kamu siap memiliki tindikan. Tunjukkan di mana salon tindik itu. Ajaklah mereka masuk, dan perkenalkan dengan orang yang akan melakukan penindikan. Perlihatkan kepada mereka betapa bersihnya tempat itu. Tunjukkan gambar orang-orang yang pernah ditindik di salon tersebut. Kamu bahkan bisa membiarkan orang tuamu berbicara dengan beberapa pelanggan di sana untuk mendengar komentar mereka tentang salon tersebut dan tingkat profesionalitas mereka. [14]
  2. Orang tua mungkin akan memberikan izin kepadamu untuk memiliki tindikan jika kamu menyetujui beberapa ketentuan. Ketentuan ini mungkin memintamu untuk meningkatkan nilai sekolah, melakukan lebih banyak pekerjaan di rumah, atau bersikap lebih baik kepada kakak/adikmu. Bersama-sama orang tua, tuliskan dengan jelas di kertas apa ketentuan-ketentuan yang termasuk dalam kontrak, dan kapan kamu harus mencapai tujuan tersebut. Jika berhasil mencapai tujuan tersebut, harus dipastikan kamu akan mendapatkan tindikan. [15]
  3. Terkadang satu kali diskusi tidaklah cukup. Sebagian orang tua keras kepala, sementara sebagian lain tidak bisa memahami anak-anak mereka. Jangan biarkan hal itu membuatmu kecewa. Teruslah mengingatkan mereka pada hari-hari atau minggu-minggu berikutnya bahwa kamu masih menganggap tindikan itu penting. Tulislah pesan untuk mereka. Mungkin kamu bisa menjelaskan argumen yang lebih baik secara tertulis. Kamu bahkan bisa menjadwalkan pembicaraan yang lebih serius dalam waktu dekat, dan melibatkan mereka lebih jauh dalam dialog terbuka. [16]
    Tidak boleh: mengungkit-ungkit masalah penindikan saat suasana hati orang tua sedang buruk.
    Boleh: memperlihatkan informasi baru kepada mereka, seperti blog yang ditulis oleh orang tua dengan situasi yang sama.
  4. Alih-alih membiarkan mereka bertanya-tanya tentang “bahaya” yang bisa timbul akibat penindikan, ajaklah mereka bersamamu. Mereka akan merasa lebih nyaman dengan berdiri di sisimu selama proses penindikan. Mereka mungkin akan tertarik untuk memiliki tindikan juga sehingga menciptakan momen kedekatan keluarga.
  5. Salah satu tanda kedewasaan adalah mengambil tanggung jawab setidaknya dalam beberapa hal keuangan. Banyak orang tua hidup mengandalkan gaji bulanan, dan tidak memiliki uang ekstra untuk membiayai penindikan yang kamu inginkan. Carilah pekerjaan, dan tabunglah penghasilanmu sendiri. Pastikan kamu memiliki cukup uang untuk membayar biaya penindikan dan perhiasan yang kamu sukai. Katakan kepada orang tua bahwa kamu bersedia menanggung sebagian biaya, atau seluruh biaya dengan uangmu sendiri. [17]
  6. Kamu bahkan tidak perlu membicarakan dengan orang tua untuk menunjukkan tingkat kedewasaanmu. Cucilah pakaian dan piring kotor tanpa disuruh. Tawarkan diri untuk membuang sampah, atau menjemput adikmu dari latihan sepak bola. Luangkan lebih banyak waktu bersama orang tua pada acara permainan keluarga, dan/atau pergilah makan malam bersama mereka. Jadilah bagian keluarga yang sesungguhnya dan tunjukkan kepada mereka kamu bisa bertanggung jawab. Dengan begitu mereka akan memberi balasan, dan menghargai tingkat kedewasaan barumu serta kedudukamu. [18]
    Tidak boleh: menyingung soal penindikan setiap kali kamu melakukan tugas rumah.
    Boleh: teruslah melakukan tugas rumah ekstra setidaknya beberapa waktu setelah penindikan.
    Iklan

Tips

  • Bicaralah dengan jelas saat kamu berbicara dengan orang tua. Tetaplah berfokus pada tujuan.
  • Lakukan riset secara menyeluruh. Kamu harus mengetahui jenis tindikan yang kamu inginkan, perhiasan yang menarik perhatianmu, salon tindik yang kamu pilih, dan konsekuensi medis yang akan dihadapi.
  • Setelah pembicaraan pertama dengan orang tuamu, ambillah jeda. Lakukan pembicaraan kembali setelah sebulan untuk memberi mereka waktu berpikir. [19]
  • Belilah perhiasan jepit untuk melihat seperti apa penampilanmu dengan tindikan sebelum kamu mendapatkan tindikan permanen.
Iklan

Peringatan

  • Bersiaplah menerima penolakan. Sebagian orang tua begitu keras kepala sehingga mereka tidak bersedia mengalah.
  • Berhati-hatilah terhadap infeksi. Tindikan baru harus dirawat dengan benar. Jadi, jangan lupa membersihkan dan mensterilkan area yang baru ditindik.
  • Jangan “menggerecoki” orang tuamu. Meskipun kegigihan adalah sifat yang baik, terus-menerus merengek kepada orang tua dapat menyebabkan mereka semakin tidak memercayaimu. Jangan memberi alasan kepada mereka untuk menolak permintaanmu.
  • Tindikan, tergantung jenisnya, menyebabkan tingkat rasa sakit berbeda. Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter dan ahli tindik profesional tentang rasa sakit yang akan dihadapi
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 2.738 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan