Unduh PDF Unduh PDF

Jika Anda ragu apakah teman Anda memang seorang sahabat sejati atau tidak, biasanya ada sesuatu yang memicu keraguan tersebut. Kenyataan bahwa Anda tidak bisa merasa yakin menandakan bahwa persahabatan yang dijalani perlu dipertanyakan, dan perasaan atau naluri Anda pun membutuhkan jawaban sebelum Anda bisa kembali yakin bahwa persahabatan yang dijalani memang layak. Jadi, apakah ia seorang sahabat sejati atau bukan?

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Apakah Ia Ingin Bersama Anda?

Unduh PDF
  1. Meluangkan waktu bersama adalah hal yang normal dan wajar dalam persahabatan. Anda bisa mengamati dari sini karena hal tersebut merupakan petunjuk terbaik yang menandakan apakah ia mau mencurahkan usahanya dalam persahabatan. Ada beberapa hal yang Anda perlu pertimbangkan mengenai reaksinya saat Anda ingin meluangkan waktu bersamanya:
    • Jika ia mau menyisihkan waktunya, ini adalah pertanda yang baik. Teman sejati akan meluangkan waktu untuk satu sama lain dan tidak akan bersikap pilih-pilih atau seolah ia lebih senang berada di tempat lain. Terkadang, teman Anda memang benar-benar sedang sibuk dan ini bukanlah masalah, selama ia bisa meluangkan waktu untuk Anda pada saat yang tepat (mis. jam istirahat atau makan siang, akhir pekan, masa liburan, dan lain-lain). [1]
    • Jika ia tidak mau menyisihkan waktu atau memberikan terlalu banyak alasan setiap kali Anda mengajaknya bertemu, ini adalah tanda peringatan yang menunjukkan bahwa ia tidak senang bersama Anda. Jika Anda sudah menjadwalkan atau merencanakan sesuatu dan teman Anda terus mengulur-ulur rencana tersebut, ini pun merupakan tanda peringatan. Ingatlah bahwa tidak ada seorang pun yang “selalu sibuk”. Kesibukannya mungkin hanya alasan yang menunjukkan bahwa Anda bukanlah prioritasnya.
    • Jika ia selalu meninggalkan atau menghindari Anda, dan tampaknya itu bukanlah sebuah lelucon, ini artinya ia bukanlah teman yang baik.
  2. Amati apa yang terjadi saat Anda berusaha berinteraksi dengan seorang teman yang menunjukkan tanda-tanda ketidakinginan untuk berada di dekat Anda. Cobalah ikuti ia. Meskipun sulit, Anda bisa mengatakan, misalnya, “Hai! Apa kabarmu hari ini?” dan berjalanlah bersamanya. Amati reaksi dan tingkat kenyamanannya. Jika ia memang seorang sahabat sejati, ia akan merasa senang dengan kehadiran Anda. Jika tidak, ia mungkin akan mengomel, tidak mau berbicara dengan Anda, banyak menjauh atau menghindar, atau berusaha berjalan lebih cepat untuk menjauhi Anda.
  3. Undang ia untuk datang dan cari tahu apakah ia menerima undangan tersebut. Jika ia datang, apakah ia bersikap ramah kepada Anda atau mengabaikan Anda dan hanya mengambil makanan dan minuman untuk ia bawa, dan pulang lebih cepat? Karena Anda adalah tuan rumah atau pusat perhatian utama di tempat, teman atau sahabat yang baik akan meluangkan waktunya mengobrol dengan Anda dan bersikap ramah. Teman yang buruk akan memanfaatkan momen tersebut untuk mendapatkan apa yang ia inginkan, kemudian pergi begitu saja tanpa pamit.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Seberapa Suportif Ia?

Unduh PDF
  1. Sebenarnya, ini tentang siapa yang jujur di belakang Anda. Bagian ini memuat beberapa “tes” yang Anda bisa manfaatkan untuk mengamati dan melihat sikapnya saat Anda tidak ada untuk melindungi diri sendiri. Tes-tes ini bersifat opsional, dan Anda bisa mencoba satu, dua, atau semuanya, atau bahkan melewati segmen ini. Lakukan apa pun yang Anda nyaman lakukan. Pada akhirnya, perasaan Andalah yang paling penting sehingga jika perlu, Anda bisa langsung beralih ke bagian ketiga.
  2. Momen ini memberikan Anda kesempatan untuk mengetahui seperti apa teman-temannya atau apakah ia mengatakan hal buruk tentang Anda atau salah satu sahabat Anda yang lain. Datanglah ke tempat yang ia bisa kunjungi dan bersembunyilah tanpa mengatakan apa pun atau menarik perhatian sambil tetap berada dalam “jarak aman”. Jangan berikan petunjuk yang membuatnya menyadari bahwa Anda sedang mengamatinya, dan jika ia bukanlah sahabat yang baik, ia bahkan tidak akan menyadari kehadiran Anda. Mungkin ia mengatakan hal-hal buruk tentang Anda, atau tentang seseorang yang sangat dekat dengan Anda.
    • Dengarkan petunjuk verbal yang ia keluarkan dan amati juga petunjuk fisik dan emosional yang ada.
  3. Teman yang baik dan tepercaya tidak akan bergunjing atau menyebarkan rumor tentang Anda, atau yang lebih buruk, kebohongan. Apakah ia mampu menyimpan semua rahasia Anda? Apakah Anda pernah mendengar cerita yang sebenarnya hanya diungkapkan kepadanya, tetapi dikatakan oleh orang lain yang Anda tidak beri tahukan? [2]
    • Berikan ia ujian. Ceritakan rahasia palsu kepadanya, dan amati apakah ia menyebarkan rumor mengenai rahasia tersebut atau tidak. Pastikan rahasia tersebut cukup “panas” untuk menjadi skandal, tetapi tidak sampai melibatkan siapa pun di sekitar Anda.
  4. Ujian ini bersifat opsional dan jika dirasa menjijikkan, aneh, atau tidak menyenangkan, hindari saja. Jika Anda merasa tes ini dapat membantu dan Anda memiliki seseorang yang mau membantu, tes ini bisa memberikan informasi tambahan sebelum Anda membuat keputusan. Dalam tes ini, mintalah seorang teman sekelas atau rekan kerja untuk membicarakan hal-hal jelek tentang Anda kepada orang yang bersangkutan, dan ingatkan ia untuk merekam atau memberi tahukan Anda apa yang ia katakan. Jika ucapannya tidak bisa direkam, Anda harus mengamati situasi secara langsung saat tes dilakukan. Jika teman Anda membela Anda, ini merupakan tanda kesetiaan yang baik, tetapi jika ia sepakat dengan keburukan tentang Anda yang dikatakan dan ikut bergunjing, Anda tahu bahwa ia bukanlah seorang sahabat setia.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Bagaimana Ia Memperlakukan Anda?

Unduh PDF
  1. Jika ia ingin Anda mengikuti keinginannya, terlepas dari perasaan Anda atau hal yang Anda lebih sukai, ini artinya ia tidak peduli kepada Anda dan hanya menganggap Anda sebagai kaki tangannya. Dalam situasi seperti ini, Anda tidak disukai dan hanya dimanfaatkan, dan sikap tersebut merupakan tanda klasik seseorang dengan kepribadian pengendali . Orang seperti ini hampir tidak bisa menjadi teman baik karena Anda tidak pernah tahu apakah ia menyukai Anda karena tindakan yang Anda lakukan, atau kepribadian/sosok Anda yang sebenarnya.
  2. Apakah Anda mampu menjadi diri sendiri atau merasa perlu menunjukkan “sikap tertentu”, atau harus benar-benar berhati-hati dengan ucapan? Sahabat sejati membuat Anda merasa nyaman menjadi diri sendiri dan tidak akan menghakimi Anda atas keunikan, celetukan konyol, atau perspektif aneh Anda terhadap dunia. Sahabat sejati juga akan menerima Anda sebagai “paket lengkap”, dan tidak akan membuat Anda merasa selalu waspada saat berbicara atau menyensor ucapan Anda. Jika Anda merasa tidak perlu ekstra berhati-hati saat berbicara, Anda sudah menemukan sahabat yang tepat.
    • Sahabat adalah sosok yang memberikan Anda kebebasan untuk menjadi diri sendiri. Jika tidak demikian, itu bukanlah persahabatan sejati.
  3. Apakah ia bertanya-tanya alasan Anda melakukannya dan langsung menanyakannya kepada Anda? Atau, apakah ia tampak lega karena ketidakhadiran Anda? Ini dapat menjadi faktor penentu signifikan saat Anda ingin mengetahui seberapa besar kepeduliannya kepada Anda karena hanya orang yang mendengar diamnya Anda dan menyadari hilangnya Andalah yang benar-benar peduli.
  4. Sahabat sejati akan tetap berada di samping Anda dalam suka dan duka. Masa sulit sebenarnya merupakan barometer yang baik untuk mengetahui siapa sahabat sejati dalam kehidupan. Anda hanya kehilangan teman-teman yang berpura-pura menjadi sahabat saat Anda mengalami masa berat dan kesulitan. Teman-teman yang hanya datang saat suka tidak layak mendapatkan waktu dan usaha Anda karena mereka hanyalah sosok yang melompat dari satu hubungan ke hubungan lain, dan selalu mencari hal yang bisa menguntungkan atau membahagiakan mereka saja. Sahabat sejati akan tetap bersama Anda, memberikan dukungan, dan mencintai Anda, terlepas dari apa yang terjadi. Sahabat yang baik juga mau berbagi dalam suka dan duka, mengamati situasi yang Anda lalui dan memberikan kehadirannya pada kedua momen tersebut.
    • Dalam persahabatan yang baik, setiap teman hanya membutuhkan apa yang masing-masing dapat berikan dari dalam dirinya sendiri, bukan kekayaan materi, koneksi, atau kuasa. Hubungan ini membuat setiap pihak “saling memiliki satu sama lain”, dalam konteks imaterial.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Membuat Keputusan

Unduh PDF
  1. Apakah teman Anda tampak sejati atau tidak? Apakah Anda merasa nyaman dan bahagia saat sedang bersamanya, atau justru merasa canggung, terkekang dan/atau tidak bahagia? Apakah ia menginspirasi dan memotivasi Anda, atau memberikan rasa cemas dan ketakutan? Apakah Anda memiliki bukti yang menunjukkan bahwa ia mendukung Anda atau justru membicarakan Anda secara negatif? Ingatlah bahwa tidak memiliki teman lebih baik daripada memiliki teman yang jahat, dan Anda tetap bisa menemukan teman baru jika sosok teman yang ada saat ini ternyata bukanlah teman yang baik. Selain itu, terkadang lingkaran pertemanan mengecil dari segi jumlah, tetapi meningkat dari segi kualitas sehingga jadikan hal tersebut sebagai panduan Anda dalam berteman. [3]
    • Saat membuat keputusan, perlu diingat bahwa mempertanyakan kesetiaannya saja sebetulnya sudah menjadi tanda peringatan. Secara umum, hanya orang-orang yang setia kepada Anda yang membuat Anda tidak mempertanyakan kesetiaan mereka.

Tips

  • Jika teman Anda mengetahui bahwa Anda sedang merencanakan ujian seperti ini untuknya, ia mungkin menuduh Anda telah mengkhianatinya dan mengatakan bahwa “selama ini ia selalu menyukai Anda”. Jika Anda tidak memercayai ucapannya, jangan berteman dengannya.
  • Jika Anda merasa ia berbohong, selalu dapatkan bukti atas ucapan atau tindakannya agar Anda bisa menghadapinya dengan bukti tersebut.
  • Jika Anda merasa ia tidak memberikan kehadirannya saat Anda mengalami masa-masa berat, ada kemungkinan ia bukanlah sahabat sejati.
  • Sahabat sejati adalah sosok yang menghargai Anda, bahkan saat Anda tidak sedang bersamanya sehingga jika ia sering bergunjing di belakang Anda atau orang lain, ia mungkin bukanlah sosok teman yang baik.
Iklan

Peringatan

  • Jika Anda meminta orang lain untuk berbicara kepada teman yang bersangkutan, orang tersebut bisa saja membocorkan rencana Anda untuk memata-matainya.
  • Membaca buku harian teman adalah tindakan yang berisiko. Orang-orang mencurahkan jati dirinya dan pikirannya dalam buku harian, dan sering kali tulisan-tulisannya berubah dari hari ke hari, tergantung suasana hatinya, dan tidak selalu mencerminkan perasaan atau pandangannya secara keseluruhan terhadap orang lain. Hal ini sangat rumit dan bukanlah pilihan yang baik untuk dilakukan atau dijadikan pertimbangan untuk menentukan kelanjutan persahabatan Anda.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.269 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan