Unduh PDF Unduh PDF

Hewan peliharaan bisa menggigit orang jika stres, berada di tempat asing atau bersama orang tidak dikenal, atau tidak ditangani dengan tepat. Kebanyakan gigitan hewan peliharaan tidak menimbulkan luka serius dan bisa ditangani di rumah, tetapi ada juga luka gigitan yang memerlukan perawatan dengan segera. Walaupun Anda menganggap lukanya tidak serius, Anda tetap harus berkonsultasi dengan dokter. [1] Guna mengetahui apakah luka gigitannya serius, carilah tanda-tanda trauma seperti gigitan yang tampak beracun dan keluar banyak darah, serta tanda-tanda infeksi, tetanus, dan rabies. Segera dapatkan bantuan medis apabila Anda tidak mengetahui hewan apa yang menggigit, atau jika lukanya terlihat serius.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Memeriksa Trauma Langsung

Unduh PDF
  1. Periksa gigitan untuk mengetahui seberapa parah kondisinya. Perhatikan tanda-tanda seperti memar, tusukan pada kulit, pendarahan, dan objek yang tertinggal pada luka. Makin parah memar atau pendarahannya, makin serius gigitannya. [2]
    • Gigitan yang hanya menimbulkan goresan dan iritasi kecil pada kulit mungkin tidak serius. Lukanya harus dibersihkan dengan air sabun hangat dan terus dipantau saat penyembuhannya, tetapi luka seperti ini kemungkinan besar tidak memerlukan bantuan medis.
    • Gigitan parah yang memerlukan perhatian lebih di antaranya memar berat dan cepat pada kulit yang tidak robek, pendarahan hebat dan tidak dapat dikendalikan pada kulit yang robek, banyak tusukan di kulit, atau adanya objek (misalnya gigi) yang menancap di dalam kulit.
  2. Jika memungkinkan, segera cari tahu hewan yang menggigit korban. Hewan amfibi, reptil, atau araknida berbisa mungkin dapat atau tidak dapat dinetralkan racunnya. Anjing yang memiliki rahang kuat seperti rottwiler atau pitbull bisa mengakibatkan cedera langsung yang parah. [3]
    • Jika hewan yang menggigit milik orang lain, bertanyalah kepada pemiliknya mengenai jenis hewan, spesies, serta peranakannya.
    • Apabila Anda tidak mengetahui apakah hewannya berbisa, lakukan pencarian cepat di internet atau hubungi klinik dokter hewan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
  3. Gigitan hewan peliharaan biasanya hanya menghasilkan sedikit pendarahan, tetapi pendarahan cepat yang tidak dapat dikendalikan bisa menjadi masalah. Periksa tempat gigitan dan lihat apakah darah keluar dari luka secara perlahan, atau menyembur dengan cepat dan deras. [4]
    • Terlepas dari seberapa banyak darah yang keluar, usahakan untuk menghentikan alirannya dengan meninggikan posisi luka gigitan dan memberinya tekanan apabila memungkinkan. Gunakan kasa perban atau handuk untuk mencegah darah mengalir ke lokasi lain.
    • Jika banyak darah yang mengalir, lakukan tindakan cepat untuk memperlambat keluarnya darah dan segera cari bantuan medis. Pergilah ke dokter dengan segera setelah pendarahan berhasil dikendalikan. Jika pendarahan tidak dapat dihentikan dalam waktu 10 menit, segera hubungi layanan darurat (118 atau 119 untuk ambulans). [5] Kehilangan darah sebesar 15 persen dari total darah di dalam tubuh bisa menimbulkan efek buruk. [6]
  4. Kulit yang robek terkena gigitan hewan peliharaan bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Akan tetapi, rasa nyeri yang ekstrem bisa menjadi tanda adanya masalah di bawah kulit, seperti pecahnya pembuluh darah atau patah tulang. Tanyakan kepada korban, apakah bagian di bawah kulit yang tergigit hingga robek terasa tidak nyaman. [7]
    • Anda juga bisa menguji tingkat kenyeriannya dengan menekan area gigitan secara lembut. Apabila korban mengeluarkan reaksi yang ekstrem terhadap sentuhan lembut, mungkin ada trauma di bawah permukaan kulit.
  5. Apabila gigitan disertai dengan tindakan lain, misalnya hewan penggigit membanting atau mendorong korban ke dinding, carilah cedera lain, seperti memar yang parah, gegar otak, atau luka dan robekan lain di kulit. Walaupun gigitannya tidak serius, ada kemungkinan cedera yang menyertainya justru lebih parah. [8]
    • Cedera tambahan biasanya terjadi jika korban diserang oleh hewan peliharaan besar (misalnya anjing ras berukuran besar yang menggigit anak kecil), atau korban telah memiliki cedera sebelumnya.
    • Tanda-tanda adanya trauma tambahan di antaranya rasa nyeri atau bengkak pada area benturan, kulit robek dan/atau mengeluarkan darah, atau memar parah di area yang terkena.
  6. Jika korban menunjukkan tanda-tanda trauma fisik, jangan menunggu munculnya masalah lain. Segera bawa korban ke klinik kesehatan atau UGD. Beri tahu dokter segala hal yang Anda ketahui mengenai gigitan, termasuk jenis hewan penggigitnya, waktu kejadiannya, dan rasa nyeri atau gejala yang dialami oleh korban. Segera dapatkan bantuan medis apabila:
    • Gigitan berasal dari serangan yang ganas.
    • Terjadi pendarahan hebat.
    • Terdapat luka pada wajah, mata atau kulit kepala.
    • Gigitan berasal dari hewan peliharaan yang tersesat atau hewan peliharaan yang tidak atau belum mendapatkan suntikan antirabies. [9]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menilai Faktor Risiko Lain

Unduh PDF
  1. Apabila hewan penggigit milik orang lain, bertanyalah kepada pemiliknya mengenai riwayat vaksinasinya. Secara khusus, katakan bahwa Anda ingin mengetahui kapan kali terakhir vaksin rabies diberikan kepada hewan peliharaannya, serta vaksin lain apa saja yang telah diberikan kepada hewan tersebut. [10]
    • Jika pemiliknya enggan memberikan informasi ini, cobalah menghubungi bagian Kesehatan Hewan di Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
    • Jika penggigitnya adalah hewan peliharaan Anda sendiri, periksa catatan dokter hewan untuk mengetahui apakah hewan tersebut telah mendapatkan semua vaksin terbaru.
    • Jika hewan penggigit tidak mendapatkan vaksin rabies, cuci lukanya menggunakan air hangat dan segera cari bantuan medis di klinik kesehatan atau UGD.
  2. Beberapa gigitan tertentu, misalnya kucing, kemungkinan besar bisa mengakibatkan infeksi. Pantau lukanya dengan saksama untuk mencari adanya tanda awal infeksi, seperti bengkak, kemerahan, atau area yang digigit sulit digerakkan. [11]
    • Jika Anda menganggap gigitannya mungkin terinfeksi karena berasal dari hewan tertentu atau muncul kondisi tertentu setelah terkena gigitan, segera hubungi dokter dan katakan bahwa Anda khawatir jika gigitan hewan tersebut mungkin telah menimbulkan infeksi. Mintalah saran mengenai tindakan apa yang perlu dilakukan pada saat itu.
    • Segera setelah tergigit hewan, cucilah gigitan dengan sabun yang lembut dan air hangat, lalu oleskan salep antibiotik sebelum Anda menutupnya dengan perban bersih untuk mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi. [12]
  3. Gigitan hewan yang merobek kulit bisa membuat bakteri penyebab tetanus masuk ke tubuh. Apabila orang yang terkena gigitan belum mendapatkan vaksin ulangan ( booster ) antitetanus dalam 5 tahun terakhir atau belum pernah diberi vaksin ini, segera dapatkan bantuan medis. [13]
    • Korban yang telah mendapatkan imunisasi harus diperiksa riwayat pemberian vaksin antitetanusnya kepada dokter yang menanganinya. Tanyakan juga kepada dokternya apakah korban perlu mendapatkan perawatan tambahan di saat itu.
    • Jika tidak ditangani, beberapa gejala tetanus bisa muncul dalam waktu 4 hari, seperti kram pada rahang, otot kaku, sulit menelan, kejang, demam, serta denyut jantung meningkat. [14]
  4. Jika Anda mengkhawatirkan gigitan, walaupun tidak muncul tanda-tanda infeksi atau trauma, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter. Pergilah ke dokter sesegera mungkin dan mintalah dokter untuk mengevaluasi gigitan hewan peliharaan terebut. [15]
    • Beri tahu dokter jika ada rasa sakit atau nyeri yang tidak bisa hilang. Ini bisa menjadi tanda adanya kerusakan di bawah kulit.
    • Beri tahu dokter jenis hewan yang menggigit Anda dan seberapa lama gigitan tersebut Anda alami. Sertakan semua informasi mengenai status vaksinasi pada hewan peliharaan tersebut.
    • Bertanyalah kepada dokter, jenis perawatan atau perlakuan yang disarankan untuk menangani cederanya. Ikuti petunjuk perawatan luka dan minumlah obat yang diresepkan sesuai petunjuk yang diberikan.
  5. 5
    Dapatkan bantuan medis dengan segera pada situasi tertentu. Dalam beberapa situasi, Anda harus segera mencari bantuan medis ketika terkena gigitan hewan peliharaan. Beberapa situasi ini di antaranya:
    • Digigit kucing.
    • Digigit anjing pada tangan atau kaki.
    • Terkena gigitan yang dalam, luas, dan/atau menimbulkan koyakan yang besar sehingga harus dijahit.
    • Mengalami patah tulang atau cedera di bagian dalam tubuh.
    • Jika ada anak terkena gigitan pada kepala.
    • Jika muncul tanda-tanda infeksi, seperti kemerahan, keluar nanah, bengkak, dan nyeri yang bertambah parah.
    • Jika orang yang digigit menderita diabetes, kanker, penyakit paru-paru, lever, AIDS, atau kondisi lain yang membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lemah. [16]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mencegah Gigitan di Masa Datang

Unduh PDF
  1. Jika kucing atau anjing Anda suka menggigit, ikutkan dalam program pelatihan, atau ajari hewan tersebut di rumah untuk tidak menggigit. Layanan penyelamat hewan atau tempat penampungan hewan biasanya menyediakan program pelatihan bagi hewan peliharaan yang agresif. Hubungi layanan tersebut dan tanyakan apakah mereka juga menerima pelatihan hewan milik warga sekitar.
    • Jika hewan hewan peliharaan Anda tidak mudah dilatih, misalnya katak, ular, atau mamalia kecil, tempatkan hewan tersebut di kandang yang tepat dengan sistem penguncian yang kuat.
    • Jika hewan peliharaan harus ditangani dengan peralatan tertentu seperti sarung tangan, pastikan Anda selalu mengenakan peralatan yang tepat setiap kali memegangnya.
  2. Berbagai macam hewan mempunyai tanda-tanda yang berbeda ketika akan menggigit. Pelajari tanda-tanda umum yang menunjukkan hewan seperti kucing dan anjing sedang tertekan agar Anda bisa mengidentifikasi kemungkinan gigitannya.
    • Beberapa tanda bahwa anjing akan menggigit di antaranya menggeram, menggonggong, menggertak, telinga mengarah ke belakang, ekor bergoyang-goyang secara agresif, mulut menganga secara berulang, dan sebagainya. [17]
    • Beberapa tanda jika kucing akan menggigit atau mencakar di antaranya tubuh bertambah kaku dan ekornya berkedut. Kucing juga cenderung menggigit jika perutnya digosok. [18]
  3. Berhati-hatilah apabila Anda tidak mengetahui apakah hewannya ramah atau tidak. Jagalah jarak aman dari hewan yang tidak dikenal hingga Anda berbincang-bincang dengan pemiliknya dan mendapatkan informasi mengenai perilaku hewan tersebut. [19]
    • Jika ingin mendekati hewan peliharaan yang tidak dikenal untuk kali pertama, bertanyalah kepada pemiliknya apakah Anda boleh menyentuhnya, dan apakah hewan tersebut memiliki temperamen yang perlu diwaspadai saat Anda berinteraksi dengannya.
    • Mintalah pemilik hewan untuk memberikan petunjuk mengenai cara berinteraksi dengan hewan peliharaannya untuk kali pertama.
    Iklan

Tips

  • Hewan peliharaan yang agresif harus dilaporkan kepada dinas terkait untuk membantu pemiliknya dalam melakukan langkah-langkah agar hewan tersebut tidak menggigit orang di masa datang.
  • Apabila Anda mempunyai hewan peliharaan yang berbahaya atau sedang dilatih untuk mengendalikan agresi dan kecemasannya, jauhkan hewan tersebut dari orang yang tidak dikenal hingga dia siap untuk berinteraksi dengan orang lain secara aman.
Iklan

Peringatan

  • Jika tidak dirawat dengan benar, gigitan hewan peliharaan kecil bisa mengakibatkan cedera serius. Apabila Anda memiliki masalah atau pertanyaan, segera cari bantuan medis.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.313 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan