PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Gemar mendengarkan musik rap? Jika iya, kemungkinan besar Anda tidak lagi asing dengan istilah “ diss ”. Sejatinya, istilah tersebut merupakan pemendekan dari kata “ disrespect ”, yang kemudian diterjemahkan sebagai cara seseorang (umumnya musikus) untuk mencemooh atau menyerang orang lain secara verbal melalui karya-karyanya. Jika Anda bukan musikus tetapi kerap menerima serangan verbal dari orang-orang terdekat, mengapa tidak mencoba membalasnya dengan cara yang serupa? Berbekal kepercayaan diri, ketenangan, dan pengetahuan akan titik lemah mereka, niscaya serangan verbal serupa tidak akan lagi Anda terima di kemudian hari. Baca artikel ini untuk menemukan informasi selengkapnya, ya!

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Mempelajari Teknik Melontarkan One-Liner (Cemoohan dalam 1-2 Kalimat Singkat)

PDF download Unduh PDF
  1. [1]
    • "Waktu ibumu mengantarkanmu ke sekolah, dia sampai ditangkap sama polisi karena dikira buang sampah sembarangan!”
    • "Duh, aku sebetulnya kepingin mengejek kamu, sih, tapi sepertinya alam sudah melakukannya, ya."
    • "Topengmu dicopot dulu , dong . Haloween sudah lewat, nih ."
    • "Mukamu terlihat seperti foto " before " di iklan."
    • "Lehermu sempat ditukar sama dagu tambahan, ya?"
    • "Kamu kecelakaan, ya? Ada orang lain yang mengalami cedera fisik serupa?"
    • " Kayaknya aku pernah lihat mukamu di suatu tempat, deh, tapi seingatku aku harus bayar tiket masuk waktu itu."
    • "Bayanganmu bisa aku jadikan payung saking besarnya."
    • " Nggak perlu terus-menerus dibuktikan, toh kami sudah tahu kalau kamu idiot."
    • "Aku sedih, deh, melihat kamu berusaha memasukkan semua kosakata yang kamu punya dalam satu kalimat."
    • "Pasti otakmu sepi banget, ya, waktu kamu sedang berpikir."
    • "Yuk, sampaikan sesuatu yang cerdas biar aku kaget."
    • "Dengar-dengar kentut anjingku masih lebih pintar daripada kata-katamu."
    • " Kayaknya aku bisa mendengar debur ombak, deh, waktu kita sedang bersebelahan."
    • "Padahal aku yakin otakmu itu setebal tahi anjing, tapi kenapa tahi anjing masih lebih berguna daripada otakmu, ya?"
  2. [2]
    • "Astaga, kamu miskin banget, sampai-sampai katanya ada dapur umum yang khusus dibangun di kampungmu buat keluargamu, ya?"
    • " Ngaku , deh , kamu selalu menjemur tisu toilet bekas di loteng buat dipakai lagi, kan?"
    • "Terakhir kali kamu mencium aroma makanan waktu aku kentut, ya?"
    • "Baju itu bakal dikembalikan ke kuburan, kan, setelah kamu pakai?"
    • "Saking miskinnya, pengemis malah memberikan uang ke kamu, kan, kalau kamu lewat di depan mereka?"
    • Jika seseorang mengejek wajah Anda, cobalah berkata, “Setidaknya mukaku bisa diselamatkan oleh sedikit riasan. Nah, apa yang bisa menyelamatkan perilakumu?"
    • "Coba sekali-kali makan riasan wajahmu, deh . Mungkin setelah itu hatimu juga bakal jadi cantik."
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Memilih Waktu yang Tepat

PDF download Unduh PDF
  1. Apa hal yang paling dia banggakan? Apa hal yang paling membuatnya malu? Dengan mengetahui titik lemahnya, niscaya Anda akan terbantu untuk menemukan cemoohan yang paling efektif! Merasa dipermalukan olehnya? Balas perbuatannya dengan mencemooh hal yang paling dia banggakan.
    • Jika dia selalu berpenampilan menarik atau terlihat bangga dengan sepatu Nike yang dikenakananya, cobalah mengingat-ingat pakaian yang paling sering dia kenakan dan jadikan itu sebagai objek cemoohan Anda.
    • Jika dia merupakan murid yang sangat pintar atau justru sangat bodoh di dalam kelas, mencemooh nilai atau kecerdasannya adalah cara yang sempurna untuk membuatnya kesal.
    • Olahraga merupakan salah satu mata pelajaran yang kerap dianggap penting oleh banyak siswa di sekolah. Jika seseorang yang pandai berolahraga mencemooh Anda, cobalah mengejeknya ketika lemparan bola basketnya tidak masuk ke ring, atau ketika gayanya saat menggiring bola kurang enak dipandang mata.
  2. Serangan verbal dalam bentuk “ diss ” memang ditujukan untuk membuat penerimanya marah. Agar orang yang mencemooh Anda tidak mendapatkan kepuasan tersebut, cobalah menunjukkan ekspresi sedatar mungkin ketika menerima serangan verbal. Bersikaplah seolah-olah Anda tidak marah atau tersinggung dengan kata-katanya, salah satu caranya adalah dengan ikut mentertawakan cemoohannya. Cara lainnya, jika melihat orang tersebut menghampiri Anda, cobalah memikirkan hal lain agar Anda tidak terlalu berfokus pada kata-katanya.
    • Ketika dia sedang berbicara, cobalah memfokuskan perhatian pada bagian tubuhnya yang terlihat konyol di mata Anda. Misalnya, jika dia memiliki jerawat yang cukup besar di wajahnya, berfokuslah pada area tersebut. Kemungkinan besar, setelah itu Anda akan ikut tertawa, lo !
  3. Sebaiknya, jangan langsung melakukan serangan balasan setelah Anda dicemooh, terutama jika orang tersebut pandai dalam melontarkan ejekan atau serangan verbal. Alih-alih, tanggapi ejekannya dengan tenang dan biarkan bola serangan berada di tangan Anda. Setelah itu, Anda bisa mulai merancang strategi pembalasan selagi menunggu datangnya momen yang tepat, yaitu ketika pertahanannya sedang lemah.
    • Jika ingin menyinggung gaya berpakaiannya, tunggulah hingga dia sedang mengenakan pakaian yang benar-benar bergaya. Kemudian, puji pakaiannya sebelum berkata, “Tukang sampah di depan rumahku juga pakai baju yang sama, lo ."
    • Tunggulah hingga Anda berdua memasuki kelas olahraga untuk mencemooh kemampuan atletisnya. Jika dia tersandung atau terjerembap, tunjuk wajahnya, mulailah mentertawakannya, dan jangan lupa mengajak beberapa teman untuk ikut mencemoohnya.
    • Ingin mencemooh kecerdasannya? Tunggulah sampai dia diminta oleh pengajar untuk membacakan materi dengan suara keras di dalam kelas. Jika setelahnya Anda diminta untuk melakukan hal yang sama, tirukan cara membacanya selama beberapa detik. Setelah beberapa detik, kembalikan suara normal Anda dan cobalah berkata, “Oh, sori lupa, aku kan bukan idiot, ya." Jika ada soal matematika yang tidak bisa dia jawab dengan benar, cobalah menggumamkan cemoohan seperti “Einstein lagi ngomong, nih ” dengan volume suara yang hanya bisa dia dengar. Jika dilakukan di hadapan banyak orang, perilaku mencemooh semacam itu pasti akan membuatnya malu.
  4. Buat dia kebingungan dengan menunjukkan sikap tulus dan terbuka yang palsu guna menembus benteng pertahanannya. [3]
    • Seusai kelas, ajak dia mengobrol serius dan utarakan maksud Anda menggunakan kalimat yang terdengar sangat tulus, seperti, “Aku ngajak kamu ngobrol berdua karena nggak mau ngomong begini di depan banyak orang. Tapi serius, deh , celanamu baunya kayak tahi. Aku hampir muntah setiap kali harus satu kelas sama kamu. Coba deh, minta tolong mamamu buat membelikan celana yang baru.” Secara khusus, utarakan maksud Anda dengan cara sespesifik mungkin, seolah-olah Anda merasa perlu memberikan saran demi kebaikannya.
    • Jika Anda berdua bergabung dalam sebuah klub olahraga, ceritakan bahwa tanpa disengaja, Anda mendengar pelatih mengkritik kemampuannya melempar bola yang tidak jauh berbeda dengan anak kelas 4 SD. Kemudian, tanyakan perkembangan proses latihannya dengan nada setulus mungkin.
    • Sampaikan bahwa Anda bersedia membantunya mengerjakan tugas matematika dengan bayaran Rp50.000,00 per jam, jika orang tuanya sanggup membayar Anda.
  5. Terkadang, metode yang paling efektif untuk mencemooh seseorang adalah dengan mendiamkannya, dan biasanya metode tersebut lebih mudah untuk dilakukan jika jumlah teman Anda cukup banyak. Misalnya, berpura-puralah menggosipkan orang tersebut dengan teman-teman Anda. Ketika dia menghampiri Anda dan ingin ikut mengobrol, abaikan seluruh ucapannya. Jangan menanggapi kata-katanya maupun melihat wajahnya. [4]
    Iklan

Tips

  • Jangan melontarkan serangan balik ketika orang tersebut sedang berkumpul dengan sahabat atau kerabat dekatnya. Percayalah, mereka akan melindungi orang tersebut dari serangan Anda!
  • Lontarkan cemoohan yang Anda tahu tidak akan bisa dibalas olehnya.
  • Jika orang tersebut melontarkan lelucon, cobalah mengabaikannya seakan-akan Anda tidak mendengarnya berbicara.
  • Cobalah mengasingkan orang yang terus-menerus menyerang Anda secara verbal. Umumnya, sosok yang diasingkan atau tidak memiliki teman akan terlihat kurang keren dan kurang populer di mata orang lain.
  • Jika merasa kalah kuat dengan orang yang menyerang Anda secara verbal, cobalah meminta bantuan seseorang yang lebih superior untuk membalas serangan tersebut.
  • Jangan meninggikan nada atau volume suara ketika membalas cemoohan seseorang! Melakukannya akan makin menegaskan ketidaknyamanan Anda saat menerima serangan verbal.
  • Meski ada serangan verbal yang tidak perlu ditanggapi, jangan ragu melaporkan cemoohan yang benar-benar menyinggung dan/atau mengganggu kenyamanan Anda kepada figur otoritas.
  • Jika seseorang mengejek wajah Anda, cobalah berkata: aku bukan kaca.
Iklan

Peringatan

  • Jangan menjadi orang yang pertama yang melontarkan cemoohan. Ingat, perilaku mengejek atau menyakiti orang lain tanpa alasan yang jelas hanya akan membuat Anda terlihat seperti perundung. [5]
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 40.462 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan