Unduh PDF Unduh PDF

Apakah Anda baru saja mengumpulkan keberanian untuk menyatakan cinta kepada seorang teman tetapi sayangnya, justru mendengar penolakan dari mulutnya? Apakah situasinya justru terasa lebih buruk karena dia bahkan enggan berbicara lagi dengan Anda? Jika iya, konsekuensi tersebut pasti akan menyesakkan dada Anda! Lantas, mungkinkah Anda kembali berteman dengan orang tersebut setelahnya? Tentu saja mungkin! Yang terpenting, Anda berdua harus memiliki waktu yang cukup banyak untuk merefleksikan situasi hubungan, memahami pentingnya hubungan pertemanan tersebut bagi satu sama lain, dan bekerja keras untuk kembali menjalin relasi dengan menerapkan batasan-batasan yang menyehatkan.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Menyikapi Kecanggungan

Unduh PDF
  1. Setelah menerima penolakan, pastikan Anda memberikan waktu yang cukup banyak kepada diri sendiri pun kepadanya untuk memproses situasi yang terjadi dan menyesuaikan diri. Kemungkinan, pascapengakuan Anda berdua akan merasa kebingungan dengan status hubungan yang ada. Itulah mengapa, Anda berdua harus meluangkan waktu untuk merefleksikan situasinya! Jika biasanya Anda berdua selalu berkomunikasi di akhir pekan atau berkirim pesan teks setiap hari, cobalah mengurangi frekuensinya.
    • Ingat, tidak ada durasi yang paling tepat untuk melupakan seseorang. Oleh karena itu, ikuti insting Anda mengenai waktu dan jarak yang diperlukan, tetapi jangan menghindari satu sama lain dalam waktu yang terlalu lama.
    • Jika merasa sudah berhasil memproses kesedihan yang muncul setelah beberapa hari atau beberapa minggu, hubungi kembali teman Anda dan cobalah mengajaknya untuk mengobrol serta menghabiskan waktu bersama. Jika dia masih merasa kurang nyaman untuk melakukannya, tanyakan berapa banyak waktu yang diperlukannya dan tegaskan bahwa Anda akan selalu merasa siap untuk kembali berkomunikasi jika dia tidak lagi merasa keberatan. [1]
  2. Akui kenyataan bahwa hubungan pertemanan Anda berdua mungkin tidak akan pernah terasa sama seperti dahulu. Namun, jangan pula menafikan fakta bahwa menjadi temannya, merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk Anda. Oleh karena itu, berusahalah menegaskan bahwa terlepas dari penolakan yang diberikannya, Anda tetap menghargai kedudukannya sebagai seorang teman. Sampaikan pula makna pertemanan tersebut bagi Anda. [2]
    • Anda bisa berkata, “Sebagai teman, kamu tetap sangat berharga untukku, dan aku tetap ingin berteman sama kamu walaupun awalnya pasti akan terasa sedikit canggung."
  3. Terimalah kenyataan bahwa upaya Anda untuk mengubah status hubungan dengannya memiliki konsekuensi yang nyata. Akuilah pula bahwa Anda tahu pengakuan tersebut dapat membuat situasi pertemanan Anda berdua terasa canggung. Selain itu, tunjukkan bahwa Anda mampu menyikapi penolakannya dengan baik. Caranya, sahkan perasaan teman Anda dan jangan mencoba mengubah atau mendebatnya. [3]
    • Anda bisa berkata, “Aku tahu situasi ini pasti terasa canggung buat kamu. Maaf ya, aku sudah meletakkanmu di posisi ini. Terima kasih sudah mau mendengarkanku."
  4. Jelaskan alasan di balik pengakuan Anda dan biarkan dia tahu bahwa segala hal yang terucap sejatinya merupakan kejujuran, terutama karena hubungan pertemanan Anda berdua selalu didasarkan pada kejujuran, keterbukaan, dan kepercayaan. Jika Anda berdua sudah cukup lama berteman, menghabiskan waktu yang berkualitas bersama, dan membangun hubungan di atas fondasi keterbukaan dan kejujuran, niscaya kemungkinan untuk kembali berteman dengannya akan terbuka dengan sangat lebar. [4]
    • Anda bisa berkata, “Aku bakal sangat menyesal, sih , kalau terus-menerus menyimpan perasaanku. Aku senang bisa jujur sama kamu karena kita berdua sudah berteman dengan sangat baik."
  5. Bersama teman Anda, cobalah mendiskusikan langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengembalikan hubungan pertemanan seperti dahulu. Setelah mendengar pengakuan Anda, tanyakan kebutuhan dan keinginan teman Anda. Amati pula tanggapannya terhadap situasi tersebut dan mintalah ide untuk memperbaiki hubungan di antara Anda berdua. [5]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Menjalin Pertemanan Kembali

Unduh PDF
  1. Semakin cepat Anda kembali berinteraksi secara normal dengannya, semakin mudah pula Anda berdua untuk kembali berteman tanpa diwarnai kecanggungan. Oleh karena itu, kembalilah menghabiskan waktu seperti biasa dengannya untuk menunjukkan bahwa Anda telah menerima penolakannya. Jangan menghindari satu sama lain agar kecanggungan di antara Anda berdua tidak meningkat dan hubungan pertemanan tidak bisa kembali terjalin. [6]
  2. Jika ingin kembali menjalin komunikasi yang normal dan menghabiskan waktu seperti dahulu dengan teman Anda, cobalah membuat batasan atau pengecualian khusus agar perasaan romantis tersebut tidak kembali muncul. Dengan kata lain, Anda harus melakukan beberapa perubahan agar bisa kembali menjalin pertemanan tanpa diwarnai kecanggungan yang tidak perlu. Beberapa batasan yang perlu diterapkan adalah: [7] [8]
    • Menghindari perilaku merayu atau menggoda, sentuhan fisik, dan celetukan bernada seksual.
    • Berhati-hati saat menceritakan kehidupan percintaan Anda dengan orang lain kepadanya.
    • Tidak menyimpan harapan bahwa suatu hari nanti, dia mungkin akan jatuh cinta kepada Anda.
  3. Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas dan mengeksplorasi berbagai minat baru! Luangkan pula waktu untuk mengeksplorasi hubungan persahabatan dan hubungan romantis yang baru dengan orang lain. Percayalah, setelahnya Anda akan lebih mudah melupakan perasaan romantis kepada orang tersebut. Pastikan Anda juga membangun hubungan pertemanan baru dengan orang-orang yang bisa diajak mendiskusikan urusan kencan dan asmara dengan lebih terbuka. [9]
  4. Cobalah mengeksplorasi alasan di balik keinginan Anda untuk mengubah pertemanan menjadi hubungan yang bersifat romantis. Dengan kata lain, identifikasi kecenderungan untuk menyalahpahami sikap teman Anda, kecenderungan untuk jatuh cinta kepada seseorang yang tidak benar-benar ada untuk Anda, atau kecenderungan untuk membangun keintiman terlalu cepat dengan seorang teman. Setelah menemukannya, bicarakan pola tersebut kepada konselor atau teman terdekat untuk mencegah Anda kembali mengulangi kesalahan yang sama, yaitu jatuh cinta kepada orang yang sama atau teman Anda yang lain. [10] Pola tersebut bisa muncul karena: [11]
    • Anda pernah tersakiti di masa lampau dan takut menjalani komitmen yang nyata.
    • Anda ingin melindungi diri dari penolakan di masa depan dengan memilih seseorang yang sepertinya tidak tertarik kepada Anda atau tidak pernah ada untuk Anda.
    • Anda merasa tidak layak menerima cinta dari orang lain.
  5. Bersyukurlah karena rasa suka yang tidak berbalas sejatinya telah membuka mata Anda terhadap nilai-nilai yang paling penting di dalam hubungan. Dengan kata lain, Anda telah mengetahui nilai terpenting yang harus ada di dalam diri pasangan, pun aspek penting yang mampu membuat Anda tertarik kepada seseorang. Aplikasikan pengetahuan itu di dalam hubungan Anda yang lain dan belajarlah untuk memperkuat keintiman dengan teman Anda di dalam hubungan yang lain.
    Iklan

Tips

  • Jangan terus-menerus berada di dekatnya setelah ditolak. Melakukannya hanya akan mengingatkan orang tersebut bahwa dia belum “memberikan” apa yang Anda inginkan. Alih-alih, belajarlah menerima penolakan tersebut dengan lapang dada dan melanjutkan hidup tanpanya. Jika tidak bisa melakukannya, niscaya Anda berdua tidak akan bisa kembali berteman seperti dahulu.
  • Oleh karena situasi semacam ini dapat membuat kedua belah pihak merasa malu, pastikan Anda berdua mendapatkan dukungan sebanyak mungkin dari satu sama lain, pun dari orang-orang terdekat.
  • Jika perlu, berikan waktu kepada teman Anda untuk berpikir. Namun, jangan sengaja menghindari satu sama lain jika Anda berdua sama-sama ingin menjaga hubungan pertemanan yang telah terjalin.
  • Sejatinya, Anda telah berlaku tidak adil di dalam pertemanan jika terus-menerus menyimpan harapan bahwa rasa suka Anda akan dibalas olehnya.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.685 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan