Dalam 30 tahun terakhir, jumlah penderita Diabetes Tipe 2 telah meroket sehingga kini dipandang sebagai epidemi di dunia barat. Diabetes melitus awalnya adalah penyakit cukup ringan dan langka diderita orang tua, namun kini menjelma menjadi penyakit kronis. Diabetes melitus memengaruhi orang-orang dari berbagai usia, ras, dan latar belakang, dan kini telah menjadi penyebab utama kematian dini di banyak negara. Setiap orang meninggal setiap 10 detik di seluruh dunia akibat Diabetes Tipe 2. [1] X Teliti sumber David Gillespie, <i>Sweet Poison: Why Sugar Makes You Fat</i>, p. 118, (2008), ISBN 978-0-670-07247-7 Artikel ini berfokus pada cara-cara pencegahan Diabetes Tipe 2, dengan memperhatikan perubahan perilaku berisiko.
Langkah
-
Diabetes memiliki jenis yang berbeda. Diabetes memengaruhi cara gula darah (glukosa) diproses dalam tubuh. Glukosa sebagai sumber energi penting berada dalam aliran darah setelah mencerna makanan. Insulin yang biasanya diproduksi oleh pankreas membantu glukosa keluar dari darah dan mendistribusikannya ke sel-sel hati, otot, dan lemak, lalu akan berubah menjadi energi yang dapat digunakan untuk tubuh. Ada dua jenis diabetes: Tipe 1 dan Tipe 2. Sekitar 10 persen penderita diabetes memiliki tipe 1, sedangkan tipe 2 lebih umum. Secara singkat, latar belakang jenis diabetes diterangkan sebagai berikut: [2] X Teliti sumber The Merck Manual of Medical Information, <i>Diabetes Mellitus</i>, p. 962, (2003), ISBN 978-0-7434-7733-8
- Diabetes tipe 1: Kondisi ini melibatkan penghancuran lebih dari 90 persen sel yang memproduksi insulin dari pankreas, menyebabkan pankreas berhenti membuat insulin atau membuatnya dalam jumlah yang sangat sedikit. Diabetes tipe 1 cenderung terjadi sebelum usia 30 dan bisa melibatkan faktor lingkungan dan genetik. [2] X Teliti sumber The Merck Manual of Medical Information, <i>Diabetes Mellitus</i>, p. 962, (2003), ISBN 978-0-7434-7733-8
- Diabetes tipe 2: Sementara pankreas terus memproduksi insulin atau tingkat insulin yang lebih tinggi, tubuh mengembangkan resistensi terhadap insulin, menyebabkan kelangkaan insulin bagi tubuh namun kadar gula darah tetap terlalu tinggi. Jenis diabetes ini dapat terjadi pada anak-anak dan remaja, biasanya dimulai pada orang di atas usia 30 tahun dan menjadi lebih umum diderita pada orang berusia lanjut. Penyakit ini cenderung diturunkan dan sekitar 15 persen orang tua berusia 70 tahun menderita diabetes tipe 2 [2] X Teliti sumber The Merck Manual of Medical Information, <i>Diabetes Mellitus</i>, p. 962, (2003), ISBN 978-0-7434-7733-8 Tipe 2 tidak menunjukkan gejala selama bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun sebelum didiagnosis, dan saat dibiarkan dapat menjadi parah. Perhatikan tanda-tandanya berikut ini.
- Diabetes gestasi berkembang selama kehamilan. Bila tidak terdiagnosis dan/atau tidak diobati, efek samping yang serius bisa melukai ibu dan memengaruhi janin. Diabetes gestasi, yang sembuh setelah melahirkan, dapat meningkatkan risiko untuk terserang diabetes tipe 2 di masa depan, dan diabetes gestasi dapat terjadi kembali pada kehamilan berikutnya. Setelah 15 sampai 20 tahun, kemungkinan terkena penyakit kardiovaskular juga akan meningkat dari 1,5 hingga 7,8 kali!
- Diabetes karena operasi, obat-obatan, kekurangan gizi, infeksi dan penyakit lainnya, serta gangguan herediter yang dapat menyebabkan diabetes (seperti fibrosis sistik), dapat menjadi penyebab 1 hingga 2 persen dari kasus didiagnosis diabetes. [3] X Sumber Tepercaya Centers for Disease Control and Prevention Kunjungi sumber Diabetes insipidus tidak berhubungan dengan kadar gula darah. [2] X Teliti sumber The Merck Manual of Medical Information, <i>Diabetes Mellitus</i>, p. 962, (2003), ISBN 978-0-7434-7733-8 Ini adalah penyakit yang relatif langka dan tidak tercakup dalam artikel ini.
-
2Waspadalah. Diabetes tipe 2 dapat mengubah hidup Anda, sehingga tahu bahayanya adalah bagian penting untuk memotivasi Anda menghindari kebiasaan buruk makan. Seringkali komplikasi diabetes terjadi dengan cepat pada diabetes, sementara yang lainnya berkembang perlahan-lahan. Jenis-jenis komplikasi diabetes meliputi:
- Turunnya suplai darah ke kulit dan saraf
- Zat lemak dan pembekuan darah menyumbat pembuluh darah (disebut Aterosklerosis)
- Penyebab gagal jantung, dan stroke
- Kaki kram saat berjalan
- Pandangan kabur secara permanen
- Gagal renal (ginjal)
- Kerusakan saraf (mati rasa, rasa sakit dan hilangnya fungsi)
- Peradangan, infeksi dan kerusakan kulit
- Angina (nyeri jantung), dll
-
Berilah perhatian khusus untuk setiap faktor risiko diabetes yang mungkin terjadi. Ada beberapa faktor risiko utama yang meningkatkan risiko menderita diabetes, beberapa faktor yang tidak bisa Anda kendalikan (seperti usia dan keturunan), dan faktor lainnya (seperti asupan makanan dan olahraga). Faktor risiko untuk diabetes tipe 2 meliputi:
- Obesitas - berdasarkan indeks massa tubuh, BMI diatas 29 meningkatkan risiko diabetes menjadi satu berbanding empat. [4] X Teliti sumber Ann Fittante, <i>Prevention's The Sugar Solution</i>, p. 264, (2007), ISBN 1-59486-693-7
- Berusia lebih dari 45 tahun. Perhatikan bahwa wanita pramenopause dibantu oleh kadar estrogen yang membantu dalam membersihkan asam lemak penyebab resistensi insulin, dan membantu insulin menyerap glukosa lebih cepat. [5] X Teliti sumber David Gillespie, <i>Sweet Poison: Why Sugar Makes You Fat</i>, p. 117, (2008), ISBN 978-0-670-07247-7
- Memiliki orang tua, saudara, kakek-nenek, bibi dan paman, dll, yang telah atau memiliki diabetes tipe 2. Hal ini menunjukkan gen keluarga diabetes dapat mudah menjangkiti Anda. [4] X Teliti sumber Ann Fittante, <i>Prevention's The Sugar Solution</i>, p. 264, (2007), ISBN 1-59486-693-7
- Didiagnosis penyakit jantung atau kolesterol tinggi. Risiko kardiovaskular termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol HDL rendah, dan kolesterol LDL yang tinggi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa satu dari empat orang di Eropa yang menderita faktor risiko ini juga pradiabetes. [4] X Teliti sumber Ann Fittante, <i>Prevention's The Sugar Solution</i>, p. 264, (2007), ISBN 1-59486-693-7
- Keturunan Hispanik, Afrika Amerika, penduduk asli Amerika, Asia, atau Kepulauan Pasifik hampir berisiko dua kali lipat daripada kulit putih Amerika. [4] X Teliti sumber Ann Fittante, <i>Prevention's The Sugar Solution</i>, p. 264, (2007), ISBN 1-59486-693-7 [3] X Sumber Tepercaya Centers for Disease Control and Prevention Kunjungi sumber
- Hingga 40 persen wanita yang mengalami diabetes gestasi berisiko untuk terserang diabetes tipe 2 di kemudian hari. [3] X Sumber Tepercaya Centers for Disease Control and Prevention Kunjungi sumber
- Berat yang rendah saat lahir meningkatkan risiko terserang diabetes sebesar 23 persen untuk bayi seberat 2,5 kg dan 76 persen untuk bayi di bawah 2 kg. [4] X Teliti sumber Ann Fittante, <i>Prevention's The Sugar Solution</i>, p. 264, (2007), ISBN 1-59486-693-7
- Diet tinggi gula, [6] X Teliti sumber David Gillespie, <i>Sweet Poison: Why Sugar Makes You Fat</i>, p. 117, (2008), ISBN 978-0-670-07247-7 kolesterol, and makanan olahan.
- Tidak teratur atau tidak berolahraga - kurang dari 3 kali per minggu. [7] X Sumber Tepercaya Centers for Disease Control and Prevention Kunjungi sumber
-
Cegahlah dari dini. Gula darah yang tinggi dapat diperbaiki sebelum terjadi kerusakan permanen. [8] X Teliti sumber Ann Fittante, <i>Prevention's The Sugar Solution</i>, p. 11, (2007), ISBN 1-59486-693-7 Jika memiliki faktor risiko terkait dengan diabetes, Anda harus melakukan tes skrining secara rutin - yaitu tes urin dan tes darah sederhana - dan mengendalikan faktor gaya hidup. Jika tes menunjukkan bahwa Anda memiliki "pradiabetes" (sindrom metabolik), Anda memiliki risiko didiagnosis diabetes tipe 2 di masa depan. Walau didiagnosis adalah hal yang menakutkan, namun ini juga merupakan kesempatan Anda untuk memulihkan kesehatan dan untuk memperlambat, membalikkan atau menghindari diabetes tipe 2 melalui perubahan gaya hidup.
- Pradiabetes ada kondisi bila glukosa darah lebih tinggi daripada normal. Ini adalah indikator utama dari kerusakan metabolik, yang menyebabkan diabetes tipe 2. [9] X Teliti sumber Ann Fittante, <i>Prevention's The Sugar Solution</i>, p. 263, (2007), ISBN 1-59486-693-7
- Pradiabetes dapat dibalikkan. Bila diabaikan, American Diabetes Association memperingatkan bahwa risiko menderita diabetes tipe 2 dalam satu dekade hampir 100 persen. [10] X Teliti sumber Ann Fittante, <i>Prevention's The Sugar Solution</i>, p. 262, (2007), ISBN 1-59486-693-7
- CDC merekomendasikan bahwa mereka yang berusia 45 tahun atau lebih harus diuji untuk diabetes jika menderita kelebihan berat badan. [7] X Sumber Tepercaya Centers for Disease Control and Prevention Kunjungi sumber
-
Ubahlah kebiasaan makan. Makan yang tinggi gula serta makanan tinggi kolesterol akan meningkatkan risiko pradiabetes dan pengembangan diabetes tipe 2. Untuk meningkatkan kesempatan membalikkan gula darah tinggi-normal (pradiabetes) dan memulihkan penuh kesehatan tubuh, ada beberapa solusi diet yang dapat diterapkan mulai hari ini. Saran-saran diet berikut ini berfokus pada perintah dan larangan makan.
- Meningkatkan porsi harian buah dan sayuran.
Tingkatkan hingga tujuh sampai sembilan porsi harian buah dan sayuran. [11]
X
Teliti sumber
Ann Fittante, <i>Prevention's The Sugar Solution</i>, p. 269, (2007), ISBN 1-59486-693-7
Buah dan sayur bisa segar, beku, atau kering, tetapi lebih baik sebanyak mungkin mengonsumsi produk segar. [12]
X
Sumber Tepercaya
Centers for Disease Control and Prevention
Kunjungi sumber
Kurangi asupan sayuran kaleng, karena memiliki kandungan garam yang tinggi.
- Mengonsumsi sayuran hijau gelap (misalnya brokoli, bayam, kubis Brussel).
- Sayuran oranye (misalnya wortel, ubi jalar, labu, labu musim dingin).
- Kacang dan kacang polong (misalnya kacang hitam, kacang garbanzo, kacang merah, kacang pinto, kacang polong split, lentil).
- Mengonsumsi karbohidrat baik.
Abaikan kue, kentang goreng, dan karbohidrat olahan lainnya. Gantilah karbohidrat dengan yang lebih sehat - buah, sayuran, sereal dan roti gandum utuh. Carilah produk dengan kadar serat yang baik; serat telah terbukti menurunkan gula darah dan bertindak sebagai "pembersih" yang memperlambat proses pencernaan dan kecepatan glukosa memasuki aliran darah. [11]
X
Teliti sumber
Ann Fittante, <i>Prevention's The Sugar Solution</i>, p. 269, (2007), ISBN 1-59486-693-7
- Mengonsumsi serealia utuh, beras gandum utuh, sereal sarapan dengan 100 persen gandum, pasta gandum utuh, dll..
- Mengonsumsi roti gandum utuh, bagel, roti pita, dan tortilla.
- Setop meminum gula. [13] X Teliti sumber David Gillespie, <i>Sweet Poison: Why Sugar Makes You Fat</i>, pp. 151-152, (2008), ISBN 978-0-670-07247-7 Hilangkanlah dahaga dengan air putih. Jika Anda khawatir akan mutu air, belilah filter air. Soda, minuman ringan, jus buah, sari buah, minuman buah, sirup, minuman energi, dll., ini semua adalah sumber gula tak terlihat yang tidak diperlukan tubuh. Tinggalkan minuman ini dan andalkan air minum, produk susu, kedelai tanpa pemanis, oat, kacang, susu, dll.. Air soda dan air mineral bersoda bebas gula; beberapa tetes lemon atau jus jeruk segar cukup untuk memberi rasa pada minuman. Kopi dan teh juga boleh diminum, tanpa gula. Tetaplah tekun, karena tubuh awalnya akan ingin minuman manis sampai Anda membiasakan diri.
- Menghentikan camilan gula -- dan 'karbohidrat olahan' (seperti produk tepung putih) yang hampir seketika akan berubah menjadi gula.
[14]
X
Teliti sumber
David Gillespie, <i>Sweet Poison: Why Sugar Makes You Fat</i>, pp. 156-157, (2008), ISBN 978-0-670-07247-7
Gula ada pada banyak makanan ringan, mulai dari kue, permen, cokelat, hingga biskui buah dan yogurt manis. Gula harganya murah, dapat memuaskan rasa lapar, enak untuk dikonsumsi setelah makan siang, dan dapat dimakan tanpa henti untuk perbaikan energi yang cepat. Anda suka memakan kue atau camilan manis saat mengopi? Gula Anda akan cepat naik. Jangan menumpuk gula manis dan jangan ambil saat Anda ingin. Ambillah buah, potongan sayuran, kacang-kacangan, dan produk sehat lain sebagai gantinya. Sedikit kacang-kacangan adalah pengganti yang luar biasa untuk keripik dan semacamnya -- serta merupakan sumber serat, minyak atsiri dan protein yang baik.
- Menghindari semua makanan manis, terutama sarapan sereal. Pilihlah sereal dengan sedikit gula dan yang 100 persen gandum. Atau ganti dengan oatmeal, bayam, atau produk gandum lain. Anda bisa membuat muesli (semacam hidangan oat) sendiri. Lakukan penelitian dan bacalah daftar bahan pada semua produk yang Anda akan beli. Jika ada bahan yang Anda tidak tahu artinya, carilah! Selalu berhati-hati atas apa yang akan Anda konsumsi.
- Mengonsumsi lemak sehat. Hindari label "lemak sehat" palsu, seperti minyak zaitun yang sering tengik saat dibeli. Sebaliknya, gunakan minyak kelapa untuk memasak, yang punya banyak manfaat gizi dan akan mempertahankan nilai gizi setelah dipanaskan (tidak rusak jika dipanaskan). Avokad adalah makanan yang tinggi lemak sehat. Hindari lemak olahan, terhidrogenasi, jenuh sebagian, dan minyak nabati (canola, jagung, dll.).
- Makanan manis hanya boleh pada acara-acara khusus. Ketersediaan produk manis dan makanan berlemak setara dengan pesta. Banyak dari kita tidak dapat menahan diri dari makanan manis dan berlemak, dan mengonsumsinya di dalam makanan sehari-hari. Di masa lalu, manusia hanya menikmati sajian manis pada acara-acara khusus seperti pesta dan perayaan. Rasa menunggu yang ada akan meningkatkan rasa manis dan rasa lezat pada makanan; Namun, saat ini makanan manis hampir ada saat Anda sedang bersedih - "Mereka bilang kerjaanku payah! Aku perlu cokelat!!". Walaupun Anda belum dapat mengubah suasana kerja dan kehidupan, Anda dapat menjaga kesehatan dengan tidak menggunakan makanan sebagai penopang stres, dan hanya memakan yang manis pada saaat acara-acara khusus.
- Meningkatkan porsi harian buah dan sayuran.
Tingkatkan hingga tujuh sampai sembilan porsi harian buah dan sayuran. [11]
X
Teliti sumber
Ann Fittante, <i>Prevention's The Sugar Solution</i>, p. 269, (2007), ISBN 1-59486-693-7
Buah dan sayur bisa segar, beku, atau kering, tetapi lebih baik sebanyak mungkin mengonsumsi produk segar. [12]
X
Sumber Tepercaya
Centers for Disease Control and Prevention
Kunjungi sumber
Kurangi asupan sayuran kaleng, karena memiliki kandungan garam yang tinggi.
-
Jika Anda mengubah kebiasaan makan menjadi lebih sehat sebagai pilihan gaya hidup, Anda dapat menurunkan berat badan dengan jauh lebih mudah daripada terus berfokus pada "diet". Menyantap sehat dan berolahraga dengan baik membuat berat badan turun dengan sendirinya. Perlu diingat bahwa tujuan sehat adalah hidup lebih lama, dan fakta bahwa orang-orang dengan berat badan sangat berlebih pun akan menurunkan risiko diabetes sebesar 70 persen hanya dengan menurunkan 5 persen berat badannya. [11] X Teliti sumber Ann Fittante, <i>Prevention's The Sugar Solution</i>, p. 269, (2007), ISBN 1-59486-693-7
- Melakukan dengan perlahan. "Diet" cenderung gagal karena hanya bersifat jangka pendek dan memiliki tujuan "akhir". Perubahan gaya hidup makan adalah untuk selamanya, dan secara bertahap mengurangi makanan yang meningkatkan risiko kesehatan, sekaligus meningkatkan makanan sehat. Karena bertahap, tubuh menjadi lebih selaras dengan makanan sehat dan Anda akan mulai menikmati makan tanpa perasa tambahan, pengolahan, gula, lemak, dan garam.
-
Diabetes Prevention Program (DPP) menunjukkan bahwa mereka yang menurunkan 5 sampai 7 persen berat badan dan berolahraga selama setengah jam setiap hari selama 5 hari seminggu akan mengurangi risiko terserang sebanyak 58 persen; ini kontras dengan 31 persen penurunan risiko untuk mereka yang hanya mengandalkan obat-obatan. [15] X Teliti sumber Ann Fittante, <i>Prevention's The Sugar Solution</i>, pp. 11-12, (2007), ISBN 1-59486-693-7 [7] X Sumber Tepercaya Centers for Disease Control and Prevention Kunjungi sumber Berapa pun berat badan Anda, olahraga adalah bagian penting untuk menjaga kesehatan. Lemak tubuh berlebih akan menghambat pemecahan dan penggunaan glukosa yang penting untuk energi. Cukup 30 menit berolahraga per hari yang meningkatkan denyut jantung, adalah salah satu cara penting untuk membantu menghindari diabetes dan menjaga berat badan tetap sehat.
- Berjalanlah saat istirahat makan siang. Jika Anda dapat berjalan setengah jam setiap makan siang selama 5 hari dalam seminggu, Anda akan tetap bugar dan sehat.
- Hindari jam sibuk dengan berolahraga dekat tempat kerja setelah waktu pulang. Pulanglah sedikit terlambat, berolaraga, maka stres akan hilang karena lalu lintas telah lancar.
- Miliki anjing atau ajaklah anjing berjalan - anjing membuat berolahraga menjadi lebih mudah, dan adalah tanggung jawab Anda untuk mengajak anjing keluar.
- Berjalanlah ke toko ketimbang membawa mobil. Kecuali Anda harus membawa sesuatu, berjalanlah. Anda dapat berjalan dengan teman atau anggota keluarga sambil mengobrol. Bercakap-cakap sambil berjalan akan membuat perjalanan terasa lebih pendek.
- Ubahlah lagu di iPod atau pemutar MP3. Beri diri Anda alasan untuk berjalan atau berlari sambil mendengarkan musik pilihan.
-
Lakukan tes kembali. Setelah 6 bulan sampai satu tahun mengubah kebiasaan makan dan olahraga, kembalilah untuk tes untuk melihat perubahan kadar gula darah Anda.
- Selalu pantau bersama dokter Anda. Ikuti saran dokter Anda.
- Jika perlu bantuan, ajaklah bicara seorang ahli diet terdaftar yang dapat membantu dalam mengembangkan rencana makan .
-
Pertimbangkan pergi ke psikolog jika Anda punya masalah emosional mendasar yang menyebabkan Anda makan terlalu banyak atau makan yang tidak sehat.
-
Tanyakan dokter cara menurunkan gula darah dan kebutuhan insulin selama tidur (siang atau malam): tidak makan selain makanan protein ringan sebelum tidur, terutama nutrisi yang tidak penting 2 atau 3 jam sebelum waktu tidur , minum air saja (bukan alkohol, kafein atau stimulan lainnya), dan katakan kepada diri sendiri: "Makanan itu besok juga masih ada!"
- Jika Anda mengonsumsi insulin atau obat diabetes lain dan merasa bahwa Anda "harus makan camilan" sebelum tidur untuk mencegah gula darah rendah (hipoglikemia) pada malam hari - bagaimana Anda "mencegah" insulin yang berlebih? Bicarakan dengan dokter cara menyesuaikan dosis obat agar "tidak perlu camilan larut malam". [16] X Teliti sumber
- Saat lapar setelah makan malam -- makanan "bebas" ini mengandung sedikit, jika ada, karbohidrat dan kalori, jadi "salah satu"nya tidak akan menyebabkan kenaikan berat badan atau peningkatan gula darah. Pilihlah makanan "bebas"
, seperti: [16]
X
Teliti sumber
- Daun seledri
- Wortel bayi
- Irisan cabai hijau Bell
- Segenggam cranberry
- Empat almond (atau kacang serupa),
- Markisa
- Berikan saraf, hati dan sistem pencernaan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan, untuk beristirahat dan untuk pemulihan umum , dari gula yang dihasilkan oleh pencernaan [terus-menerus] setelah tertidur; sehingga gula akan berkurang diserap dalam darah, dan untuk menghentikan lemak atau gula diproses sepanjang malam di hati (sehingga pencernaan dalam juga bersih), dll..
-
Tidur (dalam keadaan perut hampir kosong! ) -- Dapatkan 6 atau 7 jam lebih waktu tidur untuk waktu pemulihan saraf agar semua sistem lainnya dapat menyelesaikan dan beristirahat. Ini akan menurunkan masalah diabetes, misalnya kadar gula darah [dan meningkatkan tekanan darah].
- Jika Anda perlu bantuan tidur, (1) satu antihistamin penyebab kantuk tidak menyebabkan tekanan darah tinggi (HBP), harganya juga murah (misalnya merek 'Chlortabs'): yaitu chlorpheniramine maleat - juga dijual sebagai 'Chlortrimeton' atau 'Corcidin-HBP'. (Jangan konsumsi sirup antihistamin manis.) (2) Mengonsumsi Valerian sebagai ramuan yang sangat membuat relaks - membantu tidur dan sangat dikenal dalam mengurangi sakit dan nyeri tubuh. Jika Anda bangun terlalu dini, minumlah air dan konsumsi dosis kedua, jika empat jam atau lebih telah berlalu sejak dosis pertama. (3) Mengonsumsi kalsium dengan magnesium dan vitamin D3 dan vitamin B, omega3, omega3-6-9 yang semuanya bekerja sama dan membuat banyak peningkatan relaksasi serta manfaat sehat lainnya! (4) "Seporsi kecil makanan protein" pembantu tidur -- misalnya kalkun atau ayam polos, dan makanlah almond (kaya kandungan serat!), walnut, pecan, biji bunga matahari dan labu, pistacio, kacang merah dengan kulit (juga jenis biji dan kacang-kacangan yang mengandung minyak atsiri!).
Iklan
Tips
- Jadwalkan janji berkunjung secara teratur ke dokter untuk memantau urin dan darah, jika Anda memiliki risiko diabetes. Aturlah pengingat otomatis di ponsel atau kalender daring untuk memastikan janji.
- "Diabetes melitus" berarti "diabetes madu manis", mengacu pada tingginya gula dalam urin pasien.. [17] X Teliti sumber Reader's Digest, <i>Curing Everyday Ailments the Natural Way</i>, Diabetes, p. 162, (2000), ISBN 1-876689-78-1
- Sebuah studi di Belanda menunjukkan bahwa pria yang memakan banyak kentang, ikan, sayuran, dan kacang-kacangan memiliki risiko diabetes lebih rendah. [18] X Teliti sumber Selene Yeager, <i>The Doctors Book of Food Remedies", p. 524, (2007), ISBN 1-59486-753-4</i> Meskipun kentang sering dianggap buruk, namun bila dimasak dan dimakan tanpa tambahan lemak akan menyehatkan karena karbohidrat kompleks yang tinggi, sehingga akan dipecah menjadi gula sederhana sebelum dapat diserap ke dalam aliran darah. Ini adalah faktor yang membuat kadar gula darah stabil.
- Telah tercatat bahwa bayi ASI kurang berisiko terserang diabetes tipe 1 daripada bayi yang minum susu botol. [19] X Teliti sumber Reader's Digest, <i>Curing Everyday Ailments the Natural Way</i>, Diabetes, p. 163, (2000), ISBN 1-876689-78-1
Peringatan
- Diabetes yang tidak diobati dapat menyebabkan penyakit jantung, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kematian. Jika Anda memiliki faktor risiko diabetes, atau hasil tes menunjukkan bahwa Anda menderita pradiabetes, ubahlah gaya hidup Anda untuk membalikkan kondisi dan menghindari diagnosis diabetes.
Hal Yang Anda Butuhkan
- Pilihan makanan sehat
- Buku masak makanan sehat berkualitas untuk ide-ide resep
Referensi
- ↑ David Gillespie, Sweet Poison: Why Sugar Makes You Fat , p. 118, (2008), ISBN 978-0-670-07247-7
- ↑ 2,0 2,1 2,2 2,3 The Merck Manual of Medical Information, Diabetes Mellitus , p. 962, (2003), ISBN 978-0-7434-7733-8
- ↑ 3,0 3,1 3,2 CDC, Diabetes & Me, http://www.cdc.gov/diabetes/consumer/learn.htm
- ↑ 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 Ann Fittante, Prevention's The Sugar Solution , p. 264, (2007), ISBN 1-59486-693-7
- ↑ David Gillespie, Sweet Poison: Why Sugar Makes You Fat , p. 117, (2008), ISBN 978-0-670-07247-7
- ↑ David Gillespie, Sweet Poison: Why Sugar Makes You Fat , p. 117, (2008), ISBN 978-0-670-07247-7
- ↑ 7,0 7,1 7,2 CDC, Prevent Diabetes, http://www.cdc.gov/diabetes/consumer/prevent.htm
- ↑ Ann Fittante, Prevention's The Sugar Solution , p. 11, (2007), ISBN 1-59486-693-7
- ↑ Ann Fittante, Prevention's The Sugar Solution , p. 263, (2007), ISBN 1-59486-693-7
- ↑ Ann Fittante, Prevention's The Sugar Solution , p. 262, (2007), ISBN 1-59486-693-7
- ↑ 11,0 11,1 11,2 Ann Fittante, Prevention's The Sugar Solution , p. 269, (2007), ISBN 1-59486-693-7
- ↑ CDC, Eat Right, http://www.cdc.gov/diabetes/consumer/eatright.htm
- ↑ David Gillespie, Sweet Poison: Why Sugar Makes You Fat , pp. 151-152, (2008), ISBN 978-0-670-07247-7
- ↑ David Gillespie, Sweet Poison: Why Sugar Makes You Fat , pp. 156-157, (2008), ISBN 978-0-670-07247-7
- ↑ Ann Fittante, Prevention's The Sugar Solution , pp. 11-12, (2007), ISBN 1-59486-693-7
- ↑ 16,0 16,1 http://www.mayoclinic.com/health/diabetes/AN00975 Mayo Clinic, "Apakah camilan larut malam pantang bagi penderita diabetes?"
- ↑ Reader's Digest, Curing Everyday Ailments the Natural Way , Diabetes, p. 162, (2000), ISBN 1-876689-78-1
- ↑ Selene Yeager, The Doctors Book of Food Remedies", p. 524, (2007), ISBN 1-59486-753-4
- ↑ Reader's Digest, Curing Everyday Ailments the Natural Way , Diabetes, p. 163, (2000), ISBN 1-876689-78-1
- CDC, http://www.cdc.gov/diabetes/consumer/learn.htm – sumber penelitian
- http://www.diabetes.org/diabetes-basics/prevention/ http://www.diabetes.org/diabetes-basics/prevention/ – sumber penelitian
- http://diabetes.niddk.nih.gov/dm/pubs/riskfortype2/index.htm http://diabetes.niddk.nih.gov/dm/pubs/riskfortype2/index.htm – sumber penelitian