Unduh PDF
Unduh PDF
Mungkin sulit untuk menyambung kembali tali persahabatan yang sempat terputus jika Anda sudah lama tidak berbicara dengan teman baik tersebut atau jika terjadi pertengkaran. Anda mungkin khawatir situasinya menjadi canggung atau ia masih menyimpan rasa kesal dan menolak berbicara dengan Anda. Namun, dengan menunjukkan niat tulus untuk berbaikan setelah terjadinya pertengkaran atau menyambung kembali komunikasi yang sempat terputus karena perpisahan, Anda dapat menjalin kembali persahabatan seperti sebelumnya.
Langkah
-
Pikirkan kembali pertengkaran yang terjadi. Setelah bertengkar dengan sahabat, Anda mungkin merasa kesal, marah, atau terluka. Berfokuslah pada perasaan ini dan pikirkan apa yang menyebabkannya. Meskipun terjadi pertengkaran serius, Anda tidak boleh menilai persahabatan hanya berdasarkan satu kejadian buruk. Pikirkan pertengkaran itu dengan perspektif yang benar.
- Tuliskan apa yang Anda pikirkan. Sering kali emosi menjadi kacau setelah terjadi pertengkaran. Luangkan waktu untuk menuliskan bagaimana perasaan Anda dan hal-hal yang Anda sesali.
- Ingatlah bahwa pertengkaran biasa terjadi dalam setiap hubungan. Namun, jika ditangani dengan benar, persahabatan justru menjadi semakin kuat.
-
Bersiaplah untuk meminta maaf. Mungkin pertengkaran itu tidak semata-mata kesalahan Anda, tetapi jika ingin memperbaiki kembali persahabatan yang telah terbina, Anda harus bersikap dewasa dan meminta maaf. Anda harus mencari tahu apa kesalahan Anda dan bersedia mengakuinya, lalu meminta maaf ketika tiba saatnya untuk berbicara dengan sahabat.
- Contohnya, Anda bisa mengatakan “Aku minta maaf kalau kata-kataku membuat kamu sakit hati. Aku tahu perbuatanku tidak bisa diterima. Seharusnya, aku tidak bicara seperti itu dengan temanku, apa lagi sahabat baikku. Aku harap kamu mau memaafkan aku.”
- Sahabat mungkin akan merasa tersentuh mendengar permintaan maaf Anda dan ikut meminta maaf juga. Pikirkan juga bagaimana ia membuat Anda terluka sehingga Anda dapat menyampaikannya ketika saatnya tiba.
- Anda mungkin membutuhkan sedikit waktu sebelum merasa siap untuk meminta maaf. Tidak apa-apa! Tunggu saja sampai Anda merasa tenang dan bisa berpikir rasional sebelum meminta maaf.
-
Hubungi sahabat. Setelah memikirkan pertengkaran itu masak-masak, sekarang waktunya untuk menghubungi sahabat. Anda bisa menghubunginya melalui telepon atau pesan teks jika Anda memiliki nomor teleponnya. Anda juga dapat menghubunginya melalui media sosial atau teman bersama jika perlu.
- Anda dapat mengirimkan pesan teks yang berbunyi: “Aku tahu kita bertengkar waktu terakhir kali bicara. Aku memikirkan tentang pertengkaran itu, apa yang aku lakukan dan aku katakan. Aku menyesal dan mau minta maaf. Aku kangen. Apa kita bisa ketemu dan mengobrol, kalau kamu ada waktu?”
- Jika sahabat tidak bersedia bertemu, pertimbangkan untuk menulis surat permintaan maaf karena Anda tidak dapat melakukannya secara langsung. Dengan cara ini, sahabat akan tahu bahwa Anda menyesal dan ingin melanjutkan persahabatan, tidak peduli apakah ia merasakan hal yang sama atau tidak.
-
Jadwalkan waktu untuk bertemu. Jika sahabat memberikan respons positif, Anda bisa mulai mengatur waktu pertemuan. Diskusikan dengan sahabat kapan waktu yang tepat untuk Anda berdua. Akan lebih baik jika Anda memastikan jadwal Anda hari itu tidak penuh karena pembicaraan mungkin memakan waktu lama.
- Anda bisa mengatakan sesuatu seperti, “Hai, apa kita bisa bertemu di suatu tempat untuk bicara? Mungkin sambil makan siang atau jalan-jalan.”
- Temui sahabat di tempat yang netral dan tenang. Taman atau kafe bisa menjadi lokasi pertemuan yang baik karena suasananya yang santai dan tenang. Dengan begitu, Anda bisa mengobrol dengan suasana hati yang tenang sehingga pembicaraan tidak terlalu tegang.
-
Tunjukkan sikap tulus dan jujur. Jika sahabat mengenal Anda, dan kemungkinan besar demikian, ia akan mengetahuinya apakah Anda tulus atau tidak. Saat meminta maaf, lakukan hal berikut:
- Katakan hal apa yang Anda sesali dan mintalah maaf untuk itu. [1] X Teliti sumber
- Yakinkan sahabat bahwa Anda tidak akan mengulangi kesalahan yang sama di masa depan.
- Terima tanggung jawab Anda dalam pertengkaran itu.
- Jangan mencoba membenarkan perilaku Anda.
- Jangan mencoba menunjukkan bahwa Anda benar. [2] X Teliti sumber
-
Simak apa yang ia katakan. Meskipun Anda telah memikirkan pertengkaran itu dan apa andil Anda di dalamnya, belum tentu Anda bisa memahami mengapa ia marah. Luangkan waktu selama pembicaraan untuk mendengarkan apa yang membuatnya terluka. Insiden terakhir itu mungkin meruntuhkan pertahanannya. Selain itu, mungkin Anda juga pernah bersikap kasar kepadanya, tetapi tidak menyadarinya.
- Ajukan permintaan maaf karena telah menyakitinya bukan hanya untuk insiden yang terakhir. Pikirkan secara kritis apa yang ia katakan sehingga Anda tidak sekadar meminta maaf untuk mengakhiri pembicaraan. Pastikan ucapan “Aku minta maaf” yang Anda sampaikan benar-benar tulus.
-
Tawarkan persahabatan Anda. Setelah meminta maaf, dan menerima permintaan maaf darinya, katakan betapa Anda merindukan persahabatan dengannya dan ingin melanjutkannya. Ucapan ini bisa menjadi cara terbaik untuk mengakhiri pembicaraan dengan rasa optimis dan menyampaikan keinginan Anda.
- Anda dapat mengatakan, “Sekali lagi, aku minta maaf karena menyakitimu, tapi aku tidak mau persahabatan kita putus. Apa kamu mau jadi sahabatku lagi?”
- Jangan mengucapkannya seolah itu sebuah ultimatum dan jangan memaksanya membuat keputusan saat itu juga, kecuali ia menginginkannya.
-
Beri dia waktu. Setelah pembicaraan yang serius, sahabat mungkin membutuhkan waktu untuk berpikir. Itu tidak masalah! Akhir pembicaraan dengan pelukan jika ia bersedia, dan katakan kepadanya untuk menghubungi Anda kapan pun ia merasa siap.
- Anda bisa mengatakan, “Aku tahu pembicaraan ini mungkin terlalu berat untuk diproses dalam satu hari dan kamu masih merasa sakit hati karena pertengkaran itu. Jadi, jangan terburu-buru. Kamu bisa memikirkannya dahulu. Hubungi aku kalau kamu sudah siap untuk bicara.”
- Mungkin butuh waktu dan kerja keras untuk membangun kepercayaan kembali, terutama setelah pertengkaran besar. Minta maaf saja mungkin tidak cukup, tetapi jika Anda memberinya waktu, ia mungkin akan belajar memercayai Anda lagi.
Iklan
-
Cobalah menghubunginya. Mungkin Anda ingin berhubungan kembali dengan sahabat SMP yang sudah hilang kontak selama bertahun-tahun atau teman lama yang pernah bekerja di kantor yang sama. Hal pertama yang harus dilakukan untuk memperbarui persahabatan Anda dengannya adalah menghubunginya. Jika Anda memiliki nomor teleponnya, hubungi dia atau kirimkan pesan teks untuk memulai komunikasi.
- Anda bisa memulai dengan “Aku harap kabarmu baik-baik saja. Sudah lama sekali kita hilang kontak, tapi aku sering memikirkan kamu akhir-akhir ini dan ingin tahu kabarmu dan apa kesibukanmu sekarang.”
- Hubungi dia melalui media sosial. Jika Anda tidak memiliki nomor teleponnya, media sosial bisa menjadi cara ampuh untuk menemukan dan menghubunginya.
- Hubungi dia melalui teman bersama. Jika Anda memiliki teman bersama, hubungi mereka dan mintalah bantuannya untuk menghubungkan Anda dengan sahabat.
-
Cari tahu bagaimana kabarnya selama ini. Luangkan waktu untuk berbicara dengan sahabat setelah Anda terhubung dengannya dan tanyakan bagaimana kabarnya sejak terakhir kali Anda berbicara dengannya. Tanyakan tentang sekolah, pekerjaan, orang tua, atau hubungan yang sedang ia jalani.
- Pastikan Anda menunjukkan ketertarikan tulus saat bertanya kepadanya tentang kehidupannya. Ini akan menunjukkan bahwa Anda peduli dan punya iktikad baik untuk menyambung tali persahabatan.
-
Beri tahu bagaimana kabar Anda. Setelah mendapatkan informasi terbaru tentang dirinya, beri tahu apa yang terjadi dalam hidup Anda. Berbagilah informasi seperti di mana Anda kuliah atau promosi yang Anda dapat di tempat kerja, atau hal-hal kecil yang mungkin menarik baginya.
- Anda dapat berkata, “Aku baru saja diterima di universitas lokal. Aku senang sekali. Aku ingat kamu mau mendaftar ke sana juga.”
- Ingat, jangan memonopoli pembicaraan dengan informasi tentang diri Anda.
-
Pilihlah lokasi yang memungkinkan Anda berbincang-bincang dengannya. Jika Anda berdua tinggal di kota yang sama atau jarak satu sama lain dapat ditempuh dalam waktu yang wajar, aturlah waktu untuk bertemu secara langsung. Langkah ini akan membantu memperkuat kedekatan Anda dibanding mengobrol melalui telepon atau pesan teks. Jika Anda tinggal berjauhan, cobalah mengobrol melalui Skype atau FaceTime.
- Anda bisa mengundangnya dengan mengatakan, “Mau makan siang bersama di restoran dekat sini? Atau nonton bioskop? Aku kepingin menghabiskan waktu denganmu.”
- Jika Anda berdua memutuskan untuk bertemu, hindari tempat yang ramai dan bising. Anda bisa bertemu untuk minum kopi atau makan siang.
-
Bicarakan mengapa Anda berdua menjauh. Jika Anda sudah lama hilang kontak dengannya, mungkin perlu mengangkat topik mengapa itu terjadi. Apakah salah satu dari Anda pindah atau baru saja kembali? Atau mungkin Anda hanya saling menjauh setelah bertahun-tahun. Apa pun itu, bicarakan mengapa Anda berdua menjauh satu sama lain selama ini.
- Usahakan untuk membuat percakapan tetap ringan. Jangan memaksanya untuk membicarakan hal itu atau membuatnya gugup.
- Pertimbangkan untuk memulai percakapan dengan mengatakan, “Senang sekali bertemu lagi denganmu. Aku sering memikirkan kenapa kita saling menjauh. Waktu kamu pindah, aku pikir semuanya akan berbeda, tapi aku tidak tahu seberapa besar perbedaannya. Aku benar-benar kehilangan kamu.”
-
Berjanjilah kepadanya untuk lebih sering berhubungan. Setelah selesai bicara, katakan kepadanya bahwa Anda tidak ingin kehilangan kontak dengannya lagi dan bahwa Anda senang menghabiskan waktu bersamanya. Oleh karena pernah menjadi sahabat Anda, ia mungkin merasa antusias untuk menyambung kembali tali persahabatan yang terputus. Berjanjilah untuk menelepon dan bertemu lagi lebih sering dan benar-benar melakukannya.
- Yang lebih penting lagi, memenuhi janji dan menjaga komunikasi dengannya akan membantu membangun kembali persahabatan yang pernah terjalin. Jika Anda benar-benar menyayanginya, berusahalah untuk tetap berhubungan dengannya.
Iklan
-
Lanjutkan pembicaraan. Setelah pembicaraan awal, cobalah untuk melakukan percakapan secara rutin. Hubungi dia atau kirimkan pesan teks minimal seminggu sekali. Seberapa sering Anda harus menghubunginya tergantung usia dan kebiasaan komunikasi Anda berdua sebelumnya. Contohnya, jika Anda masih SMA, mungkin normal untuk bicara dengan sahabat baik setiap hari. Namun, jika Anda lebih dewasa dan sudah bekerja, mungkin frekuensinya akan lebih sedikit karena Anda memiliki tanggung jawab lain.
- Pastikan Anda bukan satu-satunya yang memulai kontak. Jika sembilan dari sepuluh pembicaraan yang terjadi Andalah yang memulainya, beri dia kelonggaran. Jika ia menghubungi Anda terlebih dahulu, persahabatan akan lebih kuat dan bersifat timbal balik.
-
Ingat kembali kenangan yang manis. Luangkan waktu dengan sahabat untuk mengenang masa lalu yang Anda lalui bersama. Tidak ada salahnya untuk membawa album foto atau melihat foto bersama di media sosial. Duduklah bersama sahabat dan kenanglah masa lalu untuk mengingatkan satu sama lain tentang momen-momen itu dan saat-saat indah yang akan datang.
- Anda dapat berkata, “Ingat nggak waktu kita nonton film yang lucu sekali. Kita tertawa keras sekali sampai menangis? Itu saat-saat yang menyenangkan, bukan?”
-
Lakukan hal-hal yang biasa Anda lakukan berdua. Selain mengenang masa lalu, Anda bisa pergi bersama dan melakukan lagi hal-hal menyenangkan yang pernah dilakukan bersama! Jika Anda dan teman suka pergi ke pantai, berolahraga, atau menonton film, lakukan kembali kegiatan tersebut. Cara ini sangat efektif untuk mengingat kembali awal persahabatan Anda dan melupakan pertengkaran.
-
Pulihkan kembali kepercayaan jika perlu. Cara lain untuk memperkuat ikatan yang sempat terputus adalah mengembangkan kepercayaan satu sama lain lebih jauh. Meskipun Anda dan sahabat merasa canggung sejak hubungan kembali tersambung, rasa percaya Anda mungkin belum sepenuhnya pulih. Usahakan untuk berkomunikasi secara teratur dengannya untuk mengembangkan rasa saling ketergantungan.
- Berbagi rahasia bisa menjadi cara untuk mengembangkan rasa percaya satu sama lain. Setelah persahabatan semakin berkembang, Anda bisa mulai berbagi rahasia tentang diri Anda yang belum ia ketahui sebelumnya dan mintalah ia melakukan hal yang sama. Anda bahkan bisa membuatnya menjadi permainan.
-
Cobalah melakukan hal-hal baru bersama. Selain melakukan hal-hal yang biasa Anda lakukan bersama, mengapa tidak mencoba hal-hal baru? Mencoba hal-hal baru adalah cara yang efektif untuk mengeluarkan Anda berdua dari zona nyaman dan bahkan untuk menghadapi ketakutan bersama.
- Jalin kedekatan dengan memasak hidangan baru bersama atau mencoba olahraga baru.
- Anda juga dapat mengatasi rasa takut yang sama-sama Anda miliki, seperti fobia ketinggian, dengan menaiki rollercoaster bersama atau semacamnya.
- Persahabatan Anda mungkin mengalami perubahan dengan cara yang baru dan tidak terduga. Rangkullah perubahan ini. Hindari berkutat pada kondisi persahabatan sebelumnya.
-
Nikmati hubungan baru ini. Mungkin semuanya akan berjalan sebagaimana mestinya dan Anda akan merasa tidak pernah melewatkan satu hari pun tanpa sahabat. Itu luar biasa. Namun, segala sesuatu bisa juga terasa berbeda dan itu juga tidak masalah. Nikmati persahabatan baru Anda yang lebih kuat dan lebih dewasa dan rayakan kembalinya sahabat terbaik Anda!Iklan
Tips
- Cobalah untuk selalu ada jika ia membutuhkan teman bicara.
- Beri tahu dia bagaimana kabar semua orang dan usulkan agar mereka bisa ikut serta dalam pertemuan berikutnya. Contohnya, “Aku dan teman-teman cewek lainnya pergi berenang kemarin, kamu mau ikut minggu depan?” Sekali lagi, tetaplah berpikiran terbuka dan tanyakan apakah ia juga ingin mengundang teman-temannya.
- Bersiaplah untuk mendengarkan. Teman-teman akan lebih menghargai Anda karena selalu ada untuk mereka.
- Cobalah untuk tidak bertengkar saat Anda masih mencoba untuk membangun kembali hubungan yang terputus.
Iklan
Peringatan
- Jangan merengek!
- Jangan langsung bertanya apakah Anda masih menjadi sahabat terbaiknya. Tindakan ini akan membuat Anda terkesan terlalu lengket dan membuat segalanya menjadi canggung.
- Jika ia tidak benar-benar ingin menjadi teman Anda, tidak masalah. Itu pilihannya dan Anda harus menerimanya.
Iklan
Referensi
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 5.180 kali.
Iklan