PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Urinoar adalah alat yang bersih, praktis, dan efisien bagi pria untuk buang air kecil. Namun, memakai urionar bisa cukup rumit. Banyak orang yang terciprat kencingnya sendiri ketika memakai urinoar. Entah Anda hanya sedikit terciprat, atau terkena tetesan besar, air kencing bisa menotori pakaian. Namun, ada cara untuk menggunakan urinoar dengan benar untuk mencegah Anda terciprat air kencing.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Memilih Urinoar

PDF download Unduh PDF
  1. Sebagian toilet umum memiliki sekat di antara urinoar untuk memberikan privasi dan melindungi Anda dari cipratan kencing orang lain. Cobalah mencari toilet yang dilengkapi sekat sehingga Anda tidak terkena cipratan orang lain. [1]
  2. Jika Anda tidak bisa menemukan toilet dengan sekat privasi, pilih urinoar di ujung, di sebelah bilik WC atau wastafel. Dengan demikian, Anda tidak terkena cipratan kencing orang di sebelah. [2]
  3. Penelitian menunjukkan bahwa semakin dekat jarak Anda dengan seseorang, semakin gelisah dan panik Anda dan dia untuk bisa kencing. Orang yang panik dan gelisah bisa lebih mudah menciprati kencingnya. [3]
  4. Apabila lantai di depan urinoar basah, kemungkinan besar itu adalah kencing. Waspadalah saat Anda mendekati urinoar, jangan sampai Anda menginjak genangan kencing orang lain. [4]
  5. Terkadang ketika kebelet , Anda bergegas ke urinoar dan terburu-buru kencing. Usahakan tidak melakukan ini. Berpikirlah sebelum kencing sehingga Anda bisa berjaga-jaga dan tidak menciprati kencing.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Menggunakan Urinoar

PDF download Unduh PDF
  1. Urinal cake dirancang untuk melawan bau dan sering kali berukuran kecil dan diletakkan di bagian dasar urinoar. Urinal cake ini bukanlah target. Kalau kena, Anda bisa terciprat kencing sendiri.
  2. Ubah sudut aliran kencing Anda. Jangan “menembak” dinding urinoar. Kencing akan semakin mudah menciprat jika mengenai dinding pada sudut 90 derajat. Sebaiknya bidik urinoar pada sudut tertentu, kurang dari 45 derajat. [5]
  3. Sebagian urinoar memiliki pengaman cipratan yang dirancang untuk meredam aliran urine sehingga tidak menciprat. Bidiklah bagian ini, terutama jika pengaman ini bengkok ke atas sampai vertikal sehingga Anda bisa mengenainya pada sudut kurang dari 45 derajat. [6] [7]
  4. Cipratan akan semakin mudah terjadi ketika kencing mengenai permukaan pada sudut tajam dan dari jarak jauh. Setelah beberapa sentimeter, kencing akan mulai memecah ke tetesan. Tetesan ini lebih mudah menciprat balik dibandingkan aliran urine.
    • Jarak bisa berpengaruh karena aliran kencing mulai memecah ketika Anda berdiri terlalu jauh dan memperbesar peluang mencipratnya kencing.
    • Selain itu, kencing mulai bertambah cepat jika Anda berdiri jauh sehingga bisa menciprat balik.
    • Jika Anda bisa mengenai porselen urinoar sebelum kencing memecah, seharusnya Anda cukup aman. [8] [9]
  5. Sebaiknya Anda jangan berdiri terlalu dekat, tetapi jangan pula terlalu jauh. Biasanya aliran kencing akan kehilangan kekuatannya setelah jaraknya sekitar 15 cm dari uretra sehingga pertimbangkan ketika kencing. Namun, tidak ada aturan baku terkait seberapa jauh Anda berdiri dari urinoar karena masing-masing urinoar, orang, dan tingkat kenyamanannya berbeda.
  6. Kalau Anda sudah selesai, jangan goyang penis terlalu kencang. Kencing Anda bisa terbang atau kena urinoar dan memantul balik ke pakaian Anda.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 9.566 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan