Khotbah adalah ceramah agama dan dalam Islam, ceramah terpenting adalah khotbah Jumat yang disampaikan sebelum salat Jumat. Khotbah adalah aspek penting dalam salat Jumat dan dianggap sebagai pengganti dua rakaat yang biasa dilakukan pada salat Zuhur. Keempat mazhab utama setuju bahwa khotbah adalah keharusan, dan tanpa khotbah salat Jumat dianggap tidak sah [1] X Teliti sumber . Akhirnya, Alquran menjelaskan tentang salat Jumat sebagai berikut: Wahai orang-orang yang beriman, ketika kamu mendengar panggilan salat pada hari Jumat, pergilah untuk melakukannya (sambil mengingat Allah [melalui khotbah]) dan tinggalkan semua urusan. Hal ini jauh lebih baik bagimu, jika kamu mengetahuinya. [2] X Teliti sumber
Langkah
-
Pilih topik yang bagus . Hindari topik yang kontroversial dan akan menyebabkan perpecahan di kalangan jemaah. Karena salat Jumat adalah kesempatan bagi muslim untuk berkumpul, Anda harus memilih topik yang diamini oleh semua orang. Sebaiknya, Anda juga menghindari topik yang kompleks, seperti aturan warisan. Setelah salat Jumat selesai, diharapkan jemaah pulang dengan pembelajaran baru. Jika Anda menjelaskan sesuatu secara bertele-tele atau memilih topik yang membingungkan, mereka tidak akan mempelajari atau mengingat apa pun.
- Cobalah memilih tema yang relevan. Contohnya, jika Anda memberi khotbah menjelang Ramadan, Idul Fitri atau musim haji, angkatlah topik tentang keutamaan dari momen-momen istimewa itu.
-
Pelajari cara menyampaikan presentasi . Saat salat Jumat, biasanya orang yang datang ke masjid dua kali lipat jumlahnya dan mereka sering kali merasa antusias untuk mendapatkan pengetahuan baru. Dengan pemahaman ini, Anda harus tahu bahwa orang-orang ini memiliki rasa hormat terhadap pengetahuan dan Anda harus mampu mentransfer ilmu Anda dengan baik dan lancar. Ada banyak cara untuk melakukannya, di antaranya:
- Lihatlah ke arah jemaah. Jika mereka merasa bahwa Anda berbicara secara langsung kepada mereka, mereka akan merasa dilibatkan.
- Naikkan volume suara untuk menekankan poin-poin tertentu. Metode ini akan mengembalikan perhatian pendengar yang mungkin teralihkan.
- Pahami ayat dan hadis yang Anda gunakan. Kredibilitas Anda bisa dipertanyakan jika berdiri di atas mimbar untuk menyampaikan khotbah, tetapi tidak bisa mengingat ayat tertentu, atau salah dalam membacakannya, atau bahkan lupa. Hal ini juga bisa menimbulkan kegaduhan di antara jemaah dan membuat mereka kehilangan minat.
- Persiapkan diri terlebih dahulu. Hafalkan ayat-ayat atau narasi yang akan diucapkan. Hal ini sangat penting agar Anda tidak perlu terus-menerus melihat catatan. Pelajari terjemahannya dalam bahasa Indonesia sebaik mungkin, dan hafalkan ayat itu dalam bahasa Arab. Ingatlah, jika Anda salah mengucapkan sebuah ayat, hal itu bisa mengubah artinya. Jadi, berhati-hatilah. Jangan takut untuk melihat catatan untuk mengingatkan apa yang harus Anda ucapkan.
- Mempelajari terjemahan ayat dalam bahasa Indonesia sama pentingnya dengan mempelajari pengucapannya dalam bahasa Arab. Jika bahasa Indonesia bukan bahasa ibu Anda, sebaiknya hindari kata-kata yang sulit diucapkan. Beberapa orang mungkin merasa terganggu atau bahkan menganggapnya lucu jika Anda salah mengucapkan sebuah kata.
Iklan
Ada panduan khusus tentang cara melakukan khotbah Jumat. Contohnya, khotbah dibagi menjadi dua bagian, dan beberapa doa harus dibacakan di awal dan di akhir khotbah.
-
Naiklah ke mimbar dan ucapkan salam kepada jemaah. Anda harus menggunakan sama dalam bahasa Arab yang lengkap, " Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuh" (Semoga keselamatan, rahmat, dan keberkahan Allah dilimpahkan kepada Anda sekalian) [3] X Teliti sumber . Setelah mengucapkan salam, duduklah.
- Setelah khatib (orang yang menyampaikan khotbah) duduk, muazin (orang yang menyerukan panggilan salat) akan mengumandangkan azan.
-
Berdiri dan bacalah Khutbatul Hajah . Nabi Muhammad (saw) mengumandangkan pujian kepada Allah sebelum memulai khotbah. [4] X Teliti sumber Khutbatul Hajah dibacakan dalam bahasa Arab sebagai berikut:
- Innal hamdalillahi nahmaduhu wanasta’inuhu wanastaghfiruhu wana’udzubillahi min syururi anfusina wa min sayyiaati a’maalina, man yahdihillaahu falaa mudhillalah, wa may yudhlil falaa haadiyalah, wa asyhadu allaa ilaaha illallahu wahdahu laa syarika lahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu warasuluh, amma ba’du .
- Segala puji bagi Allah, hanya kepada-Nya kita memohon pertolongan, dan memohon ampunan. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan buruknya amalan kita. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya dan barang siapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada Allah selain Allah semata, dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. [5] X Teliti sumber
-
Bacakan ayat-ayat takwa. Anda bisa membacakan ayat apa saja yang akan mengajak orang untuk beriman dan takut kepada Allah. Ayat yang biasa dibacakan adalah surah Ali Imran, 3:102, surah An-Nisa, 4:1 dan surah Al-Ahzab, 33:70-71.
- Yaa ayyuhal-lazina aamanut taqullaha haqqa tuqatihi, walaa tamutunna illa wa antum muslimun (Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. [6] X Teliti sumber )
- Ya ayyuhan nasut taqu rabbakumul lazi khalaqakum min nafsiw wahidatiw wa khalaqa minha zaujaha wa bassa minhuma rijalan kasiraw wanisa a(n), wattaqullahal lazi tasa-aluna bihi wal-arham(a), innallaha kana alaikum raqiba (Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam) dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari dirinya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu [7] X Teliti sumber ).
- Ya ayyuhal-lazina amanut-taqullaha wa qulu qaulan sadida. Yuslih lakum a’maalakum wa yagfir lakum zunubakum wa may yuti’illaha wa rasulaha faqad faaza fauzan ‘azima (Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah, dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia menang dengan kemenangan yang agung [8] X Teliti sumber ).
-
Ucapkan doa yang lain. Meski ada banyak permohonan yang bisa Anda bacakan, tetapi yang paling umum adalah tentang bidah (penemuan dalam hal agama [9] X Teliti sumber ).
- Fa inna khairal hadits kitabullah wa khairal hadyi, hadyu Muhammadin wa syarral umuri muhdasatuha, wa kullu muhdasatin bid’ah wa kullu bid’atin dhalalah wa kullu dhalalatin finnar. Amma ba’du
- "Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah firman Allah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad (saw). Dan sejelek-jelak perkara adalah yang diada-adakan dan setiap yang diada-adakan adalah bidah dan setiap bidah adalah sesat, dan setiap kesesatan ada di neraka." [10] X Teliti sumber
-
Mulailah khotbah Anda. Khotbah bisa mengangkat topik apa pun seperti ritual atau masalah sosial terbaru atau yang relevan.
- Setelah Anda menyelesaikan bagian pertama khotbah, bacalah Aqulu qauli wa astaghfirullah li walakum [11] X Teliti sumber , yang artinya “Akulah yang menuturkan bicaraku ini dan aku memohon ampunan kepada Allah”.
-
Duduklah sebentar. Ini adalah bagian dari sunah. [12] X Teliti sumber [13] X Teliti sumber Jadikan kesempatan ini untuk meminta pengampunan dari Allah dan itulah sebabnya Anda mengucapkan doa pendek sebelum duduk untuk memberi tahu jemaah untuk bertobat selama waktu ini. [14] X Teliti sumber
- Jika tenggorokan Anda terasa serak atau kering karena berbicara, siapkan sebotol air di dekat Anda dan minumlah beberapa teguk dengan cepat. Yang terpenting, Anda tidak meninggalkan mimbar.
-
Berdirilah kembali dan ucapkan pujian untuk Allah. Sama seperti yang Anda lakukan pada bagian pertama khotbah, Anda perlu mengucapkan pujian untuk Allah dan Nabi Muhammad (saw) di awal bagian kedua. Ucapkan Alhamdulillah was Salatu Wassalamu ‘ala Rasulullah , yang artinya "Puji dan syukurku milik Allah, Tuhan seluruh umat manusia. Aku memohon kepada Allah untuk memberkati dan menganugerahkan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad (saw)" [15] X Teliti sumber . Lanjutkan khotbah Anda.
- Alih-alih membicarakan topik baru, gunakan kesempatan ini (bagian kedua lebih pendek daripada bagian pertama dan tidak boleh lebih dari 5-10 menit) untuk merangkum apa yang telah Anda sampaikan. Berfokuslah pada masa depan dan beri tahu jemaah bagaimana mereka dapat mempraktikkan apa yang telah disampaikan dalam kehidupan mereka.
-
Akhiri khotbah dengan doa dan selawat. Kirimkan permohonan atas nama Nabi Muhammad dan ucapkan doa untuk jemaah yang hadir dan untuk umat Islam di seluruh dunia. Beberapa doa yang bisa Anda ucapkan di antaranya:
- Rabbana atina fiddun-ya hasanataw wa fil ‘akhirati hasanataw waqina azaban-nar , yang artinya “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka”. [16] X Teliti sumber
- Rabbana wa la tuhammilna ma la taqata lana bihi wa’fu anna waghfir lana warhamna anta maulana fansurna ‘alal kaumil kafirin , yang artinya “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir". [17] X Teliti sumber
- Robbana la tuzig qulubanna ba’da iz hadaitana wa hab lana mil ladunka rahma innaka antal wahhab , yang artinya “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkah hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu; karena sesungguhnya Engkau Maha Pemberi (karunia)". [18] X Teliti sumber
- Allahumma salli ‘ala Muhmmdadin wa ‘ala ali Muhammadin kama sallaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahima innaka hamidun majid. Allahumma barik ‘ala Muhammadin wa ‘ala ali Muhammandin kama barakta ‘ala Ibrahima wa ‘ala ali Ibrahima innaka hamidun majid , yang artinya “Ya Allah, wahai Tuhanku muliakan oleh-Mu Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau telah memuliakan Ibrahim dan keluarganya dan berilah berkat oleh-Mu kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau telah memberkati Ibrahim dan keluarganya, bahwasanya Engkau sangat terpuji lagi sangat mulia di seluruh alam”. [19] X Teliti sumber
-
Umumkan waktu salat. Di akhir doa, Anda cukup mengucapkan wa aqimas salah (ajakan untuk mendirikan salat). Jemaah akan berdiri untuk memulai salat.
- Salat Jumat adalah salat wajib untuk laki-laki muslim. Oleh karena itu biasanya masjid akan penuh. Pastikan setiap orang mendapatkan tempat dan bisa berdiri dengan baik. Sebelum memulai, Anda bisa mengatakan [20]
X
Teliti sumber
:
- Istawuu : luruskan saf
- Istaqimu : luruskan dan rapatkan saf
- I’tadilu : luruskan barisan
- Anda juga bisa memberi perintah ini dalam bahasa Indonesia selama jemaah memahaminya. Contohanya, Anda bisa mengatakan “Pastikan barisan Anda rapat. Berdiri tegak, dengan bahu dan kaki sejajar. Tolong anak-anak yang belum berwudu pindah ke barisan paling belakang.”
Iklan - Salat Jumat adalah salat wajib untuk laki-laki muslim. Oleh karena itu biasanya masjid akan penuh. Pastikan setiap orang mendapatkan tempat dan bisa berdiri dengan baik. Sebelum memulai, Anda bisa mengatakan [20]
X
Teliti sumber
:
Tips
- Anda harus dalam keadaan bersih dan mengenakan pakaian terbaik.
- Saat menyampaikan khotbah, Anda selalu harus menghadap ke arah jemaah dan benar-benar jujur dengan isi khotbah.
- Pastikan khotbah Anda singkat. Namun, ini bukan berarti tidak ada isinya. Nabi Muhammad (saw) berkata, “Seseorang yang memperpanjang salat dan mempersingkat khotbah menjadi pertanda pemahamannya (tentang agama). Jadi, jadikan salat Anda lebih panjang dan khotbah lebih singkat karena ceramah yang penuh perasaan akan lebih mengena”. [21]
X
Teliti sumber
[22]
X
Teliti sumber
[23]
X
Teliti sumber
Khotbah yang ideal biasanya memakan waktu 15-20 menit.
- Jika khotbah terlalu panjang, kemungkinan besar pendengar akan bosan dan kehilangan fokus. Dengan kata lain, khotbah Anda akan sia-sia dan tidak memberikan pencerahan.
- Jika seseorang berbicara saat Anda menyampaikan khotbah, ibadahnya (termasuk salat Jumat-nya) menjadi sia-sia. [24] X Teliti sumber Untuk mengantisipasi jika ada yang belum mengetahuinya, sebaiknya Anda memberi tahu seluruh jemaah sebelum memulai khotbah.
- Pastikan Anda memberikan referensi yang benar. Lakukan riset terlebih dahulu jika ingin menyebutkan ayat dan hadis tertentu dan pelajari makna dan interpretasinya untuk mendapatkan pehamaman yang menyeluruh.
- Usahakan untuk menggunakan hadis yang sahih atau baik untuk mencegah timbulnya kontroversi atau kesalahpahaman daripada menyampaikan narasi yang tidak memiliki dasar yang kuat.
Peringatan
- Khotbah harus disampaikan sebelum salat Jumat, bukan setelahnya. [25] X Teliti sumber
- Mayoritas ulama sepakat bahwa khotbah Jumat tidak boleh disampaikan secara diam-diam karena bertentangan dengan tujuan khotbah. Selain itu khotbah juga harus disampaikan secara lantang sehingga semua orang bisa mendengarnya. [26] X Teliti sumber
Referensi
- ↑ https://islamqa.info/en/115854 "The fuqaha’ of the four madhhabs are agreed that the khutbah is a condition of the Friday prayer being valid"
- ↑ http://corpus.quran.com/translation.jsp?chapter=62&verse=9
- ↑ https://islamqa.info/en/371
- ↑ http://www.iqrasense.com/prophet-muhammad/prophets-first-friday-sermon-in-al-madinah.html
- ↑ https://islamqa.info/en/2066
- ↑ http://corpus.quran.com/translation.jsp?chapter=3&verse=102
- ↑ http://corpus.quran.com/translation.jsp?chapter=4&verse=1
- ↑ http://corpus.quran.com/translation.jsp?chapter=33&verse=70
- ↑ https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Bid%E2%80%98ah&oldid=791371059
- ↑ http://www.qss.org/archives/asop/119.html
- ↑ https://islamqa.info/en/118336
- ↑ https://sunnah.com/nasai/14/55
- ↑ https://sunnah.com/nasai/14/52
- ↑ https://islamqa.info/en/111936
- ↑ http://alienix.blogspot.co.uk/2011/04/when-beginning-session.html
- ↑ http://corpus.quran.com/translation.jsp?chapter=2&verse=201
- ↑ http://corpus.quran.com/translation.jsp?chapter=2&verse=286
- ↑ http://corpus.quran.com/translation.jsp?chapter=3&verse=8
- ↑ https://en.wikipedia.org/wiki/Salawat
- ↑ https://islamqa.info/en/45622
- ↑ https://islamqa.info/en/112084
- ↑ https://sunnah.com/tirmidhi/4/20
- ↑ https://sunnah.com/abudawud/2/717
- ↑ https://islamqa.info/en/45651
- ↑ https://islamqa.info/en/115854 "Ibn Qudaamah (may Allaah have mercy on him) said: It is essential that the prayer come immediately after the khutbah."
- ↑ https://islamqa.info/en/115854 "It is not acceptable for the khateeb to give a khutbah silently, because the aims of the khutbah cannot be achieved unless it is given out loud. This is the view of the majority of scholars, apart from the Hanafis."
- http://www.ricemsa.org/wp-content/uploads/2015/04/how_to_give_khutba_v2.pdf
- http://www.khutbahcentral.com/kc/Layout_2.pdf
- http://www.irfi.org/articles3/articles_4701_4800/how%20to%20give%20khutbashtml.htm
- http://iccsendai.org/web/en/how-to-deliver-khutbah/
- https://bewley.virtualave.net/dawakhutba.html