Gangguan Obsesif Kompulsif (OCD - Obsessive Compulsive Disorder) bisa membuat penyandangnya sangat frustrasi sekaligus sulit dipahami oleh para sahabat dan orang-orang terkasih si penyandang. Para penyandang Gangguan Obsesif Kompulsif memiliki obsesi-obsesi tertentu, yaitu pikiran yang menetap dan berulang, biasanya tentang sesuatu yang tidak menyenangkan. [1] X Teliti sumber Pikiran-pikiran semacam ini memicu timbulnya kompulsi, yaitu tindakan atau ritual berulang yang dimaksudkan untuk menindaklanjuti obsesi itu. Sering kali, penyandang Gangguan Obsesif Kompulsif merasa bahwa ada sesuatu yang fatal yang akan terjadi jika dia gagal melakukan dan menyelesaikan tindakan kompulsifnya. Meski demikian, Anda dapat membantu sahabat atau orang terkasih yang menyandang Gangguan Obsesif Kompulsif dengan bersikap suportif, tidak memfasilitasi gangguannya, memberikan dorongan semangat dan berpartisipasi dalam proses penanganannya, serta belajar lebih banyak tentang gangguan ini.
Langkah
-
Berikan dukungan emosi kepada orang terkasih. Dukungan emosi amat sangat penting karena dapat membantu orang merasa terhubung, terjaga, dan dikasihi. Hal ini secara khusus lebih penting lagi pada orang terkasih yang menyandang Gangguan Obsesif Kompulsif. [2] X Teliti sumber
- Walaupun mungkin Anda tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang kesehatan mental atau merasa tidak mampu "menyembuhkan" gangguan ini, dukungan dan kasih sayang dari Anda bagi orang terkasih yang menyandang Gangguan Obsesif Kompulsif membuatnya merasa jauh lebih diiterima dan percaya diri.
- Anda bisa juga menunjukkan dukungan kepada orang terkasih hanya dengan menemaninya saat dia ingin membicarakan pikiran, perasaan, atau dorongan kompulsifnya. Katakan saja, "Aku ada di sini bersamamu, kalau-kalau kamu ingin membicarakan tentang sesuatu. Kita bisa mengobrol sambil minum kopi atau menikmati camilan.”
- Cobalah jelaskan kepada orang terkasih bahwa Anda menginginkan yang terbaik baginya dan mintalah dia memberi tahu Anda apakah ada hal tertentu yang Anda katakan atau lakukan yang membuatnya merasa tidak nyaman. Hal ini akan membantu dia membuka diri kepada Anda karena merasa Anda bisa dipercaya.
-
Gunakan empati Anda. Empati adalah praktik yang umum dilakukan di dalam proses terapi karena membantu orang merasa terhubung dan dimengerti. Hal-hal ini sangat penting saat berkomunikasi dengan penyandang Gangguan Obsesif Kompulsif. [3] X Teliti sumber Cobalah memahami apa yang sedang dialami oleh orang terkasih Anda yang menyandang Gangguan Obsesif Kompulsif.
- Empati akan menjadi jauh lebih baik jika dibarengi dengan pemahaman. Misalnya, bayangkan pasangan Anda perlu menata makanan dengan pola yang sangat spesifik dan khusus sebelum setiap kali makan. Pada awalnya, Anda akan merasa hal itu aneh, dan cenderung berusaha menghentikan atau mengkritik perilakunya itu. Namun setelah beberapa saat, ketika memahami alasan yang lebih dalam dan ketakutan yang ada di balik perilaku pasangan Anda itu, Anda sangat mungkin justru akan berempati.
- Contoh ekspresi sikap empati yang dapat Anda tunjukkan dalam percakapan adalah, "Kamu sudah berusaha semampumu, dan aku tahu betapa menyakitkannya kalau kamu sudah berusaha semampu-mampunya tetapi gejala-gejala itu tak kunjung hilang, apalagi kamu tidak bisa sepenuhnya mengendalikan gejala itu. Aku mengerti bahwa kamu menjadi marah dan frustrasi akhir-akhir ini. Mungkin kamu bahkan bukan hanya merasa sakit, tetapi marah juga karena tidak bisa lepas dari kondisi gangguan ini.” [4] X Teliti sumber
-
Gunakan gaya komunikasi yang suportif. Saat berkomunikasi dengan orang terkasih yang menyandang Gangguan Obsesif Kompulsif, Anda perlu bersikap suportif tanpa menyetujui atau membenarkan perilakunya yang terkait gangguan itu. [5] X Teliti sumber
- Pastikan bahwa komentar Anda berfokus pada pribadi si penyandang gangguan, misalnya, "Aku ikut sedih bahwa kamu sekarang sedang mengalami hal ini. Menurutmu, mengapa gejala gangguanmu ini memburuk sekarang? Aku ada di sini bersamamu, untuk mendukungmu dan mendengarkanmu. Kuharap kamu segera membaik." [6] X Teliti sumber
- Bantulah orang terkasih Anda untuk mengevaluasi kembali seberapa parah pikiran-pikiran yang mengganggu pada dirinya. [7] X Teliti sumber
-
Jangan menghakimi atau mencela orang itu. Apa pun yang Anda lakukan, selalu hindari menghakimi dan mencela obsesi dan kompulsi si penyandang Gangguan Obsesif Kompulsif. Menghakimi dan mencela sangat mungkin justru akan mendorong orang terkasih Anda untuk menyembunyikan gangguannya, dan hal ini mengakibatkan semakin sulitnya dia mendapatkan penanganan yang tepat serta keretakan dalam hubungan Anda dengannya. [8] X Teliti sumber Mungkin dia akan merasa lebih baik berbicara dengan Anda jika Anda menunjukkan penerimaan. [9] X Teliti sumber
- Salah satu contoh kalimat yang bernada mencela adalah, "Mengapa kamu tidak bisa berhenti saja dari segala tingkahmu yang tak masuk akal ini?" Hindari kata-kata celaan yang menyerang pribadinya semacam ini demi memastikan bahwa Anda tidak membuatnya merasa terkucil dan kesepian. Ingatlah bahwa penyandang Gangguan Obsesif Kompulsif sering merasa tidak dapat mengendalikan gangguannya
- Celaan yang terus-menerus akan membuat orang terkasih tidak sanggup memenuhi ekspektasi Anda. Ini dapat membuatnya menutup diri dan membentengi diri dari interaksi dengan Anda.
-
Ubah ekspektasi Anda untuk menghindari frustrasi. Jika Anda merasa frustrasi atau mulai benci terhadap orang terkasih, Anda akan semakin sulit memberikan dukungan yang memadai dan yang bermanfaat. [10] X Teliti sumber
- Pahamilah bahwa penyandang Gangguan Obsesif Kompulsif biasanya sangat sulit berubah, dan perubahan mendadak dapat memicu gejala-gejala gangguan ini untuk "meledak".
- Ingatlah untuk mengukur kemajuan si penyandang terhadap kondisinya sendiri sebelumnya, dan doronglah dia untuk memberikan tantangan bagi dirinya sendiri. Namun, jangan memaksanya untuk berfungsi dengan sempurna, terutama jika memang hal itu masih berada di luar kemampuannya pada saat itu.
- Membandingkan orang terkasih dengan orang lain tidak pernah ada gunanya, karena hal ini justru akan membuatnya merasa tidak berharga dan bersikap lebih defensif lagi.
-
Ingatlah bahwa setiap orang berubah menjadi lebih baik dengan waktunya sendiri. Ada begitu banyak ragam tingkat keparahan gejala Gangguan Obsesif Kompulsif dan ada banyak pula cara penanganan yang tersedia. [11] X Teliti sumber
- Bersabarlah jika orang terkasih Anda sedang menjalani perawatan tertentu untuk kondisi Gangguan Obsesif Kompulsif-nya.
- Kemajuan yang lambat namun bertahap adalah lebih baik daripada yang terlalu cepat namun "naik-turun", maka pastikan bahwa Anda tetap bersikap suportif dan tidak mematahkan semangatnya dengan menunjukkan rasa frustrasi Anda.
- Hindari perbandingan "kemarin vs hari ini", karena hal ini tidak mewakili gambaran besarnya.
-
Temukan kemajuan-kemajuan kecil dan berikan dorongan semangat karenanya. Akui pencapaian-pencapaian sekecil apa pun agar orang terkasih itu tahu bahwa Anda memperhatikan kemajuannya dan bangga kepadanya. [12] X Teliti sumber Ini adalah cara yang sangat efektif untuk menyemangati orang terkasih Anda untuk tetap berusaha.
- Katakan saja, "Kulihat kamu hari ini tidak mencuci tangan sesering biasanya. Hebat!”
-
Berikan jarak dan ruang antara Anda dan orang terkasih itu jika perlu. Jangan berusaha menghentikan perilaku si penyandang Gangguan Obsesif Kompulsif dengan cara mengawasinya ekstra ketat setiap saat. Ini tidaklah sehat untuk dia maupun untuk Anda. Anda membutuhkan waktu pribadi untuk menyegarkan diri agar tetap mampu bersikap suportif dan penuh pengertian.
- Pastikan bahwa saat berada di dekat si orang terkasih Anda membicarakan hal-hal yang tidak berkaitan dengan Gangguan Obsesif Kompulsif maupun gejala-gejalanya. Andan tentu tidak ingin Gangguan Obsesif Kompulsif menjadi satu-satunya hal yang menghubungkan Anda dengan si orang terkasih, bukan?
Iklan
Mengurangi Perilaku yang Memfasilitasi Gangguan Obsesif Kompulsif
-
Jangan campur-adukkan dukungan dengan fasilitasi yang tidak sehat. Sangat penting bahwa Anda tidak mencampur-adukkan dukungan dengan fasilitasi yang tidak sehat. Fasilitasi yang tidak sehat berarti Anda mengakomodasi atau membantu si penyandang tetap menuruti dorongan kompulsifnya dan melakukan berbagai ritualnya. [13] X Teliti sumber Hal ini dapat mengakibatkan gejala Gangguan Obsesif Kompulsif yang semakin parah, karena Anda justru memperkuat perilaku kompulsifnya. [14] X Teliti sumber
- Dukungan bukan berarti menyetujui dorongan kompulsif si penyandang, melainkan membicarakan dengannya tentang ketakutan-ketakutannya dan bersikap penuh pengertian, meskipun Anda berpikir bahwa perilakunya aneh.
-
Jangan memperkuat perilaku si penyandang dengan melakukan fasilitasi yang tidak sehat. Telah umum bagi keluarga penyandang Gangguan Obsesif Kompulsif bahwa mereka mengakomodasi atau bahkan menirukan perilaku tertentu, dengan tujuan untuk melindungi dan membantu penyandang tetap melanjutkan ritual-ritualnya. Contohnya, jika sahabat atau anggota keluarga Anda memiliki dorongan kompulsif untuk memisah-misahkan masing-masing jenis makanan di piring, Anda mungkin akan melakukan hal ini untuk makanan di piringnya. Mungkin Anda berpikir bahwa hal ini berguna dan suportif, tetapi sebenarnya justru sebaliknya. [15] X Teliti sumber Hal semacam ini justru menjadi fasilitasi yang tidak sehat dan memperkuat dorongan kompulsifnya. Meskipun tujuan dari reaksi alamiah Anda adalah "berbagi beban", seluruh keluarga atau lingkaran pergaulan si penyandang justru akan "tertular" Gangguan Obsesif Kompulsif, karena sekarang setiap orang ikut melakukan dorongan kompulsif si penyandang.
- Membantu orang terkasih mengikuti dorongan kompulsifnya menunjukkan bahwa ketakutannya yang tidak rasional itu bisa dibenarkan dan dia boleh-boleh saja bahkan sudah semestinya melanjutkan perilakunya yang kompulsif itu.
- Tidak peduli sesulit apa pun, Anda harus terus berusaha menghindari fasilitasi yang tidak sehat kepada orang terkasih penyandang Gangguan Obsesif Kompulsif, karena ini hanya akan membuat Anda memperburuk kondisi kompulsifnya.
-
Jangan membantunya menghindari hal-hal tertentu. Jangan terus-menerus membantu anggota keluarga atau sahabat Anda untuk menghindari hal-hal yang tidak disukainya, khususnya jika hal-hal ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. [16] X Teliti sumber Hal ini sebenarnya merupakan bentuk lain perilaku fasilitasi tidak sehat atau mengakomodasi dorongan kompulsif.
- Contohnya, jangan bantu dia menghindari benda-benda yang kotor dengan cara tidak pernah mengajaknya makan di luar.
-
Jangan memfasilitasi perilaku atau ritual yang berkaitan dengan gejalanya. Jangan lakukan hal apa pun bagi orang terkasih Anda ini yang membuatnya kembali melakukan perilaku yang terkait dengan gejala gangguannya. [17] X Teliti sumber
- Contohnya adalah membelikan produk pembersih yang diingininya karena obsesinya terhadap kebersihan.
-
Hindari mengubah rutinitas Anda. Jika Anda mengubah rutinitas untuk mengakomodasi gejala Gangguan Obsesif Kompulsif, ini akan mengubah perilaku seluruh keluarga hingga mengakomodasi perilaku dasar gangguan ini. [18] X Teliti sumber
- Salah satu contohnya adalah menunda mulainya makan malam hingga si penyandang Gangguan Obsesif Kompulsif selesai melakukan ritualnya.
- Contoh lainnya adalah bersusah-payah melakukan lebih banyak tugas rumah tangga karena kondisi Gangguan Obsesif Kompulsif pada orang terkasih Anda membuatnya kesulitan menyelesaikan tugas bagiannya tepat waktu.
-
Susunlah rencana tindakan untuk membantu diri Anda sendiri dan orang lain untuk berhenti mengakomodasi gejala-gejala Gangguan Obsesif Kompulsif. Jika Anda selama ini banyak membantu berjalannya Gangguan Obsesif Kompulsif pada orang terkasih dan Anda menyadari kesalahan Anda ini, mundurlah perlahan dari perilaku yang tidak baik ini sambil tetap memantau si penyandang. [19] X Teliti sumber
- Jelaskan bahwa keterlibatan Anda hanya memperburuk masalahnya. Bersiaplah karena orang terkasih Anda mungkin akan kecewa dengan hal ini, dan atasi emosi Anda sendiri akibat sakit hatinya. Tetaplah kuat!
- Contohnya, rencana keluarga bagi keluarga yang biasanya sering mengakomodasi perilaku Gangguan Obsesif Kompulsif dengan menunggu hingga si penyandang menyelesaikan ritual-ritualnya sebelum memulai makan bersama adalah berubah dan tidak lagi menunda mulainya makan bersama dan tidak lagi mencuci tangan saat si penyandang gangguan mencuci tangan.
- Apa pun rencana tindakan Anda, pastikan bahwa Anda tetap konsisten.
Iklan
-
Bantulah si penyandang dengan memberikan dorongan semangat agar dia menjalani langkah penanganan. Salah satu cara menyemangati orang terkasih yang menyandang Gangguan Obsesif Kompulsif adalah membantunya mengenali manfaat dan kerugian dari perubahannya. [20] X Teliti sumber Jika si penyandang masih kesulitan menjaga motivasinya untuk menjalani penanganan khusus, Anda dapat melakukan salah satu hal berikut ini:
- Bawalah materi referensi yang sepaham.
- Semangati si penyandang bahwa langkah penanganan khusus ini akan membantu meringankan masalahnya.
- Bicarakan betapa dalam berbagai hal Anda telah telanjur mengakomodasi perilaku Gangguan Obsesif Kompulsif pada dirinya.
- Sarankan dia untuk bergabung dengan kelompok pendukung.
-
Diskusikan berbagai pilihan penanganan untuk mulai mencari bantuan profesional. Dukungan Anda adalah salah satu aspek terpenting dalam membantu masalah yang dialami oleh penyandang Gangguan Obsesif Kompulsif, karena hal ini akan membantu meringankan sebagian beban yang mereka tanggung dan menemukan cara penanganan yang terbaik. Pastikan bahwa Anda merencanakan untuk mendiskusikan berbagai pilihan langkah penanganan ini dengan si orang terkasih, dan memberitahunya bahwa Anda akan mendiskusikan hal ini.
- Pastikan juga bahwa si orang terkasih tahu bahwa Gangguan Obsesif Kompulsif sangat bisa ditangani serta bahwa gejala-gejala dan tekanannya bisa sangat diperingan.
- Anda juga dapat menanyakan lebih banyak informasi tentang penanganan Gangguan Obsesif Kompulsif dan daftar terapis spesialis kesehatan mental di lokasi Anda kepada dokter langganan.
- Jangan paksakan hal apa pun kepada dia, namun diskusikan berbagai metode terapi yang ada dan mana yang paling tepat untuk kondisinya secara spesifik. Metode-metode ini termasuk pengobatan medis, terapi perilaku kognitif, serta dukungan dan pembelajaran keluarga. Beberapa jenis obat-obatan telah terbukti berhasil meringankan kondisi Gangguan Obsesif Kompulsif dan bermanfaat untuk mengendalikan gejala-gejalanya, meskipun tidak dapat sama sekali menyembuhkannya.
- Terapi Perilaku Kognitif ( Cognitive Behavioral Therapy - CBT), terapi paparan, dan pencegahan respons, merupakan metode penanganan yang bersifat pilihan, dengan atau tanpa pengobatan medis. Dalam kasus Gangguan Obsesif Kompulsif, terapi paparan dengan pencegahan respons bermanfaat untuk mengendalikan gejalanya. [21] X Teliti sumber Bentuk terapi ini secara bertahap membantu penyandangnya menjauhi tindakan melakukan ritual-ritualnya. Metode penanganan lainnya yang juga akan bermanfaat bagi seluruh keluarga adalah terapi keluarga. Metode ini akan menjadi tempat yang aman bagi seluruh keluarga untuk membicarakan emosi-emosi yang dirasakan dan menawarkan dukungan.
Iklan - Dampingi orang terkasih mengunjungi psikiater atau psikolog untuk menjalani cara penanganan yang efektif.
Untuk mendapatkan cara penanganan yang paling efektif, Anda pelru mencari psikiater (misalnya, yang bergelar "MD"), psikolog (misalnya, yang bergelar "PhD" atau "PsyD"), atau konselor (misalnya, yang bergelar "LPC" atau "LMFT"). Keterlibatan keluarga dalam proses ini telah terbukti membantu meringankan gejala-gejala Gangguan Obsesif Kompulsif. [22]
X
Teliti sumber
- Sebaiknya, Anda memilih terapis yang berspesialisasi dalam kondisi Gangguan Obsesif Kompulsif atau setidaknya berpengalaman menangani gangguan ini. Saat proses memilih terapis atau dokter, pastikan bahwa Anda menanyakan pengalaman si terapis/dokter dalam menangani kondisi Gangguan Obsesif Kompulsif.
- Libatkan anggota keluarga dalam proses penanganan ini. Penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan keluarga dalam metode penanganan atau intervensi perilaku pada kondisi Gangguan Obsesif Kompulsif membantu mengurangi gejalanya. [23]
X
Teliti sumber
- Terapi keluarga dapat membantu mendorong proses komunikasi yang bermanfaat sekaligus menurunkan tingkat amarah. [24] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber [25] X Teliti sumber
- Anda bisa membantu orang terkasih untuk menulis buku harian atau mencatat pikiran-pikirannya, yang akan membantunya menelusuri obsesi dan kompulsinya. [26] X Teliti sumber [27] X Teliti sumber
- Dukung pengobatan medisnya sesuai yang diresepkan. Meskipun tentu berat membayangkan bahwa orang yang Anda kasihi harus mengkonsumsi obat-obatan psikiatri, pastikan bahwa Anda tetap mendukung hasil pemeriksaan dokter.
- Jangan merusak instruksi pengobatan medis yang telah diberikan oleh dokter.
- Lanjutkan hidup Anda sendiri jika orang terkasih menolak langkah penanganan. Jangan berusaha mengontrol hidup orang yang Anda kasihi. Sadarilah bahwa Anda telah melakukan segalanya yang Anda sanggup lakukan dan Anda tidak mungkin sepenuhnya mengontrol atau membantu orang terkasih menyembuhkan dirinya sendiri. [28]
X
Teliti sumber
- Perawatan diri sendiri sangatlah penting saat berusaha merawat orang lain. Tidak mungkin Anda dapat merawat orang lain jika Anda tidak dapat merawat diri sendiri.
- Pastikan bahwa Anda tidak mendukung gejala-gejala Gangguan Obsesif Kompulsif, tetapi tetap ingatkan dia bahwa Anda siap membantunya jika dia telah siap.
- Di atas segalanya, ingatlah bahwa Anda pun memiliki kehidupan sendiri dan berhak menjalani hidup Anda itu.
Mempelajari Lebih Dalam tentang Gangguan Obsesif Kompulsif
- Singkirkan pandangan Anda yang salah tentang Gangguan Obsesif Kompulsif agar dapat memahami perspektif orang terkasih. Memperkaya perspektif akan gangguan ini melalui pembelajaran adalah sangat penting, karena ada beberapa kesalahan pandangan yang umum tentangnya. [29]
X
Teliti sumber
Penting sekali bahwa Anda memikirkan kembali kesalahan pandangan ini, karena biasanya kesalahan pandangan ini menghambat hubungan baik Anda dengan orang terkasih.
- Salah satu kesalahan pandangan yang paling banyak dipercaya adalah penyandang Gangguan Obsesif Kompulsif dapat mengendalikan obsesi dan dorongan kompulsifnya. Yang sebenarnya justru sebaliknya. Misalnya, jika Anda yakin bahwa si penyandang dapat mengubah perilakunya kapan pun dia ingin, Anda hanya akan menjadi frustrasi saat dia tidak berubah.
- Pelajari Gangguan Obsesif Kompulsif untuk menerima kondisi orang terkasih. Mempelajari Gangguan Obsesif Kompulsif dapat membantu Anda lebih mudah menerima kenyataan bahwa salah satu orang yang Anda kasihi menyandangnya. [30]
X
Teliti sumber
Proses ini bisa terasa menyakitkan, tetapi ketika Anda mengetahui kenyataannya, akan lebih mudah bagi Anda untuk bersikap objektif dan bukan emosional dan pesimis. Penerimaan akan membuat Anda lebih produktif dan mengalihkan perhatian kepada berbagai pilihan penanganan selanjutnya.
- Pahami jenis-jenis ritual dan dorongan kompulsif yang umum, misalnya mencuci tangan, ritual keagamaan (seperti membaca doa hafalan sebanyak tepat 15 kali demi mencegah sesuatu yang buruk terjadi). [31] X Teliti sumber
- Penyandang Gangguan Obsesif Kompulsif yang berusia muda lebih mungkin meninggalkan aktivitas atau menghindarinya sama sekali karena rasa takut akan perilaku yang obsesif atau kompulsif. Penyandang berusia muda juga mungkin kesulitan dalam berbagai aktivitas hidup sehari-hari (misalnya memasak, mencuci, mandi, dsb.) dan mengalami tingkat kecemasan yang secara keseluruhan lebih tinggi. [32] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Teruslah belajar dan galilah pemahaman yang lebih dalam mengenai Gangguan Obsesif Kompulsif untuk membantu si orang terkasih secara efektif. Untuk dapat membantu penyandang Gangguan Obsesif Kompulsif, yang dapat bermanfaat adalah jika Anda berusaha memahami gangguan ini secara luar dalam. [33]
X
Teliti sumber
Anda tidak dapat berekspektasi untuk membantu penyandang Gangguan Obsesif Kompulsif sebelum mengetahui dan memahami kondisinya sedikit-banyak.
- Ada banyak buku dan informasi daring yang membahas topik ini. [34] X Teliti sumber Pastikan saja bahwa bahan bacaan Anda berasal dari sumber akademik atau medis yang dapat dipertanggungjawabkan.
- Anda dapat juga bertanya kepada dokter langganan atau spesialis kesehatan mental untuk klarifikasi.
- ↑ http://www.getselfhelp.co.uk/ocd.htm
- ↑ http://ir.uiowa.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=5798&context=etd
- ↑ http://www.researchgate.net/profile/James_Bennett-Levy/publication/232006134_Conceptualizing_empathy_in_cognitive_behaviour_therapy_Making_the_implicit_explicit/links/0912f50d3c24ce8a8f000000.pdf
- ↑ http://ir.uiowa.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=5798&context=etd
- ↑ http://ir.uiowa.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=5798&context=etd
- ↑ http://ir.uiowa.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=5798&context=etd
- ↑ http://ir.uiowa.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=5798&context=etd
- ↑ https://uta-ir.tdl.org/uta-ir/bitstream/handle/10106/1838/Davis_uta_2502M_10097.pdf?sequence=1&isAllowed=y
- ↑ http://www.scielo.br/scielo.php?pid=S1516-44462003000100009&script=sci_arttext
- ↑ http://www.scielo.br/scielo.php?pid=S1516-44462003000100009&script=sci_arttext
- ↑ http://ir.uiowa.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=5798&context=etd
- ↑ http://ir.uiowa.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=5798&context=etd
- ↑ http://www.scielo.br/scielo.php?pid=S1516-44462003000100009&script=sci_arttext
- ↑ http://www.scielo.br/scielo.php?pid=S1516-44462003000100009&script=sci_arttext
- ↑ http://www.scielo.br/scielo.php?pid=S1516-44462003000100009&script=sci_arttext
- ↑ http://www.scielo.br/scielo.php?pid=S1516-44462003000100009&script=sci_arttext
- ↑ http://www.scielo.br/scielo.php?pid=S1516-44462003000100009&script=sci_arttext
- ↑ http://www.scielo.br/scielo.php?pid=S1516-44462003000100009&script=sci_arttext
- ↑ http://www.scielo.br/scielo.php?pid=S1516-44462003000100009&script=sci_arttext
- ↑ http://www.getselfhelp.co.uk/docs/Change.pdf
- ↑ http://www.researchgate.net/profile/Fugen_Neziroglu/publication/222915251_Family_involvement_in_the_behavioral_treatment_of_obsessive-compulsive_disorder_A_preliminary_investigation/links/00463519d32b3d4c7c000000.pdf
- ↑ http://www.researchgate.net/profile/Fugen_Neziroglu/publication/222915251_Family_involvement_in_the_behavioral_treatment_of_obsessive-compulsive_disorder_A_preliminary_investigation/links/00463519d32b3d4c7c000000.pdf
- ↑ http://www.researchgate.net/profile/Fugen_Neziroglu/publication/222915251_Family_involvement_in_the_behavioral_treatment_of_obsessive-compulsive_disorder_A_preliminary_investigation/links/00463519d32b3d4c7c000000.pdf
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4198888/
- ↑ http://www.scielo.br/scielo.php?pid=S1516-44462003000100009&script=sci_arttext
- ↑ http://www.getselfhelp.co.uk/docs/OCritualsDiary.pdf
- ↑ http://www.getselfhelp.co.uk/docs/OCDThoughtRecordSheet.pdf
- ↑ http://www.getselfhelp.co.uk/mobile/docs/BeyondControl.pdf
- ↑ http://www.scielo.br/scielo.php?pid=S1516-44462003000100009&script=sci_arttext
- ↑ http://www.scielo.br/scielo.php?pid=S1516-44462003000100009&script=sci_arttext
- ↑ http://www.researchgate.net/profile/Vladan_Starcevic/publication/236920557_Further_Support_for_Five_Dimensions_of_Obsessive-Compulsive_Symptoms/links/0deec51a81218d0584000000.pdf
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2291297/
- ↑ http://www.researchgate.net/profile/Vladan_Starcevic/publication/236920557_Further_Support_for_Five_Dimensions_of_Obsessive-Compulsive_Symptoms/links/0deec51a81218d0584000000.pdf
- ↑ http://www.getselfhelp.co.uk/ocd.htm