Unduh PDF Unduh PDF

Sikap pantang menyerah merupakan kemampuan seseorang untuk dapat bangkit kembali dari situasi sulit dan berusaha tidak menjadi korban dari ketidakberdayaan. [1] Kemampuan ini dapat membantu Anda mengelola stres, mengurangi kemungkinan terjadinya depresi, dan terbukti dapat membuat orang panjang umur. Anda mungkin merasa sangat malang sampai-sampai berpikir bahwa Anda tidak mungkin bangkit lagi, tapi berhenti di situ. Begitu Anda dapat mengendalikan hidup dan menyiapkan diri menghadapi hal-hal yang tak terduga, Anda akan menjadi orang yang lebih tegar—lebih bahagia dan memiliki hidup yang lebih bermakna. Sikap pantang menyerah dapat dicapai dengan menangani emosi dan situasi yang sulit secara sehat, melakukan tindakan yang pantang menyerah, berpikir pantang mundur, dan mempertahankan sikap pantang menyerah dalam jangka panjang.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Menangani Situasi Sulit

Unduh PDF
  1. Meskipun sulit rasanya untuk tetap tenang selama masa-masa sulit dan penuh kecemasan, stres dapat menghambat kemampuan Anda untuk tetap pantang menyerah. Kemampuan mengelola stres akan membuat Anda menangani kesulitan dengan sangat tenang dan pikiran terfokus, bukannya justru mengubur diri dalam-dalam dan berusaha menyembunyikan diri. Utamakan untuk mengelola stres, entah seberapa sibuknya Anda.
    • Jika terlalu banyak pekerjaan yang Anda tangani dan Anda kurang tidur, coba lihat apakah ada janji yang bisa dibatalkan.
    • Lakukan aktivitas yang membuat Anda betul-betul merasa rileks. Beri ruang dan ketenangan kepada diri Anda sendiri supaya dapat rileks secara teratur, sehingga kemampuan Anda untuk pantang menyerah semakin meningkat.
    • Lakukan kegiatan positif untuk mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati yang positif. [2]
    • Anggaplah stres sebagai suatu tantangan atau kesempatan. [3] Jika Anda stres, berarti Anda sangat memikirkan apa yang sedang Anda lakukan. Anda khawatir soal itu. Pakailah stres Anda sebagai cara untuk menunjukkan prioritas dan kewajiban Anda. Ubah cara berpikir Anda yang menyangkut stres seperti, “Saya tidak punya cukup waktu,” menjadi “Saya tahu saya bisa melakukan ini. Saya hanya perlu mengatur tanggung jawab saya.”
  2. Meditasi dapat membantu Anda membersihkan pikiran, menurunkan stres, dan merasa lebih siap menghadapi hari serta tantangan yang ada di depan Anda. Penelitian juga menunjukkan bahwa hanya dengan bermeditasi selama 10 menit, Anda bisa merasa seperti habis beristirahat dengan tidur selama satu jam, membuat Anda merasa lebih rileks dan mampu menangani masalah Anda. [4] [5] Jika Anda merasa kewalahan atau kelelahan, bermeditasi dapat membantu Anda lebih tenang dan dapat mengontrol situasi Anda.
    • Cari kursi yang nyaman dan pejamkan mata, fokuskan pada napas yang keluar masuk dari tubuh Anda. Rilekskan bagian-bagian tubuh Anda. Singkirkan kegaduhan atau gangguan apa pun.
  3. Sebuah penelitian dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa orang-orang yang melakukan yoga sebagai bentuk olahraga lain cenderung tidak mudah marah dan lebih mampu menghadapi tantangan. [6] Ketika melakukan yoga, Anda harus melakukan pose menantang dan belajar untuk membangun kekuatan serta ketahanan sembari melakukan pose tersebut bahkan ketika tubuh Anda memohon untuk berhenti; hal ini dapat membangun kemampuan Anda untuk “bertahan dengan” situasi yang menantang dan menemukan kekuatan supaya tetap tenang dan punya niat yang kuat.
  4. Ketika mengalami masa sulit kita perlu melihat sisi yang lebih cerah. Humor membantu Anda mendapatkan perspektif yang baik selama masa berat. Humor juga membuat Anda lebih bahagia karena dopamin di otak Anda meningkat, sehingga akhirnya dapat meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan. [7]
    • Tontonlah film komedi, bacalah buku yang menghibur, dan habiskan waktu bersama orang-orang yang sangat lucu. Ketika mengalami masa-masa sulit, seimbangkan film, buku, dan pemikiran Anda yang menyedihkan dengan yang lucu-lucu, agar Anda tidak terperosok dalam keputusasaan.
    • Belajarlah untuk menertawakan diri sendiri. Kemampuan untuk tidak menganggap diri Anda terlalu serius, akan membuat Anda lebih mudah menghadapi tantangan dengan senyuman.
  5. Kurangnya dukungan sosial dapat menyebabkan turunnya sikap pantang menyerah. [8] Meskipun relasi penting dalam kehidupan kita yang sibuk kadang putus begitu saja, sebaiknya beri ruang untuk menjalin relasi. Relasi yang baik merupakan pilar sikap pantang menyerah dan merupakan sumber dukungan ketika situasi menjadi berat. Jagalah hubungan keluarga dan teman-teman Anda, maka Anda akan mendapatkan jaringan dukungan yang langsung dapat Anda dapatkan, terpercaya, dan dapat diandalkan di sekitar Anda sepanjang waktu. [9]
    • Sebuah penelitian dari 3.000 perawat yang mengidap kanker payudara menunjukkan bahwa perawat yang memiliki 10 atau lebih teman dekat, empat kali lebih besar kemungkinannya untuk bertahan hidup daripada yang tidak punya teman dekat. [10]
  6. Karena kurangnya dukungan sosial dapat membuat Anda lebih mudah menyerah, mendapatkan seorang pembimbing dapat membantu Anda menghadapi hidup jika semakin sulit. [11] Anda mungkin merasa hidup Anda tak punya harapan dan kehidupan yang demikian membelenggu Anda, tetapi jika ada orang yang lebih dewasa dan bijaksana mendampingi, Anda akan terbantu sehingga merasa tidak sendirian dan seperti diperlengkapi untuk menghadapi tantangan hidup.
    • Orang ini mungkin orang yang berhasil di bidang yang Anda geluti, nenek atau kakek, teman yang lebih senior, atau siapa pun yang dapat membantu Anda meraih tujuan dan menghadapi kesulitan dengan kepala tegak.
    • Jika Anda seorang siswa (SD sampai kuliah), guru pembimbing atau pelatih di sekolah atau dapat menjadi pembimbing dan pendukung yang menolong Anda.
  7. Ada baiknya membicarakan masalah yang sedang Anda hadapi dengan orang yang dapat membantu Anda membuat keputusan tepat soal mencari terapi, memakai pilihan obat-obatan, dan mencari sumber dukungan lain yang Anda perlukan. Meskipun Anda dapat menghadapi kesulitan sendiri, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter untuk memastikan Anda melakukan hal yang sebaik-baiknya.
    • Bertemu dokter bukan tanda kelemahan; mengakui bahwa Anda mungkin membutuhkan bantuan sebenarnya perlu banyak keberanian.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Melakukan Tindakan untuk Mendorong Sikap Pantang Menyerah

Unduh PDF
  1. Diam saja dapat mengurangi kemampuan Anda untuk pantang menyerah, tetapi dengan aktif dan menangani masalah Anda secara langsung dapat meningkatkan kemampuan Anda menghadapi situasi sulit. [12] Berusahalah untuk tidak berkutat memikirkan pemikiran atau gagasan negatif. Sebaliknya, lakukan sesuatu berkenaan dengan situasi tersebut.
    • Misalnya, jika tak ada yang mau menerbitkan novel yang Anda tulis, bukan berarti Anda harus menerima begitu saja pemikiran orang lain mengenai karya Anda. Berbanggalah terhadap diri sendiri karena telah menuntaskan karya Anda, berusaha menerbitkan karya, atau mencoba hal baru.
    • Jika Anda dipecat, bangkitlah dan cari pekerjaan lain – atau bahkan berusahalah mencari pekerjaan yang memberikan nilai lebih dan membuat Anda lebih bahagia, bahkan jika Anda mesti memulai karier yang baru. Meskipun rasanya tidak menyenangkan, dipecat barangkali merupakan hal terbaik yang pernah Anda alami. Cobalah berpikir positif dan carilah solusi.
  2. Memiliki tujuan dan impian meningkatkan kemampuan untuk pantang menyerah. [13] Tidak punya arah dan tujuan akan mengurangi kemampuan pantang menyerah Anda dan akan membuat Anda jadi orang yang mudah dimanfaatkan, dimanipulasi, dan memiliki pilihan hidup yang buruk; tanpa tujuan hidup yang jelas, kemampuan Anda untuk mengendalikan hidup akan berkurang, sehingga memicu terjadinya depresi dan kecemasan.
    • Pikirkan tujuan-tujuan yang Anda miliki, entah kecil atau besar. Tujuan ini memberikan pemahaman mengenai tujuan hidup dan menjaga Anda tetap fokus. Tulis daftar hal-hal yang ingin Anda capai dalam hidup. Simpan daftar ini dan evaluasi kemajuannya secara rutin. [14]
    • Belajarlah untuk mengenali apa yang membuat Anda lebih memahami tujuan hidup dan apa yang menjauhkan dari itu. Jalani hidup Anda sesuai nilai dan keyakinan.
  3. Jika Anda ingin menjadi orang yang lebih pantang menyerah, Anda tak hanya harus menetapkan tujuan, tetapi juga berjuang untuk meraihnya. [15] Membuat rencana untuk meraih tujuan – entah ingin mendapatkan gelar yang lebih tinggi, mendapatkan tubuh yang lebih fit, atau berusaha melewati putus cinta – dapat membantu Anda merasa terarah, fokus, dan memiliki dorongan.
    • Buatlah daftar tujuan segala hal yang ingin Anda capai bulan depan, enam bulan lagi, dan setahun ke depan. [16] Pastikan setiap tujuan itu realistis dan dapat diraih. Contoh tujuan yang dapat dicapai adalah menurunkan berat badan 5 kilogram dalam 3 bulan. Tujuan yang tidak realistis (dan tidak sehat) adalah menurunkan berat badan 10 kilogram dalam sebulan.
    • Buatlah rencana minggu demi minggu, atau bulan demi bulan mengenai apa yang Anda inginkan. Walaupun hidup tak dapat diprediksi dan Anda tak bisa merencanakan segala hal, menetapkan suatu tujuan membantu Anda merasa lebih dapat mengendalikan situasi, dan lebih berhasil.
    • Ceritakan kepada orang lain tujuan yang hendak Anda raih. Dengan menceritakan tujuan Anda dan mendiskusikan apa yang akan Anda lakukan dapat membantu Anda merasa lebih berkewajiban untuk meraihnya.
  4. Orang yang pantang menyerah cenderung ingin tahu, bergairah mengenai hidup, dan ingin tahu lebih banyak. Mereka sadar tidak banyak tahu dan ingin lebih banyak tentang dunia. Mereka ingin tahu tentang budaya lain dan ingin belajar mengenai hal itu, dan mereka memiliki informasi yang baik serta percaya akan pandangan diri sendiri, sementara itu mereka mau mengakui bahwa mereka ingin tahu lebih banyak tentang sesuatu. Haus akan pengetahuan akan membuat Anda bergairah dalam hidup, dan ingin terus hidup meskipun sedang sedih. [17] Semakin banyak yang Anda ketahui, Anda akan lebih merasa punya bekal untuk menghadapi kegagalan atau tantangan.
    • Belajarlah bahasa asing, membaca buku dan surat kabar, serta menyaksikan film yang mengasyikkan.
    • Orang yang pantang menyerah selalu bertanya ketika menghadapi situasi baru. Ajukan pertanyaan sampai Anda merasa yakin dapat menghadapi suatu situasi alih-alih merasa terpenjara dan tak mampu mengatasinya.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Mengubah Pikiran Anda Menjadi Pantang Menyerah

Unduh PDF
  1. Memiliki pikiran positif dapat mengarahkan kita untuk memiliki emosi positif, sehingga dapat meningkatkan sikap pantang menyerah Anda secara keseluruhan. [18] Memang tidak mudah memiliki sikap positif ketika tangan Anda patah karena kecelakaan lalu lintas yang bukan karena kesalahan Anda, atau ketika Anda ditolak oleh gadis kelima yang telah Anda kencani. Ini situasi berat—tetapi bukan berarti ini suatu kemustahilan. Kemampuan Anda untuk bersikap optimis dan melihat kegagalan sebagai satu-satunya kejadian ini alih-alih indikasi kesuksesan Anda di masa datang itulah yang akan membuat Anda berhasil di masa depan. Katakan kepada diri Anda sendiri bahwa sikap positif Andalah yang dapat membantu Anda mendapatkan kesempatan lebih banyak, jadilah kreatif untuk menemukan cara-cara yang dapat memperbaiki hidup Anda, dan merasa lebih puas secara menyeluruh.
    • Temukan cara untuk mencegah berkembangnya pikiran negatif. Setiap kali Anda berpikir atau merasakan hal negatif, cobalah memikirkan tiga hal positif untuk melawan hal negatif tersebut.
    • Anda tahu apa yang membantu Anda supaya lebih positif? Bergaullah dengan orang-orang positif. Sikap positif, seperti halnya sikap negatif, sifatnya menular, karena itu sering-seringlah bergaul dengan orang-orang yang melihat kesempatan di setiap waktu daripada bergaul dengan orang yang suka merengek atau mengeluh. Tak lama kemudian, Anda akan melihat perubahan dalam diri Anda.
    • Hindari membesar-besarkan sesuatu. Meskipun Anda mungkin tertimpa masalah yang sangat berat, tidak berarti dunia lantas akan kiamat. Cobalah memikirkan suatu alternatif atau hasil yang positif.
    • Fokus pada keberhasilan yang pernah Anda raih. Apa yang telah Anda lakukan dengan baik? Apa yang telah Anda capai? Buatlah daftar hal-hal positif yang telah Anda lakukan dalam hidup. [19] Anda mungkin mulai melihat betapa Anda sudah pantang menyerah dan sangat terampil.
  2. Satu aspek utama supaya lebih pantang menyerah adalah belajar menghadapi dan menerima perubahan. [20] Penelitian menunjukkan bahwa jika Anda melihat perubahan dalam hidup Anda sebagai tantangan bukannya ancaman, Anda akan lebih siap menghadapinya. [21] Belajar beradaptasi dengan situasi baru, entah itu pindah ke tempat baru atau perubahan status baru menjadi orang tua, merupakan keterampilan bertahan hidup yang akan membantu Anda menemukan solusi kreatif untuk masalah baru atau untuk menghadapi kemalangan dengan relatif tenang dan santai. [22]
    • Berusahalah untuk berpikiran terbuka. Hindari menilai orang berdasarkan penampilannya, pekerjaannya, atau kepercayaannya. Dengan begini, Anda tidak hanya akan belajar hal baru, tetapi dengan selalu menyadari berbagai sudut pandang yang berbeda dapat membantu Anda melihat dunia dari sudut pandang yang lain, terutama jika Anda dihadapkan pada situasi yang tidak familier.
    • Cara lain yang dapat membantu Anda menerima perubahan adalah selalu mencoba hal-hal baru, entah mencoba berteman dengan orang-orang baru, mengikuti kelas melukis yang sebelumnya tidak pernah Anda lakukan, atau membaca buku-buku bergenre baru. Adanya hal-hal baru di sekitar Anda membuat Anda jauh lebih mudah untuk menerima perubahan.
    • Lihatlah perubahan sebagai kesempatan untuk bertumbuh, beradaptasi, dan berubah. [23] Perubahan merupakan sesuatu yang penting dan baik. Katakan kepada diri Anda sendiri, “Saya menerima perubahan ini. Ini membantu saya bertumbuh dan menjadi lebih kuat, semakin pantang menyerah.”
    • Jika Anda orang yang religius atau suka hal-hal spiritual, doa atau praktik tradisional lain dapat membantu Anda menerima perubahan. Yakinlah bahwa segala hal akan berjalan sebagaimana mestinya, bahkan jika semuanya tidak seperti yang Anda bayangkan. [24] Berdoalah kepada Tuhan supaya Dia menolong Anda menerima perubahan.
  3. Salah satu alasan mengapa beberapa orang sangat sulit menjadi sosok yang tegar dan dapat bangkit dari keterpurukan adalah karena mereka tidak tahu cara menghadapi masalah mereka. [25] Kembangkan suatu metode yang dapat diterapkan dalam menghadapi tantangan agar Anda lebih mampu menyelesaikan masalah dan tidak merasa putus asa. Berikut ini pendekatan yang membantu dalam menghadapi masalah yang ada di hadapan Anda:
    • Pahami masalahnya lebih dulu. Anda mungkin merasa kurang senang dengan pekerjaan Anda karena Anda tidak digaji cukup pantas, tetapi jika digali lebih dalam, Anda mungkin melihat bahwa sebenarnya ini terjadi karena Anda merasa tidak mengikuti keinginan hati ( passion ); hal ini menimbulkan serangkaian masalah baru daripada yang Anda kira semula Anda hadapi.
    • Temukan solusi lebih dari satu. Jadilah orang kreatif dan temukan berbagai solusi; jika Anda pikir hanya ada satu solusi untuk masalah tersebut (misalnya keluar dari pekerjaan Anda dan berusaha menjadi pemain band purnawaktu) berarti Anda mulai menghadapi masalah karena pendekatan Anda tidak praktis, tidak dapat diterapkan, atau mungkin tidak membuat Anda bahagia dalam jangka panjang. [26] Buatlah daftar semua solusi dan pilih dua atau tiga solusi terbaik.
    • Terapkanlah solusi tersebut. Evaluasi solusi Anda dan lihat seberapa membantunya solusi itu untuk kesuksesan Anda. Jangan takut mendapatkan umpan balik. Jika tidak berhasil, jangan pandang hal itu sebagai kegagalan, tetapi anggaplah sebagai pengalaman pembelajaran.
  4. Fokus pada apa yang dapat Anda kendalikan, yaitu diri Anda sendiri. [27] Sifat lain dari orang yang pantang menyerah adalah mereka mampu belajar dari kesalahan dan tidak melihat hal itu sebagai kegagalan, melainkan sebagai kesempatan untuk berkembang. [28] Orang yang pantang menyerah meluangkan waktu untuk berpikir apa yang tidak berhasil dilakukan sehingga mereka menghindari jatuh ke lubang yang sama di masa depan.
    • Jika Anda merasa depresi atau cemas setelah penolakan atau kegagalan, coba pikirkan bahwa hal itu justru dapat menolong Anda menjadi lebih kuat. Anda bisa berpikir begini, “Yang tidak membinasakanku justru membuatku lebih kuat.”
    • Belajarlah dari ungkapan, “Orang pintar belajar dari kesalahannya, namun orang bijak tahu cara menghindari kegagalan.” Walaupun Anda tidak selalu dapat mengindar dari kesalahan pertama, Anda dapat memetik hikmah yang akan membantu Anda mengulangi kesalahan yang sama di masa datang. Fokuslah pada solusi atau cara untuk menghindari situasi yang sama di masa mendatang.
    • Kenali pola perilaku Anda. Mungkin tiga relasi terakhir Anda gagal bukan karena nasib buruk, tapi karena Anda tidak menginvestasikan waktu yang berharga bersama mereka, atau karena Anda terus berusaha berkencan dengan tipe orang yang sama, yang memang tidak cocok dengan Anda pada akhirnya. Identifikasi pola yang terjadi sehingga Anda dapat mulai mencegah terulangnya hal seperti itu.
  5. Orang-orang yang merasa dapat mengendalikan hasil atau akibat dalam hidup mereka lebih pantang menyerah dalam menghadapi tantangan. [29] Orang yang mudah menyerah menghadapi kegagalan dan cenderung menganggap hal itu terjadi karena dia tidak berharga, dunia tidak adil, dan segalanya selalu begitu.
    • Alih-alih berpikir Anda tidak punya kendali, lihatlah kegagalan dan pikirkan bahwa hal itu terjadi karena situasi yang tidak menguntungkan, bukan 100% karena kesalahan Anda atau karena dunia merupakan tempat yang buruk. Fokuslah pada pilihan bahwa hal itu tidak selalu berjalan demikian. [30]
    • Lepaskan segala hal yang tidak dapat Anda kendalikan dan cobalah beradaptasi.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Mempertahankan Sikap Pantang Menyerah

Unduh PDF
  1. Anda mungkin berkutat menghadapi putusnya relasi yang serius, PHK, atau peristiwa penting lain dalam hidup sampai-sampai Anda tidak sempat mandi atau cukup tidur pada malam hari. Namun, jika Anda ingin punya mental kuat, secara fisik Anda pun harus kuat. Jika tubuh Anda bau atau Anda merasa lusuh, Anda akan merasa tidak punya bekal yang cukup untuk menghadapi tantangan. Seburuk-buruknya perasaan Anda, Anda perlu berusaha mandi, menyikat gigi, tidur, dan kembali melakukan rutinitas harian, sehingga Anda dapat mulai punya perasaan "senormal" mungkin. [31]
    • Luangkan waktu mengistirahatkan pikiran ketika Anda merawat diri. Penelitian menunjukkan bahwa mengistirahatkan pikiran, entah sekadar melamun atau memejamkan mata dan mendengarkan lagu yang Anda sukai, dapat menyingkirkan zat kimia yang timbul akibat stres dan akan mencegah Anda merasa kewalahan. [32]
  2. Harga diri Anda di antaranya tergantung pada bagaimana Anda menghargai diri sendiri. Anda perlu membangun perspektif positif tentang diri sendiri dan hidup pada umumnya agar Anda merasa pantang menyerah. [33] Untuk memperoleh keterampilan dan tanggung jawab, peliharalah harga diri Anda, sehingga sebaiknya terlibatlah dalam aktivitas hidup dan tidak menarik diri serta merasa terancam. Jika Anda merasa tidak berharga, Anda akan merasa tidak mampu menghadapi tantangan.
    • Tingkatkan diri Anda dengan memerhatikan sifat-sifat baik Anda, sementara mengurangi sifat negatif. [34] Anda dapat mulai membuat daftar segala hal yang Anda sukai dari diri Anda.
    • Dapatkan nilai dengan memanfaatkan talenta dan kemampuan Anda semaksimal mungkin, entah menjadi seorang profesional, relawan, pelaku bisnis, tentara, dan sebagainya.
    • Pelajari kemampuan dan keterampilan baru sesering mungkin. Hal ini dapat memperkuat harga diri Anda dan juga menyingkirkan rasa takut. Misalnya, jika Anda takut anak-anak Anda disakiti suatu hari nanti, ikutlah latihan dasar pertolongan pertama untuk mengurangi rasa takut Anda dan meningkatkan kepercayaan diri supaya mampu menghadapi seandainya terjadi sesuatu hal.
    • Lokakarya, seminar, kursus, dan sebagainya merupakan cara yang baik untuk meningkatkan kemampuan Anda dan meluaskan jaringan pertemanan yang dapat memberikan dukungan saat Anda membutuhkan.
  3. Kreativitas merupakan ekspresi diri dan cara hidup. Dengan kreativitas, Anda dapat mengungkapkan hal-hal yang tidak dapat diungkapkan atau dimengerti hanya dengan kata-kata. Tingkatkan kreativitas Anda, sehingga Anda dapat menemukan solusi-solusi yang lebih kreatif untuk memecahkan masalah yang Anda hadapi. Anda juga nantinya dapat melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda. [35]
    • Ikuti kelas fotografi, menulis puisi, menggambar dengan cat air, mendekor ulang kamar Anda dengan cara yang orisinal, atau Anda bisa pula menjahit baju sendiri.
  4. Anda memang tidak harus memiliki perut six pack untuk menghadapi masa-masa kritis, namun akan sangat membantu jika fisik Anda kuat. Karena adanya hubungan pikiran dan tubuh, jika tubuh Anda lebih kuat, Anda akan memiliki kekuatan dan ketahanan sehingga pikiran Anda lebih kuat, dan itu akan membantu Anda saat krisis. Tubuh yang bugar dapat meningkatkan harga diri Anda, membuat Anda berpikir positif, serta merasa lebih berdaya, yang mana semua itu membantu Anda lebih pantang menyerah.
    • Cobalah memulai sesuatu yang sederhana seperti berjalan-jalan menikmati sinar matahari selama dua puluh menit sehari; aktivitas ini terbukti membantu orang lebih terbuka pikirannya dan siap menghadapi tantangan. [36]
  5. Anda perlu membongkar motivasi masa lalu yang memengaruhi pendekatan hidup di masa sekarang. Sebelum Anda berdamai dengan kesulitan di masa lalu, semua itu akan terus memengaruhi dan bahkan mengarahkan respons Anda saat ini. Lihatlah kegagalan dan masalah di masa lalu sebagai kesempatan untuk belajar. [37] Jangan mengharapkan hal ini terjadi dalam sekejap, tetapi hadapilah; pada akhirnya Anda akan menjadi pribadi yang lebih pantang menyerah. Catatlah hal-hal yang terjadi dan pelajaran yang Anda petik darinya dapat membantu Anda menerima masa lalu. Temui terapis, konselor, atau dokter jika Anda tidak dapat mengolah masa lalu sendiri.
    • Pikirkan kesulitan-kesulitan di masa lalu yang sempat membuat Anda merasa bahwa hidup Anda seolah berakhir, kemudian pikirkan usaha yang Anda lakukan sehingga Anda dapat bangkit dari keterpurukan.
    • Jika Anda merasa pernah melewatkan suatu kesempatan di masa lalu, cobalah berusaha untuk mencari tahu apa yang dapat membuat Anda merelakan hal tersebut, misalnya berhadapan dengan seseorang atau mengunjungi suatu tempat tempat yang pernah Anda tinggali. Memang tidak selalu bisa menutup babak di masa lalu, tapi cara berpikir Anda tentang masa lalu bisa diubah sehingga Anda dapat merasa lebih kuat ketika menghadapi tantangan di masa depan.
    Iklan

Peringatan

  • Selalu bicarakan masalah Anda pada ahli kesehatan jika Anda tidak mampu mengatasi emosi negatif yang membuat hidup Anda seakan lumpuh. Penyakit dan gangguan mental memerlukan bantuan tenaga profesional.


Iklan

Sources and Citations

  1. http://homepages.uwp.edu/crooker/745-resile/articles/Masten-2001.pdf
  2. http://www.researchgate.net/profile/George_Bonanno/publication/8909498_Loss_trauma_and_human_resilience_have_we_underestimated_the_human_capacity_to_thrive_after_extremely_aversive_events/links/0deec5337810d114ee000000.pdf
  3. http://www.researchgate.net/profile/Jonathan_Davidson/publication/10576109_Development_of_a_new_resilience_scale_The_Connor-Davidson_Resilience_Scale_%28CD-RISC%29/links/0deec53062477b0279000000.pdf
  4. http://www.pnas.org/content/104/43/17152.full
  5. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1361002/
  6. http://www.health.harvard.edu/mind-and-mood/yoga-for-anxiety-and-depression
  7. http://www.researchgate.net/profile/George_Bonanno/publication/8909498_Loss_trauma_and_human_resilience_have_we_underestimated_the_human_capacity_to_thrive_after_extremely_aversive_events/links/0deec5337810d114ee000000.pdf
  8. http://www.researchgate.net/profile/George_Bonanno/publication/8909498_Loss_trauma_and_human_resilience_have_we_underestimated_the_human_capacity_to_thrive_after_extremely_aversive_events/links/0deec5337810d114ee000000.pdf
  9. http://www.apa.org/helpcenter/road-resilience.aspx#
  10. http://experiencelife.com/article/the-5-best-ways-to-build-resiliency/
  11. http://www.researchgate.net/profile/George_Bonanno/publication/8909498_Loss_trauma_and_human_resilience_have_we_underestimated_the_human_capacity_to_thrive_after_extremely_aversive_events/links/0deec5337810d114ee000000.pdf
  12. http://www.researchgate.net/profile/George_Bonanno/publication/8909498_Loss_trauma_and_human_resilience_have_we_underestimated_the_human_capacity_to_thrive_after_extremely_aversive_events/links/0deec5337810d114ee000000.pdf
  13. http://www.researchgate.net/profile/George_Bonanno/publication/8909498_Loss_trauma_and_human_resilience_have_we_underestimated_the_human_capacity_to_thrive_after_extremely_aversive_events/links/0deec5337810d114ee000000.pdf
  14. http://www.researchgate.net/profile/Jonathan_Davidson/publication/10576109_Development_of_a_new_resilience_scale_The_Connor-Davidson_Resilience_Scale_%28CD-RISC%29/links/0deec53062477b0279000000.pdf
  15. http://www.researchgate.net/profile/George_Bonanno/publication/8909498_Loss_trauma_and_human_resilience_have_we_underestimated_the_human_capacity_to_thrive_after_extremely_aversive_events/links/0deec5337810d114ee000000.pdf
  16. http://www.researchgate.net/profile/Jonathan_Davidson/publication/10576109_Development_of_a_new_resilience_scale_The_Connor-Davidson_Resilience_Scale_%28CD-RISC%29/links/0deec53062477b0279000000.pdf
  17. http://www.psychologytoday.com/blog/heal-your-brain/201108/how-can-i-become-more-resilient
  18. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3126102/
  19. http://www.researchgate.net/profile/Jonathan_Davidson/publication/10576109_Development_of_a_new_resilience_scale_The_Connor-Davidson_Resilience_Scale_%28CD-RISC%29/links/0deec53062477b0279000000.pdf
  20. http://www.researchgate.net/profile/Jonathan_Davidson/publication/10576109_Development_of_a_new_resilience_scale_The_Connor-Davidson_Resilience_Scale_%28CD-RISC%29/links/0deec53062477b0279000000.pdf
  21. http://homepages.uwp.edu/crooker/745-resile/articles/Masten-2001.pdf
  22. ftp://131.252.97.79/Transfer/WetlandsES/Articles/walker_04_socio-ecology_resilience.pdf
  23. http://www.researchgate.net/profile/Jonathan_Davidson/publication/10576109_Development_of_a_new_resilience_scale_The_Connor-Davidson_Resilience_Scale_%28CD-RISC%29/links/0deec53062477b0279000000.pdf
  24. http://www.researchgate.net/profile/Jonathan_Davidson/publication/10576109_Development_of_a_new_resilience_scale_The_Connor-Davidson_Resilience_Scale_%28CD-RISC%29/links/0deec53062477b0279000000.pdf
  25. http://homepages.uwp.edu/crooker/745-resile/articles/Masten-2001.pdf
  26. http://www.sagepub.com/sites/default/files/upm-binaries/32693_Chapter1.pdf
  27. http://www.researchgate.net/profile/Jonathan_Davidson/publication/10576109_Development_of_a_new_resilience_scale_The_Connor-Davidson_Resilience_Scale_%28CD-RISC%29/links/0deec53062477b0279000000.pdf
  28. http://www.researchgate.net/profile/George_Bonanno/publication/8909498_Loss_trauma_and_human_resilience_have_we_underestimated_the_human_capacity_to_thrive_after_extremely_aversive_events/links/0deec5337810d114ee000000.pdf
  29. http://www.researchgate.net/profile/George_Bonanno/publication/8909498_Loss_trauma_and_human_resilience_have_we_underestimated_the_human_capacity_to_thrive_after_extremely_aversive_events/links/0deec5337810d114ee000000.pdf
  30. http://www.researchgate.net/profile/George_Bonanno/publication/8909498_Loss_trauma_and_human_resilience_have_we_underestimated_the_human_capacity_to_thrive_after_extremely_aversive_events/links/0deec5337810d114ee000000.pdf
  31. http://www.apa.org/helpcenter/road-resilience.aspx#
  32. http://experiencelife.com/article/the-5-best-ways-to-build-resiliency/
  33. http://www.researchgate.net/profile/George_Bonanno/publication/8909498_Loss_trauma_and_human_resilience_have_we_underestimated_the_human_capacity_to_thrive_after_extremely_aversive_events/links/0deec5337810d114ee000000.pdf
  34. http://www.researchgate.net/profile/George_Bonanno/publication/8909498_Loss_trauma_and_human_resilience_have_we_underestimated_the_human_capacity_to_thrive_after_extremely_aversive_events/links/0deec5337810d114ee000000.pdf
  35. http://www.researchgate.net/profile/Susan_Mcfadden/publication/41531730_Healthy_aging_persons_and_their_brains_promoting_resilience_through_creative_engagement/links/00b7d53b811f85afd4000000.pdf
  36. http://www.psychologytoday.com/blog/heal-your-brain/201108/how-can-i-become-more-resilient
  37. http://www.researchgate.net/profile/George_Bonanno/publication/8909498_Loss_trauma_and_human_resilience_have_we_underestimated_the_human_capacity_to_thrive_after_extremely_aversive_events/links/0deec5337810d114ee000000.pdf


Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 33.042 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan