PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Dislokasi sendi, terutama pada bahu, merupakan cedera yang terasa menyakitkan dan menyebabkan penderitanya tidak mampu bergerak untuk sementara waktu (sendi tidak mungkin digerakkan hingga posisinya dipulihkan atau dikembalikan seperti semula). Bahu sangat rentan mengalami dislokasi/terlepas karena merupakan sendi yang paling banyak digerakkan di tubuh. Selain itu, orang-orang juga rentan terjatuh dalam posisi tangan terentang hingga membuat sendi bahu berubah posisi. [1] Dislokasi pada bahu sebaiknya dipulihkan atau dikembalikan oleh tenaga medis profesional. Walaupun demikian, Anda harus memulihkannya sendiri dalam situasi tertentu (darurat). Jika tidak dipulihkan segera, cedera ini pada akhirnya mungkin harus ditangani dengan tindakan operasi.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengatasi Dislokasi Bahu

PDF download Unduh PDF
  1. Dislokasi bahu biasanya diakibatkan oleh terjatuh dalam posisi tangan terentang atau benturan pada bahu dari bagian belakang. Cedera ini menyebabkan nyeri berat dan tiba-tiba yang diawali oleh perasaan dan/atau suara terlepasnya tulang dari sendi. Setelah itu, bahu akan tampak berubah bentuk dan tidak normal, serta disertai dengan bengkak dan memar yang timbul dengan cepat. [2] Bahu tidak akan bisa digerakkan hingga posisinya dipulihkan seperti semula.
    • Bahu yang mengalami dislokasi akan menggantung lebih rendah daripada bahu yang normal. Selain itu, Anda biasanya bisa melihat adanya cekungan atau galur pada otot lateral (deltoid) bahu.
    • Bahu yang terdislokasi juga mungkin menyebabkan sensasi kesemutan, mati rasa, dan/atau lemah pada lengan hingga tangan. Jika pembuluh darah mengalami kerusakan, lengan bawah atau tangan pada sisi yang cedera akan terasa dingin dan membiru.
    • Sekitar 25% cedera dislokasi bahu yang pertama kali terjadi melibatkan patah lengan atas (humerus) atau lingkar bahu. [3]
  2. Sementara menunggu pertolongan medis, Anda tidak boleh menggerakkan (atau bahkan mencoba menggerakkan) bahu yang terdislokasi karena berisiko memperparah cedera. Patah tulang, kerusakan saraf atau pembuluh darah mungkin juga terjadi, jadi gerakan apa pun sangat berisiko. Sebaiknya, tekuk siku tangan, letakkan lengan bawah menempel pada perut, dan pertahankan posisinya dengan penyangga. [4]
    • Jika Anda tidak punya penyangga bahu yang siap digunakan, buatlah sendiri dari sarung bantal atau pakaian. Pasangkan penyangga ini di bawah siku/lengan bawah dan ikatkan ujungnya mengelilingi leher. Penyangga ini dapat mempertahankan posisi bahu dan melindunginya dari cedera lebih lanjut, serta sering kali juga dapat mengurangi nyeri.
    • Sekitar 95% dislokasi bahu terjadi ke arah anterior, yang berarti tulang lengan atas (humerus) terdorong ke depan hingga keluar dari rongga sendinya. [5]
  3. Menempelkan es atau benda dingin ke sendi bahu yang terdislokasi sesegera mungkin sangat penting untuk menghambat peradangan, yang biasanya berefek mengurangi nyeri. [6] Es akan menyempitkan pembuluh darah kecil sehingga mengurangi pasokan darah dan peradangan yang masuk ke sekitar area cedera. Tempelkan es batu ke bahu selama sekitar 15-20 menit sekali waktu (atau hingga area itua terasa kebas) setiap sekitar satu jam.
    • Selalu balut es dengan kain, handuk, atau kantong plastik tipis sebelum menempelkannya langsung ke permukaan kulit untuk mencegah radang dingin atau iritasi kulit.
    • Jika es batu tidak tersedia di rumah, gunakan kantong sayuran beku atau kantong gel beku sebagai gantinya.
  4. Setelah posisi bahu yang terdislokasi stabil dan diberi es, pertimbangkan menggunakan obat pereda nyeri untuk semakin menekan radang dan nyerinya. Nyeri pada dislokasi bahu sering kali tidak tertahankan akibat ligamen, tendon, dan otot yang meregang dan/atau sobek, selain juga potensi patah tulang dan retak tulang rawan. Ibuprofen (Advil, Motrin) dan naproxen (Aleve, Naprosyn) kemungkinan adalah pilihan terbaik karena obat ini merupakan antiinflamasi kuat. Namun, parsetamol (Panadol) juga bisa bermanfaat untuk meredakan nyeri. [7]
    • Pada kasus dislokasi bahu yang disertai pendarahan internal (ditandai dengan memar), hindari penggunaan ibuprofen dan naproxen karena keduanya cenderung "mengencerkan" dan menghambat pembekuan darah.
    • Obat relaksan otot juga mungkin diberikan jika otot di sekitar sendi yang terdislokasi kejang. Namun, jangan pernah mencampurkan beragam obat dalam waktu yang sama. Pilihlah salah satunya saja.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mengembalikan Posisi Sendi dalam Situasi Darurat

PDF download Unduh PDF
  1. Dalam situasi normal, menunggu pertolongan medis tiba adalah langkah terbaik dan teraman bagi Anda. Namun, terkadang hal ini tidak memungkinkan. Jika Anda berada dalam situasi terisolir dan jauh dari pertolongan medis (seperti saat berkemah, mendaki gunung, atau bepergian ke luar negeri), potensi risiko mengembalikan posisi sendi sendiri atau teman dan anggota keluarga, mungkin tidak lebih besar daripada efek mengurangi nyeri untuk sementara waktu dan meningkatkan rentang gerakan lengan/bahu.
    • Aturan umumnya adalah, jika Anda bisa mendapatkan pertolongan medis dalam waktu 12 jam, tunggulah dengan sabar dan cobalah mengurangi rasa tidak nyaman pada bahu menggunakan es, pereda nyeri, dan penyangga. Jika Anda harus menunggu lebih lama lagi, terlebih jika Anda harus menggerakkan bahu demi mencapai rumah sakit, mengembalikan posisi bahu sendiri baru boleh dipertimbangkan.
    • Komplikasi utama akibat mencoba mengembalikan posisi bahu sendiri antara lain: memperparah kondisi otot, ligamen, dan tendon yang tersobek, kerusakan pada pembuluh darah dan saraf, pendarahan yang membahayakan keselamatan, nyeri berat yang membuat Anda tidak sadarkan diri. [8]
  2. Jika Anda terpaksa harus mengembalikan posisi bahu sendiri dalam situasi darurat, pahamilah bahwa Anda nyaris tidak mungkin melakukannya tanpa bantuan orang lain. Dengan demikian, mintalah bantuan dari orang lain dalam situasi darurat. Orang-orang mungkin enggan membantu Anda karena khawatir memperparah nyeri atau cedera itu, jadi berusahalah untuk meyakinkan mereka dan melepaskan mereka dari tanggung jawab apa pun.
    • Jika Anda harus membantu orang lain mengembalikan posisi bahunya, pastikan untuk mendapatkan persetujuannya dan memberitahukan dengan jelas bahwa Anda tidak terlatih secara medis (jika demikian). Jika pada akhirnya hal ini bermasalah, jangan sampai Anda dituntut secara hukum hanya karena mencoba membantu. [9]
    • Jika Anda mempunyai ponsel dan bisa menggunakannya, cobalah hubungi layanan darurat untuk meminta saran dan pertolongan. Sekalipun petugas medis tidak bisa langsung dikirimkan untuk membantu Anda, layanan darurat mungkin bisa memberikan arahan yang bermanfaat.
  3. Cara termudah untuk mengembalikan posisi bahu mungkin adalah dengan berbaring telentang sambil merentangkan lengan yang cedera secara tegak lurus dengan tubuh Anda. Selanjutnya, mintalah teman atau orang di sekitar untuk menarik kuat tangan atau pergelangan tangan Anda perlahan-lahan. Orang yang membantu Anda mungkin harus menempelkan telapak kakinya pada torso Anda untuk memperkuat tarikannya. Menarik lengan dalam sudut seperti ini memungkinkan tulang humerus bergerak ke bawah tulang belikat dan kembali ke dalam rongga bahu dengan relatif mudah. [10]
    • Ingatlah untuk menarik lengan perlahan-lahan dengan stabil (tidak terlalu cepat atau menyentak) menjauh dari tubuh hingga bahu kembali ke posisi semula. Jika berhasil, Anda akan mendengar suara "klek" dan merasakan bahu kembali ke posisi semula.
    • Segera setelah bahu kembali ke posisi semula, nyeri akibat cedera akan jauh berkurang. Hanya saja, bahu Anda masih tidak stabil. Jadi jika mungkin, buatlah penyangga dan stabilkan posisinya.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mencari Pertolongan Medis

PDF download Unduh PDF
  1. Mengunjungi dokter (atau praktisi medis terlatih) dengan cepat sangat penting untuk mengatasi dislokasi bahu karena otot, tendon, dan ligamen di sekitarnya akan mengencang, hingga akibatnya kepala tulang humerus pun akan sangat sulit dikembalikan tanpa tindakan operasi. Sebagian besar dokter mungkin akan menganjurkan pemeriksaan bahu dengan sinar X sebelum melakukan tindakan apa pun demi memastikan tulang pada bahu tidak patah. [11]
    • Jika tidak ada bagian yang patah atau tersobek berat, dokter bisa memberikan tindakan reduksi tertutup pada sendi bahu. Dalam tindakan ini, Anda mungkin membutuhkan obat sedatif, relaksan otot kuat, atau bahkan anestesi umum karena nyeri berat yang menyertainya.
    • Tindakan reduksi yang lazim diberikan pada sendi bahu disebut sebagai Hennepin maneuver , yang memanfaatkan rotasi eksternal bahu. [12] Selama berbaring telentang, dokter akan menekuk siku Anda sejauh 90 derajat dan memutar bahu ke arah luar secara bertahap (rotasi eksternal). Dorongan lembut dalam posisi ini biasanya cukup untuk mengembalikan posisi sendi bahu.
    • Ada banyak teknik reduksi lain yang mungkin digunakan oleh dokter, bergantung mana yang dianggap sesuai olehnya.
  2. Jika bahu Anda sering terdiskolasi (akibat kelainan bentuk tulang atau ligamen yang lemah), atau jika ada tulang yang patah, kerusakan pada saraf/pembuluh darah, Anda mungkin harus menjalani tindakan operasi untuk mengatasi dan mengembalikan posisi bahu dengan reduksi terbuka. [13] Operasi terkadang adalah pilihan terbaik karena dapat mengatasi kerusakan internal dan menstabilkan sendi sehingga sangat mengurangi risiko dislokasi di kemudian hari.
    • Ada banyak tindakan operasi lain yang dilakukan. Pemilihan tindakan operasi yang digunakan antara lain ditentukan oleh tingkat keparah cedera dan gaya hidup/tingkat aktivitas pasien.
    • Beberapa penelitian menyatakan bahwa operasi reduksi terbuka adalah pilihan tindakan terbaik bagi orang dewasa berusia kurang dari 30 tahun yang aktif karena tingkat kekambuhan yang rendah dan hasil kualitas hidup yang lebih baik. [14]
  3. Terlepas apakah Anda menjalani tindakan reduksi manual tertutup atau reduksi terbuka melalui operasi, Anda sebaiknya meminta rujukan ke fisioterapis dan menjalani terapi penguatan sendi bahu. [15] Fisioterapis, chiropractor , dan/atau terapis atletik bisa menunjukkan latihan peregangan khusus untuk mengembalikan rentang gerakan penuh pada bahu, juga latihan penguatan dan pengencangan sendi agar tidak terdislokasi lagi di kemudian hari.
    • Masa pemulihan yang dibutuhkan sebelum menjalani terapi rehabilitasi dengan fisioterapis biasanya antara 2-4 minggu. Mengenakan penyangga, mengompreskan es, serta menggunakan obat pereda nyeri adalah bagian dari masa pemulihan. [16]
    • Total waktu yang dibutuhkan untuk merehabilitasi dan memulihkan dislokasi bahu berkisar antara 3-6 bulan, bergantung pada tingkat keparahan cedera dan apakah pasien adalah atlet. [17] [18]
    Iklan

Tips

  • Beberapa hari setelah nyeri/radang mereda, memberikan kompres panas lembap ke bahu mungkin bisa membantu merelakskan otot yang kaku dan nyeri. Bantal herbal yang dapat dipanaskan dalam microwave cocok untuk digunakan. Hanya saja, batasi pemberian terapi panas selama 15-20 menit dalam sekali waktu.
  • Setelah bahu mengalami dislokasi, Anda akan lebih berisiko mengalami cedera dislokasi di kemudian hari, terutama jika Anda bermain olahraga kontak.
  • Kembalikan posisi bahu Anda sesegera mungkin setelah mengalami cedera karena semakin lama menunggu, bahu akan semakin sulit dikembalikan posisinya.
  • Dislokasi bahu berbeda dengan cedera ligamen bahu. Cedera ligamen bahu disebabkan oleh terkilirnya ligamen sendi yang menyangga tulang selangka di bagian depan rongga bahu. Sedangkan sendi glenohumeral tidak mengalami dislokasi.
Iklan

Peringatan

  • Setelah mengembalikan posisi bahu, Anda harus selalu memeriksa denyut nadi pada bagian tubuh di bawahnya. Denyut nadi pada bagian ini harus sama dengan denyut nadi di lengan lainnya (yang tidak terdislokasi). Jika denyut nadi terasa lebih lambat, atau bahkan tidak terasa sama sekali, Anda harus mendapatkan pertolongan medis darurat segera karena kematian sel dapat cepat terjadi hingga mengakibatkan lengan harus diamputasi.


Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 112.863 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan