Unduh PDF
Unduh PDF
Menjadi Pastor/Romo Katolik merupakan keputusan serius. Jika Anda merasakan panggilan Tuhan dan percaya bahwa hidup selibat serta berdevosi kepada Tuhan memang sesuai untuk Anda, keputusan serius ini mungkin memang harus Anda ambil. Hidup sebagai Romo Katolik merupakan panggilan untuk melayani Tuhan dan juga orang-orang yang membutuhkan di sekitar Anda.
Langkah
-
Penuhi syarat-syarat dasar. Di Gereja Katolik Roma, Romo haruslah laki-laki dan tidak menikah. Gereja Katolik Timur dapat menahbiskan laki-laki yang sudah menikah untuk menjadi Romo, tapi umumnya di negara asal mereka.
- Duda juga dapat diterima di dalam jalan menjadi Romo. Namun, dia harus bersumpah untuk tidak akan pernah menikah lagi.
- Hanya sedikit laki-laki yang sudah pernah menikah yang dapat berhasil menjadi Romo. Ini adalah sejenis “pembimbingan” yang “dapat” terjadi, tapi biasanya tidak. [1] X Teliti sumber
- Gereja harus mempertimbangkan kecenderungan homoseksual tersembunyi pada setiap individu.
-
Terlibatlah secara aktif di paroki Anda. Sebelum Anda bahkan mulai berpikir tentang kuliah atau seminari, mulai membantu di paroki Anda merupakan ide yang bagus. Calon Romo harus seorang Katolik berkelakuan baik setidaknya selama 5 tahun dan terlibat secara aktif di parokinya setidaknya selama 2 tahun. Tapi selain sebagai syarat, akan sangat membantu jika Anda dapat memahami prosedur-prosedur misa, pelayanan-pelayanan khusus, dan kegiatan-kegiatan luar melalui keterlibatan aktif Anda di Gereja. [2] X Teliti sumber
- Jalin hubungan dengan Romo favorit Anda. Beri tahukan kepadanya tentang minat Anda untuk bergabung dengan seminari dan tanyakan apakah Anda dapat ikut membantu dia dalam pelayanan-pelayanan atau saat dia pergi menjenguk anggota gereja yang sedang sakit atau berpartisipasi di kegiatan-kegiatan paroki.
- Selain pelayanan altar, bantulah juga dalam hal menyanyi dan membaca. Mendapatkan pengetahuan menyeluruh tentang buku-buku dan lagu-lagu gereja akan membuat semuanya jauh lebih mudah untuk ke depannya.
-
Periksa iman Anda. Menjadi Romo bukanlah keputusan yang dapat diambil dengan sembarangan -- itu adalah jalan yang membutuhkan bertahun-tahun untuk diselesaikan dan bukan jalan untuk mereka yang berhati atau beriman lemah. Jika Anda dapat membayangkan diri Anda melakukan hal lain di masa depan, kehidupan Romo mungkin bukanlah untuk Anda.
- Berdoalah untuk meminta bantuan Tuhan dalam memahami situasi Anda. Berpartisipasilah secara rutin dalam misa, jalin hubungan dengan Romo paroki Anda dan cari tahu terlebih dulu bagaimana kira-kira kehidupan sebagai Romo. Mintalah saran dari direktur vokasi atau siapa pun mentor di gereja yang Anda percayai.
-
Pertimbangkan pilihan-pilihan Anda. Selain menjadi Romo, ada posisi-posisi lainnya di dalam gereja yang dapat Anda pilih untuk tetap berhubungan dengan Tuhan. Selain diakon dan biarawan, pertimbangkan juga Romo Misionaris. Romo Misionaris cenderung fokus pada misi-misi antar-budaya di mana Anda nantinya dapat tinggal bersama orang-orang miskin dan kekurangan.
- Sekali lagi, sebaiknya Anda meminta pendapat seseorang yang ahli dalam bidang ini. Jika Anda sudah seterlibat yang Anda inginkan di gereja, Anda akan mengenal sejumlah orang yang dapat menuntun Anda ke jalan yang benar. Cari tahulah dan carilah koneksi-koneksi potensial di keuskupan Anda.
Iklan
-
Kuliah. Untuk mereka yang sudah bergelar sarjana S1, masa belajar di seminari dikurangi menjadi 4 tahun. Yang mana pun, totalnya tetap 8 tahun; keputusan terserah Anda. Jika Anda memilih untuk masuk ke perguruan tinggi (negeri ataupun swasta), paling baik Anda memilih jurusan yang sesuai, seperti filosofi, teologi, atau bahkan sejarah.
- Saat kuliah, terlibatlah dalam pelayanan kampus. Gunakan waktu ini untuk mengikuti retreat-retreat, membantu murid-murid lainnya, dan menjalin hubungan dengan paroki atau keuskupan baru Anda. Kuliah di universitas sama sekali bukanlah jalan untuk menghindar -- ini merupakan kesempatan Anda mempelajari berbagai kemampuan dalam hidup dan merupakan cara yang sangat praktis untuk mulai meniti karir Anda.
-
Mendaftarlah ke seminari. Ikuti proses pendaftaran seminari melalui paroki Anda atau melalui ordo keagamaan. Proses ini biasanya meliputi beberapa pertanyaan tentang diri Anda dan keinginan Anda untuk menjadi Romo. Tanyakan pada Romo paroki Anda tentang cara untuk memulai.
- Langkah ini dapat dilakukan setelah kuliah atau SMA. Jika dilakukan setelah kuliah, pendidikan di seminari akan tamat dalam waktu 4 tahun. Jika dilakukan setelah SMA, pendidikan di seminari akan tamat dalam waktu sekitar 8 tahun. [1] X Teliti sumber Dengan program 8 tahun, Anda akan mengambil kelas-kelas secara bersamaan dan mendapat gelar yang serupa. Di Eropa dan Amerika Serikat, Anda akan lulus dari seminari dengan gelar Master of Divinity. [3] X Teliti sumber
- Setiap sekolah mempunyai proses pendaftaran yang berbeda-beda. Anda mungkin memerlukan surat-surat referensi, bukti keterlibatan di gereja, nilai IPK tertentu, dan pernyataan ketertarikan, yang merupakan syarat-syarat pada umumnya.
-
Belajarlah dengan giat di sekolah seminari. Di seminari, selama bertahun-tahun Anda akan belajar filosofi, bahasa Latin, bahasa Yunani, nyanyian Gregorian, teologi dogmatik dan moral, Hukum Kanon, dan sejarah gereja, yang hanya merupakan bekal Anda untuk memulai. Anda juga akan menggunakan satu tahun untuk berkonsentrasi pada “pembelajaran spiritual” -- jadi tidak semuanya berupa pelajaran hafalan dari buku! [4] X Teliti sumber
- Anda juga akan mengikuti berbagai retreat, konferensi, dan loka karya sebagai bagian rutin pelatihan Anda. Anda akan dibimbing dalam hal meditasi dan kesendirian dan diberikan waktu yang cukup untuk mengasah kemampuan Anda berbicara di depan umum. [5] X Teliti sumber
Iklan
-
Pentahbisan. “Tes” terakhir apakah Anda mempunyai panggilan untuk menjadi Romo atau tidak adalah panggilan Uskup. Jika Uskup tidak memanggil Anda untuk bergabung dengan Ordo Suci, Anda tidak punya panggilan untuk menjadi Romo. Selama Anda tidak memberi Uksup alasan untuk Anda tidak menjadi Romo, Anda seharusnya akan mendapatkan panggilan itu. Ambillah sumpah Anda dan Anda berhasil menjadi Romo!
-
Jalani masa pastoral. Di Indonesia, jika Anda telah menyelesaikan 8 tahun pendidikan seminari, Anda akan menjalani Tahun Orientasi Pastoral selama 1 atau 2 tahun terakhir sebelum Anda ditahbiskan menjadi Romo. Jalani ini, dan Anda sudah bisa dikatakan berhasil menjadi Romo.
- Keputusan Uskup untuk memanggil Anda menjadi Romo bersifat definitif. Jika Anda tidak dipilih untuk menjadi Romo atau Anda meninggalkan seminari sebelum selesai, Anda bisa bertanggung jawab, bisa tidak, atas biaya pendidikan seminari Anda. Calon Romo yang keluar dari seminari dapat meminta pelepasan dari biaya pendidikan mereka tergantung pada kondisi finansial mereka.
- Karena skandal-skandal baru-baru ini, pemeriksaan latar belakang semakin lama menjadi semakin ketat. Catatan kriminal Anda akan diperiksa, dengan penekanan pada tindakan seksual kriminal. [1] X Teliti sumber
-
Penempatan Anda sebagai Romo di paroki tertentu. Setelah Uskup menahbiskan Anda menjadi Romo, keuskupan Anda akan menugaskan Anda di suatu tempat untuk memulai. Dalam kasus-kasus tertentu, Anda mungkin diminta untuk pindah. Mereka akan berusaha membantu kepindahan Anda sebisa mungkin.
- Setelah Anda berhasil melalui proses menjadi Romo, yang perlu dilakukan hanyalah tetap selibat dan patuh kepada Tuhan. Hal ini mungkin tidak akan menguntungkan secara finansial, tapi Anda akan menemukan kebahagiaan spiritual yang tak terkira.
Iklan
Tips
- Doa sangat dibutuhkan dalam proses pemahaman. Misa Harian dan pengakuan rutin, juga pembacaan spiritual dan memilih santo favorit untuk membantu Anda sepanjang jalan kehidupan sangatlah penting.
- Bahkan jika Anda bukan seorang Katolik, Anda dapat berpikir bahwa Anda mungkin dipanggil untuk menjadi Romo. Merupakan hal yang sangat umum bahwa orang menyadari panggilan mereka bersamaan dengan mereka menyadari bahwa mereka ingin menjadi Katolik.
- Berbagai hal, termasuk selibat atau skandal kekerasan seksual, mungkin membuat Anda ragu-ragu untuk merenungkan panggilan menjadi Romo. Pahami bahwa ketakutan-ketakutan ini juga dialami oleh banyak laki-laki yang sudah masuk dalam proses untuk menjadi Romo, dan bahwa ketakutan-ketakutan tersebut dapat dikalahkan dengan banyak berdoa. Juga pahami bahwa kekerasan seksual mewakili tindakan segelintir orang di dalam Gereja, dan bahwa segelintir orang tersebut sama sekali tidak mewakili Gereja secara keseluruhan, atau bahkan mewakili mayoritas Romo.
- Ingatlah bahwa mendaftar seminari tidak sama dengan menjadi Romo. Banyak orang bergabung dengan seminari atau masuk ke kongregasi novisiat keagamaan dan kemudian memahami bahwa mereka tidak mempunyai panggilan menjadi Romo. Jadi bahkan jika Anda belum sepenuhnya yakin dengan panggilan Anda (sebenarnya sangat sedikit orang yang yakin), Anda masih dapat masuk ke seminari atau novisiat.
- Kunjungi www.gopriest.com dan dapatkan secara gratis buku 'To Save a Thousand Souls' karya Romo Brett A. Brannen. Bisa dibilang ini adalah salah satu buku terbaik tentang memahami vokasional dengan rajin, dan juga sepenuhnya gratis!
- Ingatlah dua sumpah Romo Katolik: Kepatuhan dan Selibat. (Kedua sumpah ini diucapkan oleh Romo Diosesan (sekuler) kepada Uskup. Romo Keagamaan - mereka yang bergabung dengan sebuah ordo - membuat sumpah Kepatuhan, Kesucian, dan Kemiskinan.)
- Istilah “vokasi” dan “pemahaman” mungkin diperlukan: “vokasi”, menurut Gereja, adalah sebuah panggilan. Setiap orang mempunyai panggilan universal untuk menjadi suci, tapi setiap orang melakukannya dengan cara yang berbeda-beda--vokasi meliputi kehidupan keagamaan, imamat, kehidupan tidak menikah, dan pernikahan. “Pemahaman” adalah proses sepanjang hidup untuk memahami kehendak Tuhan melalui doa dan pengarahan spiritualitas. Pemahaman membutuhkan banyak kesabaran.
- Program untuk Pembentukan Imamat mungkin menguntungkan untuk Anda. Program tersebut dapat ditemukan di sini .
Iklan
Peringatan
- Ini adalah penjelasan yang sangat sederhana tentang bagaimana cara menjadi Romo. Cara terbaik untuk mempelajari hal ini adalah dengan bertemu dengan Romo yang Anda percayai dan tanyakan padanya.
Iklan
Referensi
- ↑ 1,0 1,1 1,2 http://www.wisegeek.org/how-does-someone-become-a-catholic-priest.htm
- ↑ http://work.chron.com/catholic-priest-requirements-4196.html
- ↑ https://en.wikipedia.org/wiki/Priesthood_%28Catholic_Church%29
- ↑ http://forums.catholic.com/showthread.php?t=305996
- ↑ http://www.usccb.org/beliefs-and-teachings/vocations/priesthood/priestly-formation/upload/ProgramforPriestlyFormation.pdf
- Catholic Answers
- Vocations Placement
- Glenmary U.S. Missionary Priests
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 93.302 kali.
Iklan