Unduh PDF
Unduh PDF
Konstipasi adalah masalah serius pada bayi baru lahir. Jika tidak ditangani, konstipasi bisa menyebabkan penyumbatan usus yang memerlukan operasi. Konstipasi pada bayi baru lahir juga mungkin menandakan masalah kesehatan yang lebih serius. Itulah mengapa mengetahui cara mengenali konstipasi pada bayi baru lahir dan cara menanganinya sangat penting. Untungnya, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan konstipasi pada bayi.
Langkah
-
Carilah tanda-tanda kesakitan saat bayi buang air besar. Jika bayi menunjukkan tanda-tanda kesakitan saat buang air besar, hal ini mungkin menandakan konstipasi. Perhatikan, apakah wajah bayi terlihat kesakitan, punggungnya membungkuk, atau menangis saat buang air besar. [1] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
- Walaupun begitu, ingatlah bayi sering kali mengejan selama buang air besar karena otot-otot perutnya belum sempurna. Jika bayi mengejan selama beberapa menit dan mengeluarkan kotoran yang normal, berarti tidak ada masalah.
-
Perhatikan frekuensi buang air besar pada bayi. Pertanda konstipasi adalah bayi lama tidak buang air besar. Jika Anda khawatir, coba ingat kapan bayi terakhir buang air besar. [2] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
- Catat waktu bayi buang air besar bayi jika Anda mencemaskannya mengalami konstipasi.
- Walaupun bayi terkadang beberapa hari tidak buang air besar, Anda sebaiknya menghubungi dokter jika bayi tidak buang air besar setelah 5 hari. [3] X Teliti sumber
- Hubungi dokter jika bayi yang berusia kurang dari 2 minggu tidak buang air besar lebih dari 2 atau 3 hari.
-
Periksa kotoran yang dikeluarkan bayi baru lahir. Meskipun dapat mengeluarkan kotoran, bayi mungkin saja mengalami konstipasi. Perhatikan karakteristik kotoran bayi berikut ini untuk mencari tahu apakah ia mengalami konstipasi. [4] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
- Kotoran berbentuk seperti pelet kecil.
- Kotoran berwarna gelap.
- Kotorannya kering, sedikit atau sama sekali tidak basah.
-
Perhatikan tanda-tanda adanya darah dalam kotoran atau popok bayi. Robekan kecil pada dinding anus bisa terjadi saat bayi mengejan untuk mengeluarkan kotoran yang keras.Iklan
-
Tingkatkan asupan cairan bayi. Konstipasi sering kali disebabkan oleh kurangnya cairan pada saluran pencernaan. Coba berikan air pada bayi baru lahir beberapa kali sehari selain memberikan makanan seperti biasa. [5] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
-
Gunakan supositoria gliserin. Jika perubahan makanan tidak efektif, Anda bisa mencoba menggunakan supositoria gliserin. Supositoria ini dimasukkan ke dalam anus bayi pelan-pelan dan membantu melumaskan kotoran. Namun, supositoria hanya ditujukan untuk penggunaan kondisi tertentu saja, jadi bicarakan dengan dokter sebelum melakukannya. [6] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
-
Coba pijatlah bayi. Coba pijatlah perut bayi dekat pusarnya dengan gerakan melingkar. Pijatan ini bermanfaat untuk menyamankan bayi dan membantu mendorongnya buang air besar.
- Coba gerakkan kakinya seperti mengayuh sepeda dan perhatikan hasilnya.
-
Mandikan bayi dengan air hangat. Hal ini bisa membantu membuat bayi cukup rileks agar kotorannya bisa keluar. Anda juga bisa meletakkan lap wajah hangat di perut bayi. [7] X Teliti sumber
-
Kunjungilah dokter. Jika perawatan di atas tidak bisa membantu mengatasi konstipasi bayi, Anda harus segera membawanya ke dokter. Konstipasi bisa menyebabkan penyumbatan usus, yang merupakan masalah medis yang serius. Doktor akan melakukan pemeriksaan lengkap dan bisa menyarankan tindakan yang akan menyembuhkan konstipasi pada bayi.
-
Carilah bantuan medis darurat dalam kondisi yang serius. Konstipasi bisa menjadi masalah serius jika disertai dengan gejala-gejala tertentu. Perdarahan anus dan/atau muntah bisa mengindikasikan penyumbatan usus, yang merupakan kondisi yang mengancam nyawa. Jika bayi menunjukkan konstipasi dengan gejala-gejala ini, kunjungi ruang gawat darurat segera. [8] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
- Terlalu banyak tidur atau rewel
- Perut yang menggembung atau membengkak
- Sulit makan
- Volume urine berkurang
Iklan
Peringatan
- Jangan tangani konstipasi pada bayi dengan penggunaan obat laksatif atau pencahar tanpa persetujuan dokter.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/expert-answers/infant-constipation/faq-20058519
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/expert-answers/infant-constipation/faq-20058519
- ↑ http://www.webmd.com/parenting/baby/diapering-a-baby-13/baby-constipation
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/expert-answers/infant-constipation/faq-20058519
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/expert-answers/infant-constipation/faq-20058519
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/expert-answers/infant-constipation/faq-20058519
- ↑ http://www.emedicinehealth.com/constipation_in_children/page7_em.htm
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/expert-answers/infant-constipation/faq-20058519
Iklan