Unduh PDF Unduh PDF

Setiap orang pasti bisa saja mengalami kekhawatiran. Namun, jika pikiran Anda terlalu aktif setiap saat, Anda perlu menemukan cara untuk menenangkannya. Meditasi, yoga, dan kesadaran diri dapat membantu menenangkan dan menjernihkan pikiran. Namun, Anda juga dapat mempelajari cara-cara untuk menjauhkan diri dari kecemasan, agar kecemasan itu tidak menguasai hidup Anda. Pikiran Anda juga bisa saja dipenuhi dengan distorsi kognitif, yaitu permainan pikiran dalam diri sendiri yang meyakinkan Anda akan sesuatu yang tidak benar secara obyektif. Mengenali apa yang ada dalam pikiran Anda adalah langkah awal untuk melawan distorsi tersebut.

Metode 1
Metode 1 dari 6:

Mengambil Langkah Praktis

Unduh PDF
  1. Jika pikiran terus berpacu sebelum Anda tidur atau saat Anda sedang mengerjakan sesuatu yang lain, luangkan waktu untuk mengatur ulang pikiran Anda. Tuliskan hal-hal yang Anda perlu lakukan. Tuliskan pemikiran apa pun pada buku atau komputer. Tuliskan pertanyaan atau pikiran apa pun pada buku tulis. Setelah mengambil beberapa menit untuk mengatur ulang pikiran Anda pada kertas atau layar komputer, pikiran Anda akan lebih bebas untuk mengerjakan tugas-tugas lainnya. [1]
  2. Teknis penulisan lainnya yang membantu adalah menulis dalam sebuah jurnal yang dapat menjadi bagian dari rutinitas malam hari Anda. Meluangkan waktu untuk menuliskan pikiran dan perasaan Anda memberikan efek yang sama seperti menceritakannya kepada teman. Teknik ini membantu Anda untuk menyingkirkan tekanan dan kecemasan. Jangan berpikir bahwa Anda harus menuliskan sesuatu yang khusus. Mulailah menulis saja, dan amati apa yang keluar dari pikiran Anda. [2]
  3. Dunia saat ini sangat menggoda kita untuk melakukan lebih dari satu tugas secara bersamaan. Namun, otak Anda tidak dirancang untuk bekerja demikian. Otak Anda dirancang untuk melakukan masing-masing tugas satu demi satu. Jika Anda mencoba untuk berfokus lebih dari satu tugas, Anda akan menjadi ceroboh dan berantakan. [3]
  4. Saat mendapatkan informasi yang terlalu banyak, Anda dapat menjadi kewalahan. Cobalah untuk membangun sistem untuk menyortir informasi yang masuk, dan simpanlah informasi yang bersifat penting saja. Detail yang tidak tidak berkaitan akan “menyumbat” pikiran Anda. Salah satu cara untuk mengetahui mana informasi yang penting adalah dengan mendengarkan kalimat yang diulang-ulang, karena kalimat penting cenderung disebutkan berulang-ulang. [4]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 6:

Bermeditasi untuk Menenangkan Pikiran

Unduh PDF
  1. Mantra adalah kalimat atau kata-kata sederhana yang Anda ulangi berkali-kali. Anda bisa menggunakannya untuk menjernihkan pikiran Anda saat bermeditasi. Sebagai contoh, salah satu mantra yang biasa digunakan oleh banyak orang adalah “om” (“ommmm”). Namun, Anda dapat menggunakan kata-kata apa saja yang Anda inginkan, mulai dari “Saya mencintai hidup ini” sampai “Tidak ada lagi ketakutan”. [5]
    • Untuk mencobanya, luangkan waktu untuk memejamkan mata dan tariklah napas dalam-dalam. Ulangilah kata-kata Anda berkali-kali, dan fokuskan pikiran Anda hanya pada mantra tersebut. Jika pikiran Anda mulai bergerak liar, berfokuslah kembali pada mantra Anda.
  2. Salah satu cara dalam bermeditasi adalah berfokus pada pernapasan Anda. Duduklah tenang sambil memejamkan mata. Berikan perhatian hanya pada pernapasan saat Anda berusaha menenangkan diri. Menarik napas sambil berhitung sampai angka delapan dan mengembuskan napas sambil berhitung sampai angka delapan juga akan membantu. Pikiran Anda biasanya akan mulai mengembara, tetapi berfokuslah kembali pada pernapasan Anda. [6]
  3. Cara lain untuk bermeditasi yang biasanya dapat Anda lakukan di mana saja, adalah dengan memfokuskan perhatian pada apa yang dirasakan oleh tubuh Anda. Duduklah atau berdirilah dengan kaki terbuka lebar. Fokuskan perhatian pada sensasi yang dirasakan oleh otot-otot Anda. [7]
    • Sebagai contoh, di stasiun kereta api, Anda mungkin merasakan getaran di bawah kaki. Saat duduk di taman, Anda akan merasakan beban tubuh Anda di bangku taman, desiran angin di wajah Anda, dan pijakan kaki Anda di tanah. [8]
    • Dengan berfokus pada apa yang dirasakan oleh tubuh Anda, Anda sedang menenangkan pikiran. [9]
  4. Meditasi berjalan kaki serupa dengan meditasi pernapasan; yaitu Anda berfokus pada pernapasan untuk menenangkan pikiran. Namun, kali ini Anda juga berfokus pada langkah-langkah kaki Anda. [10]
    • Jangan berjalan terlalu cepat. Saat melakukan meditasi berjalan kaki, Anda perlu merasakan setiap langkah kaki Anda, maka sebaiknya Anda jangan berjalan terlalu cepat. [11]
    • Hal yang luar biasa mengenai meditasi berjalan kaki ini adalah Anda dapat melakukannya kapan saja, bahkan saat berada di tempat berbelanja. [12]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 6:

Mencoba Yoga

Unduh PDF
  1. Pose ini diarahkan pada pemusatan yang membantu Anda berfokus pada pernapasan. Untuk melakukan pose dasar ini, Anda perlu berlutut. Letakkan dahi Anda di lantai dengan kedua tangan terulur ke lantai. Cobalah lakukan pose ini dan berfokuslah pada pernapasan Anda. Tahanlah pose ini selama kurang lebih lima menit. [13]
  2. Duduklah di lantai. Luruskan kaki Anda ke depan. Condongkan tubuh Anda ke depan dan regangkan ke arah kaki. Jika gerakan ini terasa sakit, cobalah menekuk lutut Anda sedikit. Tahanlah posisi tersebut selama lima menit. [14]
  3. Jenis posisi ini sangat membutuhkan perhatian Anda, yaitu pada saat Anda berusaha mendapatkan keseimbangan. Karenanya, posisi ini membantu untuk menjernihkan pikiran Anda. [15]
    • Posisi ini juga disebut posisi pohon. Cobalah berpijak dengan satu kaki di lantai. Berdirilah dengan seimbang dengan satu kaki. Angkatlah satu kaki dan letakkan di dekat lutut dengan tumit menghadap ke atas. Letakkan telapak kaki Anda pada bagian paha samping dalam di bagian atas lutut. Pastikan Anda tetap seimbang, lalu Anda dapat menyatukan kedua telapak tangan di dada atau mengangkatnya ke arah langit. Hitunglah setiap tarikan dan embusan napas Anda, tahanlah posisi ini sampai hitungan sepuluh, lalu lakukan bergantian dengan kaki yang lainnya. [16]
  4. Pose ini sangat sederhana; Anda hanya perlu berbaring di lantai menghadap ke atas. Berfokuslah pada relaksasi otot-otot dan pernapasan Anda.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 6:

Melatih Kesadaran Diri

Unduh PDF
  1. Kesadaran diri adalah meditasi melalui hal-hal yang Anda lakukan setiap hari. Kecuali, alih-alih berfokus pada pernapasan Anda, Anda kali ini berfokus pada setiap hal yang terjadi dalam hidup Anda tanpa memberi penilaian apa pun. Sebagai contoh, alih-alih membiarkan pikiran Anda mengembara saat minum secangkir kopi, Anda perlu berfokus pada setiap kali kopi Anda seruput, sambil merasakan rasa dan kehangatan kopi itu. [17]
  2. Pikirkan situasi stres yang sedang Anda alami. Akuilah rasa sakitnya. Anda dapat berkata, “Situasi ini membuat aku menderita,” atau “Saya menderita.” [18]
    • Kaitkan penderitaan Anda dengan orang lain. Pada dasarnya, ini berarti Anda sedang mengakui bahwa penderitaan adalah bagian dari hidup dan bahwa Anda tidak sendirian. Anda dapat berkata “Penderitaan terjadi pada setiap orang,” atau “Setiap orang terkadang merasakan penderitaan.” [19]
    • Letakkan tangan Anda di dada, dan rasakan bobotnya. Akuilah bahwa Anda perlu bersikap baik kepada diri sendiri dan bukan “memukul” diri sendiri. Anda dapat berkata, “Saya harus bersikap baik terhadap diri sendiri,” atau “Saya boleh berbelas kasih pada diri sendiri.”
  3. Coba pikirkan, Anda dapat lebih mudah memperlakukan orang lain dengan baik daripada diri sendiri. Sering kali, Anda menjadi pengkritik terburuk untuk diri sendiri. Syukurlah, Anda dapat menggunakan latihan kesadaran diri untuk membantu mengubah cara Anda memperlakukan diri sendiri. [20]
    • Tuliskan sesuatu. Ingatlah lagi saat seorang teman sedang bergumul atau merasa bersalah. Tuliskan apa respons Anda atau usaha Anda untuk membantunya. [21]
    • Sekarang, pikirkan situasi serupa yang pernah Anda alami. Tuliskan bagaimana respons Anda dalam situasi diri sendiri. [22]
    • Perhatikan apakah respons Anda berbeda. Pertanyakan mengapa berbeda, dan kecemasan seperti apa yang membuatnya berbeda. Manfaatkan pengetahuan tersebut di masa mendatang saat Anda tidak merasa baik dengan memberikan respons kepada diri sendiri seperti Anda memberikan respons kepada teman Anda. [23]
  4. Dalam setiap aktivitas yang Anda lakukan, Anda memiliki kesempatan untuk sadar. Ini berarti, Anda memiliki kesempatan setiap saat untuk memberikan perhatian pada apa yang Anda lakukan dan rasakan. [24]
    • Sebagai contoh, saat mandi, Anda dapat memperhatikan setiap gosokan sampo rambut dan sensasi jari-jari pada kulit kepala Anda. Anda juga dapat merasakan setiap gosokan sabun pada tubuh Anda.
    • Saat makan, Anda dapat memastikan untuk merasakan setiap gigitan dan menikmati rasanya.
    • Setiap kali pikiran Anda mengembara, kembalilah pada apa yang sedang Anda lakukan sebelumnya. [25]
    Iklan
Metode 5
Metode 5 dari 6:

Menggunakan Cara-Cara Lain untuk Menenangkan Pikiran

Unduh PDF
  1. Alih-alih membiarkan diri terbawa oleh kecemasan Anda, biarkan kecemasan tersebut menuntun Anda. Tanyakan pada diri Anda sendiri tiga pertanyaan saat Anda merasa cemas: Pertama, tanyakan diri Anda apa yang Anda dapat pelajari dari kecemasan Anda. Lalu, tanyakan apa yang coba disampaikan oleh pikiran Anda melalui kecemasan tersebut. Yang terkhir, tanyakan apa yang dapat Anda lakukan untuk mendapatkan jalan keluar dari situasi tersebut. [26]
    • Sebagai contoh, mungkin Anda khawatir mengenai wawancara pekerjaan Anda. Kecemasan ini dapat mengajar Anda bahwa situasi sosial memang mencemaskan dan Anda ingin mempersiapkan diri dengan lebih baik di masa mendatang. Ini juga dapat berarti bahwa pikiran Anda berusaha menyampaikan bahwa Anda tidak melakukan cukup persiapan dan Anda perlu lebih banyak waktu untuk melakukan penelitian.
  2. Pikiran Anda pada dasarnya bekerja tanpa disuruh. Oleh karena itu, pikiran Anda cenderung memprediksi hal-hal buruk yang akan terjadi. Namun, Anda dapat menyelaraskan kecenderungan pikiran Anda dari hal-hal yang negatif menjadi hal-hal yang positif. [27]
    • Sebagai contoh, pertimbangkan timbulnya skenario yang negatif. Ya, Anda bisa saja dirampok di malam hari, tetapi faktanya menunjukkan kejadian ini sangat jarang terjadi.
    • Pikirkan mengenai hal yang positif alih-alih atau setidaknya yang tidak negatif. Jika Anda pernah diwawancara dan hal itu tidak berlangsung dengan baik, pikirkan apa yang dapat terjadi. Mungkin Anda tidak seburuk seperti yang Anda pikirkan, dan Anda mungkin saja akan dihubungi kembali. Namun, meskipun mungkin itu berlangsung dengan tidak baik dan Anda tidak mendapatkan pekerjaan tersebut, Anda dapat belajar dari pengalaman ini dan dapat melakukan yang lebih baik di masa mendatang.
    • Analisislah apa yang mungkin akan terjadi. Biasanya, skenario terburuk di pikiran Anda mungkin tidak akan terjadi sama sekali.
  3. Pikiran Anda mengaitkan fakta-fakta dan ide-ide dan mencampurkannya dengan pengalaman dan pemikiran Anda yang telah ada. Apa yang ada dalam pikiran Anda bukanlah kebenaran yang obyektif yang dilihat oleh orang lain. Maka, saat Anda berpikiran negatif, mundurlah sebentar untuk melihat apakah ancaman yang Anda pikirkan benar-benar seburuk itu. Kadang, pikiran Anda bereaksi berdasarkan insting saja. [28]
    • Sebagai contoh, Anda sedang melihat sekeliling ruangan, dan ada seorang yang memalingkan pandangannya saat Anda melihatnya. Anda menganggapnya sebagai suatu penghinaan. Padahal, lebih baik Anda berpikir bahwa ia memang sama sekali tidak melihat keberadaan Anda saat Anda melihatnya.
  4. Salah satu cara untuk menyadari betapa negatifnya pikiran Anda adalah dengan mulai menamai pemikiran Anda. Sebagai contoh, di masa mendatang Anda berkata, “Rambutku berantakan,” namailah hal ini sebagai “pikiran menghakimi”. Di sisi lain, saat Anda berkata, “Mudah-mudahan anakku tidak mengalami kecelakaan bersepeda,” namailah hal ini sebagai “kekhawatiran.” Setelah mulai melihat seberapa banyak Anda khawatir atau menghakimi, Anda akan menyadari bahwa Anda perlu mengubah pemikiran agar menjadi lebih positif. [29]
    • Sebagai contoh, jika Anda ternyata berpikir, “Mudah-mudahan anak saya tidak mengalami kecelakaan bersepeda,” Anda dapat berkata kepada diri sendiri bahwa Anda telah melakukan segala sesuatu semampu Anda agar membuatnya aman dalam bersepeda (dengan memberikan alat-alat pengaman dan menyediakan tempat yang aman untuk bersepeda), dan sekarang Anda harus berhenti khawatir dan menikmati waktu bersama anak Anda.
  5. Sering kali, Anda menjadi musuh terburuk bagi diri sendiri. Anda mungkin mengkritik diri sendiri sementara tidak seorang pun yang mengkritik Anda. Jika Anda berhenti mengucapkan kritik tersebut dan membalikkannya, Anda dapat menenangkan pikiran yang terlalu aktif. [30]
    • Sebagai contoh, jika Anda terus memikirkan hal-hal yang negatif mengenai tubuh Anda, cobalah membalikkannya menjadi hal-hal yang positif. Anda bisa saja berkata, “Saya tidak suka dengan bentuk kaki saya. Tetapi kaki saya kuat, dan telah berhasil membawa saya melalui banyak ujian kehidupan.”
  6. Kadang, mandi dapat menenangkan pikiran. Namun, menambahkan sedikit ritual “pembersihan” dapat meningkatkan kenikmatannya juga. Sebagai contoh, saat Anda mandi, bayangkan segala sesuatu yang mengkhawatirkan akan tersedot ke dalam lubang pembuangan air, sehingga Anda tidak lagi perlu mempertahankan kekhawatiran itu. [31]
  7. Kadang-kadang, satu-satunya cara untuk mengembalikan focus dalam pikiran yang terlalu aktif adalah mengarahkannya pada hal-hal yang baik daripada hal-hal yang buruk. Di sisi lain, jika pikiran Anda mulai melenceng, luangkan waktu selama beberapa menit untuk memikirkan orang-orang Serta hal-hal yang Anda sukai dan syukuri dalam hidup Anda. [32]
    Iklan
Metode 6
Metode 6 dari 6:

Mengenali Distorsi Kognitif

Unduh PDF
  1. Kadang-kadang, pikiran Anda langsung mengambil kesimpulan yang menurut Anda logis, yang sering kali merupakan kesimpulan yang buruk. Namun, biasanya kesimpulan tersebut tidak tepat. Jenis pemikiran ini dapat membawa pikiran Anda bekerja terlalu keras, maka mempelajari cara memperhatikan dan mengubah pemikiran tersebut dapat membantu untuk menenangkan pikiran Anda. [33]
    • Sebagai contoh, Anda mungkin menemukan diri Anda secara otomatis berpikir bahwa ada seseorang yang menghina Anda karena ia tidak mengajak Anda makan siang bersama. Pikiran Anda langsung menyimpulkan demikian. Padahal, mungkin ia bahkan tidak menyadari keberadaan Anda di kantor. [34]
    • Saat Anda membuat penilaian langsung, tanyakan kepada diri sendiri apakah ada penjelasan lainnya.
  2. Pikiran Anda mungkin terpaku pada satu bagian negatif dari sebuah interaksi atau situasi. Pada kenyataannya, mungkin ini hanyalah sebuah bagian kecil dari interaksi yang tidak diperhatikan oleh siapa pun, tetapi Anda terlalu berlebihan berfokus pada hal ini, sehingga terkesan begitu negatif. Jika Anda mempertahankan jenis pemikiran seperti ini setiap saat, pikiran Anda akan menjadi terlalu aktif. Maka, cobalah singkirkan “saringan” ini agar pikiran Anda menjadi lebih tenang. [35]
    • Sebagai contoh, mungkin Anda telah mempersiapkan makan malam untuk keluarga Anda. Setiap orang sepertinya menyukainya, kecuali salah satu anak Anda, yang memberikan komentar sinis. Alih-alih berfokus pada fakta bahwa orang-orang yang lainnya menyukai masakan Anda, Anda menjadi berfokus pada satu komentar itu, dan terus memikirkan bagaimana caranya membuat masakan Anda menjadi lebih baik. [36]
    • Jangan mencari hal yang negatif, tetapi cobalah berfokus pada hal yang positif, terutama jika yang positif itu jauh melebihi hal yang negatif. [37]
  3. Anda mungkin terlalu menyamaratakan satu kejadian. Dengan kata lain, karena mengalami satu hal yang buruk di masa lalu, Anda memutuskan agar Anda atau orang lain tidak berada dalam situasi seperti itu lagi. Jika Anda menyamaratakan segalanya, Anda akan terus memikirkan hal-hal buruk yang mungkin terjadi di masa mendatang. Untuk menenangkan pikiran, Anda perlu belajar menghentikan pemikiran seperti ini. [38]
    • Sebagai contoh, anak Anda tergores pisau saat membantu Anda di dapur. Anda memutuskan untuk tidak mengizinkannya membantu Anda lagi di dapur, supaya ia terhindar dari bahaya. Sedangkan sebenarnya, anak Anda dapat belajar dari pengalaman ini dan lebih berhati-hati lagi di masa mendatang. Mungkin respons yang lebih masuk akal adalah mengajarnya lagi cara menggunakan pisau dengan aman. [39]
    • Dengan kata lain, jangan memutuskan sesuatu berdasarkan hanya dari satu kejadian buruk, terutama jika Anda pernah mengalami hal yang positif di masa lalu.
  4. Jenis pemikiran ini dapat membuat Anda melihat segala sesuatu sebagai kegagalan. Pemikiran ini berdampingan dengan jiwa perfeksionis; jika Anda tidak dapat melakukan sesuatu dengan sempurna, Anda menganggap hal itu sebagai kegagalan. Jenis pemikiran ini membuat pikiran Anda menjadi terlalu aktif karena Anda selalu mencari-cari kesalahan Anda yang berikutnya, maka belajar untuk tidak berpikir demikian akan menenangkan pikiran Anda. [40]
    • Sebagai contoh, Anda telah berjanji pada diri sendiri untuk berolahraga setiap hari, lalu Anda melewatkannya satu hari. Jika Anda seorang pemikir “sempurna atau tidak sama sekali”, Anda dapat menyimpulkan bahwa program olahraga Anda telah gagal lalu Anda menyerah. [41]
    • Ampuni/maafkan diri Anda sendiri. Tidak setiap situasi sempurna, dan Anda tentu bisa saja berbuat kesalahan. Izinkan diri Anda untuk memulai lagi dari awal. [42]
  5. Pada dasarnya, jenis distorsi kognitif ini berwujud kebiasaan selalu berpikir yang terburuk. Anda dapat menemukan diri Anda membesar-besarkan kesalahan yang tidak penting untuk membenarkan pemikiran bahwa hal yang terburuk akan terjadi. Di sisi lain, Anda dapat menemukan diri Anda meremehkan sesuatu untuk membenarkan kesimpulan yang sama. Serupa dengan jenis distorsi kognitif lainnya, Anda akan menemukan bahwa jenis pemikiran ini membuat Anda memikirkan hal yang lebih buruk setiap hari dan setiap saat, maka menghentikan pemikiran ini akan membantu menenangkan pikiran Anda. [43]
    • Sebagai contoh, Anda mungkin menyimpulkan bahwa karena Anda lupa membawakan makan siang untuk anak Anda ke sekolah, ia akan kelaparan, lalu ia akan memakan makan siang temannya yang mengandung kacang (padahal anak Anda alergi kacang). Anda khawatir anak Anda mengalami reaksi alergi dan meninggal karenanya. [44]
    • Di sisi lain, mungkin Anda menyimpulkan bahwa teman Anda (yang memiliki catatan mengemudi yang sempurna) bukanlah pengemudi yang baik karena ia tidak sengaja berputar balik di tempat yang tidak seharusnya, dan Anda menggunakan kejadian tersebut untuk membenarkan pemikiran Anda untuk tidak ingin berada dalam kendaraan yang ia kemudikan, agar terhindar dari kecelakaan. [45]
    • Lihatlah setiap situasi dengan cara yang realistis. Sebagai contoh, anak Anda mungkin saja ingat bahwa ia alergi kacang, dan meskipun mungkin ia tidak sengaja memakan sedikit kacang, seorang perawat di sekolah akan membantu menangani situasi ini. Di sisi lain, jangan biarkan satu kesalahan teman Anda menghancurkan semua catatan kebaikan dalam hidupnya. Setiap orang dapat melakukan kesalahan, dan ia jelas adalah seorang pengemudi yang baik jika ia memiliki catatan yang baik.
  6. Pikiran Anda selalu ingin mempermainkan Anda. Oleh karena itu, Anda perlu selalu meluangkan waktu untuk mundur sejenak dari situasi yang ada dan mengamati apakah apa yang Anda pikirkan benar-benar sesuatu yang obyektif atau benar saat dikendalikan oleh pikiran Anda.
    Iklan

Tips

  • Ingatlah bahwa kadang Anda membutuhkan waktu untuk belajar mengendalikan kecemasan. Teruslah berusaha, maka pasti Anda akan mengalami kemajuan.
Iklan
  1. http://life.gaiam.com/article/how-be-more-mindful-just-breathing-and-walking
  2. http://life.gaiam.com/article/how-be-more-mindful-just-breathing-and-walking
  3. http://life.gaiam.com/article/how-be-more-mindful-just-breathing-and-walking
  4. http://www.stuff.co.nz/life-style/well-good/teach-me/70972187/Six-yoga-poses-to-help-you-sleep-better
  5. http://www.stuff.co.nz/life-style/well-good/teach-me/70972187/Six-yoga-poses-to-help-you-sleep-better
  6. http://www.popsugar.com.au/fitness/5-Yoga-Poses-Clearing-Mind-29601286#photo-29601437
  7. http://www.popsugar.com.au/fitness/5-Yoga-Poses-Clearing-Mind-29601286#photo-29601437
  8. http://www.wildmind.org/applied/daily-life/what-is-mindfulness
  9. http://ggia.berkeley.edu/practice/self_compassion_break#data-tab-how
  10. http://ggia.berkeley.edu/practice/self_compassion_break#data-tab-how
  11. http://ggia.berkeley.edu/practice/how_would_you_treat_a_friend#data-tab-how
  12. http://ggia.berkeley.edu/practice/how_would_you_treat_a_friend#data-tab-how
  13. http://ggia.berkeley.edu/practice/how_would_you_treat_a_friend#data-tab-how
  14. http://ggia.berkeley.edu/practice/how_would_you_treat_a_friend#data-tab-how
  15. http://www.wildmind.org/applied/daily-life/daily-activities
  16. http://www.wildmind.org/applied/daily-life/daily-activities
  17. http://psychcentral.com/blog/archives/2012/02/22/3-practices-to-calm-an-anxious-mind/
  18. https://www.psychologytoday.com/blog/the-mindful-self-express/201506/9-ways-calm-your-anxious-mind
  19. https://www.psychologytoday.com/blog/the-mindful-self-express/201506/9-ways-calm-your-anxious-mind
  20. https://www.psychologytoday.com/blog/the-mindful-self-express/201506/9-ways-calm-your-anxious-mind
  21. http://www.lifehack.org/articles/lifestyle/11-ways-make-your-mind-calm-and-peaceful.html
  22. http://yogachicago.com/2014/02/spiritual-housekeeping-tips-to-clear-your-mind-and-clear-your-home/
  23. http://www.lifehack.org/articles/lifestyle/11-ways-make-your-mind-calm-and-peaceful.html
  24. http://psychcentral.com/lib/15-common-cognitive-distortions/
  25. http://psychcentral.com/lib/15-common-cognitive-distortions/
  26. www.apsu.edu/sites/apsu.edu/files/counseling/COGNITIVE_0.pdf
  27. www.apsu.edu/sites/apsu.edu/files/counseling/COGNITIVE_0.pdf
  28. www.apsu.edu/sites/apsu.edu/files/counseling/COGNITIVE_0.pdf
  29. http://psychcentral.com/lib/15-common-cognitive-distortions/
  30. http://psychcentral.com/lib/15-common-cognitive-distortions/
  31. www.apsu.edu/sites/apsu.edu/files/counseling/COGNITIVE_0.pdf
  32. www.apsu.edu/sites/apsu.edu/files/counseling/COGNITIVE_0.pdf
  33. www.apsu.edu/sites/apsu.edu/files/counseling/COGNITIVE_0.pdf
  34. http://psychcentral.com/lib/15-common-cognitive-distortions/
  35. http://psychcentral.com/lib/15-common-cognitive-distortions/
  36. http://psychcentral.com/lib/15-common-cognitive-distortions/

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 7.476 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan