Unduh PDF
Unduh PDF
Pernahkah Anda ingin menulis novel , tetapi merasa kesulitan untuk memulai? Memang, bagian tersulit dalam menulis novel sering kali adalah memulainya. Namun, memulai novel dengan cara yang benar merupakan hal yang tak kalah penting. Bagian pembukaan seharusnya menunjukkan warna novel sekaligus menarik perhatian pembaca, tanpa perlu terburu-buru masuk ke dalam cerita atau memaparkan terlalu banyak. Ada beberapa strategi yang bisa Anda gunakan untuk memulai novel berikutnya.
Langkah
-
Cari ide untuk penulisan novel Anda. Sebagian besar novel bermula dari secuil inspirasi. Mungkin Anda punya ide tentang tokoh yang keren, setting yang menarik, atau masalah unik yang ingin Anda angkat dalam novel. Apa pun ide tersebut, Anda bisa menjadikannya landasan untuk mengembangkan novel.
- Tuliskan hal yang Anda tahu, atau setidaknya Anda sukai. Jika Anda terilhami untuk menulis novel tentang Rusia di abad ke-17 tetapi sama sekali buta tentang era itu dan tidak tertarik dengan budaya Rusia, barangkali Anda perlu memikirkan ulang ide tersebut!
- Cobalah mengambil latar belakang, tema, atau budaya yang Anda ketahui sebagai dasar novel. Sebuah novel akan terasa autentik ketika sang pengarang menulisnya berdasarkan pengalamannya.
-
Gali ide Anda lebih jauh. Siapkan buku catatan dan ambil alat tulis kesukaan Anda. Jelaskan seperti apa novel yang hendak Anda tulis. PIlih tempat menulis yang mampu memantik ide dan membantu Anda memusatkan perhatian, misalnya taman yang hening, perpustakaan yang bagus, atau bahkan kamar yang tenang di rumah. Tuliskan bagian paling menyenangkan dalam novel Anda kelak (entah tokoh, situasi, atau bahkan latar belakang) dan biarkan benak Anda mengalir secara alami. Anda juga bisa mengajukan sejumlah pertanyaan penting sebagai awal mula: [1] X Teliti sumber
- Apa yang hendak disorot novel ini? Apakah murni untuk hiburan atau Anda ingin menyampaikan masalah politik atau moral?
- Siapa pembaca novel ini? Siapa yang akan tertarik membacanya?
- Apa genre atau kategori novel ini? Romansa, drama keluarga, sains ilmiah, drama kriminal atau detektif, fiksi remaja, atau gabungan beberapa genre?
-
Kembangkan tokoh dalam novel Anda. Walaupun Anda tidak ingin bercerita banyak tentang tokoh cerita di halaman-halaman awal novel, Anda tetap perlu tahu latar belakang para tokoh untuk memahami motivasi mereka. [2] X Teliti sumber Luangkan waktu untuk menjelaskan latar belakang setiap tokoh. Beberapa pertanyaan yang bisa Anda jadikan panduan untuk mengembangkan latar belakang para tokoh antara lain:
- Dari mana asalnya?
- Bagaimana dia dibesarkan?
- Nilai apa yang dianut oleh tokoh cerita?
- Apa yang tokoh cerita benci?
- Bagaimana penampilannya? Caranya berbicara? Caranya berperilaku?
- Apa konflik yang dialami tokoh ini? Bagaimana dia menghadapi konflik ini?
-
Kenali latar novel Anda. Anda bisa menyusun latar yang kaya dan rumit ataupun simpel . Apa pun pilihan Anda, keduanya sama-sama penting. Sebelum mulai menulis, luangkan waktu untuk memikirkan pertanyaan-pertanyaan tentang latar seperti berikut: [3] X Teliti sumber
- Latar apa yang banyak digunakan para penulis di genre Anda?
- Seperti apa nuansa atau suasana yang akan Anda kembangkan dalam novel? Bagaimana Anda akan memunculkannya?
- Apakah cerita Anda riil atau imajinatif? Berlatar di perkotaan atau pedesaan? Besar atau kecil?
- Apa nama kota, desa, jalan, dan bangunan yang ada dalam cerita Anda?
- Perlukah Anda melakukan riset untuk mempelajari lebih jauh latar cerita novel?
-
Buatlah papan cerita. Papan cerita menjadi tempat Anda meletakkan seluruh rencana dan memastikan semua unsur saling terpadu membentuk cerita yang utuh dan meyakinkan. Anda tidak harus memasukkan seluruh ke dalam novel. Jadi, sekaranglah saatnya untuk menentukan ide mana yang sesuai, bagaimana membuatnya bisa mengalir, dan seperti apa struktur cerita Anda nanti.
- Anda bisa membuat papan cerita berbentuk poster besar atau papan tulis. Atau, bisa juga Anda membuatnya dalam selembar kertas atau berkas komputer. Jika Anda membuatnya di papan tulis, pastikan untuk memotretnya sejelas mungkin dan dengan kualitas foto yang bagus setelah selesai menyusunnya. Tentunya Anda tidak ingin seluruh kerja keras ini terhapus tanpa sengaja, bukan?
- Mulailah dengan "daftar tokoh": Setiap tokoh yang tampil lebih dari sekali harus tampil di sini, disertai nama dan deskripsi singkat. Contohnya, usia, jenis kelamin, dan ciri fisik yang menonjol, dan peran mereka dalam cerita.
- Tuliskan setiap bab beserta kerangka cerita tentang apa yang terjadi di sepanjang bab. Anda tidak perlu memasukkan setiap detail, cukup elemen-elemen penting dalam cerita yang merupakan pengembangan dari bab sebelumnya.
Iklan
-
Tentukan gaya pengenalan cerita Anda. Terkadang para penulis memulainya dengan mimpi, percakapan, atau deskripsi latar atau tokoh utama. Sementara itu, penulis lainnya langsung masuk ke rangkaian aksi. Apa pun pilihan Anda. pastikan gaya, nuansa, dan sudut pandang yang digunakan tetap konsisten di sepanjang novel.
- Jika pendahuluan Anda cenderung panjang bertele-tele dan deskriptif seperti Charles Dickens, bab-bab lainnya sebaiknya juga demikian. Sebaliknya, jika Anda menggunakan pendahuluan yang singkat dan langsung menembak sasaran, begitu pun sisa buku Anda akan menggunakan gaya tersebut.
- Pastikan Anda menulis dalam sudut pandang yang konsisten di seluruh cerita. Contohnya, jika Anda menulis dengan sudut pandang orang pertama di bagian pembukaan, tuliskan bagian selanjutnya dengan sudut pandang tersebut. [4] X Teliti sumber
-
Mulailah menulis. Kali pertama Anda menggoreskan pena (atau mulai mengetik) rancangan tulisan, ingatlah, tak perlu bersusah payah mengejar kesempurnaan. Namanya juga masih rancangan tulisan.
- Kalimat-kalimat awal novel harus bisa merebut perhatian pembaca untuk terus menyimak. Kalimat-kalimat ini harus ditulis dengan bagus. Hindari menggunakan frasa yang ganjil atau membingungkan, Dengan demikian, pembaca akan memperhatikan gaya tulisan Anda dan ingin membaca lebih lanjut.
- Namun, jika Anda kesulitan menyusun kalimat awal ini, jangan biarkan semangat menulis Anda padam. Terjang saja dan teruslah menulis. Anda akan selalu bisa kembali lagi ke bagian awal bab dan menambahkan kalimat yang lebih baik saat mendapatkan momentum menulis yang tepat.
-
Perkenalkan beberapa tokoh penting. Bagian pembukaan novel merupakan tempat yang tepat untuk memberikan wawasan dan gambaran kepada pembaca tentang tokoh yang akan menyambut mereka sekaligus sebagai perkenalan tokoh protagonis utama. Dengan demikian, pembaca akan mendapatkan tokoh yang akan mereka ikuti kisahnya sejak awal. [5] X Teliti sumber
- Berhati-hatilah dalam mendeskripsikan penampilan fisik para tokoh. Boleh saja menuliskan sejumlah petunjuk detail untuk membantu pembaca membayangkan penampilan visual sang tokoh. Namun, bagaimanapun juga, yang membuat para pembaca terhubung dengan sebuah cerita adalah sosok para tokoh dalam imajinasi mereka sendiri. Misalnya, jika Anda menyebutkan bahwa tokoh protagonisnya tampan, seorang pembaca akan membayangkan ketampanannya dalam versinya sendiri. Ketika Anda menyebutkan bahwa tokoh tersebut berdagu runcing dan tegas, mungkin saja pembaca tersebut justru menganggapnya tidak menarik sehingga akhirnya merasa kesulitan untuk bisa bersimpati padanya. Terlalu banyak detail juga akan mempersulit pembaca untuk menghafal para tokoh.
- Singkirkan jauh-jauh keharusan mengembangkan tokoh utama secara lengkap saat itu juga. Simpan beberapa informasi penting untuk bagian nanti. Siapkan saja latar belakang cerita sesuai kebutuhan jalan cerita dan sisakan sedikit teka-teki.
- Ingat, Anda tidak perlu memperkenalkan setiap tokoh secara detail pada saat itu juga. Pembaca yang mencoba mengenal setiap tokoh dalam cerita akan menganggapnya berlebihan. Jadi, tetaplah fokus!
-
Buat pembaca terpikat dengan masalah atau dilema yang mengikat keseluruhan cerita. Banyak penulis amatir yang menghabiskan waktu untuk mengembangkan latar dan karakter padahal hal itu justru dianggap membosankan oleh pembaca, Setelah Anda memaparkan latar dan beberapa tokoh penting, tidak sepatutnya Anda menghabiskan waktu pembaca. Segera tampilkan masalah, dilema, atau sekadar petunjuk bahwa masalah akan segera muncul. Inilah yang akan membuat pembaca tergerak untuk terus mengikuti jalannya cerita. [6] X Teliti sumber
- Beri petunjuk tentang bagian cerita selanjutnya. Bagian awal novel seharusnya menunjukkan (tentunya tanpa membocorkan) ke mana cerita bergerak, apa yang menjadi masalah, atau apa yang akan diperoleh pembaca jika dia melanjutkan bacaannya. Pikirkan ini sebagai alat untuk menggoda pembaca agar terus larut dalam bacaan.
-
Tunjukkan relevansinya. Bagian pembukaan sebaiknya berhubungan dengan seluruh cerita dan masalah yang tersaji, bukan sekadar menjadi latar belakang, konteks, atau pengantar. Jadikan pembukaan sebagai bagian yang penting! Setiap bab, termasuk bab pertama, adalah kepingan dalam sebuah teka-teki! [7] X Teliti sumber
- Jika Anda memunculkan masalah atau dilema di bagian pembukaan dan segera mendapatkan solusi di bab berikutnya, pastikan untuk memunculkan masalah yang relatif besar dan butuh waktu agak panjang untuk diselesaikan. Anda juga bisa menciptakan misteri kecil yang menjadi fokus bagi detail-detail yang muncul di bagian perkenalan.
Iklan
-
Jangan terlalu banyak membeberkan informasi. Bagian pembukaan novel sebaiknya menyiapkan panggung dan menyampaikan informasi secukupnya demi menjaga ketertarikan pembaca. Jangan bocorkan detail-detail penting. Anda harus menjaga perhatian pembaca! [8] X Teliti sumber
- Cobalah menghindari pemaparan alur buku atau gambaran kejadian yang akan datang. Biarkan orang terus menerka jalannya cerita.
- Anda juga tidak perlu menyampaikan latar belakang cerita atau keseluruhan cerita para tokoh di bagian pembukaan. Lebih baik, masukkan latar belakang ke dalam cerita utama sesuai kebutuhan untuk mendukung alur yang sedang berjalan. Ingat, bukan cerita latar yang akan Anda sorot dalam novel! [9] X Teliti sumber
-
Hindari cerita klise. Memang jadi lebih jelas, sayangnya sebagian besar pembaca tidak menyukai pembukaan yang klise dan deskripsi tokoh yang terlalu umum serta mudah ditebak. [10] X Teliti sumber Meskipun tentunya akan selalu ada pengecualian, hindari:
- Pembukaan dengan mimpi tanpa memberi tahu pembaca bahwa itu bunga tidur semata. Pembaca akan menganggapnya menyebalkan sekaligus tipuan. [11] X Teliti sumber Begitu pula, hindari pembukaan dengan tokoh yang baru terbangun atau siuman. [12] X Teliti sumber
- Permulaan dengan deskripsi sekumpulan tokoh, seperti keluarga, penghuni rumah, atau sekolah. [13] X Teliti sumber
- Deskripsi wajah atau tubuh para tokoh yang menunjukkan bahwa mereka sempurna dan menawan di segala hal. Kebanyakan pembaca lebih suka tokoh utama yang dekat dengan kehidupan mereka daripada sosok tanpa cela dan terlalu mustahil ada.
-
Buat pembukaan novel singkat saja. Rata-rata pembukaan novel seharusnya dibuat sesingkat mungkin. Jika memungkinkan, buka konflik di halaman 1. Jangan biarkan pembaca menunggu hingga 50 sampai 100 halaman untuk mendapatkan bagian serunya!
- Jangan larut dalam deskripsi yang membosankan. Para pembaca menginginkan aksi dan alur yang terus bergerak, bukannya berkutat dalam detail deskripsi daerah pedesaan atau wajah, tubuh, pakaian, dan kepribadian tokoh utama. [14] X Teliti sumber
- Perkenalan sebaiknya cukup panjang dalam menampilkan subjek, tetapi masih terbilang ringkas agar tidak terasa membosankan. Perkenalan yang menarik dan memancing ingin tahu akan menghanyutkan pembaca dalam cerita sehingga ingin terus mengikuti kelanjutannya.
- Berikan detail secukupnya sesuai kebutuhan pembaca untuk memahami latar dan cukup kenal dengan tokoh sehingga mudah membayangkan penampakannya. Sebagian besar pembaca senang menggunakan imajinasi mereka untuk menghidupkan para tokoh, Jadi, tak perlu merasa harus menggambarkan apa pun tentang tokoh. [15] X Teliti sumber
Iklan
-
Perbaiki bagian pembukaan novel. Setelah selesai dengan bagian pembukaan novel, Anda perlu meluangkan waktu untuk memperbaikinya sehingga memastikan bahwa cerita dan detail yang ada sejalan dengan gambaran Anda tentang novel tersebut. Luangkan setidaknya beberapa hari untuk membaca ulang bagian pembukaan novel dan periksa kelanjutannya, kejelasan, serta pengembangannya. [16] X Teliti sumber Beberapa pertanyaan yang perlu Anda jawab antara lain:
- Apakah yang terjadi di bagian pembukaan terasa masuk akal? Apakah sudah mengalir mulus?
- Adakah pergeseran nuansa secara drastis yang bisa membingungkan para pembaca? Jika ada, bagaimana penyesuaian nuansa yang perlu dilakukan di sini?
- Adakah poin atau detail di pembukaan novel yang dapat membingungkan pembaca? Mungkinkah dilakukan pembenaran dan/atau pengembangan bagian-bagian ini?
-
Sunting bagian permulaan novel. Setelah menyelesaikan perbaikan konten pada bagian awal seutuhnya, Anda perlu meluangkan waktu untuk menyuntingnya. Baca seluruh bab untuk memeriksa kesalahan seperti ejaan, penulisan, dan tata bahasa.
- Membaca keras-keras adalah cara tepat untuk menemukan kesalahan-kesalahan kecil. Anda juga bisa mencoba membaca bab pertama secara terbalik, alias dari belakang ke depan, untuk memudahkan mencari kesalahan minor.
- Jika Anda menemukan kesalahan, cara untuk memeriksa kesalahan yang sama adalah memanfaatkan fitur cari dan ganti di MS Word. Contohnya, jika Anda menemukan saltik “bsia” padahal seharusnya “bisa”, cari kata “bsia” dan ganti semua kata tersebut menjadi “bisa”. [17] X Teliti sumber
-
Minta orang lain untuk membaca draf tulisan Anda. Setelah menyunting bab pertama dengan bagus (tetapi belum sempurna–karena sempurna itu cuma masalah waktu), hubungi seorang teman atau guru dan minta dia menjadi pembaca pertama novel Anda.
- Pembaca pertama idealnya adalah orang yang sangat memahami bahasa, suka membaca novel, dan dapat memberikan umpan balik yang jujur.
- Tanyakan kepada pembaca apakah bab pembuka novel tersebut membuatnya ingin terus membaca seluruh novel, dan masih adakah yang menjadi pertanyaannya. Pembaca bisa memberi tahu apakah cerita Anda masuk akal dan juga seberapa mengasyikkannya. Ingat bahwa pembukaan cerita adalah bagian terpenting! Jika pembaca sudah bosan di bagian pembukaan, bisa jadi dia tidak akan menyelesaikannya.
- Anda boleh meminta lebih dari satu orang agar mendapatkan beragam pendapat. Inilah saat terbaik untuk bergabung dengan lokakarya kepenulisan atau kelas menulis kreatif.
-
Teruskan menulis sisa novel. Setelah menguasai penulisan pembukaan novel dan menerima umpan balik dari para pembaca, jangan buang waktu lagi dan segeralah menulis bab 2. Anda harus terus menulis selagi ada momentum untuk menghindari writer's block !
- Ingat untuk tetap konsisten dengan gaya menulis, sudut pandang, dan tokoh yang telah Anda kerjakan dengan sangat keras untuk mengembangkan pembukaan novel.
- Ingat juga untuk menyelesaikan semua masalah, dilema, atau misteri yang Anda biarkan terbuka di awal novel.
- Baca artikel wikiHow bermanfaat ini untuk mendapatkan lebih banyak kiat meneruskan novel Anda.
-
Baca lagi bab pertama Anda setelah setelah. Pertama, rayakan keberhasilan Anda menyelesaikan sebuah novel! Menulis novel tidak mudah, dan sudah sepatutnya Anda bangga atas keberhasilan menyelesaikannya. Kemudian, kembalilah ke bab pertama dan baca ulang. Adakah yang berubah sejak Anda menuliskannya? Adakah tokoh baru atau alur yang menurut Anda perlu disorot lebih banyak? Bagaimana penilaian Anda terhadap kualitas tulisan? Catat poin-poin ini dan luangkan waktu untuk memikirkannya sebelum memulai draf kedua.Iklan
Tips
- Anda tidak boleh menyepelekan plot dan menggantikannya dengan tokoh-tokoh yang kuat (atau sebaliknya) lalu berharap para pembaca sepenuhnya terhipnotis oleh cerita Anda. Usahakan pembaca mengenal tokoh-tokoh Anda secara personal. Pembaca perlu menaruh kepedulian kepada para tokoh sehingga merasa ingin tahu apa yang akan dialami para tokoh dan akankah perjalanannya berhasil.
- Tuliskan prolog singkat. Kehadiran prolog membantu menambahkan ketegangan dalam cerita sekaligus memudahkan Anda menulis bagian yang memancing pembaca.
Iklan
Hal yang Anda Butuhkan
- Komputer atau kertas dan pulpen
- Tesaurus atau kamus sinonim (untuk antisipasi saat kehilangan kata-kata)
Referensi
- ↑ http://www.writersdigest.com/editor-blogs/there-are-no-rules/how-to-brainstorm-give-your-brain-free-rein
- ↑ http://www.writersdigest.com/editor-blogs/there-are-no-rules/how-to-start-a-novel-right-5-great-tips
- ↑ http://blog.janicehardy.com/2013/07/10-questions-to-ask-when-choosing.html
- ↑ http://jamigold.com/2014/09/first-pages-tips-to-avoid-cliches-and-weak-writing/
- ↑ http://jamigold.com/2014/09/first-pages-tips-to-avoid-cliches-and-weak-writing/
- ↑ http://jamigold.com/2014/09/first-pages-tips-to-avoid-cliches-and-weak-writing/
- ↑ http://jamigold.com/2014/09/first-pages-tips-to-avoid-cliches-and-weak-writing/
- ↑ http://thewritelife.com/the-worst-ways-to-begin-your-novel-advice-from-literary-agents/
- ↑ http://thewritelife.com/the-worst-ways-to-begin-your-novel-advice-from-literary-agents/
- ↑ http://thewritelife.com/the-worst-ways-to-begin-your-novel-advice-from-literary-agents/
- ↑ http://thewritelife.com/the-worst-ways-to-begin-your-novel-advice-from-literary-agents/
- ↑ http://thewritelife.com/the-worst-ways-to-begin-your-novel-advice-from-literary-agents/
- ↑ http://www.writersdigest.com/tip-of-the-day/12-cliches-to-avoid-when-beginning-your-story
- ↑ http://thewritelife.com/the-worst-ways-to-begin-your-novel-advice-from-literary-agents/
- ↑ http://thewritelife.com/the-worst-ways-to-begin-your-novel-advice-from-literary-agents/
- ↑ http://www.writersdigest.com/editor-blogs/there-are-no-rules/7-tips-for-revising-a-novel
- ↑ http://www.writersdigest.com/editor-blogs/there-are-no-rules/7-tips-for-revising-a-novel
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 36.472 kali.
Iklan