Unduh PDF
Unduh PDF
Mengapresiasi tidak semudah memproduksi. Anda sepakat? Sejatinya, bagi sebagian besar penikmat genre musikal, menulis naskah pertunjukan musikal tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, seluas apa pun pengetahuan mereka mengenai genre tersebut. Jika saat ini masalah yang sama juga menimpa Anda, cobalah membaca artikel ini untuk mengetahui beberapa kiat yang bisa Anda praktikkan. Pertama-tama, cobalah menentukan alur ceritanya terlebih dahulu. Setelah memiliki alur yang solid, Anda baru bisa mulai menentukan (atau menulis) musik dan lagu yang mampu merepresentasikan cerita dengan lebih baik, menarik, dan menyentuh audiens.
Langkah
-
Kumpulkan ide cerita yang melintas di benak Anda. Duduklah dan cobalah menulis beberapa ide pertunjukan yang terpikir oleh Anda. Pikirkan beberapa pertanyaan atau masalah yang dapat Anda representasikan dalam sebuah pertunjukan musikal, seperti “Apa itu cinta?” atau “Bagaimana rasanya menjadi orang yang terpinggirkan?” Pikirkan pula pengalaman personal yang membuat Anda kesal, belum terselesaikan, atau membuat Anda mempertanyakan makna kehidupan. Percayalah, pengalaman personal semacam itu pun ampuh menginspirasi pertunjukan musikal Anda. [1] X Teliti sumber
- Pertimbangkan mengapa sebuah ide lebih baik direpresentasikan dalam format pertunjukan musikal alih-alih cerita pendek atau novel tertulis. Sejatinya, eksistensi musik dan lagu dalam sebuah pertunjukan musikal diperlukan untuk menegaskan konsep cerita. Misalnya, Anda mungkin menyadari bahwa kisah pertemuan kedua orang tua Anda mampu lebih mengetuk hati audiens jika dilengkapi dengan lagu-lagu Indonesia romantis di era 70an.
- Cobalah berjalan-jalan santai di taman kota atau sekadar duduk sendirian di tempat umum untuk mendapatkan inspirasi. Amati cara setiap orang berinteraksi dan sadari setiap perilaku atau aksi yang terlihat menarik di mata Anda. Setelah itu, cobalah membuat alur cerita yang terinspirasi dari cara hidup orang-orang di sekitar Anda.
- Cobalah memilih ide cerita yang benar-benar Anda sukai. Menulis cerita mengenai topik-topik yang benar-benar Anda sukai ampuh membuat Anda tetap termotivasi di sepanjang proses penulisan naskah dan tidak sabar menunggu naskah tersebut ditampilkan suatu hari nanti.
-
Ringkas cerita dalam satu kalimat. Setelah menemukan ide cerita, cobalah meringkas cerita tersebut ke dalam satu kalimat untuk membantu Anda memahaminya dengan lebih baik. Cobalah menjawab pertanyaan, “Naskah ini berkisah tentang apa?” dalam ringkasan Anda. Pastikan Anda lebih berfokus kepada berbagai momen dramatis yang membentuk hidup karakter alih-alih kepada nama karakter dan informasi trivia lainnya. [2] X Teliti sumber
- Misalnya, ringkasan satu kalimat untuk pertunjukan musikal “ Fiddler on the Roof ” bisa berbunyi, “Seorang petani miskin beragama Yahudi mencoba menikahkan tiga orang anak perempuannya dan harus menghadapi prinsip-prinsip antisemitisme yang mampu mengancam desanya dan cara hidup orang-orang di dalamnya.”
- Ringkasan tersebut mencantumkan alur sekaligus tema utama pertunjukan, seperti "cara hidup" dan "antisemtisime".
-
Pelajari konten pertunjukan musikal lain sebagai bahan inspirasi Anda. Untuk menemukan ide cerita yang tepat, Anda wajib mempelajari dan menonton ragam pertunjukan musikal lainnya. Misalnya, cobalah menonton pertunjukan musikal secara langsung di gedung teater atau membaca naskah pertunjukan musikal populer di perpustakaan, dan pelajari cara pembuatnya mengombinasikan lagu, musik, dan dialog untuk mewujudkan pertunjukan yang efektif dan tak terlupakan bagi audiens. Beberapa contoh pertunjukan musikal klasik yang bisa Anda jadikan referensi adalah: [3] X Teliti sumber
- Cats
- Fiddler on the Roof
- The Phantom of the Opera
- My Fair Lady
- Sweeney Todd
- Guys and Dolls
- Hamilton
- Be More Chill
- Dear Evan Hansen
Iklan
-
Tentukan makna utama cerita Anda. Setelah menentukan ide cerita, cobalah memikirkan makna utama cerita tersebut. Tanyakan kepada diri Anda, “Apa tema utama cerita ini?”, “Apa isu terpenting yang ingin disampaikan oleh cerita ini?”, dst. Percayalah, mengidentifikasi makna atau pesan utama cerita ampuh membantu Anda berfokus untuk membuat konten yang mampu menyampaikan setiap aspek emosional dalam naskah secara lebih presisi. [4] X Teliti sumber
- Dalam pertunjukan musikal berjudul Sweeney Todd , secara garis besar, pertunjukan tersebut mengisahkan seorang tukang cukur di era Victoria yang ingin membunuh seorang hakim setelah hakim tersebut – yang ternyata mencintai istri Sweeney Todd – memenjarakannya atas tuduhan yang tak berdasar. Meski secara umum maknanya demikian, sejatinya pertunjukan tersebut berkisah tentang harga yang harus dibayar seorang pendendam, serta bagaimana kemarahan dan kebencian dapat menghancurkan keseharian seseorang.
-
Buat storyboard atau sketsa naskah . Untuk memudahkan proses penulisan naskah pertunjukan, cobalah membuat storyboard yang berfungsi sebagai representasi visual dari setiap adegan. Storyboard sederhana bisa Anda gambar di kertas berukuran standar atau bahkan kertas gambar. Dengan melakukan metode ini, Anda akan terbantu untuk lebih memahami setiap aksi dan motivasi masing-masing karakter. Alhasil, Anda pun akan lebih mudah menulis musik dan lagu untuk melengkapi pertunjukan Anda. [5] X Teliti sumber
- Pertama-tama, cobalah membuat daftar kasar setiap adegan yang ada dan mulai membuat representasi visual untuk masing-masing adegan tersebut. Tidak perlu membuat gambaran visual yang sempurna dan yang terpenting, pastikan storyboard Anda memuat elemen visual yang paling penting untuk setiap adegan. Jangan takut membuat banyak storyboard atau sketsa untuk satu adegan. Semakin detail sketsa adegan Anda, semakin intens dan berkualitas pula pertunjukan Anda nantinya.
-
Buat lagu untuk pertunjukan Anda. Salah satu bagian terpenting dalam sebuah pertunjukan musikal adalah partitur lagu. Sejatinya, ada empat jenis pertunjukan musikal berdasarkan cara penyajiannya, yaitu all-sung (seluruhnya dinyanyikan), opera, terintegrasi, dan tidak terintegrasi. Dalam pertunjukan musikal all-sung , seluruh dialog yang ada di dalam naskah akan dinyanyikan oleh para aktornya, sama halnya dengan opera. Sejauh ini, jenis yang paling populer adalah pertunjukan musikal yang terintegrasi. Sederhananya, pertunjukan musikal berjenis ini memadukan nyanyian dan dialog verbal di atas panggung. [6] X Teliti sumber
- Pernah membuat lagu sebelumnya? Mengapa tidak mencoba menulis lagu untuk setiap adegan yang ada di dalam storyboard Anda? Jika ingin, Anda juga bisa mulai menulis satu atau dua lagu utama (misalnya, lagu tema untuk pertunjukan musikal Anda).
- Cobalah menggunakan bantuan perangkat lunak untuk menerjemahkan senandung, nyanyian, atau bahkan siulan Anda menjadi partitur. Metode ini layak dicoba oleh Anda yang belum pernah membuat komposisi musik panggung, tetapi memiliki bakat dan ketertarikan di bidang musik serta ingin menerjemahkan ide musikal Anda menjadi partitur.
-
Buat lirik lagunya. Sejatinya, Anda pun bisa menulis lagu sekaligus lirik untuk sebuah pertunjukan musikal, terutama jika Anda benar-benar memahami ceritanya dan memiliki kemampuan musikal yang baik. Jika kemampuan musikal Anda kurang baik, cobalah mencari rekan yang pandai membuat komposisi musik panggung. Faktanya, sebagian besar naskah musikal tidak ditulis sendirian. Rata-rata, dibutuhkan minimal satu orang untuk membuat musik dan satu orang lain untuk menulis liriknya. [7] X Teliti sumber
- Cobalah membuat daftar lagu yang Anda siapkan untuk mengisi pertunjukan tersebut. Perhatikan apakah jumlah musik dan adegan sepadan. Menyiapkan lebih banyak musik daripada adegan memang tidak salah. Namun, setidaknya pastikan alur pertunjukan serta transisi antaradegan tetap mulus.
-
Pastikan musik dan cerita yang Anda siapkan berpadu dengan baik. Kelola naskah pertunjukan Anda agar setiap adegan, musik, dan lirik yang ada bisa disatukan dalam dokumen yang sama. Pastikan urutan musik dan adegan yang Anda buat juga terdengar koheren, kohesif, serta saling berkaitan. Dengan kata lain, pastikan transisi antara dialog yang diucapkan dan lagu yang dinyanyikan terdengar mulus. [8] X Teliti sumber
- Misalnya, ada sebuah adegan yang melibatkan tokoh ayah dan putrinya. Kemudian, adegan tersebut diikuti oleh sebuah lagu yang dinyanyikan oleh sang putri. Jika situasinya demikian, pastikan lagu tersebut menceritakan hubungan antara kedua tokoh tersebut agar terdengar koheren dengan adegan sebelumnya. Niscaya, alur pertunjukan musikal Anda pun akan terlihat lebih baik.
Iklan
-
Evaluasi naskah Anda. Lakukan ini sendirian atau dengan bantuan orang-orang terdekat. Jika memungkinkan, siapkan piano atau instrumen lain yang penting dalam partitur. Setelah itu, bacakan dialog Anda keras-keras dan nyanyikan seluruh lagu sesuai dengan nada dasar yang tercantum dengan bantuan alat musik. Dengarkan bagaimana bunyi dialog dan lagu yang Anda nyanyikan, perhatikan dialog-dialog yang terdengar aneh atau membingungkan, dan pastikan seluruh lagu dan dialog terdengar koheren dan rapi.
- Garis bawahi atau tandai bagian-bagian adegan yang terasa kurang tepat. Seusai membaca seluruh naskah, kembalilah untuk merevisi bagian-bagian yang sudah ditandai dan memperbaiki kualitasnya.
-
Cantumkan arahan adegan di atas panggung. Arahan adegan memberikan penjelasan terkait posisi aktor di atas panggung dan cara mereka memasuki sebuah adegan atau lagu. Pastikan arahan adegan dibuat selugas, sesingkat, dan sejelas mungkin! Jangan mencantumkan arahan adegan yang terlalu panjang atau kompleks agar lebih mudah dimengerti oleh aktor yang berkepentingan. [9] X Teliti sumber
- Jika Anda ingin menjelaskan bahwa adegan A akan diisi oleh lagu tertentu, cantumkan keterangan “Musik dimulai (masukkan judul lagunya di sini)” di dalam naskah. Dengan demikian, aktor yang berperan akan tahu bahwa pada saat itu, akan ada lagu yang ditampilkan.
- Cantumkan pula detail mengenai posisi masuk dan keluar setiap aktor, misalnya PANGGUNG KANAN atau PANGGUNG KIRI.
- Cantumkan keterangan mengenai reaksi karakter, hanya jika reaksi tersebut benar-benar penting untuk mempertegas nuansa adegan. Misalnya, “VELMA (terperanjat), kenapa kamu melakukannya?” atau “JOHN (menangis), aku tidak bisa menyanyi lagi.”
-
Cari aktor untuk menampilkan naskah Anda. Setelah menyempurnakan naskah, tahap selanjutnya adalah menampilkannya di atas panggung! Untuk itu, cobalah mempekerjakan aktor musikal profesional untuk mempertunjukkan naskah musikal Anda di depan umum. Jika ingin, Anda juga boleh bekerja sama dengan kelompok teater musikal lokal.
- Sebelum menampilkan naskah Anda, cobalah meminta saran, nasihat, dan rekomendasi yang relevan dari aktor dan produser pertunjukan musikal yang sudah berpengalaman.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.musicals101.com/write.htm
- ↑ https://koomandimond.wordpress.com/2012/05/03/the-7-deadly-sins-of-musical-theatre-writing/
- ↑ http://www.musicals101.com/write.htm
- ↑ http://www.musicals101.com/write.htm
- ↑ https://www.writersandartists.co.uk/writers/advice/576/dedicated-genre-advice/writing-non-fiction/
- ↑ http://www.steves-digicams.com/knowledge-center/how-tos/filmmaking-tips/screenwriting-how-to-write-a-musical-sequence.html
- ↑ https://www.writersandartists.co.uk/writers/advice/576/dedicated-genre-advice/writing-non-fiction/
- ↑ https://www.writersandartists.co.uk/writers/advice/576/dedicated-genre-advice/writing-non-fiction/
- ↑ http://www.steves-digicams.com/knowledge-center/how-tos/filmmaking-tips/screenwriting-how-to-write-a-musical-sequence.html
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 18.634 kali.
Iklan