PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Jika kamu merasa tabel periodik membingungkan dan sulit dipahami, tenang, Kamu tidak sendiri! Memahami cara kerja tabel periodik memang sulit, tetapi dengan mempelajari cara membacanya, kamu akan meraih keberhasilan dalam pelajaran sains. Mulailah dengan memahami struktur pada tabel periodik dan informasi yang ditunjukkannya tentang unsur. Selanjutnya, kamu dapat mempelajari masing-masing unsur. Terakhir, gunakan informasi yang tertera pada tabel periodik untuk mengetahui jumlah neutron pada sebuah atom.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Memahami Struktur Tabel Periodik

PDF download Unduh PDF
  1. Unsur-unsur tersusun berdasarkan nomor atomnya. Semakin ke kanan dan ke bawah, nomor atomnya semakin besar. Nomor atom adalah banyaknya proton yang dimiliki atom unsur. Semakin ke kanan, kamu juga akan melihat bahwa nomor massa setiap atom bertambah besar. Artinya, kamu dapat memahami berat unsur walaupun hanya dengan melihat letaknya pada tabel.
    • Semakin ke kanan atau ke bawah, massa atom unsur akan bertambah karena massa atom dihitung dengan menjumlahkan proton dan neutron di setiap atom unsur. Jumlah proton bertambah bersama unsurnya, yang berarti beratnya juga naik.
    • Elektron tidak termasuk dalam massa atom karena dibandingkan proton dan neutron, elektron tidak berpengaruh banyak terhadap berat atom. [1]
  2. Kamu dapat mengetahui ini dengan melihat nomor atom. Nomor atom tersusun dari kiri ke kanan. Unsur-unsur juga dipisahkan menjadi 3 kelompok, kamu dapat melihat pengelompokannya pada tabel. [2]
    • Contohnya, baris pertama mencantumkan hidrogen, yang memiliki nomor atom 1, dan helium, yang memiliki nomor atom 2. Namun, kedua unsur ini terletak pada ujung tabel kiri dan kanan karena berada pada kelompok yang berbeda.
  3. Golongan ditunjukkan oleh kolom vertikal. Dalam banyak kasus, golongan dicirikan dengan warna yang sama. Hal ini membantumu mengidentifikasi unsur mana yang memiliki sifat fisik dan kimia yang mirip. Dengan demikian, kamu akan lebih mudah memperkirakan reaksi unsur-unsur tersebut. [3] Setiap unsur pada golongan tertentu memiliki jumlah elektron yang sama pada orbital terluarnya. [4]
    • Sebagian besar unsur hanya masuk ke satu golongan. Namun, hidrogen bisa dikelompokkan dalam golongan halogen atau logam alkali. Pada beberapa tabel, hidrogen muncul di kedua golongan tersebut.
    • Dalam banyak kasus, kolom akan diberi nomor 1-18, baik di atas maupun di bawah tabel. Angka-angka tersebut dapat ditampilkan dalam angka romawi (IA), angka arab (1A), atau angka (1).
    • Bacalah golongan atom mengikuti kolomnya dari atas ke bawah.
  4. Selain berdasarkan nomor atom, penyusunan unsur-unsur ke dalam kelompok dan golongan juga mempertimbangkan sifat fisik dan kimia yang sama. Dengan cara ini, kamu akan lebih memahami cara setiap unsur bereaksi. Bertambahnya unsur kimia membuat penggolongannya semakin sulit sehingga tidak heran jika tabel periodik memuat ruang kosong. [5]
    • Contohnya, 3 baris pertama memiliki ruang kosong, karena logam transisi yang dimunculkan di tabel adalah unsur yang memiliki nomor atom 21.
    • Demikian pula, unsur 57 hingga 71, yang merupakan unsur bumi langka atau unsur tanah jarang, digambarkan terpisah pada kanan bawah tabel.
  5. Semua unsur dalam satu periode memiliki jumlah orbital atom yang sama, yang nantinya akan dilintasi elektron. Jumlah orbital akan sesuai dengan jumlah periode. Tabel periodik memperlihatkan 7 baris, yang berarti terdapat 7 periode. [6]
    • Sebagai contoh, unsur pada periode 1 memiliki 1 orbital, sementara unsur pada periode 7 memiliki 7 orbital.
    • Dalam banyak kasus, periode diberi nomor 1-7 dari atas ke bawah pada sisi kiri tabel.
    • Bacalah periode unsur mengikuti barisnya dari kiri ke kanan.
  6. Kamu dapat lebih memahami sifat-sifat unsur dengan mengenali jenis unsur tersebut. Untungnya, sebagian besar tabel periodik menggunakan warna untuk menunjukkan apakah unsur tersebut masuk kelompok logam, semilogam, atau nonlogam. Kamu akan menemukan unsur logam di kanan tabel, sementara nonlogam di sisi kiri. Adapun kelompok semilogam terletak di antara logam dan nonlogam. [7]
    • Ingatlah bahwa hidrogen dapat dikelompokkan dengan halogen atau logam alkali karena sifatnya. Oleh karena itu, wajar jika hidrogen dapat muncul di kedua sisi tabel atau berbeda warna.
    • Unsur disebut logam apabila mengilap, berwujud padat pada suhu ruang, menghantar panas dan listrik, serta lunak dan elastis.
    • Unsur dianggap nonlogam apabila tidak mengilap, tidak menghantar panas atau listrik, dan keras. Unsur-unsur ini biasanya berwujud gas pada suhu ruang, namun bisa juga menjadi padat atau cair pada suhu tertentu.
    • Unsur disebut semilogam apabila memiliki gabungan sifat dari logam dan nonlogam. [8]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mempelajari Unsur

PDF download Unduh PDF
  1. Simbol biasanya terletak di tengah kotak dengan fon besar. Simbol merupakan singkatan nama unsur, yang telah dibakukan dalam berbagai bahasa. Ketika melakukan percobaan atau mengerjakan persamaan unsur, kamu mungkin akan menggunakan simbol unsur. Oleh karena itu, mau tidak mau, kamu harus membiasakan diri dengan simbol-simbol unsur. [9]
    • Simbol biasanya berasal dari bahasa Latin nama unsur, tetapi terkadang merupakan turunan dari nama yang banyak digunakan, khususnya unsur baru. Contohnya, simbol untuk Helium adalah He, yang merupakan singkatan dari nama yang sudah banyak dikenal tersebut. Namun, simbol untuk besi adalah Fe, yang relatif sulit dikenali saat pertama melihatnya.
  2. Inilah nama unsur yang akan kamu gunakan bila harus menuliskannya secara lengkap. Contohnya, “Helium” dan “Karbon” adalah nama-nama unsur. Dalam banyak kasus, nama unsur terletak di bawah simbol, namun peletakannya bisa bervariasi. [10]
    • Beberapa tabel periodik mungkin tidak mencantumkan nama lengkapnya dan hanya menggunakan simbol.
  3. Nomor atom biasanya terletak pada bagian atas kotak, bisa di tengah maupun di sudut kotak. Namun, nomor atom juga dapat terletak di bawah simbol unsur atau nama unsur. Nomor atom diurutkan dari 1-118. [11]
    • Nomor atom berbentuk bilangan bulat, bukan desimal.
  4. Semua atom dalam sebuah unsur memiliki jumlah proton yang sama. Berbeda dengan elektron, proton tidak bisa ditangkap ataupun dilepas oleh atom. Unsur akan berubah jika atom bisa menangkap atau melepas atom. [12]
    • Kamu juga membutuhkan nomor atom untuk mengetahui jumlah elektron dan neutron.
  5. Proton memiliki muatan positif, sementara elektron memiliki muatan negatif. Oleh karena atom netral tidak mengandung muatan listrik, artinya jumlah elektron dan protonnya sama. Namun, atom dapat melepas dan menangkap elektron, yang membuatnya jadi terionisasi. [13]
    • Ion adalah muatan listrik. Jika jumlah proton pada ion lebih banyak, muatannya adalah positif, yang bertanda positif (+) di sebelah simbol ion. Jika jumlah elektron pada ion lebih banyak, muatannya adalah negatif, yang bertanda negatif (-).
    • Kamu tidak akan melihat tanda positif atau negatif jika suatu atom bukanlah ion.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menggunakan Berat Atom untuk Menghitung Neutron

PDF download Unduh PDF
  1. Berat atom biasanya terletak di bagian bawah kotak, di bawah simbol unsur. Berat atom merupakan gabungan berat partikel pada inti atom, termasuk proton dan neutron. Namun, ion dapat mempersulit proses penghitungan. Dengan demikian, berat atom menunjukkan rata-rata massa atom unsur dan massa atom ionnya. [14]
    • Oleh karena beratnya rata-rata, kebanyakan atom memiliki berat atom berbentuk desimal.
    • Walaupun berat unsur terlihat seolah-olah bertambah dari kiri ke kanan, kenyataannya tidak selalu seperti itu.
  2. 2
    Tentukan jumlah massa unsur yang sedang kamu pelajari. Kamu dapat menemukan nomor massa dengan membulatkan massa atomnya. Fakta ini membuktikan bahwa berat atom merupakan rata-rata semua massa atom, termasuk ion. [15]
    • Contohnya, berat atom karbon adalah 12,011 sehingga dibulatkan menjadi 12. Demikian juga, berat atom besi adalah 55,847 sehingga dibulatkan menjadi 56.
  3. Nomor massa dapat dihitung dengan menambahkan jumlah proton dengan jumlah neutron. Hal ini akan mempermudahmu menghitung jumlah neutron suatu atom, yaitu dengan cara mengurangi nomor massa dengan jumlah proton [16]
    • Gunakan rumus ini: Neutron = Nomor Massa - Proton
    • Sebagai contoh, nomor massa Karbon adalah 12 dan memiliki 6 proton. Dengan demikian, dapat kita ketahui bahwa Karbon mempunyai 6 neutron karena 12 - 6 = 6.
    • Contoh lainnya, nomor massa besi adalah 56 dan memiliki 26 proton. Dengan demikian, dapat kita ketahui bahwa besi memiliki 30 neutron karena 56 - 26 = 30.
    • Isotop atom mengandung jumlah neutron yang berbeda sehingga berat atomnya berubah.
    Iklan

Tips

  • Membaca tabel periodik memang sulit bagi beberapa orang. Tak perlu berkecil hati jika kamu merasa kesulitan saat mempelajari tabel periodik!
  • Warna pada tabel bisa bervariasi, namun isinya tetap sama.
  • Beberapa tabel periodik mungkin memberikan informasi yang kurang lengkap. Contohnya, beberapa tabel hanya memberikan simbol dan nomor atomnya. Untuk itu, carilah tabel yang sesuai dengan kebutuhanmu!
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 81.656 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan