Unduh PDF Unduh PDF

Kadang-kadang, sulit mengenali perbedaan apakah pacar Anda sekadar mengalami hari yang buruk atau memang dia memiliki karakter yang suka menyiksa. 57% dari mahasiswa perkuliahan mengaku tidak memahami dengan pasti cara mengenali hubungan yang negatif dengan orang yang suka menyiksa. [1] Penyiksaan bisa saja muncul dalam berbagai bentuk, dan adalah hal yang lebih daripada sekadar kekerasan fisik. Kekerasan emosi, kekerasan psikologis, dan kekerasan verbal, semuanya merupakan bentuk-bentuk penyiksaan. Si penyiksa berusaha mengontrol Anda menggunakan ancaman, koersi, manipulasi, dan taktik-taktik lainnya. Hubungan yang sehat memiliki ciri saling percaya, saling menghormati, saling menerima, dan saling mengizinkan orang lain untuk menjadi dirinya sendiri. Entah Anda merasa berorientasi seksual sejenis, lawan jenis, biseksual, atau yang lainnya, Anda tetap memiliki kemungkinan terjebak di dalam hubungan yang tak sehat dengan si penyiksa. [2] Jika Anda khawatir tentang apakah hubungan Anda dengan pacar tak sehat, atau apakah pacar Anda suka menyiksa, bacalah terus artikel ini untuk mempelajari tanda-tandanya dan memahami cara-cara yang dapat Anda lakukan untuk menjaga diri sendiri tetap sehat dan bahagia.

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Mengenali Kekerasan Emosional dan Psikologis

Unduh PDF
  1. Perilaku pengontrol ini mungkin terlihat wajar bagi Anda, tetapi sebenarnya merupakan salah satu bentuk kekerasan. [3] Pacar Anda mungkin berkata bahwa ia ingin tahu apa yang Anda lakukan setiap saat karena ia sangat peduli terhadap Anda, tetapi kepedulian yang sejati memiliki sisi rasa percaya di dalamnya. Di bawah ini adalah beberapa contoh perilaku pengontrol: [4] [5] [6]
    • menuntut bahwa Anda terus-menerus mengirimkan kabar kepadanya, meskipun pada saat-saat yang tidak wajar atau tidak tepat,
    • ingin tahu segala sesuatu yang Anda lakukan,
    • tidak mau mengizinkan Anda bergaul dengan orang lain kecuali jika ia sendiri ikut serta,
    • memantau penggunaan telepon, internet, atau media sosial Anda,
    • mengekspresikan ketidaksenangan jika Anda mengambil waktu bersama dengan orang lain selain dirinya,
    • memaksa untuk memeriksa pesan-pesan teks atau pesan-pesan lainnya milik Anda,
    • meminta password akun-akun Anda,
    • berusaha mengontrol cara berpakaian Anda, tempat-tempat tujuan perjalanan Anda, kata-kata yang Anda ucapkan, dll.
  2. Kadang sulit sekali mengenali hubungan yang diwarnai dengan penyiksaan, terutama jika tanda-tanda “kekerasan” menurut Anda (misalnya biasanya, kekerasan fisik). Meski demikian, mempertimbangkan perasaan yang ditimbulkan oleh pacar Anda di dalam diri Anda dapat membantu Anda menentukan apakah hubungan Anda berdua itu sehat atau tidak. Anda mungkin merasa bahwa ada sesuatu yang salah, atau Anda selalu cemas kalau-kalau terjadi sesuatu di dalam hubungan ini yang membuat pacar Anda meledak. Anda mungkin juga senantiasa merasa dipersalahkan akibat segala masalah yang terjadi di dalam hubungan Anda berdua. Pikirkan pertanyaan-pertanyaan berikut ini: [7]
    • Apakan Anda merasa diterima sebagai diri sendiri, atau justru Anda merasa selalu ditekan untuk berubah?
    • Apakah Anda merasa malu atau dipermalukan saat berdekatan dengan pacar Anda?
    • Apakah pacar Anda membuat Anda merasa bersalah karena perasaan atau tindakannya sendiri?
    • Apakah Anda merasa buruk tentang diri sendiri saat berdekatan dengan pacar Anda?
    • Apakah Anda merasa selalu harus “mencintai” pacar Anda agar ia dapat berubah?
    • Apakah Anda merasa kelelahan atau letih setiap saat ketika berinteraksi dengan dia? [8]
  3. Kita semua bisa saja salah bicara kadang-kadang, lalu menyesal karenanya. Di dalam hubungan yang sehat pun, kedua pihak tidak selalu menggunakan kata-kata yang halus dan penuh penghargaan. Namun jika Anda mendapati pola yang konsisten dalam hal cara bicara yang kasar, merendahkan, mengintimidasi, atau mempermalukan, ini adalah tanda bahwa hubungan yang sedang Anda jalani tidaklah sehat. Tanyakan pada diri Anda sendiri hal-hal berikut ini: [9] [10]
    • Apakah Anda merasa pacar Anda senantiasa mengkritik Anda, bahkan di hadapan orang-orang lain?
    • Apakah pacar Anda menyebut diri Anda atau memanggil Anda dengan kata-kata kasar atau kotor?
    • Apakah pacar Anda biasa berteriak atau membentak Anda?
    • Apakah Anda sering merasa direndahkan, dihentikan, diabaikan, atau dicemooh?
    • Apakah pacar Anda biasa berkata bahwa tidak ada orang lain yang lebih baik untuk Anda daripada dir inya, atau bahwa Anda “tidak layak” mendapatkan orang lain selain dirinya?
    • Apakah Anda merasa buruk karena hal-hal yang pacar Anda katakan mengenai diri Anda?
  4. Sebagian orang terlahir dengan bakat alami sebagai pemimpin, sehingga terbiasa “memimpin” segala sesuatu, dan hal ini sebenarnya bukanlah masalah. Namun jika Anda merasa pacar Anda mengabaikan kebutuhan dan gagasan Anda, atau jika ia sering kalo memutuskan sesuatu yang memengaruhi Anda berdua tanpa membicarakannya terlebih dahulu dengan Anda, ini adalah masalah. Dalam hubungan yang sehat, kedua pihak saling mendengarkan, meskipun mungkin kadang tidak saling bersetuju, dan bersama-sama berusaha berkompromi. Hubungan dengan si penyiksa biasanya sangat berat sebelah. [11]
    • Contohnya, amati apakah Anda memiliki hak berpendapat dalam menyusun rencana untuk Anda berdua. Apakah Anda merasa si pacar mendengarkan pendapat Anda, atau justru Anda biasanya terpaksa menuruti keinginannya saja?
    • Apakah Anda merasa bahwa perasaan Anda diperhatikan? Misalnya, jika Anda mengatakan kepada pacar bahwa perkataannya menyakiti perasaan Anda, apakah ia menerima perasaan sakit hati Anda itu dan bersedia meminta maaf?
    • Apakah Anda merasa nyaman untuk berbicara atau berkonfrontasi dengan pacar Anda? Apakah Anda merasa dirinya mendengarkan masukan atau pendapat yang tidak sejalan dengan pemikirannya sendiri?
  5. Ciri umum dari orang-orang yang suka menyiksa adalah cenderung berusaha mengalihkan tanggung jawab dari tindakan dan perasaannya kepada orang lain. Si penyiksa akan membuat Anda merasa bersalah karena tidak menuruti keinginannya. [12]
    • Hal ini dapat terasa sangat menyenangkan karena terkesan sebagai sanjungan tersendiri bagi Anda, terutama jika Anda memang berparas cantik/ganteng. Contohnya, pacar Anda bisa saja berkata, “Syukurlah aku bertemu denganmu. Kamu berbeda sekali dengan cewek gila yang dulu pacaran denganku..” Sadarilah, jika pacar Anda sering menyalahkan orang lain karena perasaan dan tindakannya, ini adalah pertanda buruk. [13]
    • Si penyiksa juga mungkin akan menyalahkan Anda karena tindakan kekerasan yang dilakukannya. Misalnya, dalih umum mengenai tindakan kekerasan adalah “kamu membuatku merasa sangat marah sehingga aku tidak dapat mengendalikan diri lagi” atau “aku mau tak mau jadi cemburu kepada teman-temanmu karena aku terlalu mencintaimu”. Ingatlah bahwa setiap orang bertanggung jawab akan perasaan dan/atau tindakannya sendiri. Anda tidak bertanggung jawab akan perasaan dan/atau tindakan pacar Anda.
    • Si penyiksa akan sering berusaha mendapatkan keinginannya dengan membuat Anda merasa bersalah, seolah-olah perasaannya itu adalah kesalahan Anda. Misalnya, “kalau kamu memutuskan hubungan kita, aku akan bunuh diri” atau “aku pasti gila kalau kamu bergaul dengan cowok itu lagi”. Perilaku semacam ini tidak adil dan tidak sehat.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Mengenali Kekerasan Seksual

Unduh PDF
  1. Salah satu mitos yang umum dalam hal ini adalah bahwa jika Anda telah sepakat berpacaran, Anda “harus” berhubungan seks dengan pacar Anda. Ini sama sekali tidak benar. Dalam hubungan yang sehat, aktivitas seksual harus selalu terjadi karena keinginan kedua belah pihak, mendapatkan persetujuan dari masing-masing pihak, dan saling menyenangkan/memuaskan bagi kedua pihak pula. Jika Anda merasa bahwa keinginan Anda tidak dihargai, ini adalah tanda-tanda penyiksaan. [14]
    • Sebagian orang yakin bahwa tidak ada yang disebut perkosaan dalam hubungan pasangan, tetapi ini adalah keyakinan yang salah. Memiliki hubungan pasangan dengan seseorang tidak serta-merta menciptakan kontrak yang mewajibkan Anda untuk berhubungan seks dengannya. Jika pacar memaksa Anda untuk berhubungan seks dengannya di luar keinginan Anda sendiri, meskipun mungkin sebelumnya Anda pernah melakukan atau bahkan menikmati hubungan seks berulang kali dengannya, ini adalah perkosaan. [15] [16]
    • Kontak seksual terhadap diri Anda saat Anda mabuk, pingsan, di bawah pengaruh obat-obatan, atau berada dalam kondisi yang tidak mampu memberikan persetujuan secara sadar adalah penyiksaan dan kekerasan. [17]
  2. Selain perkosaan, ada bentuk-bentuk kekerasan seksual lainnya. Contohnya, mungkin saja si penyiksa memaksa orang lain untuk melakukan hubungan seks di luar keinginan orang itu. Jika Anda merasa ditekan atau dimanipulasi agar berhubungan seks, ini adalah kekerasan seksual. [18]
    • Misalnya, pacar Anda mungkin saja berkata, “Kamu pasti mau melakukannya kalau memang kamu mencintaiku,” atau “Semua cewek lain juga melakukannya, kamu juga, dong.” Ini adalah contoh-contoh pemaksaan, yaitu cara untuk menekan Anda agar merasa bersalah sehingga menuruti keinginan pacar Anda.
    • Menuntut aktivitas seksual tertentu yang Anda tidak inginkan atau nikmati juga merupakan bentuk kekerasan seksual. Meskipun mungkin Anda menikmati beberapa jenis aktivitas seksual, Anda tidak boleh merasa ditekan atau dipaksa terlibat dalam aktivitas yang Anda tidak inginkan, yang membuat Anda merasa takut, atau yang mengganggu Anda. Anda selalu boleh berkata “ya” terhadap beberapa hal dan berkata “tidak” terhadap hal-hal lainnya.
    • Menekan Anda agar berkirim pesan vulgar bermuatan seksual atau mengirimkan foto telanjang adalah bentuk-bentuk kekerasan seksual pula. Anda harus waspada juga bahwa jika Anda masih di bawah umur (di bawah 17 atau 18 tahun, di kebanyakan negara), berkirim pesan yang bermuatan seksual atau foto telanjang secara hukum digolongkan sebagai bentuk pornografi anak. [19]
  3. Anda harus memiliki hak untuk memutuskan segala hal yang berkaitan dengan kesehatan pribadi dan kesehatan seksual Anda. Pilihan-pilihan ini termasuk cara kontrasepsi dan proteksi terhadap PMS (penyakit menular seksual) yang Anda putuskan. [20]
    • Pacar Anda harus menghargai pilihan Anda. Misalnya, jika Anda memutuskan untuk menggunakan kondom dan praktik-praktik seks aman lainnya (yang sebenarnya memang layak untuk diterapkan), pacar Anda tidak boleh berusaha membuat Anda merasa bersalah atau membujuk Anda agar mengubah keputusan.
    • Pacar Anda tidak boleh berusaha melakukan hubungan seks dengan Anda tanpa menggunakan kontrasepsi atau proteksi PMS apa pun yang telah Anda pilih. Ia tidak boleh berdalih bahwa ia “lupa memakai kondom”.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Mengenali Kekerasan Fisik

Unduh PDF
  1. Hubungan yang diwarnai dengan penyiksaan tidak selalu langsung melibatkan kekerasan fisik sejak tahap awal. Bahkan sebenarnya, hubungan seperti ini sering terkesan “terlalu indah” pada awalnya, dengan pacar yang tampaknya merupakan “pacar impian”. Namun, segala jenis kekerasan akan memburuk seiring degan waktu, dan jika seseorang mampu melakukan kekerasan dengan suatu cara kepada Anda, ia sangat mungkin akan melakukan kekerasan dengan cara-cara lainnya juga. [21]
    • Kekerasan fisik dapat juga menunjukkan pola yang berulang seperti siklus. Biasanya, ada masa-masa tenang, ketika si penyiksa bersikap lembut kepada Anda dan memperlakukan diri Anda dengan ekstra baik. Meski demikian, ketegangan akan segera meningkat, dan memuncak dalam bentuk insiden kekerasan. Setelah insiden ini, si penyiksa akan memohon-mohon maaf, mengaku sangat menyesal, dan berjanji (atau bahkan bersumpah) untuk berubah. Namun, siklus ini akan berulang terus-menerus. [22]
  2. Tidak ada batas minimum untuk tindakan kekerasan. Pacar yang suka menyiksa mungkin berdalih tentang tindakannya dengan mengaku “dibuat marah” oleh suatu hal atau menyalahkan pengaruh alkohol atau obat-obatan. Namun, orang-orang yang memiliki hubungan yang sehat tidak menggunakan kekerasan untuk mengekspresikan emosi. Jika pacar Anda menggunakan kekerasan dalam hubungan Anda berdua, ini berarti ia membutuhkan konseling khusus. [23]
    • Tidak ada orang yang “seketika” menjadi pemarah saat minum-minum. Jika pacar Anda menyalahkan alkohol atas tindakan kekerasan yang dilakukannya, ini berarti ia berdalih demi menghindari tanggung jawab atas tindakannya itu. [24]
    • Kemauan atau keinginan untuk mengekspresikan emosi dalam bentuk kekerasan adalah salah satu tanda bahwa kekerasan ini akan meningkat di kemudian hari. Jika pacar Anda menunjukkan tanda-tanda kekerasan kapan saja, Anda perlu mempertimbangkan untuk mengakhiri hubungan dengannya.
  3. Orang-orang yang memiliki hubungan yang sehat bisa saja marah kepada satu sama lain sesekali, dan ini adalah hal yang manusiawi. Namun, mereka yang saling menghargai tidak akan pernah menyakiti atau mengancam akan menyakiti pasangannya, meskipun mereka merasa marah. Jika Anda tidak merasa aman saat berdekatan dengan pacar Anda, ini adalah pertanda yang kuat bahwa pacar Anda suka menyiksa. [25]
    • Kaum transgender dan mereka yang menjalani hubungan di luar hubungan lawan jenis yang umum cenderung terancam dijauhkan dari masyarakat dan lingkungan pergaulan asal (teman, keluarga, sekolah, dll.) oleh si pelaku penyiksaan. Hal ini pun merupakan perilaku kekerasan pula. [26]
    • Sebagian penyiksa suka mengancam untuk mencelakai diri sendiri jika Anda tidak menuruti keinginan mereka. Ini juga merupakan salah satu bentuk kekerasan.
  4. Menendang, mencekik, memukul, dan menampar adalah bentuk-bentuk kekerasan fisik yang jelas. Tetapi, ada juga bentuk-bentuk kekerasan fisik lainnya yang mungkin sebelumnya tidak Anda sadari, termasuk: [27] [28]
    • menghancurkan barang-barang Anda, misalnya merusak ponsel Anda atau mengunci mobil Anda,
    • menahan pemenuhan kebutuhan dasar Anda, misalnya tidur dan makan,
    • mengikat Anda secara fisik tanpa persetujuan Anda,
    • menahan Anda agar tidak meninggalkan rumah atau mobil, pergi ke rumah sakit, atau menghubungi layanan darurat,
    • mengancam Anda menggunakan senjata,
    • mengusir Anda dari rumah atau menurunkan Anda dari mobil,
    • meninggalkan Anda di tempat yang asing atau berbahaya,
    • menyiksa orang atau mahluk lainnya, misalnya anak-anak Anda atau hewan peliharaan Anda,
    • mengemudi dengan cara berbahaya saat Anda berada di dalam mobil.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Mengatasi Penyiksaan

Unduh PDF
  1. Kesalahpahaman yang umum tentang penyiksaan adalah bahwa si korban memang “layak” disiksa. Contohnya, ketika Chris Brown memukuli Rihanna, banyak orang serta-merta berpendapat bahwa Rihanna pastilah telah berbuat suatu kesalahan dan “pantas saja” diperlakukan demikian. Ini tidaklah benar. Ini bukanlah masalah apa yang telah atau tidak Anda lakukan. Tidak ada orang yang layak atau pantas disiksa, dan penyiksaan “selalu” merupakan kesalahan serta tanggung jawan pelakunya. [29]
    • Prinsip ini berlaku pada segala jenis penyiksaan, bukan hanya kekerasan fisik. Setiap orang berhak diperlakukan dengan pantas dan baik.
  2. Layanan ini seharusnya akan membantu siapa pun yang merasa menjadi korban kekerasan dalam hubungan (bukan hanya dalam konteks “rumah tangga” atau pernikahan, namun juga dalam bentuk-bentuk hubungan pasangan di luar pernikahan). Sebagian dari layanan ini menyediakan pendamping khusus yang terlatih, yang akan mendengarkan Anda dan bersama-sama menemukan solusi bagi situasi Anda. [30]
    • Di Indonesia, Anda dapat menghubungi layanan darurat polisi untuk keperluan ini, yaiitu di nomor telepon 110 atau 112. Jika Anda tinggal di wilayah DKI Jakarta, Anda juga dapat menghubungi nomor telepon 119. Jika Anda tinggal di AS, banyak di antara layanan darurat KDRT juga menyediakan bantuan bagi kaum LGBTQ (lesbian, gay, bisexual, transgender, queer).
  3. Jika Anda merasa bahwa pacar Anda suka menyiksa, bicarakan hal ini dengan seseorang yang Anda percayai. Orang ini bisa jadi adalah orang tua Anda, konselor, staf sekolah, atau rohaniawan. Yang penting adalah menemukan orang yang akan mendengarkan Anda tanpa menghakimi dan dapat memberikan dukungan kepada Anda. [31]
    • Mengakhiri hubungan yang semacam ini bisa jadi berbahaya. Penting sekali untuk berbicara dengan orang-orang yang dapat menolong dan mendukung Anda sehingga Anda tidak perlu menghadapi semuanya sendirian.
    • Ingatlah, meminta bantuan bukanlah tanda kelemahan atau kegagalan. Sebaliknya, ini adalah tanda bahwa Anda cukup kuat untuk memutusakan yang sehat dan terbaik bagi diri Anda.
  4. Jika Anda merasa menghadapi bahaya darurat akibat pacar Anda, pergilan menjauh sesegera mungkin. Hubungi teman atau anggota keluarga yang Anda percayai, dan mintalah izin untuk menginap sementara di rumahnya. Hubungi layanan darurat KDRT di lokasi Anda untuk menemukan rumah penampungan korban KDRT yang terdekat dan aman. Hubungi polisi jika perlu. Jangan tetap tinggal di lingkungan yang memungkinkan diri Anda untuk terus disiksa atau disakiti. [32]
    • Jika Anda mengalami serangan fisik atau seksual, hubungi polisi dan mintalah pertolongan medis segera. [33]
  5. Mengakhiri hubungan yang penuh penyiksaan bisa menjadi suatu hal yang sangat sulit. Umumnya, si penyiksa telah lama mengisolasi diri Anda dari teman-teman dan orang-oranng terkasih. Mantan pacar yang suka menyiksa akan membuat Anda merasa takut, sendirian, atau tidak berharga sama sekali. Membangun kembali jarungan pendukung akan menolong Anda melanjutkan hidup setelah meninggalkan pacar penyiksa dan memahami kembali bahwa Anda adalah pribadi yang luar biasa serta layak dihargai dan disayangi. [34]
    • Bergabunglah dengan aktivitas ekstrakurikuler atau komunitas minat lainnya di sekolah.
    • Jadilah sukarelawan yang mendampingi korban KDRT lainnya di lingkungan Anda. Banyak sekolah dan lingkungan masyarakat memiliki program-program untuk membantu orang-orang memahami KDRT. Jika program semacam ini belum tersedia di lokasi Anda, mengapa Anda tidak mulai membuatnya saja?
  6. Mungkin Anda pernah mendengar dan mengalami begitu banyak penyiksaan hingga pikiran Anda menerimanya sebagai suatu kewajaran yang sudah seharusnya terjadi. Ingatlah bahwa kata-kata menyakitkan yang pernah pacar Anda ucapkan terhadap Anda dahulu tidaklah benar. Jika Anda ternyata sering berpikir negatif tentang diri sendiri, ambillah waktu khusus untuk melawan pikiran-pikiran negatif itu. Alih-alih, Anda dapat mencari hal-hal positif untuk diucapkan kepada diri sendiri, kesalahan logika pada pikiran negatif itu, atau mereka ulang pikiran negatif itu menjadi sesuatu yang bermanfaat. [35]
    • Contohnya, mungkin Anda berpikir negatif tentang diri Anda atau penampilan Anda, terutama jika si penyiksa ini sangat suka mengkritik Anda. Alihkan fokus kepada hal-hal yang Anda sukai dan kagumi tentang diri Anda sendiri. Mungkin hal ini terkesan “palsu” pada awalnya karena Anda tidak terbiasa berpikir dengan cara seperti ini, tetapi memilih berpikir positif secara konsisten akan membantu Anda mengalahkan trauma karena penyiksaan.
    • Jika Anda cenderung melakukan generalisasi, misalnya, “Ah, memang dasar aku payah...” temukan logika yang tepat untuk memperkuat pikiran ini. Biasanya, tidak ada dasar logika yang tepat untuk pikiran semacam ini. Berfokuslah pada masing-masing hal secara spesifik, dan jika memang ada masalah, temukan cara-cara untuk mengatasinya secara tepat, misalnya, “Aku menghabiskan lebih banyak waktu untuk menonton televisi dan tidak mengerjakan PR sama sekali. Besok aku akan mengerjakan PR dulu sebelum melakukan hal-hal lainnya, dan setelah PR selesai, aku akan menghadiahi diriku sendiri tanpa merasa bersalah.”
    • Sadarilah setiap pencapaian, sekecil apa pun. Sering kali, orang-orang yang pernah mengalami penyiksaan berjuang keras dengan perasaan tidak berharga. Luangkan waktu untuk menyadari pencapaian-pencapaian Anda, meskipun hanya berupa hal kecil.
    Iklan

Tips

  • Jangan takut meminta pertolongan. Tidak ada orang yang layak dibiarkan sendirian menjadi korban penyiksaan.
  • Jika seseorang menghakimi Anda saat Anda membuka diri dan bercerita kepadanya, jangan terima penghakiman itu sebagai suatu kebenaran. Kadang-kadang, orang-orang sulit percaya bahwa penyiksaan “benar-benar terjadi”. Yang penting adalah apa yang Anda sendiri rasakan, bukan apa yang orang lain katakan. Jika Anda tidak berhasil mendapatkan dukungan tanpa penghakiman dari seseorang, jangan takut untuk mencarinya dari orang lain.
  • Ada banyak sekali sumber yang tersedia untuk memberikan dukungan kepada korban KDRT. Pencarian daring atau penelusuran buku kuning akan menunjukkan informasi tentang lembaga komuniitas, klinik kesehatan mental, bantuan KDRT, serta dukungan-dukungan lain yang sejenis.
Iklan

Peringatan

  • Jangan berasumsi bahwa si penyiksa akan menepati janjinya untuk berubah. Kecuali jika si penyiksa itu menjalani terapi konseling dan benar-benar ingin untuk berubah dari dalam dirinya sendiri, hampir tidak mungkin dia akan berubah menjadi pribadi yang lebih baik.
Iklan
  1. http://www.helpguide.org/articles/abuse/domestic-violence-and-abuse.htm
  2. http://psychcentral.com/blog/archives/2013/09/28/recognizing-the-signs-of-domestic-violence/
  3. http://utpolice.utk.edu/files/2013/01/Signs-to-Look-for-in-an-Abusive-Personality.pdf
  4. https://www.psychologytoday.com/blog/anger-in-the-age-entitlement/200812/are-you-dating-abuser
  5. http://psychcentral.com/blog/archives/2013/09/28/recognizing-the-signs-of-domestic-violence/
  6. https://www.rainn.org/public-policy/sexual-assault-issues/marital-rape
  7. http://stoprelationshipabuse.org/educated/types-of-abuse/sexual-abuse/
  8. http://www.loveisrespect.org/is-this-abuse/types-of-abuse/
  9. http://teenrelationships.org/sexual-abuse/
  10. http://cyberbullying.us/summary-of-state-sexting-laws/
  11. http://www.plannedparenthood.org/learn/stds-hiv-safer-sex/safer-sex
  12. http://www.thehotline.org/is-this-abuse/abuse-defined/
  13. http://www.ncadv.org/need-support/what-is-domestic-violence
  14. http://stoprelationshipabuse.org/educated/types-of-abuse/physical-abuse/
  15. http://www1.umn.edu/humanrts/svaw/domestic/link/alcohol.htm
  16. http://www.justice.gov/ovw/domestic-violence
  17. http://www.helpguide.org/articles/abuse/help-for-abused-men.htm
  18. http://www.thehotline.org/is-this-abuse/abuse-defined
  19. http://stoprelationshipabuse.org/educated/types-of-abuse/physical-abuse/
  20. http://teens.webmd.com/boys/features/abusive-relationship-and-teens?page=2
  21. http://www.thehotline.org/help/what-to-expect-when-you-contact-the-hotline/
  22. http://www.pamf.org/teen/abc/unhealthy/abusiverelationships.html
  23. http://www.pamf.org/teen/abc/unhealthy/abusiverelationships.html
  24. http://kidshealth.org/teen/your_mind/relationships/abuse.html#
  25. http://kidshealth.org/teen/your_mind/relationships/abuse.html#
  26. http://psychcentral.com/lib/challenging-negative-self-talk/

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.484 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan