Unduh PDF Unduh PDF

Kapur merupakan turunan dari batu gamping dan banyak digunakan dalam pertanian dan berkebun untuk menyeimbangkan keasaman tanah. Untuk penggunaan di rumah, Anda bisa membeli kapur dalam bentuk pelet atau bubuk. Kapur umumnya disebar di halaman yang kurang subur untuk merangsang pertumbuhan rumput. Untuk memberikan dosis yang tepat, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengukur pH tanah untuk mengetahui tingkat keasamannya. Langkah selanjutnya adalah membeli jumlah kapur yang tepat, menggunakan alat penyebar, membajak tanah, menyiram tanah untuk membantu penyerapan kapur, dan memeriksa kembali pH tanah setelah satu bulan dan satu tahun untuk mengetahui efek kapur pada keasaman tanah dan memperbaikinya jika perlu.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengetes Tanah

Unduh PDF
  1. Untuk menentukan pH dan parameter lainnya, Anda harus menggunakan alat tes berbentuk cair yang dilengkapi dengan tabung, alat tetes, dan larutan uji atau probe pengukur yang ditancapkan ke dalam tanah. Meskipun probe atau alat uji cair menawarkan kualitas pembacaan yang sama, hasil uji probe bisa mencakup lebih banyak aspek dibanding alat uji cair. Anda bisa membeli pH probe dasar atau alat uji cair dengan harga terjangkau (sekitar Rp100.000-Rp200.000) di toko bahan bangunan atau toko perlengkapan berkebun. [1]
  2. Sebelum menghabiskan uang yang tidak perlu, sebaiknya Anda memastikan bahwa tanah memang membutuhkan kapur. Tes ini akan memberi tahu berapa pH tanah yang dimaksud dan apakah Anda perlu menaburkan kapur atau tidak. Biasanya pH 6 sampai 7 sangat ideal untuk pertumbuhan rumput. Kapur membantu mengatur keasaman tanah dengan meningkatkan pH. Jadi, jika hasil tes menunjukkan pH tanah kurang dari 6, mungkin Anda perlu menaburkan kapur. [2]
    • Sebelum digunakan, ikuti petunjuk spesifik yang diberikan bersama produk pengujian.
  3. Alat uji dasar yang biasa digunakan di rumah akan memberikan informasi apakah tanah terlalu asam dan membutuhkan penambahan kapur, tetapi tidak akan memberi tahu berapa banyak kapur yang dibutuhkan untuk menaikkan pH ke tingkat terbaik. Jadi, dianjurkan untuk melakukan analisis tanah secara profesional untuk mengetahui jumlah kapur yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah. [3]
    • Mungkin tidak mudah untuk menemukan laboratorium pengujian tanah di dekat tempat tinggal Anda, tetapi Anda bisa mencari informasi di internet untuk mengetahui apakah Anda bisa mengirim sampel tanah melalui pos dan meminta mereka mengirimkan hasil laporannya. Balai Penelitian Tanah (Balittanah) yang dikelola oleh Kementrian Pertanian memiliki berbagai fasilitas pengujian, Anda bisa menghubungi mereka atau laboratorium swasta lainnya untuk mengetahui apakah mereka melayani pengujian tanah untuk individu. Proses ini bisa memakan waktu satu minggu atau lebih.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menyiapkan Peralatan yang Dibutuhkan

Unduh PDF
  1. Anda bisa menghitung jumlah dan jenis kapur yang dibutuhkan. Tidak ada dosis yang pasti, tetapi secara umum Anda bisa menggunakan 23 kg kapur untuk menangani tanah seluas 100 m². Pertimbangkan ukuran tanah yang harus ditangani dan belilah kapur sesuai patokan yang disebutkan di atas. [4]
    • Kapur biasanya dijual dalam bentuk pelet atau bubuk, dan dikategorikan sebagai calcitic atau dolomitic . Biasanya, kategori dolomitic paling cocok untuk perawatan rumput karena kaya akan kalsium dan magnesium, yang merupakan nutrisi penting untuk halaman yang sehat.
  2. Jika Anda sudah memilikinya, itu bagus sekali. Namun, jika Anda baru pertama kali mencoba memproses tanah di halaman, Anda perlu membelinya. Alat penyebar terdiri dari tangki beroda yang akan menyebarkan kapur sementara Anda mendorongnya. Ada dua tipe dasar alat penyebar: alat penyebar dengan sistem dijatuhkan ( drop spreader ) atau alat penyebar dengan sistem putaran ( rotary spreader ). Alat penyebar dengan sistem dijatuhkan akan menjatuhkan mineral/bahan kimia secara langsung melalui lubang di dasar tangki dan alat penyebar dengan sistem putaran menggunakan mekanisme untuk memutarnya sehingga dapat meliputi area penyebaran yang lebih luas. Alat pertama cenderung lebih tepat, sementara alat kedua cenderung bekerja lebih cepat dan mencakup area yang lebih luas. [5]
    • Anda bebas memilih alat penyebar sesuai keinginan, tetapi tidak ada salahnya berkonsultasi dengan beberapa orang kenalan Anda, atau karyawan toko untuk mendapatkan beberapa saran. Jika halaman Anda luas, alat penyebar dengan sistem putaran merupakan pilihan terbaik karena dapat mencakup area yang lebih luas. Jika halaman berukuran kecil dan Anda menginginkan distribusi yang lebih akurat, alat penyebar dengan sistem dijatuhkan akan lebih tepat untuk Anda.
  3. Kapur bersifat agresif pada kulit, sebaiknya Anda mengenakan sarung tangan saat menangani produk. Kacamata pelindung bukan perlengkapan wajib, tetapi diperlukan sebagai tindakan pencegahan. Jika Anda akan menyebarkan kapur dalam cuaca yang sedikit berangin, disarankan untuk memakai masker. Meskipun belum terbukti beracun untuk manusia atau hewan, kapur bisa mengiritasi kulit. Jadi, sebaiknya lindungi kulit, mata, dan mulut Anda. Jangan mencoba menyebarkan kapur menggunakan tangan, meskipun Anda mengenakan sarung tangan. Cara ini kurang efektif dibandingkan alat penyebar dan bukan praktik yang aman. [6]
    • Jauhkan anak-anak dari halaman saat Anda menyebarkan kapur, dan jangan biarkan mereka bermain di sana selama beberapa hari sampai kapur benar-benar meresap ke dalam tanah. Meski belum terbukti dapat menyebabkan penyakit atau kematian, kapur berpotensi mengiritasi kulit. Jadi, sebaiknya Anda berhati-hati.
    • Kapur juga belum terbukti beracun bagi hewan, tetapi akan lebih baik jika Anda juga mencegah hewan peliharaan bermain di halaman selama beberapa hari.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Memproses Tanah di Halaman

Unduh PDF
  1. Langkah ini tidak wajib karena membutuhkan waktu dan tenaga, tetapi dianjurkan jika Anda ingin kapur meresap lebih baik. Membajak tanah sebelum menyebarkan kapur dapat membuat tanah menyerapnya dengan lebih mudah. Penyebaran kapur dapat dilakukan di permukaan tanah, tetapi dengan membajak tanah terlebih dahulu, Anda akan mendapatkan hasil yang lebih baik. [7]
    • Ada beberapa pilihan untuk membajak tanah. Anda bisa menggunakan traktor pembajak tanah, pembajak tanah manual, atau sekop, tergantung waktu yang Anda miliki dan sifat permukaan tanah.
    KIAT PAKAR

    Maggie Moran

    Spesialis Rumah & Taman
    Maggie Moran adalah pekebun profesional di Pennsylvania.
    Maggie Moran
    Spesialis Rumah & Taman

    Sebarkan kapur saat cuaca dingin. Maggie Moran, seorang hortikulturis, menjelaskan, “Kapur bisa membakar rumput jika terlalu banyak sinar matahari. Untuk menghindarinya, sebarkan kapur saat suhu dingin. Waktu terbaik adalah di musim gugur, musim dingin, atau awal musim semi.”

  2. Letakkan alat di atas beton pada saat mengisi dan menuangkan kapur ke dalam tangki. Periksa apakah ada garis penanda khusus dan jika tidak, sisakan ruang kosong sekitar 2,5 cm dari mulut tangki. Bacalah petunjuk untuk kapur dan alat penyebar, dan dosis aplikasi yang sesuai. Jika Anda bisa memilih dosis setengahnya, gunakan opsi ini karena Anda akan melakukan penyebaran dua kali. [8]
  3. Bentuk halaman akan menentukan pola yang tepat untuk menyebarkan kapur, tetapi hal terpenting adalah memastikan Anda mencakup seluruh halaman. Titik awal yang baik adalah berjalan mengelilingi seluruh area yang ingin ditangani. Anda bisa menggunakan patokan tersebut untuk menentukan kapan Anda berjalan lurus dan kapan harus berbelok. [9]
  4. Untuk jalur pertama, berjalanlan lurus dari satu sisi ke sisi lainnya. Untuk menjaga agar Anda berjalan lurus, gunakan bekas roda sebagai patokan untuk menempatkan alat penyebar saat berbalik menelusuri jalur berikutnya. Jika halaman memiliki bentuk yang tidak beraturan, mungkin sulit untuk mempertahankan garis “lurus”, tetapi usahakan sebaik mungkin untuk mengikuti pola garis yang Anda buat sebelumnya. Jangan lupa untuk mendorong alat terlebih dahulu sebelum menekan tuas untuk membuka bagian bawah tangki.
    • Jika Anda mulai kehabisan kapur di dalam tangki, jangan mengocoknya. Biarkan alat penyebar tetap di tempatnya sementara Anda mengambil tambahan kapur untuk mengisinya.
    • Jangan lupa untuk menggunakan setengah dosis karena Anda akan melakukan penyebaran dua kali. Jika tidak ada pilihan untuk setengah dosis, lebih baik memilih dosis yang kurang dari setengah.
  5. Sekarang Anda akan berjalan dalam garis yang tegak lurus dengan kelompok garis yang pertama Anda buat. Teknik ini akan memungkinkan Anda melakukan penyebaran yang merata di seluruh halaman, dan meliputi area yang terlewat saat melakukan penyebaran pertama. [10]
    • Tidak ada gunanya menyebarkan terlalu banyak kapur di halaman, dua kali sudah cukup.
    • Jika Anda mengikuti petunjuk yang diberikan untuk penggunaan kapur dan alat penyebar, seharusnya tanah mendapatkan jumlah kapur yang tepat. Berdasarkan pengalaman, sulit untuk menangani penyebaran kapur yang terlalu banyak di suatu tempat. Anda hanya bisa menunggu kapur larut ke dalam tanah dan seiring waktu terdistribusi secara merata.
  6. Kapur adalah mineral yang bekerja lambat sehingga butuh waktu berbulan-bulan untuk meresap ke dalam tanah, tidak peduli apa yang Anda lakukan. Akan tetapi, untuk mempercepat proses pada awalnya, menyiram seluruh permukaan halaman akan membantu kapur menembus tanah. Kapur yang tersangkut pada bilah rumput akan terseret ke dalam tanah. Tidak perlu membanjiri halaman. Anda cukup melakukan penyiraman untuk melembapkan permukaan tanah. [11]
  7. Menaikkan pH tanah bukan proses yang instan. Anda mungkin perlu melakukan pengapuran lebih dari satu kali jika kondisi tanah sangat asam dan Anda perlu menaikkan pH lebih tinggi lagi. Setelah satu bulan, ukur lagi pH tanah untuk mengetahui apakah Anda perlu menambahkan lebih banyak kapur.
    • Perlu diingat bahwa tanah membutuhkan waktu 6 bulan untuk benar-benar mengubah pHnya. Jadi, tes kedua mungkin tidak memberikan hasil yang sangat berbeda. Anda mungkin harus menunggu 2 tahun agar pH tanah benar-benar seimbang.
    Iklan

Tips

  • Bulan September-Oktober adalah waktu yang ideal untuk menyebarkan kapur karena memungkinkan kapur meresap ke dalam tanah sebelum tunas-tunas baru mulai muncul.
  • Setelah pengapuran pertama, halaman seharusnya tidak membutuhkan tambahan kapur lagi selama 2-5 tahun berikutnya, tergantung jenis tanah. Beberapa jenis tanah dapat mempertahankan kapur lebih baik dibanding yang lain.
  • Anda harus mengetes ulang pH tanah satu tahun setelah pengapuran untuk melihat apakah pH telah berubah. Kapur membutuhkan proses yang panjang untuk menembus tanah dan mengubah pHnya. Anda mungkin perlu melakukan pengapuran sekali lagi..
  • Bisa dibilang hampir mustahil untuk memperbaiki overdosis kapur. Jadi, pastikan Anda menggunakan takaran yang tepat untuk pengapuran pertama. Ikuti hasil analisis laboratorium profesional dan gunakan jumlah kapur dan alat penyebar sesuai yang disarankan.
Iklan

Peringatan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.680 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan