Unduh PDF Unduh PDF

Inkubator merupakan cara buatan untuk menetaskan telur. Intinya, inkubator memungkinkan Anda untuk menetaskan telur tanpa ayam betina. Inkubator meniru kondisi dan keahlian induk ayam dalam mengerami telur yang sudah dibuahi, termasuk level suhu, kelembapan, dan ventilasi yang tepat. Agar berhasil menetaskan telur di inkubator, Anda perlu untuk mengkalibrasi inkubator dengan tepat dan menjaga pengaturannya tetap stabil selama periode inkubasi.

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Persiapan untuk Menggunakan Inkubator

Unduh PDF
  1. Anda akan membutuhkan panduan untuk tipe dan model inkubator tertentu yang akan Anda gunakan. Panduan yang diberikan di sini adalah untuk inkubator standar yang terjangkau untuk sebagian besar penghobi. [1]
    • Karena ada beberapa tipe inkubator, penting memiliki panduan yang benar untuk inkubator yang spesifik. [2]
    • Ketahuilah bahwa inkubator yang paling murah hanya memiliki kontrol manual. Artinya, Anda harus rajin mengecek suhu, perputaran telur, dan kelembapan beberapa kali sehari. Model yang lebih mahal akan memiliki pengaturan otomatis untuk proses tersebut sehingga Anda tidak perlu repot – meskipun masih harus setiap hari – mengecek.
    • Jika inkubator tidak disertai buku panduan, lihat nomor seri inkubator dan nama produsennya. Cek situs produsen untuk panduan atau hubungi departemen layanan pelanggan perusahaan melalui telepon atau email untuk memperoleh panduan.
  2. Lap atau bersihkan debu atau kotoran yang terlihat di seluruh permukaan inkubator secara menyeluruh. Kemudian, lap seluruh permukaan dengan kain bersih atau spons yang sudah dicelupkan ke dalam larutan pemutih (campurkan 20 tetes pemutih pakaian dalam 1 liter air.) Gunakan sarung tangan untuk melindungi tangan Anda dari pemutih dan peras kain atau spons terlebih dulu sebelum mengelap inkubator. Biarkan inkubator kering seluruhnya sebelum Anda menyalakannya. [3]
    • Langkah pembersihan ini penting terutama jika Anda membeli inkubator bekas atau telah menyimpannya cukup lama hingga berdebu.
    • Ingatlah bahwa kebersihan sangatlah penting. Penyakit bisa ditularkan melalui cangkang telur ke embrio yang sedang berkembang.
  3. Kondisi ruangan yang ideal adalah 20-24 derajat Celcius. Hindari penempatan inkubator dekat jendela, ventilasi udara, atau area lainnya yang memiliki aliran atau tarikan udara. [4]
  4. Pastikan Anda tidak mencolokkannya ke dalam stopkontak yang mudah copot, atau di tempat yang mudah dicopot anak-anak. Cek juga apakah stopkontak tersebut berfungsi. [5]
  5. Lihat panduan inkubator untuk memastikan jumlah air yang tepat untuk ditambahkan.
  6. Anda harus mengkalibrasi inkubator untuk memastikan suhu tepat dan stabil “minimal 24 jam” sebelum menginkubasi telur apa pun. [6]
    • Pastikan untuk menyesuaikan termometer inkubator sehingga dapat mengukur suhu sekitar yang akan dicapai pusat telur di dalam inkubator.
    • Sesuaikan sumber panas hingga suhunya berada di antara 37,2 dan 38,9 derajat Celsius (99 dan 102 derajat Fahrenheit). [7] Mengetahui suhu inkubator yang tepat sangatlah penting. Suhu yang rendah bisa membuat embrio tidak berkembang, sedangkan suhu yang terlalu tinggi bisa membunuh embrio dan menyebabkan kelainan. [8]
  7. Suhu seharusnya tetap berada dalam kisaran target. Jangan tambahkan telur jika suhu berubah ke luar target karena telur tidak akan menetas dengan benar. [9]
  8. Sebaiknya Anda menggunakan telur yang baru berusia 7 hingga 10 hari. Peluang keberhasilan penetasan menurun ketika telur semakin berumur. [10] Jangan coba untuk menetaskan telur yang Anda beli dari supermarket. Telur yang dijual di toko tersebut mandul dan tidak akan menetas. [11]
    • Cari tempat penetasan atau petani di wilayah Anda yang menjual telur untuk ditetaskan. Anda akan memerlukan telur yang diproduksi oleh ayam betina yang berkumpul dengan ayam pejantan, atau telurnya tidak subur. Hubungi kantor penyuluhan pertanian setempat jika Anda kesulitan mencari sumber telur. Mereka mungkin memiliki rekomendasi peternak unggas setempat.
    • Pertimbangkan jumlah telur yang akan diinkubasi. Perlu diingat bahwa sangat jarang untuk semua telur yang diinkubasi akan menetas dan ayam spesies tertentu akan memiliki kelangsungan hidup lebih tinggi daripada yang lain. Diperkirakan sekitar 50-75% telur akan menetas, meskipun ada kemungkinan bisa lebih tinggi. [12]
    • Simpan telur pada kardus dengan suhu 4,5 hingga 21,1 derajat Celsius (40 hingga 70 derajat Fahrenheit) hingga siap diinkubasi. Putar telur setiap hari dengan menyangga dari sisi kardus yang berbeda setiap hari atau balik kardus dengan hati-hati. [13]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Menginkubasi Telur

Unduh PDF
  1. Anda harus selalu mencuci tangan sebelum memegang telur atau inkubator setelah membersihkan dengan disinfektan. Ini akan mencegah kemungkinan bakteri berpindah ke telur atau lingkungannya.
  2. Menghangatkan telur akan menurunkan jumlah dan durasi fluktuasi suhu di dalam inkubator yang terjadi setelah Anda memasukkan telur.
  3. Tandai dengan simbol kecil pada satu sisi kemudian tandai lagi dengan simbol berbeda di sisi lain. Menandai telur dengan cara ini akan membuat Anda ingat urutan pemutaran telur. [14]
    • Banyak orang menggunakan X dan O untuk menandai setiap sisi telur. [15]
  4. Pastikan telur dalam posisi berbaring. Ujung telur yang besar harus sedikit lebih tinggi dari ujung runcingnya. Ini penting karena embrio bisa tidak sejajar jika ujung runcingnya lebih tinggi dan bisa menyulitkan penetasan, atau proses pemecahan cangkang, ketika tiba saatnya menetas. [16]
    • Pastikan jarak antartelur sama dan tidak terlalu dekat dengan pinggiran inkubator atau sumber panas.
  5. Suhu akan turun sementara setelah Anda memasukkan telur ke dalam inkubator, tetapi inkubator akan menyesuaikannya kembali jika Anda mengkalibrasikan dengan benar. [17]
    • Jangan naikkan suhu untuk mengimbangi fluktuasi ini karena dapat menyebabkan kerusakan atau bahkan membunuh embrio telur Anda.
  6. Anda seharusnya dapat memperkirakan tanggal penetasan berdasarkan waktu inkubasi rata-rata untuk spesies unggas yang ditetaskan. Misalnya, telur ayam biasanya membutuhkan waktu 21 hari untuk menetas, sedangkan banyak jenis bebek dan merak jantan memerlukan waktu 28 hari. [18]
  7. Memutar telur dan mengubah posisinya akan membantu mengurangi dampak dari fluktuasi suhu. Pemutaran juga meniru perilaku induk betina. [19]
    • Putar telur dengan angka ganjil setiap hari. Dengan cara ini, simbol yang terlihat pada telur akan berubah setiap harinya setelah Anda memutar telur, sehingga memudahkan Anda untuk melihat apakah telur sudah diputar atau belum pada hari tersebut.
    • Selagi Anda memutar telur setiap hari, periksa apakah ada telur yang pecah atau rusak. Pindahkan dengan segera jika ada dan buang ke tempat sampah.
    • Pindahkan telur ke posisi yang berbeda di dalam inkubator.
    • Hentikan pemutaran telur selama tiga hari terakhir inkubasi. Pada saat ini, telur akan segera menetas dan pemutaran tidak diperlukan lagi.
  8. Kelembapan harus berkisar antara 45 hingga 50 persen selama inkubasi, kecuali saat tiga hari terakhir yang diharapkan dapat meningkat 65 persen. Anda mungkin perlu meninggikan atau menurunkan tingkat kelembapan tergantung jenis telur yang ingin ditetaskan. Periksa tempat penetasan atau literatur mengenai spesies unggas yang tersedia. [20]
    • Ukur tingkat kelembapan pada inkubator. Gunakan termometer bola basah atau higrometer, baca tingkat kelembapannya. Pastikan juga untuk mencatat suhu di dalam inkubator menggunakan termometer bola kering. Untuk menemukan suhu relatif antara pembacaan suhu bola basah dan bola kering, periksa grafik psikometris daring atau pada buku.
    • Isi air di dalam panci air secara rutin. Memenuhi panci bisa membantu mempertahankan tingkat kelembapan yang diinginkan. Jika air habis, tingkat kelembapan akan turun terlalu rendah. [21]
    • Selalu tambahkan air hangat. [22]
    • Anda juga bisa menambahkan spons ke dalam panci air jika ingin meningkatkan kelembapan. [23]
  9. Harus ada bukaan pada sisi samping dan atas inkubator untuk memungkinkan udara mengalir. Periksa untuk memastikan setidaknya ventilasinya setengah dibuka. Anda harus menambahkan ventilasi setelah anak ayam mulai menetas.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Peneropongan Telur

Unduh PDF
  1. Peneropongan telur ( candling ) dilakukan dengan menggunakan sumber cahaya untuk melihat perkembangan embrio di dalam telur. Setelah 7 hingga 10 hari, Anda akan melihat perkembangan embrio. Peneropongan memungkinkan Anda memindahkan telur dengan embrio yang tidak berkembang. [24]
  2. Buat lubang pada kaleng atau kotak yang diameternya lebih kecil daripada telur.
  3. Ambil satu telur yang diinkubasi dan pegang di atas lubang. Anda akan melihat bentuk berawan jika embrio berkembang. Embrio akan membesar ketika semakin mendekati tanggal tetas. [25]
    • Jika telur terlihat jernih, embrio tidak berkembang atau telurnya memang mandul sejak awal.
  4. Ini adalah telur yang tidak tumbuh dan tidak akan menetas. [26]
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Menetaskan Telur

Unduh PDF
  1. Hentikan membalik dan memutar telur tiga hari sebelum tanggal perkiraan tetas. Kebanyakan telur yang layak akan menetas dalam periode 24 jam. [27]
  2. Kain katun tipis ini akan membantu menampung pecahan telur dan benda lain selama dan setelah telur menetas.
  3. Tingkat kelembapan seharusnya 65%. Tambahkan lebih banyak air atau spons ke dalam panci air untuk meningkatkan kelembapan. [28]
  4. Jangan membukanya hingga anak ayam berusia tiga hari. [29]
  5. Membiarkan anak ayam di dalam inkubator hingga kering merupakan hal penting. Ini memerlukan waktu empat hingga enam jam. Anda bisa membiarkan anak ayam di inkubator hingga 1 atau 2 hari lagi, namun Anda harus menurunkan suhu hingga 35 derajat Celsius (95 derajat Fahrenheit). [30]
  6. Setelah inkubator bersih, Anda bisa memulai kembali prosesnya dari awal!
    Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Inkubator tanpa sirkulasi udara dengan panduan
  • Telur subur
  • Air hangat
  • Spons
  • Termometer bola basah
  • Kalender
  • Pensil
  • Bohlam dan kotak atau kaleng dengan lubang
  • Kain katun tipis
  1. http://www.backyardchickens.com/a/how-to-incubate-hatch-eggs-just-21-days-from-egg-to-chicken
  2. http://www.extension.umn.edu/distribution/livestocksystems/di0631.html
  3. http://www.backyardchickens.com/a/how-to-incubate-hatch-eggs-just-21-days-from-egg-to-chicken
  4. http://www.extension.umn.edu/distribution/livestocksystems/di0631.html
  5. http://www.backyardchickens.com/a/how-to-incubate-hatch-eggs-just-21-days-from-egg-to-chicken
  6. http://www.backyardchickens.com/a/how-to-incubate-hatch-eggs-just-21-days-from-egg-to-chicken
  7. http://www.backyardchickens.com/a/how-to-incubate-hatch-eggs-just-21-days-from-egg-to-chicken
  8. http://www.extension.umn.edu/food/small-farms/livestock/poultry/hatching-and-brooding-small-numbers/
  9. http://www.extension.umn.edu/food/small-farms/livestock/poultry/hatching-and-brooding-small-numbers/
  10. http://lancaster.unl.edu/4h/embryology/incubation.shtml
  11. http://www.backyardchickens.com/a/how-to-incubate-hatch-eggs-just-21-days-from-egg-to-chicken
  12. http://lancaster.unl.edu/4h/embryology/incubation.shtml
  13. http://lancaster.unl.edu/4h/embryology/incubation.shtml
  14. http://lancaster.unl.edu/4h/embryology/incubation.shtml
  15. http://www.backyardchickens.com/a/how-to-incubate-hatch-eggs-just-21-days-from-egg-to-chicken
  16. http://www.backyardchickens.com/a/how-to-incubate-hatch-eggs-just-21-days-from-egg-to-chicken
  17. http://www.backyardchickens.com/a/how-to-incubate-hatch-eggs-just-21-days-from-egg-to-chicken
  18. http://www.extension.umn.edu/food/small-farms/livestock/poultry/hatching-and-brooding-small-numbers/
  19. http://www.backyardchickens.com/a/how-to-incubate-hatch-eggs-just-21-days-from-egg-to-chicken
  20. http://www.extension.umn.edu/food/small-farms/livestock/poultry/hatching-and-brooding-small-numbers/
  21. http://lancaster.unl.edu/4h/embryology/incubation.shtml

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 30.269 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan