Unduh PDF
Unduh PDF
Mengumpulkan informasi dari seseorang yang tidak mau memberikannya adalah sesuatu yang sulit. Baik itu untuk investigasi kasus kriminal atau hanya sekedar mencari tahu apakah anak Anda merokok atau tidak, ada banyak teknik yang bisa Anda gunakan untuk melakukan interogasi. Tiap situasi interogasi selalu berbeda, jadi pastikan Anda mengenali situasi Anda dan tahu pendekatan apa yang harus diambil.
Langkah
-
Bersikap ramah dan santai. Penelitian dan bukti-bukti empiris secara konsisten memperlihatkan bahwa cara terbaik untuk mendapat pengakuan dari seseorang adalah membuatnya nyaman dengan Anda. Dia harus percaya pada Anda terlebih dahulu sebelum mau mengatakan apa-apa, dan Anda tentu tidak akan mendapat apa-apa jika Anda bertingkah seperti diktator angkuh yang selalu memberi kalimat ancaman. Bersikaplah seperti seseorang yang santai dan sekedar sedang menunaikan tugas, dan Anda akan mendapat simpati dari orang yang Anda interogias. Singkatnya, langkah pertama ada membuatnya percaya pada Anda.
-
Kendalikan diri. Ini bukan berarti Anda harus terlihat seperti orang yang keras, tapi Anda harus terlihat profesional, tenang, percaya diri, dan tahu betul apa yang Anda lakukan. Ini akan membuat orang yang Anda interogasi berpikir bahwa Anda adalah orang yang bisa membawanya keluar dari masalah, atau masuk ke masalah yang lebih dalam jika dia adalah orang yang bersalah.
-
Tenanglah. Jika Anda terlihat marah atau stress, orang yang Anda interogasi akan berpikir bahwa dia bisa mengendalikan emosi Anda. Jangan biarkan itu terjadi, dan tetaplah tenang selama Anda berinteraksi dengan orang yang Anda interogasi.
-
Jangan menggunakan cara polisi baik-polisi jahat. Teknik ini sering terlihat di berbagai media sehingga dilihat banyak orang. Teknik ini akan membuat orang yang Anda interogasi merasa curiga, dan Anda tidak ingin dia merasa curiga.Iklan
-
Perlihatkan kebaikan padanya. Pernahkah Anda mendengar cerita tentang teroris yang mau memberi informasi hanya karena orang yang menginterogasinya memberikan biskuit khusus (teroris tersebut tidak bisa makan biskuit biasa karena diabetes)? Hal tersebut bisa diaplikasikan di situasi apapun. Sopan, baik hati, dan paling tidak perlihatkan bahwa Anda benar-benar ingin melakukan sesuatu demi kebaikan orang yang Anda interogias. Dengan begitu, dia akan mau menjadi lebih terbuka.
-
Bahas subjek atau topik lain. Bahaslah topik yang santai yang tidak harus terkait dengan investigasi Anda. Ini akan memberi Anda kesempatan untuk menjalin hubungan dan saling mengenal, sehingga membuatnya lebih mau bicara dan membantu Anda memahami jalan pikiran dan prinsip yang dia pegang.
- Misalnya, tanyakan mengenai di mana dia dibesarkan, lalu katakan bahwa Anda dari dulu ingin ke sana. Kemudian tanyakan mengenai hal lain mengenai tempat tersebut seperti seindah apa tempatnya, makanan apa yang enak di sana, dan sebagainya.
-
Kenali dia. Tanyakan pertanyaan mengenai dirinya dan tanyakan apa yang dia suka, bagaimana pola pikirnya, dan apa hal apa saja yang penting baginya. Informasi ini bisa membuatnya lebih terbuka sehingga tugas Anda menjadi lebih mudah.
-
Bantu dia dengan sesuatu yang tidak terkait. Cari tahu apa kebutuhannya saat ini yang tidak terkait dengan topik interogasi Anda tapi bisa Anda penuhi. Mungkin anaknya perlu obat atau bantuan medis dan Anda bisa membantunya memasukkannya ke rumah sakit atau membelikan obat secara gratis. Mungkin saudaranya memiliki nilai yang jelek di sekolah sedangkan anak Anda cukup pintar dan bisa menjadi tutor. Jika Anda bisa mencari tahu apa yang baginya lebih penting daripada informasi yang dia simpan, maka Anda tahu apa yang harus dilakukan agar dia percaya pada Anda.
-
Minta pendapatnya. Meminta pendapat dari orang lain mengenai topik terkait investigasi Anda bisa memperlihatkan cara berpikir orang yang Anda interogasi dan juga bisa membuatnya tidak sengaja mengatakan informasi yang harusnya tidak dia katakan. Tanyakan pertanyaan seperti siapa kira-kira dalang dari semua ini atau apa yang akan dia lakukan jika dia menjadi Anda. Tanyakan pendapatnya mengenai mencuri atau apapun investigasi Anda saat itu. Jika Anda bisa menelaah dan menganalisa jawaban yang Anda terima, Anda akan mendapatkan banyak hal yang perlu Anda ketahui.
-
Jadilah penasehatnya. Orang yang Anda interogasi harus melihat Anda sebagai seseorang yang akan melindunginya dan melakukan apapun yang terbaik untuknya, tapi hanya jika dia memberikan apa yang Anda butuhkan. Jika memberi informasi pada Anda akan membuatnya mendapat hukuman yang sangat buruk, maka Anda harus mencari tahu bagaimana cara mendapat hasil yang terbaik bagi kedua pihak dalam interogasi tersebut. Ini berarti Anda harus memperlihatkan kemungkinan-kemungkinan yang buruk, dan menawarkan kemungkinan yang lebih baik.Iklan
-
Gunakan pertanyaan tertutup. Pertanyaan tertutup hanya bisa dijawab dengan “ya” atau “tidak”, atau dengan jawaban spesifik. Jika seseorang mencoba menghindari pertanyaan Anda, gunakan beberapa pertanyaan ini dan minta jawaban langsung. Pertanyaan tertutup antara lain:
- ”Siapa yang...”, “Kapan…”, “ Apa yang…”, “Apakah Anda…”, dan sebagainya.
-
Gunakan pertanyaan terbuka. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang tidak bisa dijawab dengan “ya” atau “tidak”. Pertanyaan seperti ini berguna dalam membuat orang memberi lebih banyak informasi dan kemungkinan tidak sengaja mengatakan hal yang harusnya tidak dia katakan, serta mendapat rincian dan gambaran yang lebih baik mengenai situasi yang Anda coba telaah.
- Misalnya, “Jelaskan bagaimana…”, “Mengapa…”, “Apa yang terjadi…”, dan sebagainya.
-
Gunakan pertanyaan corong. Pertanyaan corong akan membahas hal yang lebih luas dan bisa dijawab dengan mudah, tapi kemudian menjadi sempit sampai ke informasi yang Anda cari. Anda sering bisa memulai pertanyaan seperti ini dengan pertanyaan yang Anda pasti tahu jawabannya. Pertanyaan jenis ini juga berpeluang membuat orang memberitahu informasi yang tidak seharusnya diberitahu.
- Misalnya, “Apakah Anda tahu mengenai pencurian tadi malam?”, “Siapa saja yang ada di kantor jam 20:00?”, “Kapan mereka berangkat?”, “Kapan Anda berangkat?”, dan sebagainya.
-
Gunakan pertanyaan deskriptif. Ketika Anda menanyakan pertanyaan jenis ini, misalnya ketika Anda mencoba mendapat rincian kejadian atau memergoki kebohongan seseorang, gunakan bahasa deskriptif. Gunakan kata-kata seperti “katakan”, “jelaskan”, atau “perlihatkan” untuk membuatnya mengatakan sebuah cerita dan memberikan detil yang rinci. Kumpulan detil yang dia katakan bisa membuat dia mengatakan sesuatu yang tidak seharusnya dikatakan.
-
Gunakan pertanyaan analitikal. Pertanyaan yang meminta pendapat mendalam mengenai sesuatu bisa membuatnya memberikan informasi yang penting dan juga membuat Anda memahami jalan pikirannya dan menemukan cara untuk mengorek lebih banyak informasi darinya. Tanyakan pertanyaan seperti “Mengapa orang mencuri file itu?” atau baca reaksinya.
-
Jangan gunakan pertanyaan pancingan. Pertanyaan seperti ini bisa membuat orang yang Anda interogasi memberikan jawaban yang tidak jujur hanya untuk membuat Anda senang atau menghindari masalah. Pertanyaan ini terkesan berguna, tapi pada akhirnya Anda tetap ingin mendengar kesaksian jujur dari orang yang Anda interogasi. Jika Anda menginterogasi seseorang yang tidak bersalah, Anda mungkin akan mengacaukan investigasi Anda sendiri dan membuat masalahnya menjadi lebih rumit.
- Misalnya “Laurel bukan orang yang bisa dipercaya, bukan?”
Iklan
-
Diam. Diam bisa menjadi cara yang bagus. Cobalah diam setelah seseorang menjawab pertanyaan Anda atau ketika dia tidak mau menjawab, dan cukup tatap wajahnya. Perlihatkan wajah seperti ketika ibu Anda menatap Anda karena tahu Anda baru saja berbuat salah, lalu tunggu. Kebanyakan orang akan merasa tidak nyaman jika ada dalam situasi diam seperti itu dan akhirnya mengatakan apa yang bisa mereka katakan.
-
Gunakan properti atau “barang bukti”. Ini adalah cara yang curang dan mungkin akan membuat Anda mendapat masalah. Tapi Anda bisa menggunakan map, negatif foto, kantong plastik berisi sesuatu, SD card, CD, atau properti dan benda lain yang membuat orang berpikir bahwa Anda punya barang bukti, padahal sebenarnya tidak. Jangan mengatakan apa-apa mengenai benda yang Anda pegang, cukup perlihatkan bahwa Anda punya barang tersebut dan tunggu reaksinya.
-
Gunakan pengetahuan yang sudah ada. Cara lain adalah membuat orang yang Anda interogasi berpikir bahwa Anda sudah tahu semuanya. Pelajarilah informasi-informasi dasar, semakin banyak semakin bagus, dan katakan bahwa meskipun Anda sudah tahu dan punya segala hal yang Anda butuhkan untuk merampungkan investigasi Anda, Anda tetap perlu mendengar konfirmasi mengenai rinciannya dari orang yang Anda interogasi. Tanyakan pertanyaan yang Anda sudah tahu jawabannya, dan susun ulang dengan menjadikannya pertanyaan tertutup (“Tanggal 17 Anda ada di kantor di jam 09:10 bukan?”). Kemudian tanyakan hal yang Anda belum ketahui (“Satu hal yang saya tidak tahu adalah file yang Anda berikan waktu itu. Bisa Anda jelaskan mengapa Anda membawa dan menyerahkan file itu? Saya rasa Anda punya alasan tersendiri.”).
-
Hindari teknik penyiksaan atau intimidasi. Anda harus sebisa mungkin menghindari teknik yang mengancam dan mengintimidasi, atau lebih parah lagi menggunakan bentuk penyiksaan untuk memperoleh informasi secara paksa. Cara ini bisa mempengaruhi psikologis Anda dalam jangka panjang.Iklan
Tips
- Pastikan semua yang Anda lakukan dan tanyakan punya alasan dan tujuan.
- Siapkan kamera di ruangan interogasi Anda (baik itu asli atau palsu).
Iklan
Peringatan
- Sekali lagi, jangan menyiksa orang yang Anda interogasi. Dia kemungkinan akan mengatakan sesuatu hanya untuk membuat siksaan yang Anda berikan berhenti, dan apa yang dia katakan bisa saja tidak akurat.
Iklan
Referensi
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 108.158 kali.
Iklan