Unduh PDF Unduh PDF

Asosiasi Psikiater Amerika ( The American Psychiatric Association ) mendefinisikan sosiopat sebagai pengidap gangguan kepribadian antisosial yang kerap mengabaikan moral dan standar budaya yang berlaku di sekitarnya. Sekalipun kerap disalahartikan sebagai pribadi yang menarik dan pandai bersosialisasi, sesungguhnya mereka memiliki empati yang sangat rendah terhadap orang lain dan tidak merasa bersalah atas perbuatannya. Seorang sosiopat dapat terus-menerus berbohong dan memanipulasi orang lain demi keuntungan pribadinya. Menyembuhkan diri pascamengakhiri hubungan dengan sosiopat dapat benar-benar menyulitkan. Namun jangan khawatir, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan seperti menciptakan jarak, memberikan waktu kepada diri Anda untuk memproses kesembuhan, dan mengikuti terapi yang relevan.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Melanjutkan Hidup

Unduh PDF
  1. Langkah pertama yang perlu Anda lakukan untuk menyembuhkan diri adalah benar-benar memahami pengalaman Anda. Berefleksilah dari pengalaman Anda; Anda perlu melakukannya untuk memahami apa yang terjadi dan mengetahui cara yang paling tepat untuk melanjutkan hidup. [1] Menjalin hubungan dengan seseorang yang mengalami gangguan kepribadian antisosial dapat sangat menyulitkan, terutama karena orang-orang semacam itu jarang sekali merasa bersalah atas tindakan atau kata-katanya yang menyakiti Anda.
    • Seorang sosiopat juga tidak bisa berempati kepada Anda. Sering kali, dia akan menyalahkan Anda atas situasi-situasi yang menimpa Anda. Tidak jarang pula dia terlihat puas karena melihat Anda stres dan tersakiti.
    • Sangat penting bagi Anda untuk memahami pengalaman Anda dan mengidentifikasi perilaku-perilaku mantan pasangan di masa lalu.
    • Melakukannya akan membantu Anda memahami bahwa apa pun yang terjadi bukanlah tanggung jawab Anda. Anda tidak bersalah dan tidak perlu mempertanggungjawabkan perbuatannya. [2]
  2. Setelah menyadari situasi yang sedang Anda alami, mulailah menyadari emosi-emosi yang selama ini Anda sembunyikan (pun emosi-emosi yang selama ini Anda anggap salah atau tidak penting karena termanipulasi mantan pasangan). Jika Anda merasa frustrasi, menyesal, atau sedikit bodoh karena merasakan emosi-emosi tersebut, berhentilah merasa demikian. Terima dan sadari bahwa emosi-emosi tersebut mengakar pada alasan yang sangat kuat dan logis. [3]
    • Menyadari emosi-emosi tersebut akan membantu Anda memahami apa yang sesungguhnya terjadi. Menyadarinya juga membantu Anda belajar mempercayai respons emosional Anda di masa yang akan datang.
    • Seorang sosiopat yang minim empati dan jarang merasa bersalah dapat menekan kesadaran emosional dan mengacaukan kesadaran diri Anda.
    • Ingat, memiliki reaksi emosional terhadap situasi semacam itu adalah hal yang lumrah. Sadari pula bahwa reaksi emosional Anda sah dan beralasan.
  3. Membuat jarak nyata dengan mantan pasangan sangat penting untuk dilakukan. Jarak memberikan Anda kesempatan untuk menyembuhkan diri, membebaskan diri, sekaligus berefleksi dan membangun segala sesuatunya lagi dari awal. Seorang sosiopat biasanya malas membuntuti orang yang sudah meninggalkannya, jadi ada baiknya Anda “melarikan diri” sejenak ke luar kota dan tinggal di rumah sahabat atau kerabat.
    • Pindah rumah dapat memberikan dampak yang sangat positif, terutama karena Anda berkesempatan melihat hal-hal yang baru dan menambah perspektif. [4]
    • Anda mungkin merasa perlu menghapus seluruh kontaknya, pun menjauhkan diri sejenak dari media sosial.
  4. Salah satu bagian terpenting dari proses penyembuhan adalah menciptakan batasan jelas yang memisahkan Anda dari mantan pasangan. Mantan pasangan mungkin tidak akan memedulikan batasan yang Anda buat, jadi buatlah batasan yang setidaknya tidak akan Anda langgar. Memahami dengan jelas apa yang tidak akan Anda lakukan sangat penting untuk mempertahankan jarak demi menyembuhkan diri. [5]
    • Tuliskan hal-hal yang tidak akan Anda lakukan, seperti menerima teleponnya atau menghubunginya dengan cara apa pun.
    • Menentukan batasan juga membantu Anda meninggalkan hal-hal pada hubungan terdahulu yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. [6]
    • Anda mungkin merasa perlu mengimajinaskan batasan jasmaniah dengan mantan pasangan. Bangun sebuah dinding raksasa di benak Anda, lalu bayangkan seluruh kata-kata dan tindakannya yang menyakiti Anda memantul menjauhi dinding tersebut dan gagal memasuki wilayah Anda. [7]
  5. Sampaikan dengan tegas kepada diri Anda bahwa Anda tidak mau terus-menerus menjadi korban. Hubungan Anda sudah berakhir dan Anda sudah siap melanjutkan hidup. Akui dan tanamkan fakta tersebut di benak Anda setiap harinya. Mengulangi pernyataan dan afirmasi positif dapat membantu Anda mengganti pikiran-pikiran negatif yang dominan dengan pikiran-pikiran yang lebih positif. [8]
    • Luangkan waktu untuk memikirkan siapa diri Anda, apa yang Anda inginkan, ke mana Anda ingin bepergian, dan apa yang ingin Anda capai.
    • Mantan pasangan mungkin tidak pernah menunjukkan empatinya kepada Anda. Oleh karena itu, sekarang Anda bertugas untuk menunjukkannya kepada diri Anda.
    • Pahami kesulitan yang telah Anda lalui. Masukkan pengalaman-pengalaman buruk itu ke dalam sebuah kotak dan tinggalkan kotak tersebut di masa lalu Anda. Setelahnya, Anda dapat mulai merencanakan masa depan yang lebih baik untuk diri Anda sendiri. [9]
  6. Hubungan Anda yang terdahulu kemungkinan besar sangat miskin empati dan perhatian. Jadi pastikan Anda menghabiskan waktu dengan orang-orang yang mau berempati kepada Anda. Ini sekaligus akan membantu Anda mengesahkan perasaan dan memahami pengalaman buruk di masa lalu. Sahabat dan kerabat adalah pihak-pihak yang paling tepat untuk dimintai dukungan. Pastikan Anda merasa nyaman menceritakannya kepada mereka, pastikan pula Anda sudah benar-benar memercayai pendengar Anda.
    • Cobalah bercerita kepada teman-teman Anda yang hubungannya tidak bermasalah.
    • Habiskan waktu dengan keluarga dan sahabat-sahabat terdekat. Mereka dapat membantu Anda memikirkan masa depan sekaligus merefleksikan masa lalu. [10]
    • Pertimbangkan untuk meminta bantuan konselor atau psikolog ahli. Pastikan pula mereka merupakan pihak ketiga independen yang bisa membantu Anda secara netral.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Menarik Pelajaran dari Pengalaman

Unduh PDF
  1. Pengalaman masa lalu Anda, seburuk apa pun itu, tetap akan berkontribusi secara signifikan bagi hidup Anda. Belajarlah dan berefleksilah dari pengalaman Anda; cobalah mengidentifikasi perilaku-perilaku yang mengindikasikan adanya gangguan kepribadian antisosial pada diri mantan pasangan. Secara umum, sosiopat tidak merasa ada yang salah dengan perbuatannya. Bahkan terkadang mereka mengakui dengan santai bahwa mereka telah menyakiti orang lain, baik secara emosional, jasmaniah, atau finansial. Mereka kerap menyalahkan korban dan menyebut korban-korbannya naif. Menyadari perilaku-perilaku tersebut dapat membantu Anda lebih peka di masa yang akan datang. [11] Beberapa indikator bahwa seseorang merupakan sosiopat adalah:
    • Dia kerap menyakiti Anda dan berharap Anda bersikap seakan-akan tidak ada yang terjadi.
    • Dia memanipulasi orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.
    • Dia bisa memperlakukan Anda dengan sangat berbeda tanpa alasan yang jelas.
    • Dia merasa nyaman berbohong demi lari dari tanggung jawab.
    • Dia selalu menyalahkan orang lain dan enggan mempertanggungjawabkan tindakannya.
    • Terkadang, dia terlihat menikmati ketika sedang memanipulasi atau menyakiti orang lain. [12]
  2. Pada satu titik, Anda mungkin merasa bisa melakukan sesuatu untuk mengubah situasi, pun bertanya-tanya apakah situasi tersebut terjadi karena kesalahan Anda. Seiring bertambahnya pengetahuan Anda mengenai gangguan kepribadian antisosial, semakin Anda akan mengerti bahwa sosiopat cenderung tidak pernah menyesali apa yang mereka lakukan. Tidak jarang, mereka justru mencari kesenangan dari memanipulasi dan menyakiti orang lain di sekitarnya.
    • Sosiopat dapat menjadi manipulator yang sangat ulung. Caranya bersikap tidak ditentukan oleh Anda, tetapi oleh dirinya sendiri.
    • Seorang sosiopat bisa menjadi sangat karismatik dan pandai memalsukan emosi (seperti rasa bersalah).
    • Anda mungkin kesulitan menerka-nerka tindakannya. Namun sebaliknya, sosiopat justru sangat menyadari tindakannya berikut konsekuensinya untuk orang lain.
    • Kesadaran inilah yang kemudian membedakan sosiopat dengan orang-orang lain yang mengalami gangguan kepribadian. Sebagai contoh, orang-orang yang mengalami narsisme juga dapat menyakiti hati orang lain. Bedanya, mereka kerap melakukannya untuk melindungi diri. [13]
  3. Pascaberakhirnya hubungan dengan sosiopat, mintalah bantuan ahli untuk membantu Anda melanjutkan hidup. Jangan lupa mencari psikolog yang memang memahami perilaku sosiopat agar lebih relevan. Sebelum menjadwalkan pertemuan, tanyakan terlebih dahulu apakah mereka memiliki pengetahuan mengenai, atau berpengalaman menangani, orang-orang yang pernah terlibat dengan sosiopat.
    • Cari kelompok dukungan yang relevan. Orang-orang terbaik yang mampu memahami Anda adalah mereka yang pernah mengalami hal serupa.
    • Mintalah rekomendasi kelompok dukungan yang relevan kepada konselor atau psikolog Anda. Anda juga bisa menelusuri laman internet untuk menemukan forum yang ditujukan untuk mengakomodasi korban kekerasan dalam hubungan.
  4. Jika Anda baru saja keluar dari hubungan yang menyakitkan dengan seorang sosiopat, luangkan waktu sejenak untuk menyembuhkan diri dan kembali “menormalkan” hidup. Jangan terburu-buru menjalin hubungan yang baru dan waspadai gejala-gejala serupa pada calon pasangan Anda. Pikirkan bagaimana hubungan Anda yang terdahulu, lalu mulailah mengidentifikasi apakah ada kesamaan dengan hubungan Anda yang baru. Beberapa pertanyaan ini wajib terlebih dahulu Anda tanyakan kepada diri Anda sendiri:
    • Apakah pasangan baru Anda menyadari dampak perbuatannya terhadap orang lain dan mau mempertanggungjawabkannya?
    • Apakah dia selalu menyalahkan orang lain karena situasi yang mereka alami?
    • Maukah dia meminta maaf dengan tulus?
    • Maukah dia mengakui kesalahannya? [14]
    Iklan

Peringatan

  • Berhati-hatilah jika harus berhadapan dengan mantan pasangan, terutama karena sosiopat dapat menjadi sangat berbahaya tanpa Anda sadari. Hindari atau tinggalkan situasi tersebut; jika perlu, mintalah bantuan polisi jika Anda merasa dalam bahaya.
  • Jika Anda terus-menerus merasa ketakutan, depresi, atau kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari, segeralah berkonsultasi dengan dokter atau psikolog Anda.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 2.250 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan