Unduh PDF Unduh PDF

Teman yang sirik merupakan tantangan tersendiri. Sebelum Anda menganggapnya sebagai teman yang jahat atau orang yang negatif, cobalah untuk memahami perasaannya. Rasa sirik teman mungkin berakar dari perasaan tidak percaya diri, tidak cukup baik, atau tidak berarti. Ajak teman Anda bicara dan coba untuk membantunya mengatasi rasa sirik ini.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Memahami Rasa Sirik Teman Anda

Unduh PDF
  1. Saat teman Anda melontarkan komentar yang mengkritik atau menyakiti hati, cobalah untuk berhenti sejenak dan memikirkan apa yang memicu komentarnya tersebut. Apakah Anda menyampaikan kabar baik yang baru saja terjadi kepada Anda? Apakah Anda baru saja berbagi rencana masa depan Anda? Apakah dia menjadi sirik karena baru menghabiskan waktu dengan orang lain? Setelah beberapa hari atau minggu, Anda akan mulai melihat semacam pola. Mengenali pola ini bisa membantu Anda untuk mengetahui bagaimana cara mengalihkan topik pembacaraan dan/atau mengungkapkan rasa tidak percaya diri teman Anda.
    • Jika teman Anda selalu melontarkan komentar sirik penuh benci saat kalian sedang menghabiskan waktu dengan teman-teman lain, mungkin dia merendahkan Anda karena berusaha untuk meningkatkan kepercayaan dirinya yang menurun.
    • Jika teman Anda selalu berkomentar dengan iri setelah Anda membagi rencana masa depan, mungkin dia merasa masa depannya tidak secerah Anda. [1]
  2. Komentar yang dilontarkan dengan iri bisa mengungkapkan banyak hal dari orang yang melontarkan pernyataan yang menyakitkan hati tersebut. Komentar-komentar seperti ini, walau ditujukan kepada Anda, sebenarnya bukan tentang Anda. Coba pikirkan isi dari komentar ini. Bagaimana isi komentar ini mengungkapkan sudut pandang dan cara dia memandang diri? Apakah teman Anda selalu mengatakan bahwa Anda tidak becus dalam melakukan sesuatu? Apakah dia sering mengolok-olok penampilan Anda?
    • Jika teman Anda suka mengkritik barang-barang Anda, mungkin dia kesulitan untuk mendefinisikan identitasnya di luar dari barang-barang yang dimiliki dan keadaan finansialnya.
    • Jika teman Anda melontarkan komentar negatif tentang kesuksesan Anda, bisa jadi dia sirik dengan kesempatan-kesempatan yang Anda dapatkan atau iri dengan bakat Anda.
    • Jika teman Anda terus mengkritik penampilan Anda, mungkin dia merasa tidak percaya diri dengan penampilan fisiknya sendiri. [2]
  3. Komentar yang dilontarkan dengan iri biasanya memiliki tujuan ganda. Pertama, pernyataan seperti ini bertujuan untuk membuat Anda merasa buruk akan diri sendiri. Bisa jadi teman Anda marah kepada Anda, mencoba membuat dirinya merasa lebih baik dengan menjatuhkan Anda, atau mencoba memanipulasi Anda. Mungkin juga teman Anda memperlakukan semua orang dengan cara ini.
    • Teman Anda bisa marah kepada Anda karena beberapa alasan, mau itu sepele atau tidak. Apakah ada alasan untuknya marah kepada Anda? Apa kalian baru saja bertengkar? Apakah Anda lupa untuk meneleponnya kembali? Apakah Anda menggosipkannya?
    • Untuk mengurangi tekanan dan mengalihkan perhatian dari kesalahan, rasa tidak percaya diri, atau rasa takut yang kita rasakan, kita pun cenderung menuding kelemahan orang lain. Apakah teman Anda memiliki masalah dengan kepercayaan diri atau tidak nyaman dengan bentuk tubuhnya? Apakah dia merasa tidak yakin dengan masa depannya?
    • Merendahkan seseorang bisa membuat orang yang melakukan merasa lebih kuat dan percaya diri. Apakah teman Anda senang merasa superior dan memiliki kendali? [3]
  4. Manusia adalah makhluk yang kompleks. Kesehatan emosional, mental dan fisik saling terhubung dan memengaruhi suasana hati, tindakan, dan kata-kata kita. Mungkin Anda memandang komentar teman ini disebabkan karena dia iri, tetapi mungkin ada hal lain yang mendasarinya. Alih-alih menganggap teman Anda sirik belaka, coba tanyakan bagaimana kabarnya.
    • Beberapa orang kesulitan untuk menghadapi pikiran-pikiran negatifnya. Jika teman Anda terus-menerus membandingkan dirinya kepada Anda, bisa jadi dia terjebak dalam lingkaran tidak percaya diri dan benci kepada diri sendiri. Pernyataan yang kelihatannya dilontarkan karena rasa sirik sebenarnya membuatnya merasa lebih buruk, alih-alih lebih baik. [4]
    • Beberapa studi yang baru dilakukan menunjukkan bahwa individu yang mengalami depresi memiliki kesulitan untuk membedakan emosi-emosi negatif. Jika dia benar-benar iri dengan Anda, bisa jadi dia tidak melakukan tindakan atau melontarkan kata-kata yang menunjukkannya. Tetapi jika dia sedang marah atau sedih, bisa jadi luapan emosi ini bermanifestasi menjadi kecemburuan. [5]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menghadapi Kecemburuan

Unduh PDF
  1. Teman baik itu sulit dicari jadi jangan biarkan konflik ini terjadi terlalu lama karena bisa-bisa Anda kehilangan teman yang baik. Jika Anda menghargai pertemanan ini, langsung sampaikan kepadanya masalah kecemburuan ini. Dengan hati-hati, bahas komentarnya yang bernada iri tetapi jangan menuduhnya cemburu. Cobalah untuk menyampaikan dengan baik bahwa pernyataan negatif ini menyakiti Anda dan membuat Anda cemas. Sampaikan bahwa Anda mencemaskan kelangsungan pertemanan Anda dan takut melihat perubahan dalam sikap teman Anda. Sampaikan perasaan Anda dengan jelas dan simak respons teman Anda dengan baik. [6]
    • Tanyakan bagaimana kabar teman Anda. Apakah dia mengahadapi masalah di sekolah, rumah, atau kantor? Apakah orangtuanya sedang berkelahi? Apakah hubungan asmaranya baru kandas? Apakah dia kehilangan kesempatan yang bagus? Apakah dia berusaha memendam perasaannya terkait masalah ini sehingga bersikap cemburu kepada Anda? Apakah dia merasa kehidupan Anda lebih baik atau lebih mudah ketimbang kehidupannya?
    • Coba bertanya apakah Anda melakukan sesuatu untuk menyinggung atau membuatnya kesal? Apakah Anda melupakan ulang tahun terakhirnya? Apakah Anda lupa untuk membalas SMS atau telepon terakhirnya? Apakah Anda menyelenggarakan pesta dan lupa mengundangnya? Apakah Anda merendahkan pencapaiannya? [7]
    • Gunakan pernyataan berawalan "aku" untuk mengekspresikan perasaan dan kekhawatiran Anda. "Aku sakit hati waktu kamu bilang _____.” Jangan mengganti pernyataan berawalan "aku" ini dengan pernyataan berawalan "kamu" dengan menambah kata seperti "harus" atau "sebaiknya" atau mengubah kalimat menjadi "Aku merasa kalau" atau "Aku merasa kamu itu..." [8]
    • Latih kemampuan Anda untuk menyimak dengan aktif. Singkirkan segala hal yang mengalihkan perhatian. Terus jaga kontak mata dengan teman Anda, sambil mencondongkan tubuh ke depan dan memiringkan kepala sedikit. Jangan memotong kata-katanya. [9]
  2. Selama diskusi berlangsung, penjelasan atau pembenaran dari teman Anda untuk komentar atau tindakan yang mengesankan rasa iri ini bisa membuat Anda terkejut. Mungkin Anda melihat bahwa kelakuan teman Anda ini didorong oleh rasa cemburu, tetapi bisa jadi dia bersikeras bahwa dia sama sekali tidak cemburu dengan Anda. Kata-kata kritis teman Anda bisa jadi disebabkan oleh ketidaksetujuannya akan tindakan atau hubungan baru Anda. Atau, mungkin sumber dari kecemburuan teman Anda terlihat benar-benar konyol bagi Anda. Alih-alih menyanggah kata-katanya, coba dengarkan penjelasannya dengan saksama. Usahakan untuk memandang masalah ini dari perspektifnya.
    • Alih-alih membantah tanggapan emosionalnya, coba validasi perasaannya. "Aku mengerti kenapa kamu merasa kalau _____.” “Aku bisa mengerti kenapa apa yang aku lakukan membuatmu kesal.” “Aku mengerti kenapa kamu iri dengan (kesuksesanku, pakaianku, liburanku, dan sebagainya.).”
    • Jika Anda bermasalah dengan pembenaran yang teman Anda ungkapkan untuk apa yang dilakukannya, cobalah untuk tetap sopan, akui hal yang benar dari responsnya, dan cobalah untuk setuju untuk tidak setuju dengan sopan. [10]
    • Jangan beri tahu teman Anda sebaiknya mereka merasa seperti apa.
  3. Sebagai teman yang memercayai dan menyayanginya, Anda menjadi sosok yang pas untuk membantu teman Anda mengatasi kecemburuan ini. Anda bisa membantunya melewati proses ini melalui beberapa cara. Mungkin dia harus melihat bahwa Anda tidak sesempurna, sebahagia, atau sehebat kelihatannya atau mungkin dia perlu mendengar Anda berkata bahwa dia berharga, spesial, dan sukses.
    • Jika dia cemburu dengan kesuksesan Anda, bantu dia untuk menyadari betapa pencapaiannya juga berarti.
    • Jika dia mengalami depresi, bantu dirinya melewati masa-masa yang sulit.
    • Jika kehidupannya di rumah tidak begitu ideal, beri dia kesempatan untuk pergi keluar lebih sering atau Anda bisa berbagi tentang masalah Anda sendiri dengan keluarga Anda.
    • Jika dia minder dengan bentuk tubuhnya, coba untuk memujinya setiap hari.
    • Jika dia bermasalah dengan kepercayaan diri, coba ungkapan rasa takut Anda juga. [11]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mengonfrontasi Pertemanan yang Beracun

Unduh PDF
  1. Pertemanan yang beracun berbahaya bagi kesejahteraan fisik, mental, dan emosional. Apakah teman Anda ini sebenarnya sosok yang beracun? Jika ya, usaha Anda untuk membahas perilaku sarat rasa irinya ini dengan baik mungkin sia-sia. Beberapa karakter orang yang beracun termasuk:
    • Keinginan untuk mengendalikan orang lain
    • Tidak menghormati batasan pribadi
    • Egois
    • Harus selalu benar
    • Tidak jujur
    • Ketidakmampuan untuk menerima tanggung jawab atas tindakannya
    • Kecenderungan untuk bersikap seolah-olah dirinya korban [12]
  2. Jika dia sosok yang beracun, sebaiknya Anda mengambil langkah untuk mengonfrontasi perilaku negatif untuk memperbaiki atau mengakhiri pertemanan Anda. Saat Anda mengonfrontasi perilakunya yang negatif:
    • Sampaikan bahwa Anda melakukan hal ini karena sayang kepadanya dan ingin bersikap jujur. "Aku sangat peduli dengan pertemanan dan kesejahteraanku, jadi aku harus menyampaikan yang sebenarnya."
    • Katakan kepadanya secara gamblang bagaimana perasaan Anda. "Aku merasa _______ saat kamu _______.”
    • Minta dirinya untuk menghentikan perilakunya ini. "Kamu mau berhenti melakukan _______ supaya pertemanan kita lebih sehat?” [13]
  3. Batasan bisa memberi struktur dan stabilitas kepada hubungan yang beracun. Batasan-batasan ini tidak bisa ditawar-tawar saat sudah ditetapkan. Jangan membiarkan teman Anda merundung Anda agar batasan ini bisa berubah. Anda bisa mulai membuat batasan untuk hubungan pertemanan Anda ini dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
    • Kapan teman Anda bisa menghubungi Anda?
    • Bagaimana dia boleh menghubungi Anda?
    • Dalam situasi seperti apa Anda akan menghubungi teman Anda?
    • Bagaimana cara Anda menghubunginya jika harus?
    • Apakah Anda akan tidak menghiraukannya atau menegurnya saat bertemu di tempat umum?
    • Apakah Anda akan memblokirnya di media sosial?
    • Apakah dia boleh menjaga kontak dengan keluarga Anda? [14]
  4. Jika dia bisa menghormati kesepakatan yang kalian buat, sekarang saatnya untuk memutuskan tali hubungan. Beri tahu dirinya bahwa Anda tidak lagi bisa melanjutkan pertemanan ini. Saat mengonfrontasi dirinya, siapkan penjelasan yang ringkas dan jelas.
    • Bisa jadi teman Anda mendesak Anda untuk mengetahui detail lebih lanjut atau berusaha memanipulasi kata-kata Anda. Jika ini terjadi, ingatkan diri Anda bahwa Anda tidak perlu menjustifikasi keputusan yang sudah Anda ambil. [15]
    • Mengakhiri hubungan ini membutuhkan proses. Orang yang memiliki kepribadian beracun kesulitan untuk menghormati batasan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, mengeluarkan orang ini dari kehidupan Anda bisa menjadi proses yang panjang dan cukup berat. Teruslah bersikap tegas saat Anda berusaha menjauhi dirinya. [16]
    Iklan

Tips

  • Jangan biarkan teman Anda membuat Anda sedih.
Iklan

Peringatan

  • Jangan menyombongkan pencapaian Anda.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.039 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan