Unduh PDF Unduh PDF

Meski Anda bisa saja mengukir beragam bahan—termasuk sabun dan batu —mengukir kayu tetap menjadi pilihan populer karena praktis dan relatif mudah dilakukan. Namun, untuk mempelajari seni yang satu ini dengan benar, Anda harus menyiapkan peralatan yang tepat dan meluangkan banyak waktu untuk berlatih dengan sabar.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Bagian Satu: Memilih Peralatan

Unduh PDF
  1. Ada empat jenis utama ukiran kayu: whittling (meraut kayu dengan pisau), mengukir relief ( relief carving , yaitu mengukir pada permukaan datar), carving in the round (mengukir dalam bentuk tiga dimensi), chip carving (gaya ukiran dengan cara mencungkil kepingan kecil). Pilih jenis yang Anda sukai dan pelajari dengan lebih detail.
    • Whittling adalah gaya mengukir kuno yang dilakukan terutama dengan menggunakan pisau peraut yang kaku. Pisau akan meninggalkan goresan yang tajam dan kaku. Karya yang dihasilkan biasanya kecil dan berbentuk tiga dimensi.
    • Mengukir relief adalah seni mengukir figur pada panel kayu datar. Hasilnya akan tampak tiga dimensi jika dilihat dari depan, tetapi bagian belakangnya tetap rata. Anda membutuhkan beragam peralatan manual untuk membuat ukiran relief.
    • Carving in the round mungkin adalah teknik yang paling mendekati kenyataan. Anda akan membutuhkan beragam alat untuk membuat jenis ukiran patung seperti ini. Hasil akhirnya akan tampak tiga dimensi dengan garis-garis yang lebih halus dan alami.
    • Chip carving sangat tergantung pada penggunaan pisau, pahat, dan palu. Anda harus mencungkil kayu sedikit demi sedikit untuk membuat pola tiga dimensi pada papan kayu, dan membiarkan bagian belakang kayu tetap rata.
  2. Sebagai aturan umum, kayu yang Anda gunakan haruslah lunak. Beli kayu berlabel dan berkualitas tinggi dari toko kerajinan atau pemasok kayu, alih-alih dari tumpukan kayu sembarang. [1]
    • Kayu basswood, butternut, dan pinus putih adalah beberapa jenis kayu yang paling baik digunakan terutama oleh pemula. Ketiganya adalah jenis kayu lunak yang mudah diukir. Basswood memiliki serat kayu yang halus, sementara butternut memiliki serat kayu yang kasar, dan pinus putih memiliki serat kayu yang sedang. Kayu basswood paling cocok untuk diukir dengan teknik whittling , sedangkan butternut dan pinus putih cocok untuk hampir semua jenis teknik mengukir.
    • Kayu mahoni dan kenari hitam memiliki serat sedang dan agak sulit untuk diukir karena keduanya sedikit lebih keras.
    • Kayu ceri, sugar maple , dan ek putih sangat sulit untuk diukir karena tingkat kekerasannya. Kayu ceri dan sugar maple memiliki serat halus, tetapi ek putih memiliki serat sedang ke keras. Namun, kalau diukir dengan benar, ketiganya bisa menghasilkan ukiran yang bagus.
  3. Pisau yang Anda pilih harus tajam, nyaman digenggam, dan kukuh. Pisau lipat sering kali tidak aman digunakan karena bisa patah di bawah tekanan. Jadi, pisau saku biasa kemungkinan tidak bisa berfungsi dengan baik.
    • Pisau pahat ukir adalah pilihan terbaik. Bilahnya kurang lebih sepanjang 3,5 cm dan gagangnya cukup panjang untuk digenggam dengan nyaman. Pilih pisau yang dibuat dari baja karbon tinggi supaya tetap tajam dan utuh untuk waktu yang lama. [2]
    • Kalau Anda baru memulai dan belum ingin mengeluarkan uang banyak, pertimbangkan untuk menggunakan pisau utilitas atau pisau kerajinan. Pastikan saja bilahnya tajam dan mantap. Anda juga harus bisa menggenggam gagangnya dalam waktu yang lama tanpa merasa tidak nyaman.
  4. Pahat adalah alat melengkung yang digunakan untuk mencungkil kayu, alih-alih memotongnya. Pahat bisa digunakan untuk mengukir, membentuk, dan menghaluskan permukaan kayu.
    • Pahat berbentuk U memiliki batang dan ujung bilah yang melengkung. Saat membeli pahat U, ketahuilah bahwa lebar ujung bilahnya bervariasi antara 2 mm dan 60 mm, dan bentuk batangnya bisa lurus, melengkung, melengkung ke belakang, atau menyendok.
    • Pahat V memiliki ujung miring yang bertemu pada satu titik, membentuk huruf V. Lebar ujung bilahnya bervariasi antara 2 mm dan 30 mm. Bagian sisinya juga bisa bertemu pada kemiringan 60° atau 90°.
    • Pahat bengkok dan pahat sendok adalah alat khusus yang mempermudah Anda menjangkau bagian tertentu saat mengukir kayu. Kedua alat ini tidak selalu diperlukan, tetapi akan sangat berguna kalau Anda hendak menekuni hobi ini dengan serius.
  5. Tatah adalah alat tajam rata yang biasanya digunakan dengan palu karet. Tatah yang bagus sangat penting, terutama untuk berlatih mencungkil kayu.
    • Tatah standar tukang kayu memiliki ujung bilah rata yang bisa mencungkil kayu dengan kemiringan tajam.
    • Tatah miring juga memiliki ujung bilah yang rata, tetapi dengan kemiringan 45° sehingga Anda bisa memotong kayu dengan agak tumpul.
    • Palu tradisional biasanya terbuat dari kayu berat, tetapi palu karet akan menghasilkan suara yang lebih pelan dan secara umum tidak terlalu merusak pegangan tatah saat dipukul berulang-ulang.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Bagian Dua: Berlatih Mengukir

Unduh PDF
  1. Sebaiknya berlatihlah membuat sejumlah pahatan dasar pada kayu bekas sebelum menggarap karya besar. Dengan berlatih, Anda bisa membiasakan diri dengan peralatan. Selain itu, pastikan Anda tidak memahat ke arah tubuh. Arahkan alat ukir menjauh dari tubuh, kalau-kalau bilah terpeleset. Dengan begitu, Anda akan menghindarkan diri dari kunjungan paksa ke rumah sakit.
    • Gunakan selalu alat yang tajam sekalipun hanya untuk berlatih. Kalau alatnya tajam, hasil pahatan pada kayu akan tampak bersih dan mengilap tanpa meninggalkan bekas goresan atau guratan.
  2. Saat Anda hendak menekan pisau, pahat, atau tatah, ke atas kayu, letakkan tangan di belakang ujung bilah yang tajam. Peralatan bisa tergelincir saat sedang dipakai, dan kalau jari Anda berada di depan bilah, hasilnya adalah cedera.
    • Saat bekerja menggunakan pisau, pegang kayu dengan tangan nondominan. Letakkan tangan di belakang bilah alat, tetapi tekankan ibu jari tangan tersebut dengan hati-hati ke sisi tumpul alat supaya Anda memiliki kendali penuh. Saat tangan nondominan memegang kayu dengan mantap, putar tangan dan pergelangan tangan dominan untuk menorehkan ukiran yang diinginkan.
    • Saat bekerja menggunakan pahat, pegang gagangnya dengan telapak tangan dominan sambil menstabilkan bilah alat dengan menjepitnya menggunakan ibu jari dan telunjuk tangan dominan. Ujung bilah harus berada pada permukaan kayu.
    • Ingatlah untuk mengendalikan arah alat ukir dengan pergelangan tangan, bukan dengan sikut. Inilah cara yang benar, terlepas dari alat apa pun yang Anda gunakan.
  3. Mengukirlah selalu searah dengan serat kayu, alih-alih berlawanan arah. Mengukir dengan arah yang berlawanan akan membuat kayu pecah.
    • Periksa kayu dan cari garis-garis paralel panjang. Garis-garis ini bisa—atau bisa juga tidak—sejajar dengan sisi kayu, dan bisa saja bergelombang dan tidak lurus sempurna.
    • Mengukirlah selalu searah dengan serat kayu. Anda juga bisa mengukir secara diagonal melintasi atau sejajar dengan serat kayu, tetapi jangan pernah mengukir berlawanan arah dengan serat kayu.
    • Kalau kayu mulai pecah saat dipahat meski alat ukir sudah tajam, kemungkinan Anda bekerja dengan arah yang salah. Gantilah arah dan periksa kembali hasilnya.
  4. Ada banyak cara mengukir yang harus Anda pelajari saat menggeluti kerajinan yang satu ini. Namun ketika memulai, sebaiknya Anda berlatih beberapa teknik dasar. [3]
    • Guratan lurus memanjang akan menghasilkan saluran panjang pada kayu. Pegang bilah pahat U atau pahat V pada permukaan kayu dan dorong searah serat. Jaga agar tekanannya serata mungkin.
    • Cungkilan akan menghasilkan ukiran tajam pada permukaan kayu untuk membuat bayangan yang keras. Tekan ujung bilah pahat lurus ke arah kayu, lalu tarik tanpa mendorongnya lebih jauh.
    • Teknik sapuan adalah potongan panjang melengkung. Tekan pahat searah serat kayu, putar pegangannya sembari didorong terus untuk membuat lengkungan.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Bagian Tiga: Mengukir Kayu

Unduh PDF
  1. Mengukir bisa berbahaya kalau Anda tidak berhati-hati. Jadi, pertimbangkan untuk mengenakan peralatan pengaman dasar untuk melindungi diri.
    • Kenakan sarung tangan khusus untuk mengukir pada tangan nondominan, atau tangan yang Anda gunakan untuk memegang kayu.
    • Lindungi juga mata dengan kacamata pengaman. Serpihan kayu akan mulai beterbangan. Sekalipun ukurannya kecil, serpihan tersebut bisa saja mencelat ke mata kalau Anda tidak melindungi diri.
  2. Jika memungkinkan, gunakan pensil untuk membuat sketsa tipis desain yang hendak diukir dan dipahat sebelum Anda mengambil alat.
    • Garis-garis sketsa bisa menjadi panduan yang akan mempermudah Anda untuk mengukir dengan tepat. Anda mungkin saja berbuat salah jika alat ukir terpeleset, tetapi tidak akan sampai keliru gara-gara salah perhitungan.
    • Kalau sampai salah, tidak ada jalan kembali. Anda harus mengubah desain asli untuk mengaburkan kesalahan tersebut atau memulai lagi dari awal dengan kayu baru.
  3. Idealnya, Anda harus menempelkan kayu pada tempatnya dengan menjepitnya ke meja atau pada ragum. Dengan begitu, kedua tangan akan bebas dan proses mengukir jadi lebih mudah.
    • Jangan pernah meletakkan kayu di atas pangkuan saat Anda mengukirnya.
    • Untuk ukiran yang kecil—seperti benda yang diraut ( whittling )—pegang kayu dengan tangan nondominan sambil diukir. Letakkan selalu tangan nondominan di belakang ujung bilah alat.
  4. Buang kayu sebanyak mungkin sampai Anda bisa memvisualisasi bentuk dasar dari karya yang didesain pada balok kayu tersebut.
    • Untuk karya yang kecil, Anda bisa membentuk kerangka dasar menggunakan pisau atau tatah. Untuk karya yang lebih besar, Anda mungkin harus memakai gergaji pita atau gergaji mesin.
    • Jangan takut memotong terlalu banyak. Selama Anda tidak memotong melewati panduan garis sketsa, kayu tidak akan rusak. Potong saja pelan-pelan kalau itu membuat Anda lebih nyaman. Namun, akan butuh waktu yang lama untuk menghasilkan kerangka dasar kalau Anda terlalu ragu saat menggunakan alat.
  5. Setelah kerangka dasar terbentuk, gunakan pahat U yang besar untuk membuang sisa kayu sebanyak mungkin sampai desain ukiran terbentuk secara kasar. [4]
    • Identifikasilah bagian terbesar pada desain karya dan kerjakan bentuk tersebut terlebih dahulu. Setelah bentuk-bentuk yang besar tampak lebih berwujud, garap bentuk yang lebih kecil dan detail secara bertahap.
  6. Setelah bentuk umumnya selesai, bergantilah ke alat yang lebih kecil dan tambahkan detail pada ukiran.
    • Alat ukir memang harus selalu dijaga agar tetap tajam. Tingkat ketajaman tersebut penting terutama untuk tahap ini. Alat yang tumpul bisa menakik permukaan kayu dan merusak tampilan ukiran.
    • Kerjakan sebagian-sebagian. Selesaikan detail yang lebih besar dan latar depan terlebih dahulu, kemudian lanjutkan dengan detail yang lebih kecil dan latar belakang.
  7. Kalau Anda puas dengan hasilnya dan ingin membuat ukiran jadi lebih awet, pulaskan pelapis akhir ( finish ) yang bisa melindungi permukaan kayu dari kelembapan, minyak, debu, dan kotoran lain. [5]
    • Lilin pasta relatif bening dan akan membuat warna alami kayu terlihat lebih jelas. Lilin pasta cocok untuk ukiran dekoratif, tetapi bisa memudar saat diaplikasikan ke benda ukir yang terlalu sering dipegang.
    • Danish oil akan membuat kayu sedikit berwarna, tetapi cenderung awet dan bisa digunakan untuk benda ukir yang sering dipegang.
    • Semprotan uretan dan poliuretan adalah pelapis akhir yang paling awet dan umumnya tahan lama sekalipun benda ukir sering dipegang. Aplikasikan pelapis akhir saat cuaca moderat dan kering, lalu diamkan setiap lapisan sampai benar-benar kering.
    Iklan

Tips

  • Mungkin sekali waktu Anda harus membuat potongan bulat pada kayu. Untuk keperluan ini, hole saw atau gergaji mesin berbilah kecil adalah alat yang paling mudah digunakan.
Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Kayu lunak ( basswood , butternut , atau pinus putih)
  • Pisau pahat ukir
  • Pahat berbentuk U, berbagai ukuran
  • Pahat berbentuk V, berbagai ukuran
  • Tatah tukang kayu
  • Tatah miring
  • Palu karet
  • Sarung tangan khusus untuk mengukir
  • Kacamata pelindung
  • Pensil
  • Ragum
  • Pelapis akhir (lilin pasta, Danish oil , atau semprotan uretan)

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 19.896 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan