Unduh PDF Unduh PDF

Kamu sudah menemukan laki-laki yang tepat dan ideal untuk dijadikan pendamping hidupmu kelak? Selamat! Setelah menemukan laki-laki idaman, wajar jika kamu berusaha sebaik mungkin untuk menjadi pacar yang sempurna baginya. Jangan khawatir, menjadi pacar yang baik bagi orang terkasih bukanlah hal yang mustahil, sekalipun kamu masih berusia remaja. Ingin tahu informasi lebih jelasnya? Baca terus artikel ini!

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Memilih Orang yang Tepat

Unduh PDF
  1. Jika kamu masih berusia remaja, makna kedewasaan yang dimaksud mungkin akan berbeda, terutama karena kamu dan teman-teman sebayamu masih berada dalam proses menuju dewasa. Meski demikian, cobalah memilih seseorang yang berada pada tataran kedewasaan yang sama denganmu. Percayalah, hubunganmu akan lebih mudah dijalani setelahnya. [1]
    • Cara terbaik untuk mengetahui bahwa tingkat kedewasaan kalian setara adalah dengan mengamati perasaanmu ketika berada di dekatnya; apakah kamu merasa nyaman? Apakah kamu merasa betah mengobrol berlama-lama dengannya? Jika ya, kemungkinan besar kamu sudah menemukan orang yang tepat.
    • Apakah kamu sering merasa terganggu dengan sikapnya yang kekanak-kanakan? Atau apakah dia selalu merasa lebih superior dari orang lain dan terlihat arogan? Jika situasinya demikian, kemungkinan besar dia bukan orang yang tepat untukmu.
    • Bagi beberapa orang, “usia hanyalah angka”. Meski ada benarnya, namun sesungguhnya usia juga merupakan indikator yang sangat ampuh untuk mengukur tingkat keberhasilan sebuah hubungan.
  2. Berbagi ketertarikan adalah langkah penting untuk semakin menyatukan pihak-pihak dalam sebuah hubungan romantis. Tentu saja kamu dan pacarmu tidak harus memiliki ketertarikan yang benar-benar sama. Namun setidaknya, jika kalian memiliki satu hobi atau kebiasaan yang sama, niscaya waktu yang kalian habiskan bersama-sama akan terasa lebih menyenangkan. [2]
    • Menemukan calon pacar dalam kegiatan yang kamu sukai juga merupakan metode yang teruji keampuhannya! Misalnya, kamu bisa saja bertemu dengan calon pacar potensial di klub melukis atau kegiatan ekstrakurikuler lain yang kamu ikuti.
    • Lantas bagaimana jika kamu dan dia tidak memiliki ketertarikan yang sama? Jangan khawatir, sejauh kalian memiliki nilai hidup atau latar belakang yang sama, kemungkinan besar hubungan tetap bisa dilanjutkan! Misalnya, kamu mungkin suka berolahraga sementara orang yang kamu sukai lebih suka melukis. Meski memiliki hobi yang berbeda, namun ternyata kalian memiliki keyakinan religius yang sama. Jika kasusnya demikian, kalian juga bisa menjalin hubungan romantis yang dalam dan bermakna!
  3. Jika kamu masih berusia remaja, metode ini mungkin sulit dilakukan, terutama karena sebagian besar remaja belum cukup dewasa untuk memiliki kesadaran diri. Namun setidaknya, pahamilah bahwa kesadaran diri adalah kemampuan seseorang untuk memahami konsekuensi kata-kata dan perilakunya terhadap orang lain dan lingkungan sekitarnya. Orang-orang yang memiliki kesadaran diri juga mampu berefleksi secara jujur dan bersedia melakukan perubahan jika diperlukan. [3]
    • Seseorang yang memiliki kesadaran diri biasanya juga memiliki kesabaran dan kontrol diri yang hebat; dia tidak akan memaksamu melakukan hal-hal yang belum siap kamu lakukan.
    • Seseorang yang memiliki kesadaran diri biasanya mampu menjadi pasangan yang baik, terutama karena dia mampu memahami konsekuensi perilakunya terhadap kamu dan hubungan kalian.
  4. Ingat, cari pasangan yang mau menghargaimu, tidak manipulatif, dan tidak akan menyakitimu . Tahap awal hubungan adalah masa pembelajaran; oleh karena itu, pastikan kamu menentukan batasan dan memahami hak-hakmu pada tahap ini. Hati-hati, orang-orang yang gemar berbuat kekerasan biasanya justru akan terlihat lebih menarik di mata orang lain. Oleh karena itu, pastikan kamu selalu mengamati hal-hal yang tidak dia katakan dan mengevaluasi perilakunya baik-baik.
    • Karakteristik umum pelaku kekerasan meliputi: mengalami perubahan suasana hati dan perilaku yang drastis, bersikap terlalu protektif dan mengontrol, memiliki pemahaman yang kaku terkait isu gender, tidak fleksibel dan gemar menghakimi, terlalu tegang dan tergantung, serta terbiasa menyembunyikan perasaannya. Sepintas, orang-orang semacam ini justru terlihat sangat menarik, pandai bicara, bertalenta, dan populer. [4] Seseorang yang berpotensi melakukan kekerasan juga cenderung akan terburu-buru menuntutmu untuk berkomitmen.
    • Jika kamu menyadari adanya gejala-gejala di atas pada diri orang yang kamu sukai (misalnya dia selalu memaksamu memberitahukan keberadaanmu, mengontrol cara berpakaianmu, mengabaikan perasaanmu, dan terus-menerus mengkritik atau merendahkanm u), tandanya dia bukan orang yang tepat untuk kamu jadikan pacar . Sebesar apa pun rasa sukamu kepadanya, sadarilah bahwa kamu tidak akan bisa menjalin hubungan yang sehat dan positif dengannya.
    • Tentukan batasan mengenai apa yang akan – dan tidak akan – kamu toleransi dalam sebuah hubungan romantis. Misalnya, kamu tidak bersedia menjalin hubungan dengan seseorang yang memaksamu menjadi pacarnya ketika kamu belum siap. Jika orang yang kamu sukai enggan menghargai batasan yang kamu buat, pastikan kamu tidak menjalin hubungan lebih jauh dengannya.
  5. Ketika kamu menemukan seseorang yang benar-benar memenuhi ciri-ciri pasangan idealmu selama ini, wajar jika kamu ingin langsung menjalin hubungan dengannya. Namun, pahamilah bahwa hubungan yang langgeng selalu membutuhkan proses. Jangan terburu-buru menjalin hubungan jika kamu belum siap atau kalian berdua belum saling mengenal dengan baik. [5]
    • Cobalah bepergian dengannya beberapa kali sebelum memutuskan untuk menjadi pacarnya. Jika dia meminta kepastianmu, berikan jawaban yang paling jujur.
    • Katakan kepadanya, “Aku benar-benar menyukaimu, itulah kenapa aku ingin kita tidak terburu-buru berpacaran. Aku ingin terlebih dahulu mempersiapkan diri untuk menjadi pacar yang baik untukmu.”.
    • Kamu juga bisa berkata, “Aku sangat menyukaimu, tapi sepertinya aku belum siap menjadi pacar siapa pun,” jika memang itu yang kamu rasakan.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Memperlakukan Pasangan dengan Baik

Unduh PDF
  1. Jika kamu menanyakan kunci kelanggengan hubungan pada ahlinya, jawaban yang pasti akan kamu terima adalah: kesediaan untuk berkompromi. Sebelum melakukannya, pahami perbedaan paling mendasar antara kompromi yang sehat dan tidak sehat. [6]
    • Ingat, kedua belah pihak harus bersedia berkompromi. Evaluasi hal-hal yang penting untukmu dan komunikasikan itu kepada pacarmu. Misalnya, kamu bisa berkata, “Menari adalah duniaku, jadi sangat penting bagiku jika kau bersedia datang ke semua pertunjukan resitalku.”.
    • Bersedialah melakukan hal yang sama untuk pacarmu. Jika pacarmu terlibat dalam acara yang penting baginya, luangkan waktu untuk menghadiri acara tersebut sekalipun kamu kurang menyukainya.
    • Ketika sudah menjalin hubungan romantis dengan seseorang, kemungkinan besar kamu akan “dipaksa” untuk melakukan sesuatu yang tidak kamu sukai. Misalnya, pacarmu mungkin akan mengajakmu menonton film horor yang selama ini sangat kamu benci atau bersantap di restoran yang kurang kamu sukai. Jangan khawatir, ini sangat wajar. Hanya saja, pastikan dia juga bersedia memberikan pengorbanan yang sama untukmu.
  2. Menjaga kesetiaan adalah salah satu kunci penting untuk mewujudkan hubungan yang sehat dan bahagia. Jika kamu sudah bersedia menjadi pacar seseorang, tandanya kamu telah berkomitmen untuk tidak menjalin hubungan romantis dengan laki-laki lain sampai kalian putus. Jangan merayu atau menggoda laki-laki lain! [7]
    • Beberapa orang lebih suka menjalin hubungan tanpa status dengan lawan jenisnya; artinya, mereka berhak menjalin hubungan romantis dengan dua orang atau lebih. Jika kamu tertarik melakukannya, pastikan kamu menyampaikan keinginan tersebut kepada semua pihak yang terlibat untuk memastikan mereka setuju dengan rencanamu.
    • Meskipun merayu orang lain belum bisa dikategorikan sebagai berselingkuh, faktanya tindakan tersebut tetap dapat membuat pacarmu cemburu. Jika kamu menghargai pacarmu, jangan melakukannya di depan maupun di belakang pacarmu. Apakah kamu sendiri rela jika pacarmu melakukan hal yang sama kepada perempuan lain?
    • Kalau kamu benar-benar tergoda untuk berselingkuh, tandanya kamu belum siap untuk menjalin hubungan romantis dengan siapa pun (atau pacarmu yang sekarang bukanlah orang yang tepat untukmu).
  3. Ingat, pacarmu juga merupakan sahabat terbaikmu. Seorang sahabat yang baik tahu bagaimana caranya bersenang-senang atau memberikan dukungan yang dibutuhkan sahabatnya. Oleh karena itu, pastikan kamu tetap menjaga nuansa persahabatan di tengah keromantisan yang mewarnai hubunganmu dan pacarmu. [8]
    • Tanyakan kabar pacarmu. Pastikan kamu juga menghubunginya secara berkala jika dia sedang sakit atau dirundung masalah. Kamu juga bisa mengiriminya pesan singkat yang konyol untuk menunjukkan kepedulianmu.
    • Lakukan kegiatan yang kalian sukai bersama-sama. Hanya karena kalian sudah berpacaran, bukan berarti kalian harus menghabiskan sepanjang hari hanya untuk berpelukan, bukan? Pererat koneksi di antara kalian dengan berbagi kebahagiaan lewat kegiatan-kegiatan yang menyenangkan.
  4. Jangan berpikir pacarmu selalu memiliki ide kencan yang jenius. Tunjukkan bahwa kamu mau berinvestasi di dalam hubungan dengan memikirkan berbagai ide kencan yang tak terlupakan. [9]
    • Ide kencan klasik meliputi menonton film di bioskop, makan malam di restoran romantis, mengikuti acara olahraga, dan menonton konser.
    • Cobalah mengajak pacarmu melakukan berbagai kegiatan di luar ruangan seperti mendaki gunung, bersepeda, berjalan-jalan sore di taman kota, atau berenang di pantai terdekat.
    • Ajak pacarmu melakukan kegiatan sosial, seperti menjadi relawan di dapur umum atau acara-acara komunitas.
    • Ajak pacarmu mengikuti acara lari 5 kilometer.
  5. Alasan utama seseorang mencari pasangan adalah untuk mengalami persahabatan dan menerima dukungan dalam intensitas yang berbeda. Untuk menjadi pacar yang baik, pastikan kamu selalu memberikan dukungan yang dibutuhkan pacarmu dalam kondisi susah maupun senang. [10]
    • Jika kamu tahu pacarmu sedang merasa kurang enak badan atau mengalami masalah di sekolah, cobalah mengirimkan kartu ucapan lucu atau catatan yang romantis. Tunjukkan bahwa kamu memikirkan dan memedulikannya; selain itu, tanyakan apakah ada yang bisa kamu lakukan untuk membantunya.
    • Jika kamu tinggal berjauhan dengan pacarmu (atau jika kalian bersekolah di tempat yang berbeda), kirimkan pesan singkat untuk menunjukkan bahwa kamu sedang merindukan dan memikirkannya.
    • Tawarkan bantuan jika diperlukan. Dia mungkin membutuhkan bantuanmu untuk mengerjakan tugas matematika, menempel poster kampanye ketua OSIS, atau merencanakan pesta ulang tahun kecil-kecilan. Apa pun bantuan yang dia butuhkan, tunjukkan bahwa kamu bersedia membantunya dengan senang hati.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menjaga Sikap di Depan Umum

Unduh PDF
  1. Bagi pasangan yang sedang dimabuk cinta, dunia terasa seperti milik berdua dan oleh karenanya, segala kegiatan pun harus mereka lakukan berdua! Meski terlihat romantis, sesungguhnya perilaku seperti ini sangat tidak sehat bagi kedua belah pihak. Seharusnya, masing-masing pihak dalam hubungan tetap mampu mempertahankan kemandirian dan jati dirinya, sekalipun mereka sedang berkegiatan bersama pacarnya. [11]
    • Mencoba hal baru yang disukai pacarmu memang menyenangkan; namun pastikan kamu menyampaikan kadar ketertarikanmu dengan jujur. Jangan pula mengabaikan hal-hal yang kamu sukai karena terlalu berfokus pada ketertarikan pacarmu.
    • Pastikan kamu dan pacarmu tetap meluangkan waktu untuk bersenang-senang dengan sahabat masing-masing. Ada kalanya kamu perlu bepergian tanpa pacarmu, begitu pula sebaliknya. Jangan khawatir, ini wajar dan sangat sehat dalam sebuah hubungan!
    • Katakan kepada pacarmu, “Aku suka menghabiskan waktu denganmu, tapi aku juga suka menghabiskan waktu dengan teman-temanku. Kau tahu kan sudah seminggu aku tidak bertemu mereka? Jadi, hari Jumat ini aku ingin pergi bersama mereka dulu, ya? Kita bisa bertemu lagi minggu depan.".
  2. Setiap hubungan pasti mengalami masalah; namun apakah bijak jika kamu membiarkan masalahmu diketahui seisi dunia? Ingat, hal-hal yang kamu bagikan di media sosial dapat dibaca ratusan bahkan ribuan orang dan akan tersimpan selamanya di dunia maya. [12]
    • Sekalipun yang ingin kamu bagikan adalah hal-hal positif seperti hadiah romantis dari pacarmu, cobalah menahan diri untuk melakukannya. Ingat, tidak semua orang suka dipublikasikan di media sosial; terutama jika pacarmu menganggap hadiah itu bermakna sangat privat.
    • Jangan pula menceritakan pertengkaran yang kalian alami di media sosial. Selain membuat pacarmu malu, tindakan tersebut justru akan memperburuk hubunganmu dengannya di kemudian hari.
  3. Menghindari gosip artinya kamu menutup telinga dari gosip-gosip yang beredar di sekitarmu, pun menutup mulut dan tidak menjadi pihak yang bergosip. Jangan membicarakan kehidupan pribadi pacarmu kepada orang lain; jangan pula mendengarkan cerita-cerita mengenai kehidupan pacarmu dari mulut orang lain. [13]
    • Di bangku sekolah, gosip mengenai hubungan romantis adalah santapan empuk yang rasanya pantang dilewatkan. Jika kamu mendengar informasi yang tidak benar mengenai pacarmu atau mengenai hubungan romantismu, segeralah mengklarifikasi kebenaran gosip tersebut kepada pacarmu; jangan memercayai apa pun yang kamu dengar mentah-mentah!
    • Jika kamu ingin menceritakan masalah hubunganmu kepada orang lain, tanyakan pendapat pacarmu terlebih dahulu. Jika pacarmu berkata, “Biarkan ini menjadi masalah kita,”, tandanya dia tidak ingin kamu menceritakannya kepada orang lain.
    Iklan

Tips

  • Jadilah dirimu sendiri. Ingat, pacarmu menyukai dan menghargaimu apa adanya; bukankah itu yang membuat kalian bisa bersama?
  • Jika kalian harus berpisah, terimalah seluruh emosi yang muncul dengan terbuka. Namun sadarilah bahwa suatu hari nanti, kamu pasti akan menemukan orang yang tepat dan mampu memberikan hubungan yang lebih bermakna untukmu.
Iklan

Peringatan

  • Ingat, menjadi pacar yang baik tidak lantas mewajibkanmu untuk melakukan hal-hal yang belum siap kamu lakukan. Jika pacarmu memintamu untuk melakukan aktivitas seksual atau keintiman yang belum siap kamu lakukan, pastikan kamu menyampaikan rasa keberatanmu dengan lugas.
  • Seks dan seksualitas adalah bagian penting dalam setiap hubungan romantis. Keintiman jasmaniah memang menyenangkan, namun bukan berarti bebas dari konsekuensi negatif. Jika dilakukan sebelum waktunya, kamu bisa mengalami gangguan emosional, terjangkit penyakit menular seksual (PMS), atau bahkan hamil di luar nikah. Pastikan kamu mengomunikasikannya dengan jelas kepada pacarmu.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 3.254 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan