PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Mono, secara teknis mononukleosis, disebabkan oleh virus Epstein-Barr atau cytomegalovirus— keduanya merupakan strain dari virus herpes. Penyakit ini menyebar melalui kontak langsung dengan air liur orang yang terinfeksi, sehingga seringkali disebut juga dengan "penyakit ciuman." Gejalanya mulai timbul sekitar empat minggu setelah kontak dan meliputi radang tenggorokan, kelelahan berat dan demam tinggi, juga rasa nyeri dan sakit kepala. Gejala ini biasanya berlangsung selama dua hingga enam minggu. Tidak ada obat atau perawatan yang mudah untuk mengatasi mono. Virus ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Berikut ini adalah beberapa cara terbaik untuk menghadapi mono.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mendiagnosis Mono

PDF download Unduh PDF
  1. Mono tidak selalu mudah didiagnosis di rumah. Cara yang terbaik adalah dengan mencari gejala berikut ini, khususnya jika gejala ini tidak sembuh setelah satu atau dua minggu. [1]
  2. Karena sama-sama menyebabkan radang tenggorokan, pada awalnya mudah menyamakan mono dengan infeksi streptokokus. Tetapi tidak seperti infeksi bakteri Streptokokus, mono disebabkan oleh virus yang tidak bisa disembuhkan dengan antibiotik. Bicarakan dengan dokter Anda jika radang tenggorokan Anda tidak membaik setelah menggunakan antibiotik.
  3. Jika Anda menduga bahwa Anda menderita mono, atau Anda tidak tahu apakah Anda menderita mono tetapi gejalanya terus Anda alami selama lebih dari beberapa minggu walaupun sudah beristirahat, Anda harus menemui dokter Anda. Dokter Anda kemungkinan akan mendiagnosis Anda berdasarkan gejala yang Anda alami dan meraba nodus limfa Anda, tetapi dokter juga bisa melakukan tes darah untuk menentukannya secara pasti. [2]
    • Pemeriksaan antibodi mono memeriksa adanya antibodi virus Epstein-Barr dalam darah Anda. Anda akan mendapatkan hasilnya dalam satu hari, tetapi pemeriksaan ini mungkin tidak bisa mendeteksi mono pada satu minggu pertama Anda mengalami gejala. Walaupun begitu, ada versi pemeriksaan antibodi lain yang bisa digunakan untuk mendeteksi mono dalam satu minggu pertama, hanya saja memerlukan waktu yang lebih lama untuk mendapatkan hasilnya.
    • Pemeriksaan untuk mengetahui peningkatan jumlah sel darah putih juga kadang-kadang digunakan untuk mengetahui adanya mono, tetapi tidak bisa menegaskan bahwa infeksi tersebut benar-benar mononukleosis.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengatasi Mono di Rumah

PDF download Unduh PDF
  1. Tidur dan bersantailah sebanyak yang Anda bisa. Istirahat di tempat tidur adalah perawatan utama pada penyakit mono, dan karena Anda akan merasa kelelahan maka istirahat akan menjadi hal yang alami untuk Anda lakukan. Istirahat sangat penting terutama dalam dua minggu pertama. [3]
    • Akibat kelelahan yang disebabkannya, penderita mono harus beristirahat di rumah dan tidak pergi sekolah atau kegiatan lainnya. Hal ini tidak berarti Anda tidak bisa bertemu orang lain sesekali. Menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga dapat menjadi cara yang baik untuk menjaga semangat Anda dalam waktu yang menyebalkan ini - hanya saja jangan sampai Anda kelelahan dan kembalilah beristirahat kembali setelah teman dan keluarga Anda kembali pulang. Hindari kontak fisik dengan mereka, terutama yang melibatkan air liur.
  2. Air dan jus buah adalah pilihan yang terbaik - cobalah paling tidak minum beberapa liter cairan dalam satu hari. Cairan ini akan membantu menurunkan demam, mengurangi radang tenggorokan dan menjauhkan dehidrasi.
  3. Jika Anda bisa, minumlah obat bersama dengan makanan. Parasetamol (seperti Tylenol) atau Ibuprofen (seperti Advil dan Motrin IB) bisa Anda gunakan.
    • Minum aspirin saat demam bisa menyebabkan anak-anak dan remaja berisiko mengalami sindrom Reyes, yang hampir tidak pernah terjadi pada orang dewasa. [4]
  4. Campur 1/2 sendok teh garam dapur dengan 200 ml air hangat. Anda bisa berkumur dengan air garam ini beberapa kali dalam sehari.
  5. Selama menderita mono, limpa Anda mungkin akan membengkak, dan aktifitas berat, terutama olahraga angkat berat, bisa menyebabkan Anda berisiko membuat limpa Anda pecah. Limpa yang pecah bisa sangat berbahaya, jadi pergilah ke rumah sakit segera jika Anda menderita mono dan mengalami rasa sakit tajam dan tiba-tiba di sisi kiri abdomen bagian atas.
  6. Karena gejala infeksi mono tidak muncul hingga setelah beberapa minggu di dalam tubuh, Anda mungkin telah menginfeksi beberapa orang, tetapi cobalah untuk tidak menulari teman dan keluarga Anda dengan penyakit ini. Jangan berbagi makanan, minuman, alat makan atau kosmetik dengan siapapun. Cobalah untuk tidak batuk atau bersin di depan orang lain. Jangan berciuman dengan siapapun dan hindari kontak seksual.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Perawatan Medis Lainnya

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Antibiotik tidak bisa mengobati mono. Antibiotik membantu tubuh Anda untuk mengatasi infeksi bakteri, tetapi mon disebabkan oleh virus. Penyakit ini juga jarang diobati dengan obat anti virus.
  2. 2
    Cari perawatan untuk mengatasi infeksi sekunder. Tubuh Anda akan menjadi lemah dan lebih rentan terhadap infeksi bakteri. Mono seringkali disertai dengan infeksi Streptokokus atau infeksi pada sinus atau tonsil. Waspadalah terhadap infeksi ini, dan temui dokter untuk mendapatkan antibiotik jika Anda menduga bahwa Anda mengalami infeksi sekunder.
  3. 3
    Mintalah dokter untuk meresepkan kortikosteroid jika rasa sakit yang Anda rasakan sangat berat. Obat ini bisa meredakan beberapa gejala seperti pembengkanan tenggorokan dan tonsil Anda. Tetapi obat ini tidak bisa mengobati infeksi virus itu sendiri.
  4. 4
    Lakukan operasi darurat jika limpa Anda pecah. Jika Anda mengalami rasa sakit tajam mendadak di sisi kiri abdomen bagian atas, terutama saat melakukan aktivitas fisik, maka Anda harus segara pergi ke rumah sakit.
    Iklan


Tips

  • Kurangi kemungkinan Anda menderita mono dengan sering mencuci tangan dan tidak berbagi minuman, makanan dan kosmetika dengan orang lain.
  • Walaupun beberapa orang mengatakan bahwa mono hanya bisa dialami satu kali. Anda bisa menderita mono berulang-ulang, akibat virus EBV, CMV atau keduanya pada waktu yang sama.
  • Jika dokter meminta pemeriksaan antibodi untuk mendiagnosis penyakit, pasien masih perlu melakukan perawatan yang sama: menunggu penyakit ini sembuh, minum obat pereda rasa sakit untuk meredakan demam dan nyeri, dan beristirahat di tempat tidur.
  • Mononukleosis adalah penyakit yang lebih sering dialami orang berusia kurang dari 40 tahun. [5] Saat mono terjadi pada orang dewasa, gejala yang muncul biasanya hanya demam yang lebih lama untuk sembuh dibandingkan dengan normalnya. Dokter juga mungkin keliru membedakannya dengan penyakit atau kondisi lain yang lebih sering terjadi pada orang dewasa, seperti masalah hati atau kandung empedu, atau bahkan hepatitis.
Iklan

Peringatan

  • Jangan cium atau berbagi makanan atau minuman dengan siapapun selama Anda masih dalam masa penyembuhan dari mononukleosis. Sama halnya, jika Anda merawat seseorang yang sedang menderita mono, jangan lakukan aktivitas yang melibatkan pertukaran air liur.
  • Carilah pengobatan segera jika Anda merasakan rasa sakit hebat pada abdomen. Mono bisa menyebabkan pembesaran limpa, dan jika pecah makan Anda membutuhkan operasi.
  • Jika Anda masih memiliki obat yang tersisa dari infeksi virus lainnya, jangan coba gunakan untuk mengobati mono. Obat anti virus menyebabkan reaksi pada 90 persen pasien mononukleosis dengan menyebabkan ruam yang bisa dianggap sebagai reaksi alergi oleh dokter.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 9.511 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan