Unduh PDF Unduh PDF

Anda tersentuh tumbuhan mematikan bernama jelatang saat menjelajah hutan atau mendaki bukit? Bersiaplah mengalami ruam setelahnya! Meski keberadaan jelatang cukup mudah diidentifikasi, tidak sedikit orang yang tanpa sengaja melakukan kontak dengan tumbuhan beracun tersebut. Akibatnya, dalam waktu yang relatif singkat kulit mereka pun akan ditumbuhi ruam atau bahkan lepuh yang berisi cairan. [1] Oleh karena menggaruk ruam justru akan mempercepat penyebarannya, berusahalah untuk tidak menyentuh ruam selagi menunggunya mengering. Setelah ruam berhasil diobati, pelajari pula berbagai kiat untuk mengidentifikasi dan menghindari tumbuhan jelatang di kemudian hari!

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Membersihkan dan Menenangkan Kulit

Unduh PDF
  1. Sesaat setelah bersentuhan dengan jelatang, segeralah membersihkan kulit secara menyeluruh dengan air hangat bersabun. Jika memungkinkan, bersihkan kulit dalam waktu 30 menit setelah terkena daun jelatang. Jika tidak, cari sumber air terdekat dan kucuri kulit selama minimal 10 menit. [2]
    • Bersihkan pula area kulit di balik kuku.
    • Jika sempat membersihkan diri di rumah, cuci pula pakaian dan sepatu yang Anda kenakan!
  2. Faktanya, ruam jelatang dapat dengan mudah menyebar lewat sentuhan atau garukan. Jika tanpa sengaja melakukan kontak dengan daun jelatang atau mengalami ruam, jangan pernah menyentuh area di sekitar mata, mulut, dan alat kelamin! Ingat, seluruh bagian jelatang (sekalipun yang sudah mati) mengandung minyak alergen bernama urushiol yang mampu menimbulkan rasa gatal atau lepuh jika terhirup atau bersentuhan dengan kulit. [3]
    • Jika ruam terbentuk di sekitar mata, mulut, atau alat kelamin, segeralah memeriksakan diri ke dokter!
  3. Jika kulit melepuh pascaterkena daun jelatang, jangan pernah memencet atau menusuk lepuh agar kulit tidak terinfeksi atau meninggalkan bekas luka. Alih-alih, rendam kulit yang melepuh dalam larutan Burow. Sejatinya, ini merupakan larutan yang terbuat dari campuran aluminium sulfat dan aluminium asetat, dan produk yang mengandung larutan tersebut bisa dengan mudah Anda temukan di berbagai apotek besar. Lakukan proses ini selama 20 menit, setidaknya dua sampai tiga kali sehari. [4]
    • Larutan Burow berfungsi sebagai astringen yang mampu mengecilkan ukuran lepuh dan mengeringkannya.
  4. Isi kaus kaki atau stoking nilon dengan steel-cut oatmeal . Setelah itu, ikatkan ujung kaus kaki atau stoking di mulut keran sehingga ketika air dinyalakan, secara otomatis bak mandi akan terisi oleh campuran air dan sari oatmeal . Berendamlah di dalam larutan oatmeal selama dan sesering yang Anda inginkan.
    • Penelitian menunjukkan bahwa oatmeal ampuh menenangkan ruam dan mengurangi rasa gatal yang ditimbulkannya. Ingat, semakin jarang ruam digaruk, semakin cepat pula proses pengeringannya. [5]
    • Jika ingin, Anda juga bisa membeli bubuk oatmeal khusus yang bisa langsung dituangkan ke dalam bak mandi.
  5. Rendam handuk katun bersih di dalam air dingin; peras terlebih dahulu agar air tidak menetes dan mengotori lantai. Setelah itu, tempelkan handuk dingin ke kulit yang terkena ruam selama mungkin. Jika suhu handuk mulai menghangat, rendam kembali di dalam air dingin dan ulangi proses yang sama. Lakukan metode ini sesering yang Anda inginkan! [6]
    • Untuk membuat kompres astringen yang mampu mengeringkan ruam, cobalah menyeduh seteko teh. Setelah itu, rendam handuk bersih dalam seduhan teh dan gunakan untuk mengompres ruam.
    • Semakin tinggi suhu tubuh, semakin gatal pula ruam Anda. Oleh karena itu, aplikasikan kompres dingin untuk menenangkan kulit sekaligus meredakan rasa gatal yang menyerang.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menggunakan Obat Topikal

Unduh PDF
  1. Setelah membersihkan minyak jelatang dari kulit, segeralah mengoleskan produk yang mampu mengurangi rasa gatal dan mengeringkan ruam dengan cepat. Misalnya, Anda bisa menggunakan losion kalamin atau krim hidrokortison yang dijual bebas di apotek. Kalamin ampuh mengeringkan cairan yang keluar dari ruam, sementara hidrokortison mampu mengurangi pembengkakan, rasa gatal, dan warna kemerahan pada kulit yang terkena daun jelatang. [7] [8]
    • Losion kalamin dan krim hidrokortison bebas dapat dengan mudah Anda temukan di berbagai apotek besar.
  2. Beberapa jenis obat antihistamina bebas adalah brompheniramine , cetirizine , chlorpheniramine , dan diphenhydramine . Seluruhnya mampu memblokir alergen yang membuat tubuh bereaksi terhadap daun jelatang. Ingat, pastikan Anda hanya mengonsumsi diphenhydramine pada malam hari karena obat tersebut mampu menimbulkan rasa kantuk. Pada tengah hari, cobalah mengonsumsi loratadine atau cetirizine . [9]
    • Selalu ikuti anjuran pakai dan instruksi dosis yang tertera di kemasan obat.
  3. Jika terbentuk lepuh yang cukup besar di kulit yang terkena daun jelatang, kemungkinan besar Anda tidak akan bisa tinggal diam. Untuk mengeluarkan cairan dari dalam lepuh dan mengecilkan ukurannya, cobalah membuat pasta astringen. Campurkan soda kue dengan air secukupnya; aduk rata hingga membentuk pasta yang cukup kental, lalu oleskan langsung ke ruam atau lepuh pada kulit. Jika ukuran ruam terlalu besar atau persebarannya cukup luas, tuangkan 200 gram soda kue ke bak mandi berisi air dingin, lalu berendamlah selama setidaknya 30 menit. [10] [11]
    • Untuk mengobati ruam yang tidak terlalu parah, cobalah mengoleskan sedikit witch hazel atau cuka apel ke permukaan kulit. Selain itu, Anda juga bisa merendam kantong teh hijau atau teh hitam di dalam air dan mengompreskannya ke permukaan kulit yang terkena ruam.
  4. Meski kondisi kulit terasa sangat parah pada beberapa hari pertama, seharusnya ruam akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu. Jika persebaran ruam sangat luas, atau jika rasa gatal yang muncul sangat tidak tertahankan (meski sudah diobati), segeralah memeriksakan diri ke dokter. Kemungkinan, Anda perlu mengonsumsi steroid oral dengan dosis lebih tinggi atau obat antihistamina. Hubungi dokter pula jika: [12]
    • Suhu tubuh Anda di atas 38°C
    • Ruam mengeluarkan nanah atau membentuk keropeng lunak berwarna kuning muda
    • Rasa gatal bertambah parah atau menyulitkan Anda untuk tidur
    • Kondisi ruam tidak membaik setelah beberapa minggu
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mengenali dan Menghindari Jelatang

Unduh PDF
  1. Umumnya, jelatang tumbuh sebagai tanaman berbatang atau merambat, dan bahkan berbentuk serupa semak belukar. Selain itu, satu sulur jelatang biasanya terdiri dari tiga helai daun. Lantas, bagaimana caranya membedakan jelatang dengan tumbuhan berdaun tiga lain seperti berry hitam, rasberi, atau box elder ? Perbedaan utamanya, daun kedua (tengah) pada tumbuhan jelatang memiliki tangkai yang lebih panjang dari kedua daun di sisinya. Selain itu, tumbuhan jelatang biasanya terlihat mengilap dan memiliki tangkai merah atau daun yang berwarna kemerahan. [13]
    • Untuk mengidentifikasi jelatang, cari sulur yang terlihat berbulu. Sejatinya, sulur berbulu itulah yang membantu jelatang bertumbuh dan menjalar.
  2. Faktanya, daun jelatang bisa tumbuh sepanjang tahun dan dapat dengan mudah ditemui di berbagai belahan Asia, tanpa terkecuali Indonesia. Berusahalah mengenali jenis daun jelatang yang tumbuh di wilayah Anda. Secara umum, berikut adalah peta persebaran jelatang di berbagai belahan dunia: [14]
    • Jelatang di wilayah Timur: tumbuh di tanah dan bisa merambat
    • Jelatang di wilayah Barat: hanya tumbuh di tanah
    • Jelatang di wilayah Pasifik: bisa berupa semak belukar, tumbuh di tanah, dan merambat
    • Jelatang di wilayah Atlantik: tumbuh di tanah dan berupa semak belukar (meski sangat jarang ditemukan)
    • Poison sumac adalah pohon kecil yang umumnya ditemukan di lahan basah
  3. Jika Anda tersentuh minyak daun jelatang ( uroshiol ), umumnya ruam akan muncul beberapa menit sampai beberapa jam setelahnya (12 sampai 24 jam). Biasanya, ruam akan terlihat memerah, membengkak, dan terasa sangat gatal. Selain itu, Anda pun mungkin akan menemukan goresan di ruam yang mengindikasikan kulit telah tergores daun jelatang. Terkadang, Anda pun akan menemukan lepuh berisi nanah yang sejatinya tidak berpotensi menyebarkan ruam. [15]
    • Dalam beberapa kasus, ruam baru akan muncul sampai dengan tiga hari setelah terjadi kontak dengan daun jelatang.
  4. Jika harus memasuki hutan atau mendaki bukit yang ditumbuhi daun jelatang, atau jika Anda sekadar ingin membersihkan halaman dari tumbuhan jelatang, selalu kenakan pakaian yang mampu melindungi kulit dari minyak jelatang seperti baju berlengan panjang, celana panjang, kaus kaki, sepatu bot, dan sarung tangan vinil. [16]
    • Jika pakaian yang Anda kenakan bersentuhan dengan daun jelatang, jangan menyentuhnya dengan tangan telanjang dan segeralah mencucinya! Cuci pula sepatu dan benda lain yang Anda kenakan di luar ruangan sesegera mungkin.
  5. Jika Anda memiliki peliharaan yang gemar bermain di semak-semak atau sering berkeliaran di luar ruangan, waspadalah karena mungkin saja dia akan membawa pulang minyak daun jelatang yang tanpa sengaja melekat di bulunya. Jika minyak hanya melekat di bulunya, tidak ada yang perlu Anda khawatirkan. Namun jika minyak tersebut mengenai kulitnya (misalnya, kulit perut anjing), kemungkinan besar ruam pun akan muncul. Selain itu, Anda pun berpeluang terkena ruam jika menyentuh minyak yang melekat di bulu atau kulit hewan peliharaan.
    • Untuk mencegahnya terjadi, selalu awasi pergerakan hewan peliharaan Anda di luar ruangan. Jika dia telanjur berinteraksi dengan daun jelatang, segeralah mengenakan sarung tangan pelindung dan memandikan hewan peliharaan untuk menghilangkan minyak sekaligus mencegah penyebarannya.
  6. Oleskan losion khusus untuk melindungi kulit dari racun daun jelatang (dikenal dengan nama ivy-block barrier atau ivy-block lotion ). Sebelum memasuki hutan, cobalah mengoleskan losion khusus yang mampu mencegah minyak jelatang menembus kulit. Kemungkinan, losion tersebut bisa dibeli di berbagai apotek besar. Jika tidak dijual bebas di apotek, cobalah membelinya di toko daring. Cari produk yang mengandung setidaknya 5% bentoquatam, dan oleskan losion setidaknya 15 menit sebelum Anda harus berinteraksi dengan daun jelatang. [17] [18]
    • Oleskan kembali losion tersebut empat jam setelahnya. Jangan khawatir, losion dapat dengan mudah dibasuh menggunakan campuran air dan sabun. Meski bermanfaat, sebaiknya losion tidak digunakan oleh anak-anak yang berusia di bawah enam tahun!
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 45.083 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan