Unduh PDF Unduh PDF

Menulis cerita fantasi adalah proses yang sangat menyenangkan. Untuk membuat dunia fantasi yang terkesan realistis, Anda harus mendeskripsikan latar secara mendetail, membuat aturan tentang sihir dan hal-hal supernatural, menciptakan tokoh menarik dengan motif realistis, dan kemudian mulai menulis ceritanya. Nikmati proses menulis sambil menggunakan imajinasi untuk menciptakan dunia yang mampu memikat pembaca!

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Menetapkan Latar

Unduh PDF
  1. Bagaimana suasana dunia fantasi Anda? Jika Anda ingin cerita yang terkesan realistis, Anda harus menciptakan visi jelas tentang dunia fantasi ini untuk pembaca. Gambarkan langit, bangunan, tanah, dan tumbuhan serta hewan di sana untuk membantu pembaca membayangkan dunia tersebut. [1]
    • Latar cerita dapat dibuat luas atau sempit sesuai keinginan Anda. Misalnya, Anda dapat membuat latar di kota kecil, kota besar, planet, atau alam semesta.
    • Jika cerita berlatar tempat aktual, jelaskan kepada pembaca. Misalnya, seri Harry Potter berlatar di Inggris modern dan transisi ke dunia tersembunyi.
    • Bumi Tengah di The Lord of the Rings adalah contoh bagus tentang penjelasan dunia yang asing sepenuhnya.
    • Masukkan semua indra dalam deskripsi. Seperti apa aromanya, rasanya, dan kelihatannya?
    KIAT PAKAR

    Julia Martins

    BA, Sastra Inggris, Stanford University
    Julia Martins adalah penulis pemula yang saat ini tinggal di San Francisco, California. Dia lulus dari Stanford University dengan gelar BA Sastra Inggris dan karya-karyanya dimuat di Rainy Day Magazine terbitan Cornell University, Leland Quarterly terbitan Stanford University, dan Quarterly terbitan Bards and Sages.
    Julia Martins
    BA, Sastra Inggris, Stanford University

    "Ingat bahwa "fantasi" bisa kecil atau besar sesuai keinginan Anda," tambah penulis kreatif, Julia Martins. "Anda bisa menciptakan masyarakat sihir rahasia dalam dunia biasa (seperti yang diciptakan J.K. Rowling dalam Harry Potter), atau menciptakan dunia yang sangat kompleks lengkap dengan negara, budaya, dan keajaibannya (seperti yang diciptakan George R.R. Martin dalam Game of Thrones). Intinya, cerita fantasi dapat dibuat "meyakinkan" dengan memberikan detail dan perhatian yang diperlukan untuk menjadikannya luar biasa!"

  2. Banyak penulis terkenal yang menyertakan peta dunia fantasi dalam karya mereka, seperti peta Bumi Tengah oleh J.R.R. Tolkien, untuk membantu pembaca membayangkan latar. Peta akan sangat berguna jika dunia fantasi Anda terbagi dalam berbagai lokasi atau jika cerita melibatkan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain. Gambarlah peta di atas kertas dan masukkan bangunan utama, kota, sungai, laut, dsb. [2]
    • Gambarlah rangkaian pohon untuk merepresentasikan hutan gelap yang misterius. Pilih bintang untuk merepresentasikan setiap ibu kota. Sertakan riak air untuk mengindikasikan sungai, kali, dan laut.
    • Walaupun akhirnya tidak dimasukkan dalam karya final, peta tetap dapat membantu Anda membayangkan latar.
    KIAT PAKAR

    Julia Martins

    BA, Sastra Inggris, Stanford University
    Julia Martins adalah penulis pemula yang saat ini tinggal di San Francisco, California. Dia lulus dari Stanford University dengan gelar BA Sastra Inggris dan karya-karyanya dimuat di Rainy Day Magazine terbitan Cornell University, Leland Quarterly terbitan Stanford University, dan Quarterly terbitan Bards and Sages.
    Julia Martins
    BA, Sastra Inggris, Stanford University

    Sulit mencari ide untuk peta? Julia Martins, penulis kreatif, mengatakan: "Jika Anda sulit menggambar peta, cobalah mengambil makaroni mentah dan hamburkan di meja. Ikuti tepinya, itu bisa dijadikan garis pantai untuk peta!"

  3. Ini merupakan lingkup yang luas untuk menggunakan imajinasi. Ciptakan detail seperti sistem politik, mata uang yang digunakan, praktik budaya umum, dan sejarah tempat itu. Detail ini akan memberi dimensi pada dunia ciptaan Anda dan menjadikannya lebih realistis. [3]
    • Jika Anda menulis cerita fantasi di tempat aktual, deskripsikan aspek atau budaya yang berbeda dengan kehidupan nyata.
  4. Pilih periode waktu tertentu sebagai landasan. Jika dunia fantasi Anda ada di masa depan, ciptakan kemajuan teknologi yang futuristik. Jika Anda menulis cerita dalam masyarakat yang lebih primitif, sertakan teknologi dasar, seperti kuda dan kereta, bukan mobil atau skuter. [4]
    • Lakukan riset teknologi supaya lebih realistis. Misalnya, jika Anda ingin memasukkan ramuan awet muda, baca artikel tentang proses penuaan. Pahami bagaimana dan mengapa penuaan terjadi supaya Anda dapat menggambarkan cara menunda atau menghentikannya dengan cara yang terasa realistis.
    • Jika Anda ingin cerita yang berlatar dunia kuno, cari informasi tentang budaya di masa lalu.
    KIAT PAKAR

    Julia Martins

    BA, Sastra Inggris, Stanford University
    Julia Martins adalah penulis pemula yang saat ini tinggal di San Francisco, California. Dia lulus dari Stanford University dengan gelar BA Sastra Inggris dan karya-karyanya dimuat di Rainy Day Magazine terbitan Cornell University, Leland Quarterly terbitan Stanford University, dan Quarterly terbitan Bards and Sages.
    Julia Martins
    BA, Sastra Inggris, Stanford University

    Teknologi memengaruhi dunia yang Anda ciptakan. Julia Martins, penulis kreatif, mengatakan: "Cerita fantasi tidak terbatas pada dunia tanpa teknologi. Akan tetapi, setelah Anda memutuskan teknologi di dunia tersebut, pikirkan bagaimana dampaknya pada seluruh dunia itu. Misalnya, jika di dunia itu tidak ada mobil atau kereta api, transportasi akan jauh lebih sulit!"

    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Membuat Aturan

Unduh PDF
  1. Apabila Anda menciptakan dunia baru, deskripsikan kelas dan konvensi sosialnya. Uraikan sistem kelas kepada pembaca dan gambarkan adat dan ritual yang dilakukan masyarakatnya. [5]
    • Banyak penulis fantasi mendasarkan konvensi sosial pada aspek dunia nyata. Misalnya, sebagian besar masyarakat memiliki ritual seperti ulang tahun, pernikahan, pemakaman, dan perayaan hari besar. Cobalah memikirkan ritual semacam itu untuk dunia ciptaan Anda. Bagaimana tokoh cerita merayakan pertambahan usia? Bagaimana mereka memperingati kematian?
    • Melakukan riset tentang budaya lain adalah salah satu cara untuk melahirkan ide. Banyak penulis fantasi meminjam gagasan dari budaya yang lebih tua atau budaya lain. Lakukan riset mengenai ritual budaya kuno atau budaya asing untuk mencari ide.
    KIAT PAKAR

    Julia Martins

    BA, Sastra Inggris, Stanford University
    Julia Martins adalah penulis pemula yang saat ini tinggal di San Francisco, California. Dia lulus dari Stanford University dengan gelar BA Sastra Inggris dan karya-karyanya dimuat di Rainy Day Magazine terbitan Cornell University, Leland Quarterly terbitan Stanford University, dan Quarterly terbitan Bards and Sages.
    Julia Martins
    BA, Sastra Inggris, Stanford University

    Tulis lebih dari yang menurut Anda dibutuhkan. Julia Martins, penulis kreatif, menyarankan: "Tidak apa-apa jika konvensi dan detail yang Anda ciptakan tidak masuk ke dalam draf final. Adanya detail tersebut sebagai basis tulisan akan membuat dunia ciptaan lebih berkembang."

  2. Elemen supernatural adalah kunci dalam sebagian besar cerita fantasi. Pertimbangkan apakah sihir merupakan bagian wajar dan apakah hantu itu ada dan dapat berinteraksi dengan manusia. Jelaskan asal kekuatan sihir. Misalnya, apakah sihir berasal dari Dewa atau Dewi, apakah merupakan bagian alami dari dunia, atau dapat diperoleh melalui ritual tertentu? [6]
    • Jika kekuatan seorang tokoh bersifat rahasia, tuliskan. Misalnya, jika tokoh Anda dapat berbicara dengan hantu, apakah hal itu diketahui oleh tokoh lain?
  3. Cerita fantasi biasanya melibatkan senjata atau objek supernatural. Jika ingin memasukkan aspek ini, deskripsikan cara kerja tiap objek. Misalnya, dalam Harry Potter , tongkat yang memilih penyihir. Gunakan aturan seperti ini untuk membuat cerita yang terkesan meyakinkan. [7]
    • Jika tokoh bertarung menggunakan model senjata tertentu, lakukan riset. Misalnya, jika tokoh utama Anda seorang pemanah, pelajari kemampuan dasar dan perlengkapan yang digunakan dalam panahan.
    • Mekanika batu kebangkitan dalam Harry Potter merupakan contoh yang bagus untuk mendeskripsikan cara kerja benda sihir. Supaya batu kebangkitan dapat menghidupkan lagi orang yang mati, seseorang harus memutarnya 3 kali sambil memikirkan orang mati tersebut.
  4. Jika sudah membuat aturan, Anda harus konsisten. Pembaca akan frustrasi jika aturan dapat dibengkokkan menurut situasi atau konflik. Begitu aturan ditetapkan, jangan diubah lagi. Misalnya, dalam film seri TV populer Buffy the Vampire Slayer, tokohnya hanya dapat membangkitkan seseorang dari kematian bila orang tersebut mati karena penyebab supernatural. Oleh karena itu, ketika Tara mati karena peluru menyasar, Willow tidak dapat menyelamatkannya. Tragis memang, tetapi mengikuti aturan yang ditetapkan cerita tersebut. Ini membuat dunia fantasi dalam film seri itu lebih meyakinkan. [8]
    • Catat semua aturan sebagai panduan menulis cerita. Dengan demikian, Anda tidak akan melanggarnya tanpa sengaja.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Menentukan Tokoh

Unduh PDF
  1. Makhluk lain akan menambah elemen fantasi. Salah satu bagian seru dunia fantasi adalah terwujudnya makhluk mistis. Anda bisa menggunakan makhluk mistis yang sudah dikenal, seperti peri, raksasa, dan vampir, atau menciptakan makhluk baru. [9]
    • Jika Anda menggunakan makhluk mistis yang sudah dikenal, seperti vampir atau putri duyung, tentukan seperti apa makhluk tersebut dalam cerita Anda sebagai variasi makhluk mistis yang biasa. Misalnya, dalam Twilight , vampir bisa memilih untuk tidak memakan manusia dan tubuhnya berkilau jika terkena sinar matahari. Akan tetapi, dalam Buffy , mayoritas vampir tidak dapat mengontrol kecenderungan pada kejahatan dan akan mati jika terkena sinar matahari
    • Langkah ini penting dalam semua cerita fantasi. Pikirkan baik-baik sebelum memutuskan tokoh apa yang paling cocok dalam cerita Anda.
    KIAT PAKAR

    Julia Martins

    BA, Sastra Inggris, Stanford University
    Julia Martins adalah penulis pemula yang saat ini tinggal di San Francisco, California. Dia lulus dari Stanford University dengan gelar BA Sastra Inggris dan karya-karyanya dimuat di Rainy Day Magazine terbitan Cornell University, Leland Quarterly terbitan Stanford University, dan Quarterly terbitan Bards and Sages.
    Julia Martins
    BA, Sastra Inggris, Stanford University

    Jangan merasa bahwa Anda harus mengikuti "norma," tambah Julia Martins, penulis kreatif, "Apakah raksasa Anda pintar? Apakah peri Anda belajar berbohong? Apakah vampir Anda bebas berkeliaran di bawah sinar matahari?"

  2. Berikan motivasi pada tokoh utama untuk membantu menciptakan konflik dan resolusi. Motivasi ini bisa jadi tujuan, pengaruh dari orang sekitar, atau prinsip pribadinya. Berikan kelebihan dan kekurangan yang berkaitan dengan motivasi untuk memberi dimensi dalam kepribadiannya. [10]
    • Misalnya, tsunami melanda negeri fantasi Anda dan tokoh utama berusaha keras menyelamatkan keluarganya.
    • Pikirkan apa keinginan tiap tokoh. Misalnya, tokoh bernama Ramona ditinggalkan oleh ibunya. Dia punya impian memiliki keluarga sendiri. Dia cenderung cemburu dan bergantung pada teman-temannya. Itu adalah kelemahan, tetapi dapat dipahami mengingat dia ditinggalkan oleh ibunya sendiri. [11]
  3. Hampir semua cerita fantasi memiliki hero. Berikan tokoh ini kekuatan unik dan tekad yang akan menggerakkan plot. Posisikan agar hero bertarung dengan antagonis utama dan dengan demikian menyelesaikan konflik sentral.
    • Biasanya, hero tidak langsung menyadari bahwa dia spesial. Luke Skywalker tidak sadar bahwa dia dapat menggunakan force sampai bertemu Obi Wan Kenobi. Harry Potter tidak tahu bahwa dia penyihir sampai diberi tahu Hagrid. Usahakan memilih tokoh biasa sebagai hero. Pembaca akan lebih mudah menyukai tokoh yang terkesan seperti kebanyakan manusia normal. [12]
    • Cobalah mencari cara untuk menyamarkan bahwa hero itu penting. Cara paling mudah adalah bercerita dari sudut pandang hero tersebut.
  4. Banyak cerita fantasi yang melibatkan mentor, seperti Obi-Wan dalam Star Wars, juga Hagrid dan Dumbledore dalam Harry Potter. Gunakan mentor untuk memandu hero di sepanjang cerita.
    • Secara tradisional, mentor lebih tua daripada hero. Mentor umumnya mengetahui aturan dan konvensi dalam masyarakat dan sudah tahu bahwa hero yang dibimbingnya spesial atau unik.
    • Memperkenalkan mentor adalah cara yang bagus untuk menjelaskan konvensi dunia fantasi, tanpa terkesan janggal atau berupa deskripsi panjang lebar. Pikirkan bagaimana canggungnya Star Wars jika Luke sendiri yang menjelaskan force kepada penonton. Dengan penuturan Obi-Wan, force dapat dijelaskan dengan mulus.
  5. Penjahat adalah elemen penting dalam cerita fantasi karena merupakan sosok yang harus dilawan hero. Uraikan motif penjahat dengan jelas supaya tokoh ini jadi realistis. Misalnya, dalam Lion King, Scar ingin menguasai Kerajaan dan merasa tidak cakap jika dibandingkan kakaknya. Keinginan untuk menguasai dan persaingan dengan saudara menjadi motivasi dalam semua tindakannya di sepanjang cerita. [13]
    • Pembaca atau penonton akan lebih tergerak dengan situasi penjahat jika mereka merasa bisa memahaminya. Misalnya, dengan memberi latar cerita tragis, Anda dapat menjelaskan mengapa dia menjadi jahat.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Menulis Cerita

Unduh PDF
  1. Cerita fantasi kadang memuat banyak lapisan dan dimensi. Jadi, kerangka umum akan sangat membantu. Gunakan bullet point untuk membuat draf urutan peristiwa utama. Dengan demikian, penulisan cerita akan lebih cepat dan mudah.
    • Anda dapat menggunakan judul dan subjudul untuk memerinci kerangka. Judul biasanya ditandai dengan angka Romawi dan subjudul ditandai dengan huruf kecil atau angka. Misalnya, "I. Memperkenalkan Ramona, a. Ramona sedang bekerja di ladang, b. Dia diganggu oleh arwah bibinya, Widuri."
  2. Ceritakan masalah sentral di awal untuk mendorong hero ke dalam konflik dan akhirnya memungkinkan dia menyelesaikan masalah itu. Misalnya, Katniss Everdeen mengajukan diri sebagai peserta di awal cerita Hunger Games dan Buffy Summers menyadari bahwa dia harus menerima tugas sebagai pembasmi vampir ketika teman-temannya diserang vampir. [14]
    • Dalam banyak cerita fantasi, titik baliknya adalah saat tokoh meninggalkan rumah. Mungkin tokoh Anda harus bertualang. Misalnya, si tokoh menerima kabar bahwa ibunya yang tinggal di negara lain sedang sakit. Dia harus menyeberangi gurun dan melewati perbatasan, menyelundupkan obat yang dilarang di negara ibunya. [15]
  3. Tiap peristiwa dalam cerita harus membantu mengembangkan hero. Gunakan tiap peristiwa dan konflik untuk menguji kekuatan, keahlian, dan bakat istimewanya. Kemampuan ini akhirnya digunakan untuk menghadapi penjahat.
    • Perhatikan caranya dalam cerita fantasi favorit Anda. Ujian dan cobaan apa yang harus dihadapi Harry Potter yang kemudian membantunya menerima takdir sebagai anak laki-laki yang bertahan hidup? Bagaimana Katniss menerima bahwa dia harus memimpin revolusi?
    • Letakkan beberapa konflik mini di bagian yang mengarah ke klimaks untuk menguji kekuatan tokoh dan membantunya menggunakan keahlian dan kekuatan. Misalnya, dia harus menghadapi penyelundup lain ketika berusaha mencuri obat.
    KIAT PAKAR

    "Walaupun konflik kecil ini biasanya berkaitan dengan konflik yang lebih besar, tokoh utama mungkin tidak menyadari apa yang bergerak di balik layar."

    Julia Martins

    BA, Sastra Inggris, Stanford University
    Julia Martins adalah penulis pemula yang saat ini tinggal di San Francisco, California. Dia lulus dari Stanford University dengan gelar BA Sastra Inggris dan karya-karyanya dimuat di Rainy Day Magazine terbitan Cornell University, Leland Quarterly terbitan Stanford University, dan Quarterly terbitan Bards and Sages.
    Julia Martins
    BA, Sastra Inggris, Stanford University
  4. Ciptakan klimaks. Normalnya, klimaks berupa keberhasilan hero mengalahkan penjahat. Usahakan menyelesaikan beberapa aspek emosional karena pembaca ingin melihat tokoh berkembang secara emosional selama kemajuan cerita. Misalnya, tokoh dapat bersatu lagi dengan orang tuanya dan memulihkan dirinya dari masalah diabaikan sejak kecil. [16]
    • Cerita fantasi bisa berakhir bahagia atau sedih. Anda dapat mengakhiri cerita dengan kemenangan atau kekalahan hero. Anda juga dapat mengakhiri dengan kemenangan parsial karena hanya beberapa penjahat yang berhasil dikalahkan dan masih ada konflik yang belum selesai. Akhir seperti ini cocok jika Anda berencana menulis sekuel karena ada tantangan yang masih harus dihadapi hero.
    Iklan

Tips

  • Banyak-banyak membaca cerita fantasi sambil menulis. Cara terbaik untuk memperbaiki tulisan adalah membaca. Minta saran novel fantasi kepada petugas perpustakaan.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 158.088 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan