Unduh PDF Unduh PDF

Apakah Anda baru saja mendapatkan nomor ponsel pria atau wanita idaman, tetapi tidak tahu harus menggunakannya dengan cara apa? Alih-alih memikirkannya hingga otak terlampau stres, cobalah mengambil langkah pertama untuk memastikan proses komunikasi berlangsung dengan baik. Percayalah, jika diawali dengan teknik yang benar, percakapan di antara Anda berdua akan berlangsung dengan menyenangkan. Selain itu, hubungan Anda berdua pun dapat berkembang ke arah yang jauh lebih positif setelahnya!

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mengirimkan Pesan Teks yang Bernada Positif

Unduh PDF
  1. Jika Anda baru saja menghabiskan waktu dengannya, cobalah mengawali percakapan dengan membahas hal terakhir yang Anda berdua lakukan. Manfaatkan momen tersebut sebagai referensi dan berikan dia peluang untuk memberikan pendapatnya. Percayalah, ini merupakan cara yang ampuh dan sangat kasual untuk mengawali percakapan! [1]
    • Misalnya, Anda bisa berkata, “Wah, aku kenyang sekali. Restoran yang tadi enak sekali, lho !"
    • Atau, Anda juga bisa berkata, “Wah, kelas hari ini membosankan sekali! Aku sampai ketiduran."
  2. Mengajukan pertanyaan pada pesan teks pertama adalah cara untuk melemparkan bola percakapan ke arahnya. Alhasil, dia hanya memiliki dua pilihan, yaitu membalas atau mengabaikan Anda. Jika dia menanggapinya dengan pertanyaan lain, pastikan Anda mengikuti alurnya. [2]
    • Pertanyaan Anda bisa bernada sesederhana, “Apa rencanamu di akhir pekan?” atau “Sepatu apa yang kamu pakai hari ini? Aku mau pakai model yang sama, ah ."
  3. Menyelipkan humor pada pesan teks pertama adalah cara yang ampuh untuk menjaga kelangsungan percakapan. Oleh karena itu, hindari kalimat pembuka yang terdengar membosankan seperti “Hai” atau “Apa kabar?" Alih-alih, kirimkan pesan teks yang jarang dia terima untuk meningkatkan kemungkinannya membalas pesan tersebut.
    • Anda bisa berkata, “Jadi, aku baru saja melewati 20 blok buat membeli roti lapis, kan. Eh, aku baru sadar kalau ini hari Minggu dan tokonya tutup! Gimana kabarmu hari ini?"
  4. Meski sikap yang misterius bisa memerangkap ketertarikan orang lain, jangan pernah menyembunyikan identitas Anda dalam waktu yang terlalu lama agar Anda tidak dianggap aneh olehnya. Jika Anda memiliki nomor ponselnya, tetapi tidak sebaliknya, jangan lupa menjelaskan identitas Anda sejak awal.
    • Awali pesan dengan pertanyaan seperti, “Tebak aku siapa?" yang diikuti dengan informasi mengenai nama Anda, atau “Hei! Ini Garret, aku dapat nomormu dari Kelly."
  5. Satu-satunya cara untuk berkomunikasi melalui pesan teks adalah dengan melakukannya tanpa ragu! Jika Anda sudah memiliki informasi kontaknya tetapi terlalu gugup atau takut untuk menghubunginya, sampai kapan pun percakapan di antara Anda berdua tidak akan berlangsung. Oleh karena itu, jangan menunggu terlalu lama dan mempertimbangkan terlalu banyak hal. Toh kemungkinan terburuk yang bisa terjadi adalah tidak menerima balasan darinya, yang sejatinya tidak berbeda dengan hasil yang Anda raih ketika tidak bertindak apa pun. [3]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengirimkan Pesan Teks yang Berkualitas

Unduh PDF
  1. Penggunaan emotikon sangat berguna karena lawan bicara tidak bisa melihat wajah Anda atau mengukur suasana hati Anda. Itulah mengapa, kalimat yang bernada sarkastis kerap tidak bisa tersampaikan dengan baik melalui pesan teks. Oleh karena itu, gunakan emotikon untuk memperjelas perasaan Anda terkait sesuatu, tetapi jangan melakukannya terlalu sering dan menggantikan setiap kata dengan emotikon agar tindakan Anda tidak terkesan berlebihan. [4]
    • Misalnya, Anda bisa berkata, “Kelas Kimia hari ini seru sekali, ya :)"
    • Atau, Anda juga bisa berkata, “Kimia adalah pelajaran paling seru di dunia :|"
  2. Meski terdengar bertentangan, sejatinya memberikan jeda antarteks ampuh membangun ketertarikan dan rasa penasarannya, lho ! Berkomunikasi terlalu sering, dalam banyak kasus rentan membuat lawan bicara malas untuk melanjutkan proses komunikasi. Oleh karena itu, bertindaklah sealami mungkin dengan mengirimkan pesan hanya ketika Anda memiliki waktu luang untuk melakukannya. Dengan demikian, lawan bicara juga memiliki peluang untuk memikirkan tanggapan yang tepat, dan percakapan pun dapat terasa lebih bermakna setelahnya. [5]
  3. Foto adalah cara yang sempurna untuk menceritakan aktivitas Anda dengan cara yang menyenangkan. Namun, pastikan Anda hanya mengirim foto yang pantas dan tidak mengirim terlalu banyak swafoto, ya! Percayalah, dia akan terdorong untuk melanjutkan percakapan dengan Anda setelah menerima kiriman foto tersebut. [6]
  4. Topik percakapan yang terlalu serius dan mendetail sering kali akan membuat pihak-pihak yang berkomunikasi “tersesat”. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan percakapan yang serius dan mendalam hanya melalui telepon atau komunikasi tatap muka.
    • Jika dia bersedia membuka dirinya kepada Anda, jangan takut menanggapinya. Dengan kata lain, selalu ikuti alur percakapan secara alamiah.
    • Topik yang ringan meliputi kabarnya hari itu, pertunjukan yang Anda berdua sukai, atau lagu yang baru saja Anda dengar.
  5. Cobalah menilai level kenyamanannya dan status hubungannya dengan Anda. Jika Anda berdua hanya berteman, jangan melontarkan kata-kata yang bernada merayu atau berpotensi membuatnya kurang nyaman. Namun, jika Anda berdua sudah menjalin hubungan yang romantis, jangan ragu merayu atau menggodanya melalui pesan teks!
    • Jika pesan Anda tidak dibalas, kemungkinan dia sedang sibuk atau memang tidak ingin mengobrol dengan Anda. Apa pun alasannya, Anda tetap harus mundur sejenak dan memberikannya waktu untuk membalas.
    • Jika Anda berdua hanya berteman, cobalah berkata, “Hei, aku bosan, nih . Kamu lagi ngapain sekarang?"
    • Jika hubungan Anda berdua sudah beranjak ke arah yang lebih romantis, cobalah berkata, “Hei, aku bosan, nih . Hibur aku, dong ! ;)"
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menjaga Kelangsungan Percakapan

Unduh PDF
  1. Jika tidak yakin harus berkata apa, cobalah mengajukan pertanyaan mengenai hidupnya. Baca balasannya terlebih dahulu, lalu ajukan pertanyaan yang relevan. Semakin banyak informasi yang dia berikan mengenai hidupnya, semakin besar pula keinginannya untuk terus berkirim pesan dengan Anda. [7]
  2. Setelah kepercayaan di antara Anda berdua terbangun, kemungkinan besar dia akan mulai membuka dirinya kepada Anda dan membicarakan topik yang lebih serius. Jika situasinya demikian, hal terburuk yang bisa Anda lakukan adalah memberikan respons yang menghakimi terhadap hal-hal yang dia ceritakan. Alih-alih bersikap demikian, cobalah untuk lebih memahami perspektifnya. [8]
    • Jika Anda bersikap menghakimi, niscaya dia tidak akan mau membuka diri lagi di kemudian hari, atau bahkan lebih parahnya tidak akan mau mengirimkan pesan teks lagi kepada Anda.
  3. Jangan meragukan setiap kalimat yang akan Anda kirimkan. Jika menyadari bahwa Anda terus-menerus mengetik kalimat yang panjang lalu menghapusnya, hentikan apa pun yang Anda lakukan dan cobalah untuk merelakskan diri. Semakin jujur diri Anda saat itu, semakin rendah pula tekanan yang Anda miliki pada percakapan-percakapan berikutnya. Oleh karena itu, jadilah diri sendiri dan jangan terlalu sibuk menyaring kata-kata Anda. [9]
  4. Proses berkomunikasi melalui pesan teks dapat terasa sangat menarik karena alur percakapan umumnya tidak bisa diarahkan. Alih-alih memaksakan kehendak Anda, cobalah untuk tetap mengikuti arus dan bertukar pesan secara alami. Dengarkan kata-kata lawan bicara dan mulailah membuka diri jika dia mulai membuka dirinya kepada Anda. Jika ingin mengajaknya berkencan atau mengarahkan percakapan ke topik yang lebih intim, sebaiknya tunggulah hingga waktunya tepat untuk melakukannya.
    • Jangan terlalu cepat mengubah hubungan ke arah yang lebih personal agar dia tidak merasa ketakutan.
  5. Bersikap terlalu memaksa atau mengirimkan terlalu banyak pesan teks secara berturut-turut dapat membuat lawan bicara malas dan mengabaikan Anda. Alih-alih, tetaplah tenang dan menunggu tanggapannya. Jika tanggapannya tak kunjung datang, mungkin saja dia sedang sibuk, bukan? [10]
    • Aturan utamanya, tunggu tanggapannya setelah Anda mengirimkan dua pesan teks.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 2.362 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan