Unduh PDF
Unduh PDF
Belakangan ini, merawat ayam di rumah menjadi semakin populer karena bertambahnya wawasan masyarakat terkait buruknya ayam-ayam yang dipelihara di peternakan pabrik. Menetaskan telur ayam juga bisa menjadi proyek keluarga yang seru. Meskipun biaya pembelian inkubator cukup mahal, Anda bisa membuat inkubator rumahan sederhana. Bahan-bahan yang dibutuhkan pun kemungkinan sudah ada di rumah Anda.
Langkah
-
Buat lubang di salah satu ujung kotak pendingin gabus sintetis ( styrofoam ). Lubang ini akan menahan bola lampu dan soketnya. Masukkan soket lampu dan pasangkan bola lampu 25 watt. [1] X Teliti sumber Rekatkan selotip besar di sekitar lubang dan soket dari dalam dan luar kotak pendingin. Hal ini penting untuk mengurangi risiko kebakaran.
- Anda juga bisa menggunakan kotak kecil, tetapi kotak pendingin gabus sintetis paling efektif karena terinsulasi.
-
Bagi dua ruangan di dalam kotak pedingin Anda. Gunakan kawat dinding kandang ayam atau kasa berkawat keras lainnya untuk memisahkan sisi kotak pendingin tempat bola lampu menempel. Hal ini dilakukan supaya anak ayam tidak terbakar.
- Opsional: Buat lantai palsu menggunakan kawat dinding kandang ayam sedikit di atas lantai kotak pendingin. Dengan demikian, Anda dapat lebih mudah membersihkan kotoran ayam jika sudah menetas.
-
Tambahkan termometer digital dan pengukur kelembapan. Taruh di sisi tempat telur akan diletakkan. Oleh karena fungsi utama inkubator adalah menjaga suhu dan kelembapan di dalamnya tetap optimal, pastikan termometer dan pengukur kelembapan memiliki akurasi tinggi.
-
Tambahkan semangkuk air. Inilah sumber kelembapan inkubator Anda. Masukkan juga spons ke dalam inkubator sehingga Anda bisa mengatur jumlah airnya dengan mudah.
-
Buat jendela pengamatan di tutup kotak pendingin. Gunakan kaca dari bingkai foto, dan tentukan seberapa besar lubang perlu dibuat. Seharusnya, lubangnya agak lebih kecil dari besar kaca. Kemudian, amankan kaca menggunakan selotip besar sehingga menempel erat pada lubang.
- Opsional: Buat engsel di tutup kotak pendingin dengan merekatkan selotip besar dari atas penutup kotak menuju dinding kotak inkubator.
-
Tes inkubator Anda. Sebelum memasukkan telur, nyalakan lampu dan pantau suhu serta kelembapan inkubator selama sehari atau lebih. [2] X Teliti sumber Sesuaikan panas dan kelembapan sampai berada di tingkat optimal. Suhu inkubator harus berada pada 99,5 derajat selama inkubasi. Kelembapan yang optimal bermacam-macam: biasanya antara 40-50 persen untuk 18 hari pertama dan 65-75 persen selama empat hari terakhir
- Untuk mengurangi suhu, tusukkan lubang di sisi kotak pendingin. Apabila suhu menjadi terlalu dingin, tutup lubang dengan selotip.
- Untuk kelembapan, isap air dengan spons supaya kelembapan berkurang dan peras air ke mangkuk untuk meningkatkannya.
-
Masukkan telur ayam. Anda harus menyiapkan telur yang dibuahi: telur yang dijual di toko tidak bisa dipakai. Apabila Anda tidak memiliki ayam, cara terbaik memperolehnya adalah dengan menghubungi peternak lokal. Kelompokkan telur ini saling berdekatan sehingga menjaga suhu tetap konstan.
- Kualitas telur bergantung pada kesehatan ayam yang menelurkannya. Oleh karenanya, tanyakan kepada manajer peternakan apakah Anda bisa memeriksa peternakan ayamnya sebelum membeli. Ayam betina yang dipelihara bebas lebih sehat dari yang dipelihara di dalam kandang.
- Tingkat penetasan optimal adalah 50-85 persen. [3] X Teliti sumber
- Ayam petelur biasanya berukuran lebih kecil dan diternak untuk menghasilkan telur. Di sisi lain, ayam pedaging diternak supaya tumbuh besar. Ayam-ayam ini cenderung lebih besar dan tumbuh lebih cepat. Namun, ada pula ayam yang diternak agar berfungsi ganda. Tanyakan varietas ayam yang diternakkan [4] X Teliti sumber kepada peternak di daerah Anda.
Iklan
-
Pantau waktu dan statistik vital telur. Telur ayam biasanya menetas dalam 21 hari, jadi penting untuk mengetahui kapan persisnya telur diletakkan ke dalam inkubator. Selain itu, pantau suhu dan kelembapan inkubator.
-
Putar telur-telur Anda. Putar telur sebanyak seperempat atau setengah lingkaran tiga kali sehari selama 18 hari pertama. Sebaiknya putar telur sehingga sisi yang menghadap ke bawah kini menghadap ke atas, dan sebaliknya. Tandai salah satu sisi telur dengan “X” dan sisi di baliknya dengan “O” supaya Anda tidak tertukar.
-
Lakukan candling (penerawangan telur dengan lilin) setelah seminggu pertama. Candling juga memungkinkan Anda mengetahui telur yang tidak subur dan jelek. Caranya, pegang telur di cahaya terang dalam ruangan gelap untuk melihat isinya. Anda bisa membeli perangkat candling , tetapi senter kecil dan terang bisa dipakai di segala situasi. [5] X Teliti sumber Apabila Anda menemukan telur yang jelek dan tidak subur, ambil dari inkubator.
- Jika Anda menggunakan senter, lensanya harus cukup kecil sehingga cahaya mengarah langsung ke telur.
- Anda juga bisa membuat perangkat candling rumahan [6] X Teliti sumber dengan memasukkan lampu meja ke dalam kotak kardus dengan lubang kecil di atasnya. Taruh telur di atas lubang untuk menerawangnya.
- Anda sebaiknya memutar telur secara vertikal atau horizontal dengan lembut untuk melihat isinya dengan lebih baik.
- Embrio hidup [7] X Teliti sumber akan tampak berupa titik gelap dengan beberapa pembuluh darah yang menyebar dari titik tersebut.
- Embrio mati tampak berupa cincin atau garis darah di dalam cangkang.
- Telur yang tidak subur tampak terang karena tidak ada embrio di dalamnya
-
Dengarkan suara anak ayam yang mulai menetas. Pada hari ke-21, anak ayam akan mengutak-atik cangkangnya supaya bisa bernapas setelah memecahkan kantung udara. Setelah titik ini, perhatikan dengan saksama. Waktu yang dibutuhkan anak ayam mulai dari mengutak-atik cangkang hingga menetas keluar bisa sampai 12 jam.
- Apabila anak ayam belum selesai menetas setelah berselang 12 jam, bukalah bagian atas telur Anda.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.stormthecastle.com/how-to-make-a/how-to-make-a-homemade-egg-incubator.htm
- ↑ http://modernfarmer.com/2015/04/how-to-incubate-chicken-eggs/
- ↑ http://www.small-farm-permaculture-and-sustainable-living.com/hatching_chickens.html
- ↑ http://www.food-skills-for-self-sufficiency.com/raising-chickens.html
- ↑ http://beautyofbirds.com/candlingeggs.html
- ↑ https://poultrykeeper.com/incubating-and-hatching-eggs/candling-eggs/
- ↑ http://keeping-chickens.me.uk/chickens/how-to-hatch-eggs/candling-eggs
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 16.062 kali.
Iklan