PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Berkencan dengan seseorang dapat memberikan kesenangan bagi kalian berdua. Namun, mengajak seseorang berkencan dapat menjadi hal yang sulit dan menantang. Untungnya, kamu tidak perlu mengandalkan keberuntungan. Dengan mempelajari lebih jauh mengenai aspek psikologis dalam mengajak berkencan, kamu bisa memahami lebih baik prosesnya dan meningkatkan kesempatan suksesmu.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Memulai Obrolan

PDF download Unduh PDF
  1. Undangan berkencan yang diberikan secara tiba-tiba akan memperkecil kesempatanmu mendapatkan persetujuan dari pasanganmu. Daripada sekadar mendekati seseorang dan langsung bertanya apakah ia mau berkencan denganmu, mulailah dengan mengajukan pertanyaan atau meminta bantuan kecil terlebih dahulu. Kamu juga bisa memanfaatkan pertanyaan ini untuk memulai obrolan yang lebih panjang dan mengenalnya lebih jauh sebelum mengajaknya berkencan. [1]
    • Cobalah minta bantuan kecil. Menanyakan arah atau meminta rekomendasi restoran yang baik di dekat tempatmu merupakan beberapa contoh pertanyaan/bantuan yang bisa kamu manfaatkan untuk memulai percakapan.
    • Setelah memohon bantuan, kamu bisa bertanya apakah ia mau bertemu denganmu nanti.
    • Orang-orang yang meminta bantuan kecil terlebih dahulu sebelum mengajak berkencan memiliki sekitar 15% kesempatan untuk diterima oleh calon pasangan kencan.
    • Orang-orang yang langsung mengajak berkencan hanya memiliki kesempatan untuk diterima sebanyak 3%.
  2. Jika kamu mendekati seseorang di tempat umum, akan sulit bagimu untuk memikirkan pembuka obrolan. Ketika membuka obrolan, kamu perlu berfokus kepada hal-hal positif yang kamu perhatikan/temukan di sekitarmu. [2]
    • Jangan gunakan “rayuan gombal”. Hal-hal seperti ini hanya akan membuat pasanganmu kesal dan membuatmu terkesan tak tulus.
    • Sebagai contoh, jika kamu sedang berada di toko swalayan, kamu bisa mengomentari betapa lezatnya makanan yang dijual dan bertanya kepada calon pasanganmu apakah ia pernah mencoba makanan tersebut.
    • Obrolan kecil menandakan ketertarikan dan membuat lawan bicara merasa “tidak terancam”.
  3. Setelah memulai percakapan, kamu harus menjaga alurnya. Kuncinya adalah mendengarkan dan memperhatikan apa yang ia katakan, baik secara verbal maupun melalui bahasa tubuh. Mulailah percakapan secara perlahan dan perhatikan detail atau petunjuk yang ia berikan, kemudian gunakan petunjuk tersebut untuk menjaga jalannya percakapan. [3]
    • Secara perlahan, cobalah ungkap lebih banyak informasi mengenainya yang bisa kamu bicarakan.
    • Sesuaikan tanggapanmu dengan panjang atau intensitas tanggapannya. Berbicara lebih banyak daripada lawan bicaramu justru membuatmu terkesan sibuk atau peduli dengan diri sendiri.
    • Pastikan tanggapan atau ucapanmu tidak lebih panjang dari satu menit.
    • Di akhir percakapan singkat ini, cobalah ajak ia berkencan.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menunjukkan Ketertarikan

PDF download Unduh PDF
  1. Kesan pertama hampir selalu terbentuk secara otomatis ketika dua orang bertemu untuk pertama kalinya. Penilaian seperti ini dibuat dengan cepat berdasarkan perilaku, pakaian, penampilan, dan apa pun yang dikatakan pada pertemuan. Dengan membangun kesan yang baik, kamu bisa meningkatkan kesempatanmu untuk mendapatkan teman kencan setelah kamu mengajak seseorang. [4]
    • Kesan pertama mungkin sulit diubah.
    • Penampilan yang rapi dan pakaian yang bersih membantumu membangun kesan yang baik.
    • Temui orang-orang dengan rasa percaya diri dan buatlah kontak mata untuk menunjukkan keyakinan diri.
    • Kata-kata pertamamu adalah hal yang penting. Cobalah katakan sesuatu yang mencerminkan karaktermu dan menunjukkan kecerdasanmu.
  2. Ada banyak metode nonverbal yang bisa digunakan untuk menunjukkan ketertarikanmu terhadap lawan bicara. Dengan menggunakan metode ini dalam obrolan verbal, kamu bisa menunjukkan kepercayaan dirimu dan menunjukkan kepadanya bahwa kamu memandangnya sebagai sosok yang menarik. [5]
    • Dorong bahumu ke belakang dan berdirilah dengan tegak.
    • Sesekali miringkan kepalamu ke samping atau mengangguklah untuk menunjukkan ketetarikan.
    • Tersenyumlah. Sambil mengobrol dengannya, lemparkan senyuman kecil. Namun, lawan bicaramu bisa merasa terganggu jika kamu terlalu sering tersenyum (atau sebaliknya, terlalu jarang tersenyum).
    • Berdirilah lebih dekat dibandingkan ketika kamu berdiri bersama seseorang yang tidak kamu minati.
    • Buatlah kontak mata. Jangan menatapnya terlalu dalam, tetapi buatlah kontak mata secukupnya untuk mencerminkan kepercayaan diri dan menunjukkan bahwa kamu memperhatikannya.
    • Bicaralah secara perlahan dan dengan santai. Jangan terburu-buru ketika berbicara dan “sisipkan” jeda kecil ketika lawan bicaramu selesai berbicara.
  3. Jika kamu ingin mencari teman kencan atau bertemu sekelompok orang baru, cobalah pikirkan warna pakaian yang akan dikenakan. Warna dapat memberikan dampak kepada orang lain dan meninggalkan kesan tertentu, tergantung kepada corak yang kamu pilih. Pastikan warna pakaian yang kamu kenakan ketika mencari calon pasangan kencan dapat menyampaikan pesan yang tepat. [6]
    • Pria yang mengenakan pakaian berwarna biru sering kali dipandang oleh para wanita sebagai sosok yang stabil dan setia.
    • Wanita yang mengenakan pakaian berwarna merah dipandang sebagai sosok yang bergairah dan kuat di mata lelaki.
    • Pakaian berwarna abu-abu dapat memberikan kesan netral dan tenang sehingga mungkin tidak cocok dikenakan ketika mencari pasangan kencan.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mengajak Berkencan

PDF download Unduh PDF
  1. Ketika bertanya mengenai rencana seseorang dan apakah ia ingin berkencan denganmu, ajakan tak langsung dapat menjadi pilihan yang tepat. Gunakan frasa tak langsung agar lawan bicaramu tidak merasa terlalu tertekan dan biarkan ia memberikan jawaban yang jujur. Ketika mengajak berkencan, selalu “kemas” pertanyaanmu dalam pernyataan tak langsung. [7]
    • Tanyakan apa rencananya. Jika ia tidak memiliki rencana, beri tahu rencanamu dan tanyakan apakah ia ingin bergabung denganmu.
  2. Ketika mengajak seseorang berkencan, kamu bisa mengemas permintaanmu dalam cara tertentu yang membuatnya merasa bahwa kencan tersebut adalah idenya. Orang-orang biasanya merasa lebih nyaman dengan usul atau idenya sendiri, dan kemungkinan akan menyetujui rencanamu untuk berkencan. [8]
    • Sebagai contoh, tanyakan mengenai restoran yang bagus di daerah sekitarmu. Ketika ia memberikan saran, tanggapi sarannya dengan mengatakan bahwa restoran tersebut tampaknya menarik dan karena ia menyukainya, mungkin kalian berdua bisa mengunjunginya.
  3. Salah satu cara untuk mengajak berkencan adalah menjelaskan permintaan/ajakanmu dengan menonjolkan “manfaat” atau aspek-aspek positif yang bisa dinikmati. Dengan menjelaskan mengapa ia harus berkencan denganmu, ada kemungkinan lawan bicaramu akan menyetujui ajakanmu. [9]
    • Jelaskan mengapa suatu tempat layak untuk dikunjungi. Jika ia menyukainya, beri tahu ia bahwa kamu ingin mengunjunginya dan usulkan rencana untuk pergi bersama.
  4. Beberapa orang tidak menyukai pertanyaan/ajakan tak langsung karena hal seperti itu mungkin dianggap sebagai sebuah manipulasi. Jika kamu merasa bahwa calon pasangan kencanmu lebih menyukai pendekatan langsung, kamu harus mengajaknya berkencan secara langsung pula. Metode atau langkah ini dapat mencegah kehilangan makna atau kesalahpahaman, dan memberimu kesempatan untuk mengungkapkan keinginanmu tanpa bertele-tele. [10]
    • Cukup tanyakan apakah ia ingin menikmati kencan yang sudah direncanakan denganmu.
    Iklan

Tips

  • Jangan gunakan rayuan-rayuan gombal.
  • Bersikaplah secara tulus dan tunjukkan kepribadianmu.
  • Jangan malu. Selalu tampilkan kepercayaan diri dan bersikaplah dengan tenang.
  • Rawatlah kebersihan diri dan kenakan pakaian yang bersih.
  • Jadilah diri sendiri.
  • Selalu bersikap dengan sopan dan perlakukan orang lain dengan rasa hormat.
  • Jangan mengharapkan seks saat berkencan.
  • Jangan mencoba dan memandang diri sebagai sosok yang paling percaya diri. Jika kamu adalah sosok pemalu, tunjukkan kepercayaan diri untuk membangun kesan pertama yang baik. Ingatlah bahwa lawan bicaramu mungkin sama gugupnya denganmu. Jika kamu tampil terlalu percaya diri, orang lain bisa merasa ketakutan. Jadilah diri sendiri.
  • Tunjukkan keramahan dan buka diri untuk menjalani obrolan yang menarik. Namun, pastikan obrolan tetap berjalan. Tunjukkan kontak mata yang baik ketika berbicara kepada lawan bicaramu.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 8.542 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan