PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Sklerosis Lateral Amiotrofik (SLA), yang lazim disebut Penyakit Lou Gehrig, adalah suatu penyakit neurologis yang menyebabkan kelemahan otot dan mempengaruhi fungsi fisik secara negatif. SLA disebabkan oleh penguraian neuron-neuron motorik pada otak yang bertanggung jawab untuk gerakan-gerakan umum maupun terkoordinasi. Tidak ada uji spesifik yang menegaskan SLA, walaupun kombinasi uji yang dilakukan atas gejala-gejala yang lazim dapat membantu mempersempit diagnosis SLA. Penting untuk mengetahui riwayat keluarga dan pradisposisi genetik untuk SLA dan untuk bekerja bersama dokter guna membahas segala gejala dan pengujian.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Waspadalah terhadap Gejala

PDF download Unduh PDF
  1. Apabila Anda memiliki riwayat keluarga untuk SLA, Anda harus berbicara dengan dokter mengenai kewaspadaan akan timbulnya gejala. [1]
    • Memiliki anggota keluarga yang menyandang SLA adalah satu-satunya faktor risiko yang diketahui untuk penyakit ini. [2]
  2. Orang dengan riwayat keluarga SLA mungkin ingin berkonsultasi dengan konselor genetika untuk memperoleh informasi lebih banyak mengenai risiko penyakit ini.
    • Sepuluh persen dari mereka yang menyandang SLA memiliki pradisposisi genetika untuk penyakit ini. [3]
  3. Apabila Anda mengalami gejala SLA, hubungi dokter. Sering kali, gejala pertama SLA meliputi: [4]
    • Kelemahan otot pada lengan(-lengan) atau kaki(-kaki)
    • Lengan atau kaki berkedut
    • Gagap atau bicara tidak jelas/sulit ( labored speech )
    • Gejala SLA yang lebih dini dapat meliputi: kesulitan menelan, kesulitan berjalan atau melakukan kegiatan sehari-hari, kurangnya kontrol otot sadar yang dibutuhkan untuk tugas-tugas seperti makan, berbicara, dan bernapas.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Memperoleh Uji Diagnostik

PDF download Unduh PDF
  1. Konsultasikan dengan dokter atau klinik mengenai evaluasi untuk SLA apabila Anda mengalami gejala dan terutama apabila Anda juga memiliki riwayat keluarga atas penyakit ini.
    • Uji dapat memakan waktu beberapa hari dan membutuhkan beragam evaluasi berbeda.
    • Tidak ada uji tunggal yang dapat menentukan Anda mengalami SLA. [5]
    • Diagnosis meliputi pengamatan dari beberapa gejala dan uji untuk mengesampingkan penyakit-penyakit lainnya. [6]
  2. Dokter kerap akan mencari enzim CK ( Creatine Kinase ), yang ada dalam darah setelah terjadinya kerusakan otot akibat SLA. Uji darah juga akan digunakan untuk memeriksa pradisposisi genetika, karena kasus-kasus SLA yang pasti mungkin merupakan keturunan. [7]
  3. Biopsi otot dapat dilakukan untuk menentukan terjadinya gangguan otot dalam upaya mengesampingkan SLA. [8]
    • Dalam uji ini, dokter mengangkat sedikit jaringan otot untuk uji dengan menggunakan jarum atau sayatan kecil. Uji ini hanya menggunakan anestesi setempat dan biasanya tidak perlu menginap di rumah sakit. Otot dapat terasa perih selama beberapa hari. [9]
  4. Magnetic resonance imaging (MRI) otak dapat membantu mengidentifikasi kondisi-kondisi neurologis yang mungkin lainnya, yang hadir bersama gejala-gejala yang serupa dengan SLA.
    • Uji ini menggunakan magnet untuk menciptakan gambaran terperinci otak atau tulang belakang Anda. Uji ini mengharuskan Anda berbaring tidak bergerak selama suatu periode waktu selagi mesin membuat citra tubuh Anda. [10]
  5. Dokter dapat mengambil sejumlah kecil CSF dari tulang belakang dalam upaya mengidentifikasi kondisi-kondisi yang mungkin lainnya. CSF bersirkulasi melalui otak dan korda spinal dan merupakan media yang efektif untuk mengidentifikasi kondisi neurologis. [11]
    • Untuk uji ini, biasanya pasien berbaring pada sisinya. Dokter menyuntikkan anestetik agar area spina bawah mati rasa. Kemudian, jarum disisipkan ke dalam spina dan sampel fluida spina diambil. Prosedur ini hanya memakan waktu sekitar 30 menit. Prosedur dapat menimbulkan sedikit nyeri dan rasa tidak nyaman. [12]
  6. Elektromiogram (EMG) dapat digunakan untuk mengukur sinyal-sinyal listrik pada otot. Hal ini memungkinkan dokter melihat saraf otot bekerja normal atau tidak. [13]
    • Instrumen mungil disisipkan ke dalam otot untuk merekam aktivitas listrik. Uji dapat menyebabkan rasa seperti berdenyut atau kejat dan mungkin menimbulkan sedikit nyeri atau rasa tidak nyaman. [14]
  7. Studi Kondisi Saraf ( Nerve condition studies (NCS)) dapat digunakan untuk mengukur sinyal-sinyal listrik pada otot dan saraf. [15]
    • Uji ini menggunakan elektroda-elektroda kecil yang ditempatkan pada kulit untuk mengukur laluan sinyal listrik di antaranya. Hal ini dapat menimbulkan rasa kesemutan ringan. Apabila jarum digunakan untuk menyisipkan elektroda, mungkin timbul sedikit rasa nyeri akibat jarum. [16]
  8. Apabila kondisi Anda membahayakan otot-otot yang mengontrol napas, uji pernapasan dapat digunakan untuk mencari tahu hal ini. [17]
    • Biasanya, uji-uji ini hanya melibatkan cara berbeda untuk mengukur napas. Umumnya, uji berlangsung singkat dan hanya melibatkan bernapas pada peranti uji berbeda dalam kondisi-kondisi tertentu.. [18]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mencari Pendapat Kedua

PDF download Unduh PDF
  1. Setelah berbicara dengan dokter yang biasa menangani Anda, lanjutkan dengan dokter lainnya untuk mencari pendapat kedua. Asosiasi SLA menganjurkan pasien SLA untuk selalu mencari pendapat dari dokter yang bekerja dalam bidang ini, karena ada penyakit-penyakit lainnya yang memiliki set gejala yang sama dengan SLA. [19]
  2. Walaupun Anda merasa enggan untuk mengemukakan hal ini kepada dokter yang menangani Anda saat ini, dokter kemungkinan akan memberikan dukungan karena ini adalah kondisi yang rumit dan serius. [20]
    • Mintalah dokter untuk merekomendasikan dokter kedua untuk memeriksa.
  3. Saat mencari pendapat kedua tentang diagnosis SLA, bicaralah dengan seorang ahli SLA yang bekerja dengan banyak pasien SLA. [21]
    • Bahkan sebagian dokter yang memiliki spesialisasi dalam kondisi neurologis tidak mendiagnosis dan menangani pasien penyandang SLA secara teratur sehingga penting untuk berbicara dengan dokter yang memiliki pengalaman spesifik.
    • Di antara 10% dan 15% pasien yang didiagnosis menyandang SLA sesungguhnya memiliki kondisi atau penyakit yang berbeda. [22]
    • Sebanyak 40% orang penyandang SLA mula-mula didiagnosis mengalami penyakit berbeda dengan gejala serupa, walau sesungguhnya menyandang SLA. [23]
  4. Sebelum Anda mencari pendapat kedua, Anda mungkin ingin mengecek perusahaan asuransi kesehatan guna mencari tahu bagaimana polis asuransi Anda dapat menutupi biaya dari pendapat kedua. [24]
    • Sebagian polis asuransi kesehatan tidak menutupi biaya kunjungan dokter untuk memperoleh pendapat kedua.
    • Sebagian polis memiliki aturan-aturan tertentu tentang pemilihan dokter untuk pendapat kedua sehingga biaya ditutup oleh rencana polis ini.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 5.314 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan