Unduh PDF Unduh PDF

Mengawali obrolan dengan seorang perempuan yang menarik di Facebook terkadang menakutkan, terutama jika Anda berdua belum begitu akrab (atau justru belum mengenal satu sama lain). Coba awali obrolan dengan pernyataan atau pertanyaan yang mencerminkan ketertarikan yang tulus kepadanya. Setelah itu, lanjutkan obrolan sambil menunjukkan rasa hormat dan perhatian.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Bagian Pertama: Mengikuti Prosedur Dasar

Unduh PDF
  1. Jika Anda ingin mengawali obrolan dua arah dengan seorang perempuan di Facebook, ada baiknya Anda mengirimkan pesan privat, dan bukan unggahan di lini masa, status, foto, atau konten publiknya yang lainnya.
    • Dengan mengirimkan pesan privat, akan lebih mudah bagi Anda untuk mengembangkan obrolan karena Anda berdua akan merasa lebih nyaman menjadi diri sendiri saat tidak ada pihak lain yang masuk atau terlibat dalam obrolan.
  2. Satu-satunya momen yang mengharuskan Anda untuk memfokuskan usaha mendekatinya dalam ranah publik adalah saat Anda memang bisa menyumbang pikiran atau sesuatu yang bermakna dalam diskusi atau obrolan yang sedang berjalan di konten profil publiknya. [1]
    • Pastikan Anda memang memberikan kontribusi yang bermakna dalam obrolan dalam cara yang tidak memicu kontroversi. Jangan membantahnya dalam cara yang bisa memicu argumen dan membangun kesan negatif. Selain itu, tunggu hingga ia membahas topik yang relatif lebih ringan. Sebagai contoh, jika ia meminta pendapat mengenai ponsel baru yang perlu ia beli, Anda bisa memberikan opini dan melengkapinya dengan alasan-alasan tertentu.
  3. Meskipun Anda sudah melihat semua fotonya dalam lima tahun terakhir, jangan sampai ia mengetahuinya (setidaknya, pada tahap awal interaksi atau perkenalan). Sebagai aturan umum, hanya sukai atau komentari konten yang ia unggah dalam satu bulan terakhir agar Anda tidak terkesan seperti seorang penguntit di Facebook.
    • Anda mungkin perlu menyesuaikan rentang waktu berdasarkan seberapa sering ia mengunggah pembaruan ke halaman Facebook-nya. Jika ia mengirimkan pembaruan beberapa kali sehari, Anda mungkin perlu berfokus pada konten-konten yang ia unggah dalam seminggu terakhir. Di sisi lain, jika ia hanya mengunggah pembaruan sebulan sekali, Anda bisa mengomentari konten yang ia unggah dalam beberapa bulan terakhir.
  4. Mengawali satu obrolan saja mungkin tidak cukup. Biasanya, Anda perlu membuat usaha yang berkelanjutan agar bisa tetap berhubungan dengannya sebelum ia cukup tertarik untuk menghubungi Anda terlebih dahulu. [2]
    • Dengan menunjukkan usaha beberapa kali, Anda bisa mencerminkan ketertarikan yang tulus dan berkelanjutan terhadapnya.
    • Kegigihan memang karakter yang baik, tetapi jangan sampai Anda terobsesi. Obrolan baru yang dilakukan setiap beberapa jam atau setiap hari terkadang membuat seseorang risi. Oleh karena itu, berikan ia waktu untuk “beristirahat” di sela-sela obrolan.
    • Jangan terus-menerus meminta balasan darinya. Jika ia tidak membalas pesan Anda, mengeluh tidak akan membuat pikirannya berubah.
  5. Jika Anda belum berteman dengannya, Anda perlu mengobrol dengannya sebelum mengirimkan permintaan pertemanan. Ia mungkin tidak menerima permintaan pertemanan dari orang asing. Namun, ada kemungkinan ia akan menerima permintaan setelah ia mengenal Anda.
    • Setelah beberapa kali mengobrol, tanyakan apakah ia keberatan jika Anda mengirimkan permintaan pertemanan. Meminta izin atau persetujuan darinya mencerminkan rasa hormat yang tinggi, dan tentunya ia pun akan mengapresiasi tindakan Anda.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Bagian Kedua: Menentukan Pembuka Obrolan

Unduh PDF
  1. Anda bisa mengawali obrolan dengan pertanyaan, tetapi gunakan pertanyaan yang bersifat terbuka, dan bukan pertanyaan tertutup. Pertanyaan tertutup bisa dijawab dengan kata “ya” atau “tidak”, sementara pertanyaan terbuka membutuhkan jawaban yang lebih terperinci. Oleh karena itu, pertanyaan terbuka bisa membawa Anda berdua ke obrolan dengan mudah.
    • Sebagai contoh, Anda bisa mencoba menanyakan tentang namanya.
      • Jika namanya terbilang unik atau tidak biasa, Anda bisa menanyakan tentang nama itu sendiri: “Menurutku, Isla nama yang cantik. Kamu tahu asal nama tersebut atau artinya?”
      • Jika namanya cukup umum, Anda bisa membuat pertanyaan yang lebih personal: “Aku suka nama Rachel. Apa pemberian namamu berdasarkan sosok tertentu, atau memang orang tuamu punya selera dan pilihan tinggi dalam memilih nama?"
      • Perlu diingat bahwa pada kedua contoh di atas, pernyataan Anda diawali dengan pujian sebelum beralih ke pertanyaan. Meskipun tidak wajib, penggunaan pujian dan pertanyaan biasanya menciptakan kalimat pembuka yang lebih berkesan.
  2. Cari tahu apakah Anda memiliki kesamaan dengannya, bahkan jika hal tersebut bersifat sepele dan tidak penting. Dengan menyebutkan kesamaan, Anda bisa membangun hubungan dengan cepat sehingga ia pun bisa bersikap lebih ramah dan terbuka.
    • Jika Anda berdua memiliki teman yang sama di Facebook, Anda bisa memanfaatkan koneksi bersama tersebut untuk mengawali obrolan. Sebagai contoh: “Ternyata kamu dan Alex berteman, ya? Bagaimana kalian pertama bertemu? Aku kenal sejak kecil dan kami tinggal di kompleks yang sama.”
    • Selain itu, jika Anda mengenalnya di dunia nyata, Anda bisa memanfaatkan pengalaman atau situasi yang sama-sama pernah dilewati atau dialami. Sebagai contoh: “Kamu masuk kelas matematika Bu Arum, ‘kan? Aku juga. Apa pendapatmu tentang kelas itu?”
  3. Kejadian-kejadian terkini bisa menjadi titik kesamaan karena memberikan dampak atau menarik minat banyak orang, Coba persempit topik obrolan menjadi hal yang sedang terjadi di kota atau negara Anda, dan fokuskan diri pada hal yang mungkin ia minati.
    • Jika memungkinkan, persempit topik menjadi peristiwa yang sedang “mengetren” di komunitas atau kalangan terdekat. Jika ia tinggal di kota atau provinsi yang berbeda, coba bahas sesuatu yang sedang terjadi di kota tempat tinggalnya. Jika ia tinggal di kota atau daerah yang sama, abaikan berita berskala nasional dan sebutkan peristiwa yang terjadi di kota atau daerah tempat tinggal Anda berdua.
    • Perlu diingat bahwa tidak semua perempuan tertarik pada topik-topik berskala lokal. Sebagai contoh, mungkin ia tidak peduli dengan pertandingan terbaru atau prestasi tim sepak bola kota jika ia memang tidak tertarik dengan olahraga tersebut. Jika profil publiknya menunjukkan bahwa ia adalah seorang penggemar sepak bola, misalnya, topik mengenai pertandingan terbaru dapat menjadi pembuka obrolan yang tepat.
  4. Jika ia terlihat sedang memegang sesuatu pada foto profilnya atau foto terbarunya, sebutkan atau tanyakan mengenai barang tersebut. Dengan melemparkan pernyataan atau pertanyaan seperti itu, Anda menunjukkan bahwa Anda memperhatikan hal-hal kecil darinya. Hal ini sendiri mencerminkan ketulusan dan ketertarikan yang lebih mendalam. [3]
    • Gunakan kreativitas. Jika ia terlihat sedang duduk di kedai kopi dan memegang cangkir pada fotonya, tanyakan tentang menu yang ia minum. Jika ia terlihat mengenakan kalung yang unik, Anda bisa memuji kalung tersebut dan menanyakan tempat ia membeli atau mendapatkannya sambil berpura-pura sedang mencari hadiah untuk adik atau kakak perempuan (tentu saja dengan anggapan bahwa Anda memiliki saudara perempuan).
  5. Sanjungan kecil bisa membantu Anda, tetapi tentu saja selama Anda melemparkannya dengan cara yang cerdik. Hindari pujian yang bersifat terlalu umum atau sering dilontarkan. Jika memungkinkan, lemparkan pujian mengenai detail kecil yang tidak begitu kentara , tetapi tetap terkesan menarik bagi Anda.
    • Pujian mengenai hal yang terlihat jelas, seperti tato atau tatanan rambut bisa memberikan kesan tak tulus, meskipun Anda sebenarnya memang mengatakannya secara tulus. Hal-hal yang mudah terlihat biasanya lebih sering dipuji sehingga di matanya, orang-orang yang memuji hal-hal tersebut tidak akan terkesan “menonjol” atau unik.
    • Hindari pujian yang bernada seksual. Dengan kata lain, jangan awali obrolan dengan pujian mengenai payudara, pinggul, atau bokongnya.
    • Coba lemparkan pujian mengenai detail-detail yang lebih “tersembunyi” atau tidak begitu kentara , seperti pakaian, nama, minat, dan semacamnya. Pujian yang diarahkan pada hal-hal spesifik tentangnya juga dirasa lebih baik daripada pujian yang bersifat umum.
  6. Memang tidak mudah untuk mempelajari minat dan kepribadian seseorang melalui Facebook, terutama saat Anda belum benar-benar berteman dengannya. Namun, dengan berusaha menilainya sebagai individu yang memiliki pikiran dan perasaannya sendiri, Anda sebenarnya bisa mendapatkan keuntungan dan biasanya lebih efektif dibandingkan saat Anda terpaku pada penampilannya saja.
    • Pikirkan kiat ini saat Anda ingin menggunakan saran “kalimat pembuka” lain dalam obrolan. Sebagai contoh, ia mungkin memiliki senyuman yang menawan, mata yang indah, dan rambut yang cantik. Jika ia terlihat sedang memegang novel Supernova di tangannya pada foto profilnya, buku tersebutlah yang harus Anda bahas. Dengan menyebutkan buku yang ia pegang, Anda mencerminkan ketertarikan terhadap kesukaan dan kepribadiannya sehingga ia bisa mendapatkan kesan yang lebih positif dan tidak mudah terlupakan mengenai Anda.
  7. Meskipun terdengar basi, Anda harus menjadi diri sendiri saat mengawali dan menjaga jalannya obrolan. Jangan berusaha menjadi orang lain dengan harapan Anda bisa membuatnya terkesan. Topeng kepalsuan sangat sulit dipertahankan dan saat topeng tersebut hancur, ia bisa kehilangan ketertarikannya terhadap Anda dan mungkin akan menjadi lebih waspada.
    • Mengawali obrolan sebagai diri sendiri membuat jalannya obrolan tersebut lebih mudah dijaga. Jika menggunakan contoh sebelumnya, Anda tidak perlu mengomentari kopi yang ia pesan atau nikmati jika Anda sebenarnya tidak menyukai kopi, atau buku yang ia pegang jika Anda tidak senang membaca. Saat Anda mengawali obrolan mengenai sesuatu yang sebenarnya tidak menarik perhatian Anda, tidak akan ada banyak hal yang bisa Anda katakan. Obrolan pun bisa berakhir dengan cepat.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Bagian Ketiga: Meninjau Hal yang Perlu Diperhatikan

Unduh PDF
  1. Singkatnya, jangan bersikap atau mengatakan hal yang tidak senonoh, kasar, atau vulgar. Perempuan yang hanya memiliki sedikit rasa hormat kepada dirinya sendiri pun tidak akan menoleransi perilaku seperti itu. Jadilah sosok pria yang sopan jika Anda ingin ia memberikan tanggapan yang positif.
    • Jangan memperlakukannya sebagai sebuah barang, memakinya saat ia tidak memberikan tanggapan sesuai keinginan, atau mengarahkan obrolan ke topik berbau seks sebelum ketertarikan bersama dan romansa terbangun. Sebenarnya, bersikap sopan tidak hanya mencakup tiga hal tersebut, tetapi setidaknya mengingat dasar-dasar sopan santun seperti ini menjadi langkah awal yang baik.
  2. Anda bisa mengawali obrolan dengan lelucon untuk mencairkan suasana, tetapi lelucon yang salah bisa memberikan “bencana” buruk di awal obrolan. Humor tidak selalu tersampaikan dengan baik saat Anda berkomunikasi secara digital. Oleh karena itu, ada baiknya Anda menyimpan lelucon atau humor untuk diceritakan nanti saat ia sudah memahami kepribadian dan selera humor Anda dengan baik.
    • Jika Anda ingin mengawali obrolan dengan lelucon, pilih lelucon yang “aman”. Lelucon yang terdengar garing atau “receh” pun bisa dilemparkan, dan lelucon yang sedikit merendahkan diri sendiri dapat membuatnya tertawa geli. Hindari humor atau lelucon murahan yang cenderung mudah disalahpahami.
  3. Mengawali obrolan dengan menyebutkan kelebihan-kelebihan diri hanya membuat Anda terkesan egois. Saat obrolan berkembang, ada kemungkinan ia akan mengajukan pertanyaan mengenai diri Anda, dan pada saat tersebut, Anda bisa membuka diri mengenai kehidupan pribadi.
    • Di sisi lain, jangan berbicara atau bersikap seolah-olah Anda adalah “anugerah” yang diberikan Tuhan untuk para wanita. Meskipun Anda adalah sosok yang paling mengesankan di dunia, tidak ada satu pun wanita yang harus memiliki ketertarikan terhadap Anda. Berusahalah menarik perhatiannya, tetapi jangan menyalahkan atau menghinanya jika pada akhirnya ia memang tidak tertarik.
  4. Meskipun Anda ingin menjalin hubungan dengannya, Anda tidak boleh langsung mengawali obrolan dengan mengajaknya berkencan. Sebenarnya, Anda harus menunggu hingga Anda mengenalnya cukup baik setelah menjalani beberapa obrolan sebelum beralih ke tahap yang lebih serius.
    • Sebagai aturan umum, tunggu hingga ketertarikan terhadap satu sama lain telah terbangun. Saat Anda mengajaknya berkencan, sebisa mungkin lontarkan ajakan secara santai. Anda tidak harus menyebutnya sebagai “kencan” sebenarnya. Biasanya, langkah terbaik yang bisa Anda coba adalah mengatakan bahwa Anda ingin bertemu dan meluangkan waktu bersamanya secara langsung.
  5. Jangan ajukan pertanyaan mengenai pria lain saat Anda mengirimkan pesan pertama. Jika Anda terobsesi untuk mengetahui tentang pria-pria lain yang juga sering berinteraksi atau mengobrol dengannya (atau pria yang ada di fotonya), ada kemungkinan ia akan merasa takut dan risi.
    • Hanya ajukan pertanyaan mengenai sosok pria lain dalam hidupnya jika pertanyaan tersebut bisa dilontarkan secara alami dalam obrolan dan merupakan bagian dari topik lain. Sebagai contoh, Anda bisa menanyakan tentang bagaimana ia mengenal seorang teman pria yang juga berteman dengan Anda. Anda juga bisa bertanya mengenai sekelompok teman yang pergi ke konser bersamanya. Kuncinya adalah menjadikannya dan pengalamannya sebagai topik utama dalam obrolan, dan mengesampingkan kecurigaan atau keingintahuan tentang identitas pria lain yang ada dalam kehidupannya.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 654 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan